Anda di halaman 1dari 29

ILEUS OBSTRUKSI

Oleh: Maria Aprilia Ekacitra Galis, S.Ked

Pembimbing: dr. Widhitomo, Sp.B


Ileus obstruksi adalah penyumbatan intestinal mekanik yang
terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja atau
mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan
penyempitan atau penyumbatan dinding usus.
Hambatan pasase usus dapat disebabkan oleh obstruksi lumen
usus atau oleh gangguan peristaltik.
Sering didiagnosis dan ditangani di IGD

Angka kematian obstruksi simple 3%


Angka kematian obstruksi strangulasi dan
perforasi 30%

Adhesi 80% menjadi penyebab ileus


obstruksi
Intralumen
Intramural
Segala proses yang
terjadi dalam lumen Extramural
Segala proses yang
usus yang dapat berlangsung di Segala proses yang
menghambat lapisan otot usus terjadi dan berasal
pengaliran isi usus ke halus seperti proses dari luar usus seperti
bagian distal seperti inflamasi, malignansi, adhesi, hernia,
benzoar, tumor tumor, striktur volvulus, supresi
lumen usus, fekalit limfoma, invaginasi tumor dari luar dan
dan lain-lain. dan lain-lain. lain-lain.
Adhesi diakibatkan rangsangan
peritoneum akibat peritonitis atau
pasca operasi (bentuk pita)
Bisa tunggal atau multiple, lokal
atau luas.
Adhesi yang kambuh dapat
menjadi masalah besar. Setelah 3
kali kambuh risiko kambuh jadi
50%.
Masuknya bagian usus melalui celah atau lubang
hernia pada bagian tubuh, yang mengakibatkan
gangguan pasase usus akibat usus terjepit.
Cacing menyebabkan terjadinya
kontraksi lokal dinding usus yang
disertai dengan reaksi radang setempat
yang tampak di permukaan peritoneum
Segmen usus yang penuh dengan
cacing beresiko tinggi untuk mengalami
volvulus, strangulasi, dan perforasi.
Sering pada anak dengan hygiene
buruk.
Invaginasi atau intususepsi sering ditemukan pada anak dan
agak jarang pada orang muda dan dewasa.
Invaginasi umumnya berupa intususepsi ileosekal yang
masuk naik ke kolon asendens dan dapat terus sampai ke
rektum.
Volvulus atau terpuntirnya usus, biasanya terjadi pada area
ileum di perdarahi arteri ileosekalis dan mudah mengalami
strangulasi.
Terjadinya puntuiran biasanya diakibatkan pita kongenital
atau adhesi namun pada operasi sering tidak ditemukan.
Peradangan pada usus menyebabkan gangguan pasase usus, terutama
morbus crohn, obstruksi disebabkan oleh udem, hipertrofi dan fibrosis
akibat radang yang berlangsung kronik.
Tumor dapat terjadi intra lumen usus maupun ekstra lumen yang
kemudian menekan usus.
Tomor yang sering yaitu pada karsinoma colon dan ovarium, terutama
akibat kumpulan metastasis di peritonium atau mesenterium.
Nyeri
Terdapat 4 tanda abdomen
kardinal gejala ileus Muntah
obstruktif, antara lain :

Distensi
Tidak
flatus/BAB
Anamnesis
Cari 4 tanda cardinal
Riwayat operasi
Tanda infeksi seperti demam
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
Abdomen : distensi, darm kontur dan darm steifung,
massa di abdomen, metalic sound pada auskultasi,
timpani atau hipertimpani pada perkusi,
RT : tonus sphingter ani, ampula kolaps, massa +/-,
feses yang ikut keluar setelah jari keluar (Pada
Hirschprungs Disease)
Ileus obstruksi letak
tinggi

Ileus obstruksi letak


rendah
Step ladder

Herring bone

Stack of coins

Spring of pearls
Prinsip perbaiki KU dan hilangkan obstruksi
Dekompresi untuk cegah perforasi
Tujuan dekompresi pipa:
Dekompresi lambung sehingga cegah aspirasi
Membatasi masuknya udara ke saluran cerna sehingga
distensi berkurang
Pemberian resusitasi cairan sesuai kebutuhan
Puasa
Antibiotik
Operasi
Perforasi
Peritonitis
Komplikasi Syok hipovolemik
Ileus Obstruktif

Dipengaruhi etiologi, tempat dan lamanya obstruksi.


Prognosis Ileus
Obstruktif
Laporan Kasus
Nama : An. DL
Tanggal lahir : 4 Januari 2000
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : L
Agama : protestan
Alamat : Rote
No rekam medik : 46 41 24
KU Nyeri perut

Pasien mengeluhkan mengalami nyeri perut


sejak 3 hari smrs. Keluhan nyeri diawali
dengan dengan perut kembung yang sudah
dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Pasien
RPS belum BAB sejak 3 hari yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan muntah setiap setelah
makan, perut juga semakin membesar dari
hari ke hari. Pasien juga belum kentut
sampai hari ini. Pasien belum pernah
mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat pengobatan : pasien rujukan dari RS Rote
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan Leher : dalam batas normal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), pupil isokor 3mm/3mm, refleks
cahaya langsung dan tidak langsung (+/+)
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Mulut : bibir kering (+), sianosis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)

Jantung: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)


Pemeriksaan Fisik
Pulmo
Inspeksi :
Bentuk : simetris
Sela Iga : Normal, tidak melebar, otot bantu
pernapasan (-/-)

Palpasi :
Fremitus raba : sama pada paru kiri dan
kanan
Nyeri tekan : (-)
Massa tumor : (-)

Auskultasi :
Bunyi pernapasan : vesikuler
Bunyi tambahan : Rh -/-,Wh -/-
Pemeriksaan
ABDOMEN:
Fisik
Inspeksi : cembung, distensi (+), darm contour (-),
Palpasi : Nyeri tekan pada semua regio abdomen (+),
defans muscular (-), darm kontur dan darm steifung (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising Usus (+)
Kimia darah
GDS : 75 mg/dL (menurun )
Ureum : 30,40 mg/dL
Kreatinin : 0,36 mg/dL
Darah Lengkap
WBC : 11,88 x103/ul
RBC : 5,76 x 106/ul
HB : 11,8 g/dl
PLT : 240 x103/ul
Elektrolit
Natrium darah : 131 mmol/L
Kalium darah : 3,4 mmol/L
Klorida Darah :103 mmol/L
Ileus obstruksi
IVFD RL guyur 1000 cc lanjut IVFD RL : D5% = 2:1/24 jam
Pasang NGT no. 16 F
Pasang DC
Inj Ceftriaxone 2x1 gr/iv
Metrodinazole inf 3x500 mg
Inj omeprazole 1x40 mg
Antrain 3x1 ampul
Fleet enema 1x1
Pro laparotomi (colostomy)

Anda mungkin juga menyukai