Anda di halaman 1dari 36

BAKU DAN TIDAK BAKU

Fairus Atika Redanto Putri, ST., MT.


Pengertian

Bahasa/Kalimat baku merupakan suatu kalimat yang


sesuai dengan aturan-aturan atau kaidah pembentukan
kalimat berdasarkan Ejaan yang telah disempurnakan
“EYD”.

Dengan kata lain kalimat baku menggunakan struktur,


ejaan dan juga pemilihan kata yang tepat dan benar
sehingga kalimat tersebut bisa mencapai tujuannya yakni
mampu memberikan gagasannya kepada pendengar atau
pembacanya dengan benar dan tepat.
Fungsi

Fungsi Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia baku mempunyai empat
fungsi, yaitu pemersatu, penanda
kepribadian, penambah wibawa, kerangka
acuan.
Pemersatu
Bahasa Indonesia baku mempersatukan
atau menghubungkan penutur berbagai
dialek bahasa itu. Bahasa Indonesia baku
mengikat kebinekaan rumpun dan bahasa
yang ada di Indonesia dengan mengatasi
batas-batas kedaerahan.
Penanda Kepribadian

Bahasa Indonesia baku merupakan ciri


khas yang membedakannya dengan
bahasa-bahasa lain
Penambah Wibawa
Pemilikan bahasa Indoesia baku akan
membawa serta atau menunjukkan
kewibawaan penggunanya. Fungsi
pembawa wibawa berkaitan dengan usaha
mencapai kesederajatan dengan peradaban
lain yang dikagumi melalui perolehan
bahasa baku.
Kerangka Acuan

Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai


kerangka acuan bagi pemakainya dengan
adanya norma atau kaidah yang tertulis
secara jelas. Menjadi tolok ukur bagi benar
tidaknya pemakaian bahasa seseorang.
Ciri-Ciri

Ciri-Ciri Kalimat Baku:


• Kalimat baku menggunakan ejaan, tanda baca
dan struktur yang benar.
• Kalimat baku bisa menyampaikan gagasan
utamanya dengan tepat disebut dengan kalimat
efektif.
Syarat-Syarat Kalimat Baku
Syarat
Adapun syarat-syarat kalimat baku yang diantaranya
yaitu:
1. Menggunakan tanda baca yang benar
2. Menggunakan huruf kapital yang benar
3. Memiliki struktur dan tatabahasa yang tepat
4. Padu
5. Hemat
6. Logis
Menggunakan Tanda Baca Yang
Benar
Penggunaan tanda baca seperti titik, koma, tanda tanya ,
tanda petik haruslah sesuai dengan kaidah penulisan
kalimat bahasa Indonesia.

Berikut ini sebagian kecil fungsi dari tanda baca:


• Koma (,) : memisahkan induk kalimat, dan anak
kalimat memisahkan kalimat pengiring dan kalimat
langsung dan memisahkan frasa/kata yang sama dalam
pemeriaan dan sebagainya.
• Titik (.) : menandakan akhir kalimat.
• Tanda tanya (?) : digunakan dalam kalimat tanya
Menggunakan Huruf Kapital Yang
Benar
Suatu kalimat akan menjadi tidak baku jika salah
menulis huruf kapital, sehingga penggunaan
huruf kapital ini harus diperhatikan.

Huruf kapital biasanya digunakan untuk yaitu:


nama orang, tempat, huruf pertama pada kalimat
dan lain-lain.
Memiliki Struktur Dan
Ketatabahasaan Yang Tepat
• Kalimat baku harus memiliki ketepatan pada
struktur bahasa dan tatabahasanya, yang
dimaksudkan dengan struktur dan tatabahasa
ialah adanya kejelasan struktur mana bagian
subjek, predikat, objek dan keterangan.

Contoh :
• Ayah membelikan buku adik (tidak baku)
• Ayah membelikan adik buku (baku)
Padu
Kalimat yang padu ialah hubungan antara struktur dan
gagasan utamanya harus sesuai atau saling mendukung.

Perhatikan kalimat berikut ini:


“Dari data yang didapat menunjukkan bahwa angka
kecelakaan sepeda motor sangat tinggi”

Kalimat di atas tidak baku karena tidak memiliki unsur


subjek yang jelas. Seharusnya kalimat tersebut ditulis
seperti berikut ini.

“Kecelakaan sepeda motor sangat tinggi berdasarkan


data yang didapat”.
Hemat
Kalimat baku harus memiliki kehematan kata, selain itu
kehematan penggunaan kata juga membuat kalimat baku
menjadi kalimat efektif.

Perhatikan contoh berikut ini:


“Para ibu-ibu melakukan aksi demo di depan pintu Gedung
Perwakilan Rakyat RI”.

Kalimat diatas tidaklah baku dan juga efektif karena ada


pemborosan kata di dalamnya, seharusnya kalimat tersebut
ialah:

“Para ibu melakukan aksi demo di depan pintu Gedung


Perwakilan Rakyat RI”.
Logis
Syarat kalimat baku yang terakhir ialah logis, suatu kalimat
dikatakan logis apabila kalimat tersebut bisa dicerna atau
diterima dengan akal sehat. Jika kita membaca suatu kalimat
dan terdengar aneh, maka kalimat tersebut tidaklah baku.

Perhatikan contoh berikut ini:


“Bagi yang merokok harap dimatikan”

Kalimat tersebut tidaklah logis karena tidak masuk akal sehat,


sepintas terdengar seperti orang yang merokok yang akan
dimatikan, seharusnya kalimat tersebut menjadi:

“Orang yang merokok harus mematikan rokoknya”.


Contoh
A. Penulisan Kata Dasar
No Tidak Baku Baku
1 abjat abjad
2 azaz asas
3 bis bus
4 cabe cabai
5 dekoratip dekoratif
6 extra ekstra
7 formil formal
8 gisi gizi
No Tidak Baku Baku
9 hakekat hakikat
10 ijin izin
11 jaman zaman
12 komplek kompleks
13 kuatir khawatir
14 kwitansi kuitansi
15 lobang lubang
16 mubadir mubazir
17 nampak tampak
18 obyek objek
No Tidak Baku Baku
19 pasport paspor
20 praktek praktik
21 Qur’an Quran
22 Rebo Rabu
23 sistim sistem
24 tauladan teladan
25 ujud wujud
26 villa vila
27 waqaf wakaf
28 yudikatip Yudikatif
B. Contoh Penulisan Kata Jadian
No Tidak Baku Baku
1 mempel mengepel
2 bertanggungjawab bertanggung jawab
3 mentaati menaati
4 berterbangan beterbangan
5 mentertawakan menertawakan
C. Contoh Penulisan Kalimat

1. Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan


pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan


pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Semua peserta daripada pertemuan
itu sudah pada hadir.

Semua peserta pertemuan itu sudah


hadir.
3. Bilang dahulu dong sama saya punya
bini.

Bicarakan dahulu dengan istri saya.


4. Panitia harus membuat laporan
pertanggungan jawab kegiatan.

Panitia harus membuat laporan


pertanggungjawaban kegiatan.
5. Tolong, potokopykan ijasah ini
rangkap lima.

Tolong, fotokopikan ijazah ini


rangkap lima.
6. Memang kebangetan itu anak belum
mandi sudah makan gado-gado.

Memang keterlaluan anak itu belum


mandi sudah makan gado-gado.
Kata Serapan
KATA SERAPAN

Kata Serapan
Perbendaharaan kata bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa lain, seperti bahasa daerah
dan bahasa asing.
A. Contoh Pengaruh Perbendaharaan Kata

bahasa Jawa: lowongan, beres, pamong


praja, sewenang-wenang
bahasa Sunda: camat, anjangsana, meriang,
sewajarnya, mendingan
bahasa Minangkabau : cetus, heboh, lamban
cemooh, ejek
bahasa Sansekerta: perdana, perkara,
agama, bijaksana, sengsara, surga
bahasa Arab: ikhtiar, hikmah, khidmat,
mahkamah, akhlak, majelis
bahasa Tionghoa: lonceng, sampan, sinshe,
bakpau, tauco
bahasa Inggris: badminton, kiper, raket,
notes, parlemen
bahasa Belanda: program, motor, pelopor,
radio, gerilya
B. Contoh Pengaruh Imbuhan

Awalan Makna Contoh


a- tidak asusila, asosial, amoral
an- tidak anorganik, anaerob
ab- tidak abnormal
i- tidak irasional, imoral
im- tidak improduktif, desentralisasi
de- tidak demobilisasi
non- tidak nonblok, nonpolitik
re- kembali reorganisasi, regenerasi
Awalan Makna Contoh
swa- sendiri swadaya, swabelajar
dwi- dua dwiwarna, dwibahasa
pra- sebelum prasejarah, prakata
eks- bekas eks pejuang, eks pelajar
para- banyak para tamu, para siswa
pramu- pembantu pramuwisma, pramuniaga
serba- semua serbaada, serbaguna
tuna- Kurang tunawisma, tunanetra
maha- besar mahasiswa, mahabesar
antar- antara antarkota, antarpulau
Awalan Makna Contoh
kontra- menentang kontrasepsi, kontrarevolusi
hiper- lebih hipertensi, hiperaktif
semi- setengah semifinal, semipermanen
nara- orang narapidana, narasumber
anti- lawan antipenjajah, antinarkoba
i- bersifat alami
wi- bersifat duniawi, manusiawi
-is sifat dinamis, ekonomis
orang nasionalis, pancasilais
Awalan Makna Contoh
-if sifat produktif, agresif
-ah sifat jasmaniah, rohaniah
-wan orang wartawan, fisikawan
-man orang budiman, seniman
-wati orang seniwati, karyawti
-or orang narator, koruptor
orang
-om orang ekonom, astronom
-og orang psikolog
-us orang musikus, politikus
-isasi proses nasionalisasi, modernisasi
C. Contoh Penulisan Unsur Serapan

No Kata Asing Kata Serapan


1 central sentral
2 accalamation aklamasi
3 vaccine vaksin
4 octaaf oktaf
5 technique teknik
6 machine mesin
No Kata Asing Kata Serapan
7 check cek
8 castra sastra
9 effective efektif
10 system sistem
11 geometry geometri
12 factor faktor
13 riem rim
14 pasient pasien
No Kata Asing Kata Serapan
15 contingent kontingen
16 komfoor kompor
17 cartoon kartun
18 coordination koordinasi
19 phase fase
20 aquarium akuarium
21 frequency frekuensi
22 rhythm ritme
23 schema skema

Anda mungkin juga menyukai