Anda di halaman 1dari 22

PRESENTASI KASUS

DIARE

Kania Arfiani
20110310200
Identitas Pasien
Nama : Bp. S
Usia : 63 tahun
Alamat : Jl. Borokulon RT 5 RW 5
purwerejo
Tanggal masuk RS : 21 oktober 2016
Anamnesis
Keluhan Utama :
Diare 10x dalam sehari sejak 1 hari

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien mengeluhkan diare 10x dalam sehari
sejak 1 hari, BAB tidak berlendir, tidak berdarah.
Lemas (+) Mual (-) muntah (-) demam (-) pusing
(-).
Riwayat Penyakit dahulu
- Riwayat keluhan serupa disangkal
- Riwayat konsumsi makanan dari luar rumah (+) saat
jalan-jalan dengan keluarga pasien membeli
gorengan di pinggir jalan.
- Pasien sering mengkonsumsi susu untuk tulang
setiap pagi
- Tidak ada riwayat konsumsi antibiotik
- Riwayat penyakit DM dan hipertensi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat keluhan serupa disangkal
- Riwayat konsumsi gorengan yang sama
dengan pasien tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemas, Compos mentis
Vital Sign
Tekanan darah: 120/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernafasan: 20 kali/menit
Suhu : 37,2 oC

Berat badan : 95 kg
Kepala dan Leher
Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)
Mata cekung (-/-)
Bibir kering (-)
Thorak
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, penggunaan otot
bantu pernapasan (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, wheezing (-), rhonki (-)

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis Dextra
Kanan bawah : SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
Kiri atas : SIC II Linea Para Sternalis Sinistra
Kiri bawah : SIC IV Linea Medio Clavicularis Sinistra
Auskultasi :Bunyi jantung 1 (S1) dan 2 (S2) normal, mumur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) , hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani

Ekstremitas
Akral hangat
CRT < 2 detik
Edema (-/-)
Tampak sianosis pada kuku (-)
Deformitas (-)
DIARE
Definisi
Buang air besar dengan feses yang tidak
berbentuk (unformed stools) atau cair dengan
frekwensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.

DIARE

Akut Kronik
diare berlangsung kurang diare berlangsung 2
dari 2 minggu minggu atau lebih
Rotavirus serotype 1,2,8,dan 9
Norwalk virus
Astrovirus
Virus Adenovirus (type 40, 41)
Small bowel structured virus
Cytomegalovirus
Enterotoxigenic E.coli (ETEC)
Enterophatogenic E.coli (EPEC)
Enteroaggregative E.coli (EAggEC)
Enteroinvasive E.coli (EIEC)
Bakteri Enterohemorrhagic E.coli (EHEC)
Shigella spp
Campylobacter jejuni (helicobacter jejuni)
Vibrio cholerae 01 dan V.choleare 0139
INFEKSI Salmonella (non thypoid)

Giardia lamblia.
Entamoeba histolytic
Protozoa

Cryptosporidium
Microsporidium spp
Isospora belli
C yclospora cayatanensis

Strongyloides stercoralis
Schistosoma spp
Helminths Capilaria philippinensis
Trichuris trichuria
Malabsorbsi karbohidrat
Faktor
Malabsorbsi lemak
Malabsorbsi
Malabsorbsi protein

Makanan basi,
Faktor makanan Beracun,
Alergi terhadap makanan

Faktor Sarana air bersih


lingkungan Pembuangan tinja
KARAKTERISTIK
DERAJAT DEHIDRASI
PENATALAKSANAAN
A. Penggantian cairan dan elektrolit
Ini dilakukan dengan rehidrasi oral, yang
harus dilakukan pada semua pasien, kecuali
jika tidak dapat minum atau diare hebat
membahayakan jiwa yang memerlukan
hidrasi intavena.
3,5 gram natrium 2,5 gram natrium 1,5 gram kalium
20 gram glukosa
klorida bikarbonat klorida

ATAU
2-4
sendok teh sendok teh baking
sendok makan gula
garam soda,
Jumlah cairan yang hendak diberikan sesuai dengan
jumlah cairan yang keluar.

Berat Jenis Plasma: pada dehidrasi BJ plasma


meningkat
a. Dehidrasi berat : BJ plasma 1,032 1,040
b. Dehidrasi sedang : BJ plasma 1,028 1,032
c. Dehidrasi ringan : BJ plasma 1,025 1,028
Metode Pierce berdasarkan keadaan klinis:
- Dehidrasi ringan : kebutuhan cairan 5% x kgBB
- Dehidrasi sedang : kebutuhan cairan 8% x kgBB
- Dehidrasi berat : kebutuhan cairan 10% x kgBB
Metode Daldiyono berdasarkan keadaan
klinis dengan skor
B. ANTIBIOTIK
Antibiotik diindikasikan pada pasien dengan
gejala dan tanda diare infeksi, seperti demam,
feses berdarah, leukosit pada feses.
C. OBAT ANTI-DIARE
Kelompok Anti-sekresi Selektif
Racecadotril yang bermanfaat sebagai penghambat enzim enkephalinase, sehingga
enkephalin dapat bekerja normal kembali.

Kelompok Opiat
Kodein fosfat 15-60 mg 3x sehari
Loperamid HCl 2-4 mg/3-4 kali sehari
serta kombinasi difenoksilat dan atropin sulfat.
Obat ini tidak dianjurkan pada diare akut dengan gejala demam dan sindrom disentri.

Kelompok Absorbent
Arang aktif, attapulgit aktif, bismut subsalisilat, pektin, kaolin, atau smektit
diberikan atas dasar argumentasi bahwa zat ini dapat menyerap bahan
infeksius atau toksi

Probiotik
Kelompok probiotik terdiri dari Lactobacillus dan Bifi dobacteria atau
Saccharomyces boulardii

Anda mungkin juga menyukai