Anda di halaman 1dari 34

FINGERTIP INJURY

dr. Lutfhi Arshaldo Cakranegara


RSU DARMAYU PONOROGO 2018
2 IDENTITAS PASIEN
Nama:
01
Tn. SA

No. RM:
02 12-55-xx

Jenis kelamin:
03 Laki-Laki

Usia:
04 63 tahun

Alamat:
05 Ngumbul 29/03 Glonggong, Dolopo

Pekerjaan:
06
Petani
3 Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien datang dengan jari tengah tangan kanan terluka post terjepit penutup
oli mesin diesel.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien laki-laki usia 63 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan
keluhan jari tengah tangan kanan terasa nyeri dan sulit untuk digerakan.
+ 1 jam SMRS pasien hendak mengganti oli diesel untuk pengairan sawah,
pasien membuka penutup menggunakan linggis dengan tangan kiri dan
menuangkan oli dengan tangan kanannya, namun saat akan menutup penutup
oli, tangan kanan pasien masih berada sekitar tabung penutup, sehingga saat
linggis diambil jari tengah tangan kanan pasien terjepit penutup oli. Kemudian
pasien langsung dibawa ke IGD RSU Darmayu.
Airway & Cervical Spine Control
Obstruksi (-)

Breathing & Ventilation


Inspeksi (dbn)
Palpasi (dbn)
Perkusi (dbn)
Auskultasi (dbn)

Primary Survey
Circulation
Kesadaran : Compos Mentis
Warna Kulit : Dalam batas normal
Nadi : Dalam batas normal

Disability
GCS E4 V5 M6

Exposure
dbn
4
Keadaan Umum
Sedang

Vital Sign
Kesadaran
Compos Mentis

Vital Sign
TD: 130/90 mmHg
RR: 24 x/menit
N: 87 x/menit
T: 36,0 C

5
Pemeriksaan Fisik Leher

6 Kepala Pembesaran limfonodi (-)


JVP tidak meningkat
dbn

Thorax
Anterior :Jejas (-), Simetris (+), Jantung
Sonor (+) S1 > S2, reguler, suara
Posterior :Jejas (-), Simetris (+), tambahan (-)
Sonor (+)
Abdomen
Jejas (-), Supel, Timpani, Nyeri
Tekan (-)

Pulmo
Vesikuler (+/+) Ekstremitas
Wheezing (-/-)
Ronkhi (-/-) Akral hangat, nadi kuat dan
simetris, Kekuatan otot : 555 di
keempat ekstremitas
Status Lokalis
7
Look
Vulnus caesum pada digiti III phalanx distal
dextra ukuran 3cm x 0,5 cm, tepi luka tidak rata,
perdarahan aktif (+), dasar luka otot, jaringan
sekitar edema (+)

Feel
Krepitasi (+), Nyeri Tekan (+), Akral Hangat (+)

Move
Keterbatasan Gerak (+), Nyeri saat gerakan aktif

NVD
Sensibilitas baik, pulsasi arteri radialis teraba, CRT
< 2 detik
8 Plan
▹ Ro Extremitas Manus Dextra
▹ Ro Thorax
▹ Laboratorium Darah Lengkap
▹ Golongan darah &HbsAG
Pemeriksaan Penunjang
Ro Manus Dextra
9
Pemeriksaan Penunjang
10 Ro Thorax
11 Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap
Dilakukan pada tanggal 07 Agustus 2018

Dilakukan pada tanggal 07 Agustus 2018 mg/dL


GDA 102 090 – 139

SGOT 21 U/L ≤ 31
Hasil Nilai Normal
SGPT 11 U/L ≤ 32
Hb 13,5 g/dL 13 – 18 g/dL Albumin 4,3 g/dL 3,8 – 5,1
mg/dL
Leukosit 7,5 x 103/uL 4 – 11 x 103 / uL Creatinin 1,3 0,5 – 0,9

Trombosit 268 x 103/uL 150 – 450 x 103 / uL mg/dL


BUN 10,5 04,7 – 23,4
Eritrosit 4,67 x 106/uL 4,5 – 6,5 x 106 / uL
mg/dL
40 – 54 % Ureum 22,38 10 – 50
Hematokrit 43,1 %
12 Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap

Dilakukan pada tanggal 07 Agustus 2018

Hasil Nilai Normal

Golongan B
darah

Bleeding 3 Menit
1-5 Menit
Time

Clotting 10 Menit
5-11 Menit
Time

HbsAg Negatif Negatif


13 Assesment
Diagnosis kerja:

• Finger Tip Injury Digiti III Manus Dextra


• Open Fraktur Phalanx Digiti III Manus Dextra

Plan
• Inf. RL 16 tpm
• Inj. Ceftriaxon 2gr premed
• Inj. Sagestam 2 x 80mg
• Inj. Ketorolac 2 x 30mg
• Inj. ATS 1500u
Rencana operasi (+) Debridement & ORIF
14 Monitoring Perawatan

07 Agustus 2018 08 Agustus 2018

S/ Nyeri Post OP
S/ Nyeri Post OP
O/ KU: sedang, GCS: 456
O/ KU: sedang, GCS: 456
TD: 120/80; N: 83 x/menit;
TD: 130/80; N: 80 x/menit;
T: 36,5; RR: 18 x/menit
T: 36,0; RR: 20 x/menit
A/ Open Fraktur Digiti III Phalanx Dextra
A/ Open Fraktur Digiti III Phalanx Dextra
P/ Inf. RL 16tpm
P/ Inf. RL 16tpm
Inj. Ketorolac 3x1 amp
Inj. Ketorolac 3x1 amp
Inj. Ranitidin 2x1 amp
Inj. Ranitidin 2x1 amp
Inj. Ceftriaxon 2x1gr
Inj. Ceftriaxon 2x1gr
Rawat Luka
15 Monitoring Perawatan

21 Juli 2018 22 Juli 2018

S/ Nyeri (-)
S/ Nyeri (-)
O/ KU: sedang, GCS: 456
O/ KU: sedang, GCS: 456
TD: 120/80; N: 83 x/menit;
TD: 120/80; N: 79 x/menit;
T: 36,2; RR: 18 x/menit
T: 36,5; RR: 18 x/menit
A/ Open Fraktur Digiti III Phalanx Dextra
A/ Open Fraktur Digiti III Phalanx Dextra
P/ Inf. RL 16tpm
P/ Sporetik 2x100mg
Inj. Ketorolac 3x1 amp
Flamar 2x1
Inj. Ranitidin 2x1 amp
Analsik 2x1
Inj. Ceftriaxon 2x1gr
Rawat Luka
Rawat Luka
Pasien boleh pulang
16

Fingertip
Injury
17 Terminologi Anatomi
18 Cidera Ujung Jari (Fingertip Injuries )
Fingertip injury (FTI) adalah cedera pada jari yang terletak pada
area sebelah distal dari insersi tendon flexor dan ekstensor,
merupakan kasus yang tersering terjadi pada cedera tangan.
19 Penegakan Diagnosis
Anamnesis:
-Umur, jenis kelamin
-Tangan yang dominan dan pekerjaan
-Mekanisme cedera dan waktu terjadinya cedera
-Jari sebelah mana yang mengalami cedera
-Kebiasaan merokok
-Penyakit lain (yang mungkin akan menyulitkan
rekonstruksi)
Penegakan Diagnosis
20 Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi
• Luka (bersih, kotor, luka tajam, crush injury)
• Ukuran defek
• Geometri jaringan yang hilang (volar oblique,
transverse, dorsal oblique)
• Keterlibatan dasar kuku (hematom, laserasi, derajat
kehilangan jaringan)
• Integritas tendon ekstensor dan fleksor
• Adanya tulang yang terpajan
• Derajat amputasi dan kondisi bagian yang
teramputasi (dalam kasus amputasi)
• Kemungkinan gangguan vaskularisasi ke distal
ditentukan dengan pemeriksaan fisik dengan
menggunakan Allen test, untuk mengetahui patensi
dari arteri radialis dan ulnaris
Pemeriksaan Penunjang
-Radiografi : X ray PA dan lateral
Klasifikasi Fingertip Injuries
21
A. Defek Jaringan Lunak
• Tajam
• Avulsi/Terlepas

B. Kombinasi Defek Jaringan Lunak dengan Tulang atau Cedera Kuku


Klasifikasi Cedera Dasar
Kuku (Nailbed )
22
1.Laserasi Sederhana 3.Laserasi Berat

2.Laserasi Stellate 4.Avulsi


Klasifikasi Allen untuk
23 Fingertip Injury

Oleh Allen (1980), klasifikasi cidera pada ujung jari dibagi menjadi 4 tipe :
I. Hanya melibatkan hilangnya jaringan lunak (kulit dan pulp) distal dari
phalang distal.
II. Melibatkan pulp dan nail bed distal dari tip phalang distal
III. Melibatkan nail plate dan matrik germinal distal dari mid-phalang distal
IV. Proksimal dari nail plate meliputi seluruh phalang distal
24 Prinsip Rekonstruksi
• Penutupan yang tepat dari dasar kuku dengan suture yang
mudah diabsorbsi
• Memaksimalkan pengembalian sensoris dan mencegah
pembentukan neuroma
• Mempertahankan panjang jari dan dasar kuku
• Mencegah kehilangan fungsi sendi
• Mengobati fraktur atau cedera tendon terkait
• Mencapai hasil estetika yang memuaskan
Pilihan Manajemen Terapi untuk
25 Defek Jaringan Lunak
1.Primary Repair
Diindikasikan pada cedera yang tidak disertai hilangnya kulit. Bila
disertai Nail Bed Injury, dilakukan re-aproksimasi menggunakan catgut
7-0 dan membuang nail plate yang terlepas.
2.Healing by secondary intention( Perawatan Terbuka)
Teknik yang baik untuk luka kecil (6-8mm) tanpa tulang yang terpajan.
Luka dibersihkan dan ditutup dengan dressing

3.Skin Graft
Teknik di mana sepotong kulit digunakan untuk
menutupi luka pada jari. Kulit donor dapat diambil
dari telapak tangan atau kaki pasien.
4.Composite Graft
graft yang tersusun atas lapisan yang lebih dalam daripada skin graft, yaitu jaringan lemak
bawah kulit
Pilihan Manajemen
26 Terapi

5. AMPUTATION REVISION
Pemendekan dan penutupan primer amputasi jari diindikasikan pada pasien
dewasa bila matriks steril yang tersisa tidak cukup (kurang dari 5 mm) untuk
memproduksi kuku yang stabil. Sisa dari matriks kuku diablasi, bila insersi tendon fleksor
atau ekstensor tidak dapat dipertahankan, maka dapat dilakukan disartikulasi.

6.Local Flap
Untuk kehilangan ujung jari yang cukup luas, seringkali flap diindikasikan.
Dibandingkan dengan skin graft, flap memiliki keuntungan antara lain, dapat digunakan
pada defek dengan bone exposure, dan memiliki sensibilitas dan durabilitas yang lebih
baik.
Macam-macam Flap : Local Flap
27 1. Atasoy-Kleinert V-Y advancement flap

Insisi persis pada distal dari lipatan fleksi sendi DIP. Insisi berupa insisi triangular ,
berguna untuk defek terutama defek oblique dorsal.
Macam-macam Flap
28 2. Kutler V-Y advancement flap
.

o Insisi triangular dibuat bilateral (lateral dari ulnar dan radial V-Y advancement flap). Cocok
untuk FTI potongan transversal
Macam-macam Flap
29 3.Moberg flap

o Teknik yang biasa digunakan untuk cedera ibu jari. seluruh jaringan lunak volar dari jari dengan
insisi mid-lateral pada sisi ulnar dan radial jari, dengan atau tanpa Z plasties atau skin graft pada
dasar jari
Macam-macam Flap : Regional Flap
30
1.Crossed finger flap
• Biasanya dielevasi dari dorsum jari tengah phalanx yang berdekatan. Flap disisipkan pada jari
penerima dan defek pendonor kulit dicangkokkan. Flap dipisahkan dalam 10-14 hari.

-Amputasi volar oblique


dengan tulang yang
terekspos.
-Flap cross-finger dielevasi
dari aspek dorsal jari donor.
-Flap dijahit pada defek
Macam-macam Flap
31 2.Thenar Flap
Flap tenar untuk avulsi ujung jari
tengah. (A) Flap diangkat sebagai
dasar bawah flap. (B) Secara
umum, flap diangakat sebagai dasar
proksimal flap. (C) Penyisipan dan
penempatan cangkok kulit dengan
bantalan pada defek. Pemisahan
flap Dapat dilakukan setelah pada
hari 10-14hari.
Algoritma
32

Katzman BM. Bozentka DJ. Chapman’s Orthopaedic Surgery 3th edition.


Chapter 38: Finger Tip and Nail Bed Injuries.
33 Komplikasi

Infeksi Intoleransi dingin

Deformitas Kuku Neuroma


Flap loss karena
Nekrosis
34

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai