Anda di halaman 1dari 12

BAB II

Mengatasi Isu Etika


Disusun oleh: SLIDE 2
1 Nurul Muflikha
2 Ahmad Sholeh
3 Ilmi Rohmatul
4 Akh. Makhbubillah
5 Rohmatul Isna
6 Nur Chamida
Kode Etik Psikologi
SLIDE 3
- penyelenggara organisasi yang memberikan
pertimbangan etis, normatif maupun keorganisasian
dalam kaitan dengan profesi psikologi baik sebagai
ilmuwan maupun praktik psikologi kepada anggota
maupun organisasi
- pihak yang berwenang dalam penyelesaian
Majelis Psikologi pelanggaran kode etik psikologi Indonesia
Indonesia - Berhak melindungi Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi yang telah melakukan layanan sesuai kode
etik Psikologi
- Mengesahkan perumusan ketentuan atas masalah
yang belum diatur dalam kode etik psikologi
Kode Etik Psikologi
Penyalahgunaan di bidang Psikologi
SLIDE 4

- Penyalahgunaan atau penyimpangan dalam bidang keahlian psikologi akan


dikenakan sanksi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
HIMPSI dan Kode Etik Psikologi Indonesia.
- Ketika Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menemukan penyimpangan atau
penilaian salah terhadap hasil kerjanya, maka wajib mengambil langkah yang
masuk akal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dapat mengurangi
pelanggaran yang terjadi.

Kode Etik Psikologi


Macam-macam Pelanggaran Kode Etik
SLIDE 5

Pelanggaran Ringan Pelanggaran Berat

Pelanggaran Sedang

Untuk sanksi dari pelanggaran-pelanggaran diatas, akan diatur dalam aturan sendiri

Kode Etik Psikologi


Pelanggaran Ringan SLIDE 6

Tindakan yang dilakukan oleh seorang Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi yang tidak dalam
kondisi yang sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan, se-hingga mengakibatkan
kerugian bagi salah satu tersebut di bawah ini:
Ilmu psikologi
Profesi Psikologi
Pengguna Jasa layanan psikologi
Individu yang menjalani Pemeriksaan Psikologi
Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya.

Kode Etik Psikologi


Pelanggaran Sedang SLIDE 7

Tindakan yang dilakukan oleh Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi karena


kelalaiannya dalam melaksanakan proses maupun penanganan yang tidak sesuai
dengan standar prosedur yang telah ditetapkan mengakibatkan kerugian bagi salah
satu tersebut di bawah ini:
Ilmu psikologi
Profesi Psikologi
Pengguna Jasa layanan psikologi
Individu yang menjalani Pemeriksaan Psikologi
Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya.
Kode Etik Psikologi
Pelanggaran Berat SLIDE 8

Tindakan yang dilakukan oleh Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi yang secara
sengaja memanipulasi tujuan, proses maupun hasil yang mengakibatkan kerugian bagi
salah satu di bawah ini:
Ilmu Psikologi
Profesi Psikologi
Pengguna Jasa layanan psikologi
Individu yang menjalani Pemeriksaan Psikologi
Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya.

Kode Etik Psikologi


Penyelesaian Isu Etika
Ketika tanggungjawab etika bertentangan dengan hukum yang berlaku, maka Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi harus memegang komitmen terhadap kode etik psikologi dan ketentuan yang berlaku didalamnya
Jika konflik tidak terselesaikan dengan cara tersebut, maka Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi harus
berpegang pada hukum yang berlaku
Apabila Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi mengalami sesuatu yang bertentangan dengan kode etik di
tempatnya bekerja, maka mereka wajib menjelaskan sifat dan jenis konflik, memberitahu komitmennya
terhadap kode etik dan jika memungkinkan menyelesaikan konflik tersebut dengan berbagai cara sebagai
bentuk tanggung jawab dan kepatuhan terhadap kode etik
Pelaporan pelanggaran yang dapat dilakukan oleh Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi, perorangan,
organisasi pengguna layanan psikologi serta pihak lain dibuat secara tertulis dengan bukti terkait yang
ditujukan kepada Himpunan Psikologi Indonesia yang nantinya diserahkan kepada Majelis Psikologi
Indonesia.
Untuk mekanisme pelaporan secara detail diatur dalam mekanisme tersendiri.
Lanjutan
Kerjasama antara HIMPSI dengan Majelis Psikologi Indonesia dapat dilakukan dalam pelaksanaan tindakan
investigasi, proses penyidikan, dan persyaratan yang diperlukan dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan
memanfaatkan sistem yang ada dalam organisasi.
Penyelesaian permasalahan yang ada harus tetap memegang teguh prinsip kerahasiaan.
Apabila terjadi pelanggaran Kode Etik Psikologi Indonesia, pengurus pusat dan pengurus wilayah memberi
masukan kepada Majelis Psikologi Indonesia dengan prosedur sebagai berikut:
a. Mengadakan pertemuan guna membahas masalah tersebut
b. Meminta klarifikasi kepada pihak yang melakukan pelanggaran
c. Berdasarkan klarifikasi menentukan jenis pelanggaran
Pengklarifikasian oleh Majelis Psikologi Indonesia kepada anggota yang dianggap melakukan pelanggaran,
berdasar pada keterangan anggota dan data pendukung lain yang mengarahkan pada keputusan atas
permasalahn tersebut. Apabila anggota kurang puas dengan keputusan Majelis Psikologi Indonesia, maka jika
perlu, masalah tersebut dapat dibahas lagi oleh pengurus pusat, pengurus wilayah dan Majelis Psikologi
Indonesia.
Diskriminasi yang Tidak Adil terhadap Keluhan
SLIDE 11

Himpunan Psikologi Indonesia dan Majelis Psikologi tidak menolak


siapapun yang mengajukan keluhan karena terkena pelanggaran etika.
Keluhan harus di dasarkan pada fakta-fakta yang jelas dan masuk akal.

Kode Etik Psikologi


Thats all. Thank you very much!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai