Anda di halaman 1dari 52

KATA BAKU, KATA TIDAK

BAKU, DAN KATA SERAPAN

1
KATA BAKU
DAN KATA TIDAK BAKU
Kata baku kata yang mengikuti kaidah
bahasa yang telah ditentukan.

Kata tidak baku kata yang tidak


mengikuti kaidah bahasa yang berlaku.

2
Kaidah atau peraturan dalam bahasa
Indonesia meliputi
Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia

3
Contoh
A. Penulisan Kata Dasar
No Tidak Baku Baku
1 abjat abjad
2 Bis bus
3 cabe cabai
4 dekoratip dekoratif
5 extra ekstra
6 formil formal
7 gisi Gizi
4
No Tidak Baku Baku
8 hakekat hakikat
9 ijin izin
10 jaman zaman
11 kwitansi kuitansi
12 lobang lubang
13 mubadir mubazir
14 nampak tampak
15 obyek objek

5
No Tidak Baku Baku
16 pasport paspor
17 Quran Quran
18 Rebo Rabu
19 sistim sistem
20 tauladan teladan
21 ujud wujud
22 villa vila
23 waqaf wakaf
24 yudikatip yudikatif

6
B. Contoh Penulisan Kata Jadian
No Tidak Baku Baku
1 mempel mengepel
2 bertanggungjawab bertanggung jawab
3 mentaati menaati
4 berterbangan beterbangan
5 mentertawakan menertawakan

7
C. Contoh Penulisan Kalimat

1. Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan


pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan


pada tanggal 17 Agustus 1945.

8
2. Semua peserta daripada pertemuan
itu sudah pada hadir.

Semua peserta pertemuan itu sudah


hadir.

9
3. Bilang dahulu dong sama saya
punya bini.

Bicarakan dahulu dengan istri saya.

10
4. Panitia harus membuat laporan
pertanggungan jawab kegiatan.

Panitia harus membuat laporan


pertanggungjawaban kegiatan.

11
5. Tolong, potokopykan ijasah ini
rangkap lima.

Tolong, fotokopikan ijazah ini


rangkap lima.

12
6. Memang kebangetan itu anak
belum mandi sudah makan gado-
gado.

Memang keterlaluan anak itu belum


mandi sudah makan gado-gado.

13
KATA SERAPAN

Kata Serapan
Perbendaharaan kata bahasa Indonesia

yang berasal dari bahasa lain, seperti


bahasa daerah dan bahasa asing.

14
A. Contoh Pengaruh Perbendaharaan
Kata
bahasa Jawa : lowongan, beres,
pamong praja, sewenang-wenang
bahasa Sunda: camat, anjangsana,
meriang, sewajarnya, mendingan
bahasa Minangkabau: cetus, heboh,
lamban cemooh, ejek
bahasa Sansekerta: perdana, perkara,
agama, bijaksana, sengsara, surga
15
bahasa Arab: ikhtiar, hikmah, khidmat,
mahkamah, akhlak, majelis
bahasa Tionghoa: lonceng, sampan,
sinshe, bakpau, tauco
bahasa Inggris: badminton, kiper,
raket, notes, parlemen
bahasa Belanda: program, motor,
persekot, pelopor, radio, gerilya

16
B. Contoh Pengaruh Imbuhan

Awalan Makna Contoh


a- tidak asusila, asosial, amoral
an- tidak anorganik, anaerob
ab- tidak abnormal
i- tidak irasional, imoral
im- tidak improduktif, desentralisasi,
de- tidak demobilisasi
non- tidak nonblok, nonpolitik
re- kembali reorganisasi, regenerasi

17
Awalan Makna Contoh
swa- sendiri swadaya, swabelajar
dwi- dua dwiwarna, dwibahasa
pra- sebelum prasejarah, prakata
eks- bekas eks pejuang, eks pelajar
para- banyak para tamu, para siswa
pramu- pembantu pramuwisma, pramuniaga
serba- semua serbaada, serbaguna
tuna- Kurang tunawisma, tunanetra
maha- besar mahasiswa, mahabesar
antar- antara antarkota, antarpulau

18
Awalan Makna Contoh
kontra- menentang kontrasepsi, kontrarevolusi
hiper- lebih hipertensi, hiperaktif
semi- setengah semifinal, semipermanen
nara- orang narapidana, narasumber
anti- lawan antipenjajah, antinarkoba
i- bersifat alami
wi- bersifat duniawi, manusiawi
-is sifat dinamis, ekonomis
orang nasionalis, pancasilais

19
Awalan Makna Contoh
-if sifat produktif, agresif
-ah sifat jasmaniah, rohaniah
-wan orang wartawan, fisikawan
-man orang budiman, seniman
-wati orang seniwati, karyawti
orang
-or narator, koruptor
orang
-om orang ekonom, astronom
-og orang psikolog
-us orang musikus, politikus
-isasi proses nasionalisasi, modernisasi

20
C. Contoh Penulisan Unsur Serapan

No Kata Asing Kata Serapan


1 audiogram audiogram
2 central sentral
3 accalamation aklamasi
4 vaccine vaksin
5 octaaf oktaf
6 technique teknik
7 machine mesin

21
No Kata Asing Kata Serapan

8 check cek
9 castra sastra
10 effective efektif
11 system sistem
12 geometry geometri
13 factor faktor
14 riem rim
15 pasient pasien

22
No Kata Asing Kata Serapan

16 contingent kontingen
17 komfoor kompor
18 cartoon kartun
19 coordination koordinasi
20 phase fase
21 aquarium akuarium
22 frequency frekuensi
23 rhythm ritme
24 schema skema

23
CONTOH SOAL

24
1. Kalimat yang menggunakan kata
tidak baku adalah
a. Menurut diagnosa dokter pasien
itu mengidap penyakit leukimia.

b. Tolong, Mir, belikan obat di


apotek.
c. Sistem pelayanan rumah sakit itu
baik.
d. Setelah Reysa melunasi biaya
perawatan, ia minta kuitansi.
25
2. Penggunaan imbuhan asing yang
salah terdapat pada kalimat
a. Ismail Marzuki komponis terkenal.
b. Ikan banyak mengandung protein
hewaniah.
c. Allah akan menilai setiap manusia dari
segi amaliahnya.
d. Janganlah kita selalu mengutamakan
kepentingan duniawi.

26
3. Awalnya saya nggak tertarik dengan
kegiatan ini. Karena temen deket yang
ngajak, saya tidak dapat menolaknya.
Meskipun keluar duit, saya tidak nyesel.
Ternyata , kegiatan ini berkesan banget.

jumlah kata tak baku dalam paragraf


tersebut adalah
a. 4 b. 5 c. 6 d. 7

27
4. Perhatikan tabel berikut!
A B C D
taksi taksi taksi taksi
sistim sistem metode metoda
tehnik teknik syah sah
central sentral konggres kongres

Daftar kata baku terdapat pada kolom .


a. A b. B c. C d. D
28
5. Rani membeli obat ke . Tidak lupa
ia meminta sebagai tanda
pembayaran. Ia tidak mau membeli
obat sembarangan, khawatir
jelek.
Kata-kata baku yang sesuai untuk
melengkapi paragraf tersebut
adalah .
a. apotik, kwitansi, kwalitas

b. apotek, kuitansi, kualitas

c. apotek, kwitansi, kwualitas

d. apotik, kuitansi, kualitas

29
6. Pada era gelobalisasi, kita dituntut
mempunyai kreatifitas yang tinggi
dan tidak gagap tehnologi modren.
Perbaikan penulisan kata bercetak
miring tersebut adalah

30
a. globalisasi b. globalisasi
kreatifitas kreativitas
teknologi teknologi
modern modern

c. globalisasi d. globalisasi
kreativitas kreatifitas
tehnologi teknologi
modern moderen

31
7. Untuk menejemen enerji diperlukan
keterampilan khusus.
Kata baku dari kata bercetak miring
tersebut adalah
a. manajement-energi
b. managemen-energi
c. manajemen energi
d. managemen-energi

32
8. Minggu yang lalu saya pergi ke Bogor
sama teman. Tujuannya nengok nenek
yang sedang sakit. Kami naik taxi agar
cepat sampai. Betapa senang hati nenek
dengan kedatangan kami.
Kata tidak baku dalam paragraf
tersebut adalah .
a. pergi, tujuan, cepat
b. sama, nengok, taxi
c. teman, nengok, sampai
d. sedang, teman, senang
Kalimat
Kumpulan kata yang didahului dan
diakhiri kesenyapan yang memiliki
fungsi dan makna utuh.
Kesenyapan awal berupa huruf
kapital
Kesenyapan akhir berupa tanda titik
Fungsi sebuah kalimat terdiri atas beberapa
unsur. Unsur-unsur tersebut meliputi subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan
Fungsi Kalimat
Subjek dalam suatu kalimat pada umumnya
diduduki oleh kata benda atau kata lain yang
mengalami proses pembendaan.atau kata lain
yang setelah menduduki jabatan ini akan
dianggap atau digolongkan menjadi kata
benda.
Contoh : (1) Menipu berdosa
(2) Menyanyi menyegarkan pikiran
Kata menipu dan menyanyi dilihat
dari bentuknya adalah kata kerja
akan tetapi dalam kedua kalimat
tersebut, masing-masing kata itu
dianggap sebagai kata benda. Untuk
mencari subjek sebuah kalimat kita
dapat menggunakan pertanyaan siapa
atau apa. Contoh kalimat (a) dan (b)
di atas, kata menipu dan menyanyi
dapat menjawab pertanyaan apa
sehingga keduanya disebut subjek.
Subjek sebuah kalimat dapat berupa
kata atau gabungan kata.
Predikat adalah unsur inti suatu kalimat
yang berisi kata kerja, kata keterangan,
atau kata penggolong yang
menerangkan subjek.Predikat sebuah
kalimat dapat dikenali dari ciri-cirinya
yaitu : (1) jawaban atas pertanyaan
mengapa dan bagaimana; (2) berupa
kata adalah/ialah; (3) dapat
diingkarkan; (4) dapat disertai kata
telah, sudah, belum, akan, dan sedang.
Objek adalah unsur kalimat dapat
diperlawankan dengan subjek. Objek
bersifat wajib dalam kalimat yang
berpredikat verba aktif (kata kerja
berawalan me-). Ciri-ciri objek adalah
:
Langsung di belakang predikat.
Contoh : Anto membeli buku. Kata
buku adalah objek karena terletak
di belakang kata membeli yang
berfungsi sebagai predikat
Dapat menjadi subjek kalimat pasif.
Contoh : Dina membeli buku. Kata
buku adalah objek karena dapat
menjadi subjek kalimat pasif Buku
dibeli Dina.
Tidak didahului preposisi. Contoh :
W.S.Rendra menulis dalam puisi.
Kata puisi bukan objek karena
didahului preposisi dalam. Apabila
kalimat diubah menjadi W.S.Rendra
menulis puisi maka kata puisi
berubah fungsi menjadi objek.
Keterangan dibedakan atas dasar peran
yang dimiliknya dalam kalimat.Dalam
kalimat terdapat berbagai jenis
keterangan antara lain keterangan waktu,
keterangan cara, keterangan cara dan
sebagainya.
Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata,
frasa, atau anak kalimat. Keterangan
waktu yang berupa kata atau frasa
digunakan dalam kalimat tunggal
sedangkan keterangan waktu yang berupa
kalimat terdapat dalam kalimat majemuk.
Contoh : (3) Kemarin dia mengajak saya
melihat pameran buku.
(4) Dia datang tadi pagi.
Kata kemarin pada kalimat (3) dan tadi
pagi pada kalimat (4) adalah keterangan
waktu yang berbentuk kata dan frase.
Keterangan waktu yang berupa anak
kalimat dapat dilihat pada contoh : (5)
Ketika melihat dia datang saya menangis
terharu.
Klausa (anak kalimat) ketika melihat dia
adalah keterangan waktu, kata saya
adalah subjek, dan menangis terharu
adalah predikat.
Keterangan Tempat
Keterangan tempat berbentuk frasa yang
menyatakan tempat dan ditandai oleh
preposisi di, pada, dan dalam. Preposisi
selalu terdapat di depan kata benda yang
menjadi keterangan tempat.
Contoh: (6) Di Solo terdapat banyak
pengrajin batik.
Preposisi di berada di depan kata benda
Solo yang menyatakan tempat.
Keterangan Cara
Keterangan cara berbentuk kata ulang, frasa,
atau anak kalimat yang menyatakan cara.
Keterangan cara yang berupa anak kalimat
ditandai dengan kata dengan dan dalam.
Contoh (7) Dengan banyak membaca kita dapat
meningkatkan pengetahuan kita.
(8 ) Dia berjalan cepat-cepat
(9) Dia menerima hadiah itu dengan
gembira.
Anak kalimat dengan banyak membaca, kata
ulang cepat-cepat, dan frasa dengan gembira
adalah keterangan cara.
Keterangan Sebab
Keterangan sebab dapat berupa frasa atau
anak kalimat. Keterangan sebab yang
berupa anak kalimat ditandai oleh kata
karena atau lantaran.
Contoh : (10) Karena bodoh, dia
dikeluarkan dari sekolah.
(11) Karena dia nakal, dia dihukum
guru.
Kalimat (10) mengandung keterangan
sebab berupa frasa sedangkan kalimat (11)
berupa anak kalimat
Kalimat Efektif
Tulisan ilmiah harus dikembangkan
dengan kalimat efektif. Kalimat efektif
adalah kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan gagasan
pada pikiran pembaca seperti apa yang
terdapat pada pikiran penulis. Kalimat
efektif memiliki ciri : (a) kepaduan dan
kesatuan; (b) penekanan; (c) hemat
dalam mempergunakan kata; dan (d)
kesejajaran (Sabarti,1989).
Ciri pertama kalimat efektif adalah memiliki
kepaduan dan kesatuan. Sebuah kalimat
dikatakan memiliki kepaduan apabila terdapat
hubungan yang padu antara unsur-unsur yang
membentuk kalimat (S-P-O-Pelengkap-Ket).
Sebuah kalimat dikatakan memiliki kesatuan
apabila hubungan antara unsur-unsur yang ada
dalam kalimat mendukung satu ide pokok.
Penulis boleh saja menggabungkan dua atau
lebih kalimat tunggal dengan catatan kalimat-
kalimat tersebut tidak keluar dari ide pokok
kalimat tunggalnya. Agar dapat menghasilkan
sebuah kalimat yang memiliki kesepadanan
(kepaduan) penulis harus memperhatikan
(1) subjek dan predikat kalimatnya;
(2) kata penghubung intra dan
antarkalimat yang dipilih.
Contoh : (30) Kepada mahasiswa
yang kehilangan kartu ujian diharap
melapor.
Kalimat (30) bukanlah kalimat efektif
karena tidak memiliki subjek. Apabila
akan dijadikan kalimat efektif maka
kalimat tersebut harus diubah
menjadi : (31) Mahasiswa yang
kehilangan kartu ujian diharap
melapor
Ciri kedua kalimat efektif adalah adanya
kesejajaran. Kesejajaran (paralelisme)
adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa
yang sama atau konstruksi bahasa yang
sama yang dipakai dalam susunan serial.
Apabila dalam sebuah kalimat gagasan
kalimatnya dinyatakan dalam bentuk frasa
atau kata kerja berimbuhan tertentu maka
gagasan lain yang sederajat juga harus
dinyatakan dalam bentuk frasa dan kata
kerja dengan imbuhan tertentu. Contoh :
(32) Penyakit Lupus merupakan penyakit
yang ditakuti karena cara mencegah dan
pengobatannya belum diketahui secara
pasti.
Kalimat di atas tidak memiliki
kesejajaran karena kata
mencegah tidak sejajar dengan
pengobatan. Kalimat di atas
menjadi sejajar kalau diubah
menjadi : (33) Penyakit Lupus
merupakan penyakit yang
ditakuti karena cara pencegahan
dan pengobatannya belum
diketahui secara pasti.
Ciri ketiga kalimat efektif adalah adanya
penekanan dalam kalimat. Untuk
memberikan penekanan pada bagian
tertentu sebuah kalimat penulis dapat
menempuh beberapa cara yaitu (1)
mengemukakan bagian yang ditekankan
pada bagian depan kalimat; (2)
mengulang kata yang dianggap penting.
Contoh : (1) Dr.Sujono membuka seminar
penanggulangan Aids yang
diselenggarakan di auditorium UNS pagi
ini (yang ditekankan Dr.Sujono).
(2) Seminar penanggulangan Aids
yang diselenggarakan di auditorium
UNS pagi ini dibuka oleh Dr.Sujono
(yang ditekankan seminar
penanggulangan Aids).
(3) Kemiskinan merupakan faktor
utama kemunduruan suatu bangsa
karena kemiskinan dapat menjadi
pemicu tindak kriminal. (penekanan
pada kata kemiskinan
Ciri keempat kalimat efektif adalah kehematan. Sebuah
kalimat dikatakan efektif apabila tidak mengandung kata
mubazir (kata yang tidak diperlukan.
Contoh : (4) Gadis itu segera mengubah pendapatnya
setelah dia berdiskusi dengan gurunya itu. Kalimat (4)
tidak efektif karena tidak hemat. Kalimat tersebut akan
menjadi efektif bila diubah menjadi (5) Gadis itu segera
mengubah pendapatnya setelah berdiskusi dengan
gurunya. Kata dia dan itu dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai