Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

DENGUE HEMORRHAGIC FEVER


RIZA MAULIDA

PEMBIMBING:dr. FAJAR AD M AYAN A , S p. PD


PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh
hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu
hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan di kulit berupa bintik
perdarahan (petechia), ruam (purpura). Kadang-kadang mimisan,
berak darah, muntah darah, kesadaran menurun. Hal yang dianggap
serius pada demam berdarah dengue adalah jika muncul perdarahan
dan tanda-tanda syok/ renjatan.
IDENTITAS PX
Nama : Sdr. T
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 17 tahun
Alamat : Padang RT2 RW2 Sumberagung Sukodadi Lamongan
Pekerjaan : Siswa SMA
Agama : Islam
Tgl MRS : 15 Januari 2017
Ruang rawat : Marwah 2.2
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
muntah darah
RPS
(rujukan dari Puskesmas Sukoaji Lamongan)
Pasien datang ke IGD RSML dengan keluhan muntah darah pada
hari ini sebanyak 2x, berwarna hitam menggumpal. Riwayat BAB
darah - . Saat ini pasien merasa lemas dan nyeri tekan pada ulu
hati + . Pasien mengeluh nyeri kepala, nyeri persendian tangan
dan kaki, dan terdapat ptekie pada leher, tangan dan perut.
Riwayat mimisan + 2x SMRS, riwayat gusi berdarah + 2 hari
SMRS. Pasien sempat dirawat di Puskesmas Sukoaji Lamongan
selama 3 hari dengan keluhan panas. Pasien sudah pernah
diberikan terapi infus RL sebanyak 6 flash, injeksi ranitidin,
injeksi ondansentron, injeksi plasminex, injeksi cefotaxim.
RPD:
riwayat demam berdarah -
riwayat demam typhoid -
Pasien tidak pernah opname sebelumnya
RPK:
di keluarga tidak ada yang seperti ini
R.Sos:
Pasien siswa kelas 2 SMA. Pasien tinggal di
rumah bersama ayah, ibu, dan adik pasien.
Pasien anak pertama, adik pasien berusia 7
tahun. Lingkungan SD banyak nyamuk.
KEADAAN UMUM
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis, 456
Vital Sign
Tekanan darah : 118/78 mmHg
Nadi : 111x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Temperature : 36.9C
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali, jejas (-), nyeri tekan (-), cyanosis (-),
dyspneu (-)
Mata : Anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung: rhinorrhea (-), epistaksis (-)
Leher : JVP dbn, > KGB (-), ptechie (+)
THORAX
Paru-paru :
Inspeksi : Gerak dada simetris kanan-kiri, retraksi -/-
Palpasi : Stem fremitus normal simetris kanan-kiri.
Perkusi : Sonor kedua lapang paru.
Auskultasi: Vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Jantung :
Inpeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi: S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Frog Shape -, distended -, ascites -, collateral vein -,
caput medusa -, ptechie+
Palpasi : soepel, hepar/lien ttb, nyeri tekan + ulu hati
Perkusi : timpani, shifting dullness (-)
Auskultasi : meteorismus (-), bising usus (+) normal

Ekstremitas :
Ptechie pada ekstremitas kanan atas

HKM ekstr. Atas dan bawah (+/+)

Eritema Palmaris -/-

Edema tungkai d/s (-/-)


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LABORATORIUM
Anti Dengue Ig G Hasil : positif Hemoglobin Hasil : 13.9 [ P13,0 -
18,0
Anti Dengue Ig M Hasil : negatif L14,0 -18,0 ]
SGOT Hasil : 211 [ L 37 - P Hematokrit Hasil : 43.4 [ L 40 -54
31 ]
P 35 - 47 ]
SGPT Hasil : 55 [ L 41 - P 31 ] MCV Hasil : 87.50 [ 87.00 - 100 ]
Leukosit Hasil : 3.4 [ 4.0 - 11.0 ] MCH Hasil : 28.00 [ 28.00 - 36.00 ]
Neutropil Hasil : 58.3 [ 49.0 - MCHC Hasil : 32.00 [ 31.00 -
67.0 ] 37.00 ]
Limposit Hasil : 16.2 [ 25.0 - RDW Hasil : 14 [ 10 - 16.5 ]
33.0 ] Trombosit Hasil : 10 [ 150 - 450 ]
Monosit Hasil : 22.0 [ 3.0 - 7.0 ] MPV Hasil : 7 [ 5 - 10 ]
Eosinopil Hasil : 2.1 [ 1.0 - 2.0 ] Laju Endap Darah 1 Hasil : 4 [ 0 - 1 ]

Basofil Hasil : 1.4 [ 0.0 - 1.0 ] Laju Endap Darah 2 Hasil : 11 [ 1 -


7]
Eritrosit Hasil : 4.96 [ 3.80 -
5.30 ]
RADIOLOGI
FARMAKOLOGI & NON
FARMAKOLOGI
O2 nasal 3 lpm
Infus Asering loading 1000cc asering 2000cc/24 jam
Injeksi Na metamizole 3x1 gr
Injeksi pantoprazole 2x40 mg
injeksi asam traneksamat 3x500 mg
injeksi ondansetron 8 mg prn muntah
Drip cernevit 1 amp/hari
Pro trf TC 10 Kolf
Hepamax po 3x1
Maintenance cairan kristaloid 2000cc/24 jam
SOAP
Tanggal 15 Januari 2017, mengeluh lemah dan muntah darah
sebanyak 2x, pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah pasien
114/87 mmHg, suhu 36,7, RR 18x/menit, nadi 89x/mnt, didapatkan
pemeriksaan laboratorium DL pukul 12:59 : leukosit 3.4, neutropil
58.3, limposit 16.2, monosit 22.0, eosinopil 2.1, basofil 1.4, eritrosit
4.96, hb13.9, hct 43.4, MCV 87.5, MCH 28.0, MCHC 32.0, RDW 14,
trombosit 10, MPV 7, LED 1 4 , LED 2 11 , anti Dengue IgG positif, anti
Dengue IgM negatif, SGOT 211, SGPT 55, dilanjutkan transfusi
trombosit 10 kolf, dan terapi dilanjutkan.
didapatkan pemeriksaan laboratorium DL pukul 23:33 : leukosit 7.3,
neutropil 60.2, limposit 16.3, monosit 19.3, eosinopil 2.6, basofil 1.6,
eritrosit 3.81, hb10.8, hct 33.6, MCV 88.2, MCH 28.3, MCHC 32.1,
RDW 14, trombosit 149, MPV 6, LED 1 3 , LED 2 7, dan terapi
dilanjutkan.
Tanggal 16 Januari 2017 pasien mengeluh BAB lembek hitam, nyeri
perut, dan tidak mual, tekanan darah pasien 108/69 mmHg, suhu
36,3, RR 18x/menit, nadi 96 x/menit, dan melanjutkan terapi
sebelumnya, didapatkan pemeriksaan laboratorium DL: leukosit 4.8,
neutropil 64.5, limposit 14.2, monosit 18.6, eosinopil 1.8, basofil 0.9,
eritrosit 3.75, hb10.6, hct 32.5, MCV 86.7, MCH 28.3, MCHC 32.6, RDW
13, trombosit 16, MPV 7, LED 1 - , LED 2 - , PT 11.3, aPTT 36.4, anti
IgM Salmonella -2, Serum Elektrolit: K serum 3.8, Na serum 135, Cl
serum 104, Serum Kreatinin 1, dilanjutkan transfusi trombosit 10 kolf,
dan terapi dilanjutkan.

Pada 18:14 didapatkan pemeriksaan laboratorium DL: leukosit 5.3,


neutropil 52.4, limposit 18.6, monosit 26.3, eosinopil 1.3, basofil 1.4,
eritrosit 3.87, hb10.7, hct 33.6, MCV 86.8, MCH 27.6, MCHC 31.8, RDW
14, trombosit 30, MPV 6, LED 1 4, LED 2 11, dan terapi dilanjutkan.
Tanggal 17 Januari 2017, mengeluh muntah darah berkurang, nyeri
pada ulu hati + , pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah pasien
94/62 mmHg, suhu 36,2, RR 18x/menit, nadi 97x/mnt, didapatkan
pemeriksaan laboratorium DL: leukosit 6.2, neutropil 39.9, limposit
20.1, monosit 35.8, eosinopil 2.5, basofil 1.7, eritrosit 3.86, hb10.7,
hct 33.2, MCV 86.0, MCH 27.7, MCHC 32.2, RDW 14, trombosit 16,
MPV 8, LED 1 6 , LED 2 12, dilanjutkan transfusi trombosit 10 kolf,
bila ada perdarahan , dan terapi dilanjutkan.
Tanggal 18 Januari 2017, mengatakan bahwa sudah tidak ada
keluhan. tekanan darah pasien 101/63 mmHg, suhu 35.8, RR
18x/menit, nadi 74x/menit, dilakukan pemeriksaan leukosit 7.1,
neutropil 48.2, limposit 21.1, monosit 25.4, eosinopil 4.0, basofil 1.3,
eritrosit 3.68, hb10.4, hct 31.9, MCV 86.7, MCH 28.3, MCHC 32.6,
RDW 14, trombosit 96, MPV 6, LED 1 6 , LED 2 12 , SGOT 303, SGPT
180, HbsAg - , anti HCV -, dan terapi dilanjutkan.

Tanggal 19 Januari 2017, acc KRS


PEMBAHASAN
DEFINISI
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai
dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari
tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah,
nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan
di kulit berupa bintik perdarahan (petechia), ruam
(purpura). Kadang-kadang mimisan, berak darah,
muntah darah, kesadaran menurun. Hal yang dianggap
serius pada demam berdarah dengue adalah jika
muncul perdarahan dan tanda-tanda syok/ renjatan.
ETIOLOGI
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue. Virus ini
termasuk dalam grup B Antropod Borne Virus
(Arboviroses) kelompok flavivirus dari family
flaviviridae, yang terdiri dari empat serotipe, yaitu DEN
1, DEN 2, DEN 3, DEN 4.
1. Kriteria Klinis
a. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas,
berlangsung terus menerus selama 2-7 hari.
b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan :
uji tourniquet positif, petechie, echymosis, purpura,
perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan melena.
c. Pembesaran hati (hepatomegali).
d. Syok (renjatan), ditandai nadi cepat dan lemah serta
penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan
dingin, kulit lembab, dan gelisah.
2. Kriteria Laboratorium
a. Trombositopeni (< 100.000 sel/ml)
b. Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan
hematokrit 20% atau lebih.
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat,
yaitu :
a. Derajat I Demam disertai dengan gejala umum
nonspesifik, satu-satunya manifestasi perdarahan
ditunjukkan melalui uji tourniquet yang positif.
b. Derajat II Selain manifestasi yang dialami pasien
derajat I, perdarahan spontan juga terjadi, biasanya
dalam bentuk perdarahan kulit dan atau perdarahan
lainnya.
c. Derajat III Demam, perdarahan spontan, disertai
atau tidak disertai hepatomegali dan ditemukan gejala-
gejala kegagalan sirkulasi meliputi nadi yang cepat dan
lemah, tekanan nadi menurun (< 20 mmHg) atau
hipotensi disertai kulit lembab dan dingin serta gelisah.
d. Derajat IV Demam, perdarahan spontan, disertai
atau tidak disertai hepatomegali dan ditemukan gejala
syok (renjatan) yang sangat berat dengan tekanan
darah dan denyut nadi yang tidak terdeteksi.
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan DBD tanpa komplikasi :
a. Istirahat total di tempat tidur.
b. Diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula
atau air ditambah garam/oralit). Bila cairan oral tidak dapat
diberikan oleh karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut
berlebihan, maka cairan intravena harus diberikan.
c. Berikan makanan lunak
d. Medikamentosa yang bersifat simptomatis. Untuk hiperpireksia
dapat diberikan kompres, antipiretik yang bersifat asetaminofen,
eukinin, atau dipiron dan jangan diberikan asetosal karena dapat
menyebabkan perdarahan.
e. Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi
sekunder.
2. Penatalaksanaan pada pasien syok :
a. Pemasangan infus yang diberikan dengan diguyur,
seperti NaCl, ringer laktat dan dipertahankan selama
12-48 jam setelah syok diatasi.
b. Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah,
suhu, dan pernapasan tiap jam, serta Hemoglobin (Hb)
dan Hematokrit (Ht) tiap 4-6 jam pada hari pertama
selanjutnya tiap 24 jam.
c. Bila pada pemeriksaan darah didapatkan penurunan
kadar Hb dan Ht maka diberi transfusi darah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kurane I. Dengue Hemorrhagic Fever with Spesial
Emphasis on Immunopathogenesis.
Comparative Immunology, Microbiology & Infectious
Disease. 2007; Vol 30:329-40.
2. WHO. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue.
Jakarta: WHO & Departemen Kesehatan RI; 2003.
3. Lestari K. Epidemiologi Dan Pencegahan Demam
Berdarah Dengue (DBD) Di Indonesia. Farmaka.
Desember 2007; Vol. 5 No. 3: hal . 12-29.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai