Breeding Manajemen
Breeding Manajemen
KERING
1 2 3
Analisa Membuat
masalah Mengumpulk
perencanaan
an data
6 5 4
Penerapan
Evaluasi Monitoring breeding
manajemen
Servis/
Conseption
Conseption
Rate Efisiens
Pregnancy
rate i
days open reprod
uksi
EPP
Calving
interval
Breeding
Kawin Alami
2
Inseminasi Buatan
Breeding Manajemen Sapi Pada
Sistem Pemeliharaan Semi Intensif Di
1
Daerah Lahan Kering
Kehadiran
Pejantan
2
Ketersedian
Pakan
3
Pencegahan
Inbreeding
4
Kesehatan Reproduksi
sapi betina
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan IB
Pendekatan Deteksi Estrus
Pada Sapi
Tail-painting
Heat-
Estrogen test mount
detectors
Chin-ball
Cow
activity Deteksi devices
changes estrus
Progesterone Use of
tests teaser
animals
Citologi Vagina
Insemination Timeline
Saacke, 2008
Gambar 5. Perhitungan angka kebuntingan dan Klasifikasi
kemampuan embrio untuk degenerasi menjadi sebuah kebuntingan.
IB memiliki sebuah konsekuensi, IB yg dilakukan terlalu awal tidak
optimal karena tingginya kadar ovum yg tidak fertil, dan
terlambatnya IB ditandai dg kualitas embrio yg buruk, kebanyakan
akibat penuaan ovum. Bagaimanapun, kualitas embrio yg baik
tampaknya berkaitan dg IB yg dilakukan lbh awal, dan angka
fertilisasi yg tinggi berkaitan dg IB yg dilakukan pada akhir periode
estrus. - R.G. Saacke, 2008 -