Anda di halaman 1dari 20

TUGAS ANALISIS FARMASI

PENETAPAN KADAR DAN VALIDASI TOPIRAMATE DENGAN METODE HPLC


DAN SPEKTROFOTOMETRI

KELOMPOK 6 :
Hema Novia (K100150122)
Ratu Mutmainnah (K100150123)
Ahmad Novian Nur Anas (K100150124)
Latifah Fiutami (K100150125)
Pendahuluan
Topiramate (2,3: 4,5-bis- O - (- 1-metil) - [beta] -D-fructo- sulfamate
piranosa) dapat dideteksi dengan spektrofotometri setelah
mengalami derivatisasi
Topiramate memiliki daya serap yang cepat dan luas setelah
pemberian oral dengan waktu puncak konsentrasi obat dalam plasma
sebesar 2-4 jam
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode validasi
untuk analisis topiramat menggunakan derivatisasi dengan FMOC-Cl
dan deteksi HPLC-UV serta metode spektrofotometri, setelah
derivatisasi dan penambahan reagen Ninhidrin
METODE
HIGH PERFORMANCE LIQUID
CHROMATOGRAPHY (HPLC)
Bahan dan Instrumentasi
Bahan
Amantadine hydrochloride (IS), fmoc-cl, metanol, diklorometana, asam borat,
kalium klorida, kalium hidroksida, kalium dihidrogen fosfat, trietilamina, asam
fosfat dan glisin, air

Intrumentasi
Sistem HPLC (dua pompa dari shimadzu LC-10A sistem penghantaran pelarut,
sistem pengendali SCL 10AD),
Variabel panjang gelombang uv-vis spektrofotometri detektor (SPD-10A)
Detektor spectroflurometric (RF-551), rheodyne dengan sebuah katup injeksi
Oven kolom (CTO-10A) pada 62C, Degasser (DGU-3A) dan Pengolah data (C-
R4A)
Topiramate dan IS diekstraksi
dari serum manusia. 1 ml serum
sampel mengandung 100 l IS 20 l dari campuran reaksi
dan 5 ml diklorometana disuntikkan ke kromatogram

Preparasi
Setelah pencampuran (30 s pada sampel Reaksi akan berhenti dengan
mixer vortex), disentrifugasi (5 menambahkan 10 l glisin(4 mg /
menit pada 6000 g), ml) setelah 1 menit,

Fase organik dibuang dan Borat penyangga (ph 7,7)


Sampel disimpan pada 50c
diuapkan sampai kering di bawah ditambahkan setelah
selama 15 menit.
aliran nitrogen. pencampuran selama 10s
Hasil
Variasi didasarkan pada analisis ulang dari kontrol konsentrasi yang sama
dan pada hari yang berbeda menggunakan larutan stok yang sama dan
batch plasma.
Batas deteksi (lod) merupakan konsentrasi obat memberikan sinyal untuk
rasio kebisingan dari 3:1.
Batas kuantifikasi (loq) merupakan konsentrasi serum terendah
topiramate diukur dengan koefisien variasi kurang dari 20%.
Sampel yang berbeda (n = 20), antara rentang konsentrasi 40 dan 5120
ng/ml
Kalibrasi
Kurva kalibrasi Sampel yang telah disiapkan dalam kisaran konsentrasi 40 ng/ml sampai 40g/ml

100L larutan topiramate standar diuapkan di bawah aliran pelan nitrogen pada 50C

Residu dilarutkan dalam obat bebas dari 1ml serum manusia.

Sampel kemudian diekstraksi, derivatisasi dan analisis dengan kromatografi

Kurva kalibrasi diperoleh dengan analisis regresi linear peak-area (topiramate / I.S.) vs konsentrasi topiramate
Spesifitas dan selektivitas
Senyawa menunjukkan penyerapan yang cukup dalam daerah UV,
dengan serapan maksimum pada sekitar 264 nm dan dapat
dipantau dengan detektor UV
Sensitivitas, Linearitas, Akurasi, Presisi Dan
Stabilitas
METODE
SPEKROFOTOMETRI
Alat
&
Bahan 1. UV-Visible Double beam
spectrophotometer
2. Digital Electronic Balance
3. Ultra sonicator

1. Methanol
2. Piridin
3. Topiramat
4. Ninhydrin
Pengembangan Metode
Penetapan Kadar
1. Aqua destilata
2. Methanol

Pelarut

1. 10% Piridine (10ml Pridine ad 100 mL aqua


destilata)
2. 2. 2% Ninhydrin (2g Ninhydrin + ad 100 mL aqua
Reagen
destilata)
Preparasi larutan standar

Dibuat larutan stok standar, 10 mg topiramat ad 10 mL dan (diultrasonic 10


menit konsentrasi 1mg/ml )

Pembuatan seri konsentrasi diencerkan dengan pelarut 10% Piridin & 2%


Ninhidrin, lalu dipanaskan selama 20 menit hingga air mendidih, dan
dinginkan

Diukur pada 568 nm

Dicari nilai regresi linier antara konsentrasi vs absorbansi nilai Y=BX+A


Prosedur analisis formula
tablet

Ditimbang 10 tablet (Zat aktif topiramat 50 mg/tablet)

Ditimbang 10 mg dan masukkan kedalam labu volumetrik, ad 10 mL methanol

Larutan disaring dan filtrat yang jernih diencerkan tepat untuk mendapatkan
konsentrasi 1000 mg / ml Topiramat.

Ditambahkan pelarut 10% Piridin & 2% Ninhidrin, lalu dipanaskan selama 20


menit hingga air mendidih, dan dinginkan

Diukur absorbansi dan dicari nilai regresi linier antara konsentrasi vs absorbansi
nilai Y=BX+A
Hasil
Kesimpulan

Metode HPLC sederhana, akurat dan tepat dan meskipun kurang


sensitivitas jika dibandingkan dengan deteksi fluoresensi.
LOQ dari metode baru lebih baik dari metode LC-MS dan metode GC
dan cukup untuk studi farmakokinetik serta uji klinis dari topiramate.
Metode HPLC akan berguna untuk analisis obat dalam serum manusia
ketika detektor fluoresensi tidak tersedia.
Metode spektrofotometri ini sangat bermanfaat karena:
1. Perolehan persentase yang ditemukan 98-102% dari jumlah yang
diklaim untuk metode spektrofotometri.
2. Reagen murah
3. Memiliki Tyang panjang
4. Tersedia dalam laboratorium analitis

Anda mungkin juga menyukai