Anda di halaman 1dari 34

Anggota Kelompok

Devianti Maya Monica 041511333004


Dwi Rizki Lailatul Qomariya 041511333019
Athiyatul Faiqoh 041511333020
Safa Nur Fitriana 041511333063
Achmad Lukman Hakim 041511333183

L
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
Lingkungan eksternal

Faktor-faktor luar yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan


tindakan suatu perusahaan serta mempengaruhi stuktur
organisasi dan proses internalnya
Lingkungan Jauh

Faktor-faktor yang

bersumber dari luar

dan biasanya tidak

berhubungan dengan

situasi operasional

suatu perusahaan
1. Faktor ekonomi
Berkaitan dengan sifat dan sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi
dalam perencanaan strategiknya setiap perusahaan harus mempertimbangkan
kecenderungan ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya.
2. Faktor sosial
kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan ekstern
perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama,
pendidikan, dan etnik.
Faktor sosial bersifat dinamik dan selalu berubah sebagai akibat upaya masyarakat
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka
3. Faktor politik
Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan

berbagai tindakan politik dirancang untuk melindungi dan memberi manfaat bagi perusahaan.

4. Faktor Teknologi
Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka peluang terciptanya produk baru, penyempurnaan
produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran.

5. Faktor Ekologi
Ancaman terhadap ekologi pendukung kehidupan kita yang utamanya disebabkan oleh kegiatan manusia
dalam suatu masyarakat industrial yang biasanya dinamakan polusi.

Para manajer kini diharuskan untuk mempertimbangkan masalah ekologi dalam pengambilan keputusan
mereka.
Lingkungan Industri
1. Ancaman masuk
Pendatang baru ke dalam suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk
merebut bagian pasar, dan seringkali sumber daya yang cukup besar.
besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan reaksi dari peserta
persaingan yang sudah ada menurut perkiraan calon pendatang baru.

2. Pemasok yang Kuat


Kelompok pemasok dikatakan kuat jika:
- didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi
- Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi
- Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri.
- Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembelinya.
3. Pembeli yang Kuat
Kelompok pembeli dikatakan kuat jika:
- Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar.
- Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi.
- Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan
komponen biaya yang cukup besar.
- Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli. Bila kualitas produk pembeli
sangat dipengaruhi oleh produk industri, umumnya pembeli akan kurang peka harga.
- Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli.
- Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik.
5. Produk Substitusi
Produk pengganti (substitusi) yang secara strategik layak diPerhatikan adalah produk
yang:
- Kualitasnya mampu menandingi kualitas produk industri, atau
- Dihasilkan oleh industri yang menikmati laba tinggi.
6. Persaingan diantara Para Anggota Industri
Persaingan di kalangan anggota industri terjadi karena mereka berebut posisi,
dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, dan perang iklan
Lingkungan Operasional
1. Posisi Bersaing
Menilai posisi bersaing dapat meningkatkan kesempatan perusahaan untuk
merancang strategi yang mengoptimalkan peluang yang muncul dari lingkungan.
2. Profil Pelanggan
Megembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan meningkatkan
kemampuan para manajernya untuk merencanakan operasi stategik, untuk
mengantisipasi perubahan besar pasar, dan untuk merelokasi sumber daya guna
mendukung perubahan pola permintaan.
3. Pemasok
Perusahaan selalu bergantung pada pemasok untuk dukungan keuangan, layanan,
bahan baku, dan peralatan.
4. Kreditor
Karena kuantitas, kualitas, harga, dan aksebilitas sumber daya keuangan, manusia,
dan bahan baku jarang sekali yang ideal, maka penilaian atas pemasok dan kreditor
sangan penting untuk evaluasi lingkungan operasional perusahaan yang akurat.
AUDIT INTERNAL
AUDIT INTERNAL

Audit internal membutuhkan pengumpulan,


pemaduan, dan pengevaluasian informasi
mengenai manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan (litbang), serta
operasi sistem informasi manajemen
perusahaan.
Audit internal merupakan sarana atau forum
yang sangat bagus untuk memperbaiki proses
komunikasi dalam organisasi.
Manajemen strategis adalah proses yang sangat interaktif dan
membutuhkan koordinasi yang efektif diantara para manajer
manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
litbang, dan sistem informasi manajemen.
Salah satu kunci bagi keberhasilan organisasional adalah koordinasi
dan kesepahaman yang efektif antarmanajer dari seluruh area
fungsional bisnis.
Pengetahuan mengenai hubungan ini penting bagi penetapan tujuan
dan strategi yang efektif.
Analisis rasio keuangan mencontohkan
kompleksitas hubungan diantara area
fungsional suatu bisnis. Keefektifan aktivitas
perumusan, penerapan, dan pengevaluasian
strategi bergantung pada pemahaman yang
jelas mengenai bagaimana fungsi-fungsi bisnis
utama memengaruhi satu sama lain.
RESOURCE BASED-VIEW
Pendekatan RBV untuk keunggulan kompetitif berpendapat bahwa
sumber internal lebih penting dibanding ekternal dalam meraih dan
mempertahankan keunggulan kompetitif.
Tiga kategori sumber daya internal:
a. sumber daya fisik (fasilitas produksi, bahan baku, sumber keuangan,
real estates, berbentuk fisik dan mudah ditemukan),
b. sumber daya manusia (skill atau kemampuan, cara dalam
mengombinasikan aset, orang, proses dalam mengubah input
menjadi output), dan
c. sumber daya organisasional (brand, reputasi, moral organisasi,
pengetahuan teknikal, paten & trade mark. Tidak berbentuk nyata,
tidak bisa dilihat dan disentuh).
Sumber daya sangat bernilai untuk memenangkan persaingan jika
memiliki 3 hal: jarang/langka, sulit untuk ditiru, atau tidak dapat
dengan mudah dicarikan penggantinya yang seringkali disebut
indikator-indikator empiris.
MENYATUKAN STRATEGI DAN BUDAYA

Budaya organisasi adalah sebuah pola perilaku yang telah


dikembangkan sebuah organisasi manakala organisasi belajar
untuk mengatasi persoalan adaptasi eksternal dan integrasi
internal, dan yang telah terbukti cukup berhasil untuk dianggap
sahih dan diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara yang
benar untuk memandang, berpikir, dan merasa.
Produk budaya meliputi nilai, keyakinan, ritus, ritual, upacara,
mitos, kisah, legenda, saga, bahasa, metafora, simbol, dan
pahlawan
Budaya organisasi adalah semacam seni untuk menyingkap berbagai
nilai dan keyakinan dasar yang terpendam dalam kekayaan kisah,
bahasa, pahlawan, dan ritual suatu organisasi, tetapi produk-produk
budaya tersebut bisa jadi mempresentasikan baik kekuatan maupun
kelemahan.
Budaya organisasi memengaruhi keputusan-keputusan bisnis dan
karenanya harus dievaluasi selama audit manajemen strategis internal.
MANAJEMEN
a. Perencanaan
proses dimana seorang individu atau sebuah bisnis bisa mengubah impian
kosong menjadi kenyataan (pencapaian).
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan
struktur tugas dan hubungan otoritas.
c. Pemotivasian
proses memengaruhi orang untuk meraih tujuan-tujuan tertentu yang mencakup
upaya-upaya menuju pembentukan perilaku manusia.
d. Penempatan Staf
Aktivitas penempatan staf berpusat pada manajemen personalia atau sumber
daya manusia.
e. Pengontrolan
Pengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan untuk
memastikan bahwa hasil-hasil aktualnya sejalan dengan yang direncanakan.
PEMASARAN

Pemasaran merupakan proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta


pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi
pemasaran pokok:
a. Analisis Konsumen
Analisis konsumen-pengamatan dan evaluasi kebutuhan, hasrat, dan keinginan konsumen-
melibatkan pengadaan survei konsumen, penganalisisan informasi konsumen,
pengevaluasian strategi pemosisian pasar, pengembangan profil konsumen, dan penentuan
strategi segmentasi pasar yang optimal.

b. Penjualan Produk/Jasa
Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi penjualan,
publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, hubungan, konsumen, dan
hubungan dealer.
b. Perencanaan Produk dan Jasa
Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran;
pemosisian produk dan merk; pemanfaatn garansi; pengemasan; penentuan pilihan
produk; fitur produk, gaya produk, dan kualitas produk; penghapusan produk lama;
dan penyediaan layanan konsumen.
c. Penetapan Harga
Lima pemangku kepentingan (stakeholder) memengaruhi keputusan penetapan
harga (pricing): konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing. Para
penyusun strategi harus melihat harga baik dari perspektif jangka pendek maupun
jangka panjang, karena pesaing dapat menyalin perubahan harga dengan relatif
mudah.
d. Distribusi
Distribusi mencakup pergudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi,
lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, kurir
transportasi, penjualan grosir, dan ritel.
e. Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan
penganalisisan data yang sistematis mengenai berbagai
persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan
jasa.
f. Analisis Peluang
Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya,
manfaat, dan risiko yang terkait dengan keputusan
pemasaran. Tiga langkah diperlukan untuk membuat
analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis):
1.Menghitung total biaya yang terkait dengan suatu
Fungsi Keuangan / Akuntansi
Fungsi Keuangan/akuntasi menurut James Van Horne terdiri atas tiga keputusan:

Disebut juga penganggaran modal, merupakan alokasi


Keputusan dan realokasi modal dan sumber daya untuk berbagai
Investasi proyek, produk, asset, dan divisi sebuah perusahaan.

Digunakan untuk menentukan struktur modal terbaik


Keputusan untuk perusahaan dan mencermati beragam metode
Pembiayaan yang bisa digunakan untuk mengumpulkan modal

Memperhatikan isu-isu seperti presentasi laba yang


Keputusan dibayarkan kepada para pemegang saham, stabilitas
dividen dividen yang dibayarkan dari aktu ke waktu, dan
pembelian kembali atau penerbitan saham.
Jenis-jenis Rasio Keuangan Dasar

Rasio Likuiditas, mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo.
Current ratio, Quick ratio
Rasio Pengungkit (leverage ratio) mengukur sejauh mana perusahaan didanai oleh utang.
Debt-to-total-assets ratio, Long-term debt-to-equity ratio, Debt-to-equity ratio Times-interest-earned ratio
Rasio Aktivitas (activity ratio) mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan menggunakan sumber dayanya.
Inventory turnover, Fixed assets turnover, Total assets turnover, Account receivable turnover
Rasio Profitabilitas (profitability ratio) mengukur keefektifan manajemen secarakeseluruhan sebagaimana ditunjukan
oleh pengembalian yang diperoleh dar penjualan dan investasi
Gross profit margin, Operating profit margin, Net profit margin, Return on Assets (ROA), Earnings per Share(EPS), Price
earnings ratio, Return on stockholders equity(ROE)
Ratio Pertumbuhan (growth ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya
ditengah pertumbuan ekonomi dan industry
Sales, Net income, Dividends per Share, Earnings per Share (EPS)
Produksi/Operasi

Fungsi produksi dalam suatu bisnis mencangkup semua aktivitas


yang mengubah input menjadi barang atau jasa. Produksi dapat
memiliki nilai besar sebagai senjata kompetitif dalam strategi
perusahaan, Karena dalam suatu industri, biaya terbesar dalam
membuat suatu produk atau jasa ada dalam operasi.

Banyak manajer produksi/operasi menemukan bahwa pelatihan


silang karyawan dapat membantu perusahaan dalam merespons dengan
cepat terhadap pasar yang berubah. Pelatihan silang karyawan dapat
meningkatkan efisiensi, kualitasm produktivitas, dan kepuasan kerja.
Penelitian dan Pengembangan

Dengan diberikannya anggaran pada litbang, organisasi dapat berfokus untuk


pengembangan produk atau jasa yang superior dan yang nantinya akan
memberikan keunggulan kompetitif. Organisasi dapat mengembangkan produk-
produk sebelum pesaing melakukannya, untuk meningkatkan kualitas produk, atau
untuk memperbaiki proses produksi sehingga dapat lebih efisiensi.

Manajemen fungsi litbang yang efektif membutuhkan kemitraan yang strategis dan
operasional antara fungsi litbang dengan fungsi-fungsi bisnis penting lainnya

Prioritas, biaya, manfaat, resiko, dan hasil terkait dengan aktifitas litbang
didiskusikan dan dibagi secara terbuka.
Litbang Internal dan Eksternal

Empat pendektan untuk menentukan alokasi anggaran litbang :


1. Pembiayaan sebanyak mungkin proposal proyek
2. Menggunakan metode presentase penjualan
3. Penganggaran yang kurang lebih sama dengan yang dikeluarkan
pesaing untuk litbang
4. Penentuan berapa banyak produk baru yang berhasil, yang
dibutuhkan untuk memperkirakan investasi litbang yang diperlukan.
. Litbang dalam organisasi memiliki dua dasar,
Litbang Internal, dimana sebuah organisasi menjalankan departemen
litbangnya sendiri
Litbang kontrak, dimana perusahaan merekrut para peneliti
independen atau lembaga independen untuk mengembangkan produk-
produk tertentu.
Sistem Informasi Manajemen (sim)

Tujuan SIM meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara


meningkatkan kualitas keputusan manajerial. SIM yang efektif
mengumpulkan, mengodekan, menyimpulkan, menyintesis,
dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga mampu
menjawab berbagai pertanyaan operasi dan strategi.
SIM memperoleh data dari evaluasi eksternal dan internal
sebuah organisasi. SIM mengumpulkan data mengenai
pemasaran, keuangan, produksi, dan hal-hal yang terkait
dengan personalia secara internal, juga faktor-faktor sosial,
budaya, demografis, lingkungan ekonomi, politik,
pemerintahan secara eksternal. Data kemudian di integrasikan
sesuai kebutuhan untuk mendukung pengambilan keputusan
manajerial.
Software Perencanaan Strategis

CheckMATE

Software komputer ini mampu membuat analisis perencanaan dan menghasilkan strategi
yang dapat dijalankan sebuah perusahaan. CheckMATE mendorong komunikasi,
kesepahaman, kreativitas, dan pikiran ke depan di kalangan pengguna. CheckMATE adalah
sebuah sistem pintar yang menuntun perusahaan menjalani proses perumusan dan
penerapan strategi, Kelebihan utamanya adalah kesederhanaan serta pendekatan
partisipatifnya.
Analisis Rantai Nilai

Menurut Porter, bisnis sebuah perusahaan adalah rantai nilai (value chain) dimana total pendapatan

dikurangi total biaya semua aktivitas yang dilakukan untuk mengembangkan dan memasarkan produk

atau jasa yang menghasilkan nilai.

Analisis rantai nilai VCA mengacu pada proses yang dengannya perusahaan menentukan biaya yang

terkait dengan aktivitas operasional dari pembelian bahan mentah sampai produksi dan pemasaran

produk tersebut. VCA bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan dan kelemahan biaya rendah

yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah sampai aktivitas layanan konsumen.
Penentuan Tolok Ukur
Penentuan tolok ukur (brenchmarking) adalah alat analisis yang digunakan untuk
menentukan apakah aktivitas-aktivitas rantai nilai sebuah perusahaan kompetitif bila
dibandingkan dengan pesaing dan dengan begitu kondusif untuk memenangkan pangsa pasar.

Tolok ukur memampukan sebuah perusahaan untuk mengambil tindakan guna meningkatkan
daya saingnya dengan cara mengidentifikasi dan memperbaiki berbagai aktivitas rantai nilai
dimana perusahaan pesaing memiliki keunggulan kompetitif dalam hal biaya, layanan,
reputasi, atau operasia
Matriks Evaluasi Faktor Internal

Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE Matrix meringkas dan


mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai
bidang fugsional dari suatu usaha dan matriks ini juga
memberikan dasar untuk mengenali dan mengevaluasi
hubungan di antara bidang-bidang.
5 Langkah menggunakan LFE Matrix
Tulis faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit
internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal. Tuliskan terlebih dahulu kekuatannya,
kemudian kelemahannya.

Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (semua penting). Bobot
yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan kepentingan relatif dari faktor itu untuk
sukses dalam industri yang ditekuni perusahaan.

Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk menunjukkan apakah faktor ini mewakili
kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan kecil (peringkat=2), kekuatan kecil (peringkat=3), atau
kekuatan utama (peringkat=4). Peringkat diberikan berdasarkan keadaan perusahaan, sedangkan bobot
dalam Langkah 2 didasarkan keadaan industri.

Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot untuk
masing-masing variabel.

Jumlahkan skor bobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai bobot total organisasi

Anda mungkin juga menyukai