Tunadaksa
Oleh:
Khoridatul Jannah
Revi Ayunda
Ilmi Rohmatul
Nuril Kholila
Akh. Makhbubillah
Pengertian
tunadaksa
Tunadaksa berasal dari kata “tuna” yang berarti rugi, kurang dan “daksa” berarti
tubuh. Tunadaksa ditujukan kepada mereka-mereka yang memiliki anggota tubuh
tidak sempurna, misalnya buntung atau cacat.
Anak tunadaksa dapat diartikan sebagai bentuk kelainan atau kecacatan pada
sistem otot, tulang, dan persendian yang bersifat primer atau sekunder yang dapat
mengakibatkan gangguan koordinasi, komunikasi, dan gangguan perkembangan
keutuhan pribadi (Musjafak Assjari,1995 :34).
2
Klasifikasi Anak Tuna Daksa
(Frances G. Koening)
Penyandang kelainan pada sistem cerebral, kelainannya terletak pada sistem saraf
pusat, seperti cerebral palsy (CP) atau kelumpuhan otak. Cerebral palsy ditandai
oleh adanya kelainan gerak, sikap atau bentuk tubuh, gangguan koordinasi,
kadang-kadang disertai gangguan psikologis dan sensoris yang disebabkan oleh
adanya kerusakan atau kecacatan pada masa perkembangan otak.
Ringan, dengan ciri-ciri dapat berjalan tanpa alat bantu, bicara jelas,
dan dapat menolong diri
5
Adapun menurut letak kelainan pada otak dan fungsi geraknya cerebral
palsy dibedakan atas:
Spastik, dengan ciri seperti terdapat kekakuan pada sebagian atau seluruh ototnya
Dyskenisia, Meliputi athetosis (penderita memperlihatkan gerak yang tidak terkontrol), rigid
(kekakuan pada seluruh tubuh sehingga sulit dibengkokkan); tremor (getaran kecil yang terus
menerus pada mata, tangan atau pada kepala)
Jenis campuran, seorang anak mempunyai kelainan dua atau lebih dari tipe-tipe
di atas
6
Spastik, Dyskenisia, Ataxia
7
Penggolongan anak tunadaksa dalam kelompok kelainan
sistem otot dan rangka
Tipe spinal, yaitu kelumpuhan pada otot-otot leher, sekat dada, tangan, dan kaki;
Tipe bulbair, yaitu kelumpuhan fungsi motorik pada satu atau lebih saraf tepi dengan
ditandai adanya gangguan pernapasan;
Tipe bulbispinalis, yaitu gabungan antara tipe spinal dan bulbair;
Tipe encephalitis, yaitu ditandai dengan demam, kesadaran menurun, tremor, dan
kadang-kadang kejang.
9
Karakteristik akademik
Tingkat kecerdasan anak tunadaksa yang mengalami kelainan pada sistem otot dan
rangka : normal.
Tingkat kecerdasan anak tunadaksa yang mengalami kelainan pada sistem cerebral :
berentang mulai dari tingkat idiocy sampai dengan gifted.
Anak cerebral palsy mengalami kelainan persepsi, kognisi, dan simbolisasi.
10
Karakteristik sosial dan emosional
Karakteristik sosial dan emosional anak tunadaksa bermula dari konsep diri anak yang
merasa dirinya cacat, tidak berguna, dan menjadi beban orang lain yang mengakibatkan
mereka malas belajar dan bermain.
Kehadiran anak cacat yang tidak diterima oleh orang tua dan disingkirkan dari masyarakat
akan merusak perkembangan pribadi anak.
Kegiatan jasmani yang tidak dapat dilakukan oleh anak tunadaksa dapat mengakibatkan
timbulnya masalah emosi, seperti mudah tersinggung, mudah marah, rendah diri, kurang
dapat bergaul, pemalu, menyendiri, dan frustasi.
Masalah emosi tersebut, banyak ditemukan pada anak tunadaksa dengan gangguan sistem
cerebral.
11
Karakteristik fisik dan kesehatan
Karakteristik fisik dan kesehatan anak tunadaksa biasanya selain mengalami cacat tubuh adalah kecenderungan
mengalami gangguan lain, seperti sakit gigi, berkurangnya daya pendengaran, penglihatan, gangguan bicara, dan lain-
lain. Kelainan tambahan itu banyak ditemukan pada anak tunadaksa sistem cerebral.
Anak cerebral palsy mengalami kerusakan pada pyramidal tract dan extrapyramidalyang berfungsi mengatur sistem
motorik. Tidak heran mereka mengalami kekakuan, gangguan keseimbangan, gerakan tidak dapat dikendalikan, dan
susah berpindah tempat.
Dilihat dari aktivitas motorik, intensitas gangguannya dikelompokkan atas:
1. hiperaktif yang menunjukkan tidak mau diam dan gelisah,
2. hipoaktif yang menunjukkan sikap pendiam, gerakan lamban, dan kurang merespons rangsangan yang diberikan,
3. tidak ada koordinasi, seperti waktu berjalan kaku, sulit melakukan kegiatan yang membutuhkan interaksi gerak yang
lebih halus, seperti menulis, menggambar, dan menari.
12
Sekian
Terimakasih