Anda di halaman 1dari 23

REKAYASA HIDROLOGI

6. LIMPASAN (RUN-OFF)

Bambang Adi Riyanto


Doddi Yudianto
Fakultas Teknik - Jurusan Teknik Sipil
Universitas Katolik Parahyangan
Jln. Ciumbuleuit No. 94, Bandung
1
LIMPASAN (RUNOFF)
Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan:
Elemen meteorologi khususnya presipitasi/curah hujan
Jenis presipitasi

Intensitas curah hujan

I > kapasitas infiltrasi limpasan akan meningkat


sebanding dengan I
Durasi hujan

Bila thujan < tkritis : lamanya limpasan praktis sama, tak


tergantung dari intensitas curah hujan.
Bila thujan > tkritis : lamanya limpasan permukaan lebih
panjang
Distribusi curah hujan

Debit banjir maksimum umumnya dihasilkan oleh


curah hujan yang merata walaupun intensitasnya
tidak begitu tinggi dibanding dengan curah hujan
deras tetapi tidak merata 2
LIMPASAN (RUNOFF)
Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan:
Elemen meteorologi khususnya presipitasi/curah hujan
Curah hujan terdahulu dan kelembaban tanah

Saat kelembaban tanah tinggi, kapasitas infiltrasi


akan mengecil sehingga memperbesar potensi
terjadinya banjir
Elemen daerah pengaliran yang menyatakan sifat-sifat
fisik daerah pengaliran
Tata guna lahan dan karakteristik hidrologi DAS

Kondisi topografi

Corak DAS
Elevasi DAS: berpengaruh thd suhu udara dan curah
hujan
Gradien DAS: berpengaruh thd infiltrasi, kelembaban
tanah, limpasan permukaan dan pengisian air tanah
Jenis tanah kapasitas infiltrasi 3
LIMPASAN (RUNOFF)

Debit banjir kecil Debit banjir besar dekat titik Banjir terjadi di hilir titik
Banjir berlangsung lama pertemuan anak sungai pertemuan dua sungai

4
KONSEP HIDROGRAF
Hidrograf menggambarkan variasi debit aliran
atau tinggi muka air terhadap waktu

Q H

t t
Hidrograf Debit Hidrograf Muka Air

Aliran dasar (baseflow) adalah debit minimum yang masih


ada karena adanya aliran yang keluar dari akuifer
Periode pemusatan (time of consentration) adalah waktu
yang diperlukan oleh air untuk mengalir dari titik yang
terjauh dari suatu DAS sampai ke stasiun pengukuran
5
KONSEP HIDROGRAF
C D
B
E

X
P

E
B C D

Apabila perbandingan antara hujan dan limpasan adalah


tetap untuk seluruh DAS, maka pada DAS yang terbagi
menjadi 4 bagian di atas lamanya waktu yang diperlukan
oleh air yang jatuh pada DAS tsb untuk mencapai titik P:
Untuk setiap titik pada garis BB : 1 jam
Untuk setiap titik pada garis CC : 2 jam
Untuk setiap titik pada garis DD : 3 jam
Untuk setiap titik pada garis EE : 4 jam 6
KONSEP HIDROGRAF
C D
B
E

X
P

E
B C D

Apabila dimisalkan terjadi hujan merata selama 1 jam di


daerah PBB, maka besarnya pengaruh air yang jatuh di X
adalah:
Aliran di P tidak berubah sampai air yang jatuh di X
mencapai P
Aliran di P mulai terpengaruh secara tetap selama 1 jam
setelah air pertama yang jatuh di X mencapai P

7
KONSEP HIDROGRAF

1000 1000

500 500

0 1 2 3 0 1 2 3
Gambar 1. Waktu (jam) Gambar 2. Waktu (jam)

Hidrograf banjir di P akibat hujan selama 1 jam


Bila hujan berlangsung selama 2 jam, maka dasar
hidrograf akan bertambah panjang dengan besarnya
debit maksimum tetap debit puncak akan tercapai
setelah 1 jam pada saat seluruh daerah berkontribusi
terhadap aliran di P
Bila hujan 1 jam terjadi di wilayah BBCC, CCDD, atau
DDEE, hidrografnya akan sama seperti Gbr 1, hanya
saja hidrografnya akan bergeser ke kanan sesuai
dengan waktu antara mulai hujan sampai akhir hujan
pertama mencapai P 8
KONSEP HIDROGRAF

1500
1000
1000
500
500

0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
Gambar 3. Waktu (jam) Gambar 4. Waktu (jam)

Gbr 3 adalah hidrograf banjir akibat hujan selama 1 jam


yang jatuh di daerah DDEE
Gbr 4 adalah hidrograf banjir di P akibat hujan menerus
selama 3 jam di seluruh wilayah PEE

9
KONSEP HIDROGRAF
Selama terjadinya banjir, tinggi aliran sungai
ditentukan oleh limpasan permukaan (surface
runoff or DRO) dan aliran dasar (base flow)
Pemisahan hidrograf menjadi komponen DRO dan
baseflow dapat dilakukan dengan beberapa
metode:
Straight line method: metode pemisahan paling
sederhana yaitu dengan menghubungkan titik dimana
limpasan permukaan mulai terjadi dengan titik pemisah
aliran dasar pada lengkung resesi
Q
Semilog Hidrograf

10
KONSEP HIDROGRAF
Fixed based length method (Linsley, et al.): metode
pemisahan dilakukan dengan meneruskan garis resesi
dari hidrograf sebelumnya sampai titik di bawah puncak
dan menghubungkan dengan satu titik pada lengkung
resesi berjarak T dari puncak
Q T
T = A0,2
T = dinyatakan dlm hari
A = luas DAS (mil2)

Variable
Q
slope method

t 11
KONSEP HIDROGRAF
Secara umum, hidrograf terdiri dari 3 komponen: bagian
naik atau lengkung konsentrasi (rising limb), bagian
puncak (crest), dan bagian resesi atau lengkung resesi
(recession limb)
Bagian naik dipengaruhi oleh intensitas hujan, durasi
hujan, dan keadaan daerah sebelum hujan; apabila DAS
kering maka lengkung konsentrasi akan semakin datar
dan hujan efektif semakin kecil
Lengkung resesi dipengaruhi oleh sifat dan keadaan
akuifer; bagian ini tidak terpengaruh oleh intensitas dan
durasi hujan
Q0

Q Q = Q0 e-t/K

Storage Tank t
12
Analogi model hidraulik untuk lengkung resesi (Schultz 1973)
KONSEP HIDROGRAF

Penampungan
cekungan Penampungan
saluran Penampungan
aliran antara Penampungan
air tanah

t
Analogi Model Daerah Aliran Sungai

13
JENIS SUNGAI
Berdasarkan kontinuitas aliran:
Sungai Ephemsal: sungai mengalir hanya pada saat ada
hujan saja dan MAT selalu di bawah dasar sungai

MAT Musim Hujan


MAT Kemarau Hidrograf Sungai

Sungai Intermitten: sungai mengalir hanya pada musim


hujan saja; MAT musim hujan di atas dasar sungai dan
MAT masa kering di bawah dasar sungai

MAT Musim Hujan

MAT Kemarau
14
Hidrograf Sungai
JENIS SUNGAI
Sungai Pereminal: sungai yang mengalirkan airnya
sepanjang tahun karena MAT tak pernah di bawah dasar
sungai

MAT Musim Hujan


MAT Kemarau

Hidrograf Sungai

15
NUMBER OF VERTICALS AND POINTS
In measuring discharge, the river cross section
must be divided into m number of verticals and n
number of points within one vertical

Bh
Q v(h, b)dhdb
00
n
Q qi
i 1

16
NUMBER OF VERTICALS AND POINTS
Number of verticals required depends on the
accuracy needed, available time, and economical
consideration
for approaching mean velocity in each
vertical, a number of points in the vertical
can be taken as long as the velocity
distribution is normal
number of points in the vertical (n) is less
importance than the number of verticals (m)
Having too many verticals will be time
consuming and laborious

17
NUMBER OF VERTICALS AND POINTS

I.S.O. Netherlands (1971): taking n > 4 is


not significance to the total accuracy
number of verticals (m) has a large influence
on the final error; in practice, this is not
always realized by engineers

18
NUMBER OF VERTICALS AND POINTS
A proper set-up of the measurement method can
lead to increased accuracy
ISO: minimum number of verticals is determined
from a number of experiments

m for precise m for conventional


WS Width (m)
measurement measurement
<5 5 35
5 50 6 5
50 100 10 68
100 300 12 15 79
300 1000 15 20 8 11
1000 15 - 25 8 - 13

19
NUMBER OF VERTICALS AND POINTS
Number of verticals depends closely on the
characteristics of velocity distribution in the cross
section
Normally the verticals should be regularly spaced,
but in some cases spacing is to be adapted to
circumstances
Verticals in the main flow should be distributed
denser than on the flood plain
Verticals on debris or rocks river bed should be
increased because of erratic distribution of
velocity
Location of verticals must be fixed to help in
comparing the accuracy of different
measurements, understanding scouring, silting,
and fluctuations in velocity 20
NUMBER OF VERTICALS AND POINTS

Water depth (m)


No of points in verticals
Sounding rod Sounding line
5 points: below WS, 0.2h, 0.6h,
>1.0 > 3.0
0.8h, above river bed
3 points: 0.2h, 0.6h, 0.8h
0.4 - 1.0 1.5 - 3.0
2 points: 0.2h & 0.8h
0.16 - 0.4 0.5 - 1.5 1 point: 0.6h or 0.5h
< 0.5 Measured by buoyant
21
NUMBER OF VERTICALS AND POINTS
Velocity measurement at the lowest point can be
very inaccurate or even very mistaken due to the
presence of obstacles such as high ripples
For irregular cross-sections the number of
measuring points can be different for the various
verticals in the section

22
NUMBER OF POINTS IN
VERTICALS
For irregular cross-sections the
number of measuring points can be
different for the various verticals in
the section

23

Anda mungkin juga menyukai