Anda di halaman 1dari 18

A.DARMONSI.,SKM,M.

Kes
PENGERTIAN
Analgetika (obat penghilang nyeri) adalah zat2 yg
mengurangi/menghalau rasa nyeri tanpa
menghilangkan rasa sadar ( perbedaan dgn anastetika
umum )
Antipiretik, obat yg berkhasiat menurunkan suhu
tubuh , dr suhu yang tinggi menjadi kembali normal,jg
menekan gejala2 yg biasanya menyertai
demam,kedinginan, nyeri kepala, dll
Rasa nyeri dan demam
nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yg tdk
nyaman, yg berkaitan dgn ancaman dan kerusakan
jaringan
Nyeri merupakan suatu perasaan subjektif pribadi dan
ambang toleransi nyeri berbeda bagi setiap orang.
Ambang nyeri didefenisikan sbg:
Tingkat ( level ) dimana nyeri mulai dirasakan
pertama kalinya.
Demam adalah suatu gejala dan bukan merupakan
penyakit, demam merupakan suatu reaksi tubuh
untuk melawan terhdp berbagai infeksi
Penggolongan
Analgetika dibagi atas 2 :
a. analgetika perifer ( non-narkotik) yg terdiri dari
obat2 yg tdk bersifat narkotika dan tdk bekerja
sentral ( cth: analgetika anti radang)
b. analgetika narkotika, khusus digunakan untuk
menghalau rasa nyeri, seperti pada fractura dan
kanker.
Lanjutan.
Penggolongan Analgetika perifer :
a. Parasetamol
b. Salisilat : asetosal, salisilamida, dan benorilat
c. Penghambat prostaglandin (NSAIDs) : ibuprofen, dll
d. Derivat-antranilat : mefenaminat, glafenin
e. Derivat pirazolinon: propifenazon,
isopropilaminofenazon dan metamizol
f. Benzidamin
Penggunaan :
Obat2 tsb diatas mampu meringankan atau
menghilangkan rasa nyeri tanpa memengaruhi atau
menurunkan kesadaran, juga tdk menimbulkan
ketagihan. Kebanyakan zat ini juga berdaya antipiretik
dan atau/ antiradang. Oleh karna itu tidak hanya
digunakan sbg obat antinyeri, melainkan juga pada
demam (infeksi virus/kuman, selesma, pilek) dan
peradangan seperti rema dan encok.
Daya antipiretisnya berdasarkan rangsangan terhadap
pusat pengatur kalor di hipothalamus ( bagian dr otak
yg byk berfungsi mengendalikan tubuh> pelepasan
hormon), yg mengakibatkan vasodilatasi perifer (di
kulit) dgn bertambahnya pengeluaran kalor yg disertai
keluarnya banyak keringat.
Daya antiradang (antiflogistis).
kebanyakan analgetika memiliki daya antiradang
khususnya kelompok besar dari zat-zat penghambat
prostaglandin(NSAIDs, termasuk asetosal) begitu pula
benzidamin.
Efek samping :
Yg paling umum adlah: gangguan usus, kerusakan
darah, kerusakan hati dan ginjal, dan reaksi alergi
kulit. Efek-efek samping ini terutama terjadi pada
penggunaan lama atau dosis tinggi. Oleh krn itu,
penggunaan analgetika secara kontinu tdk dianjurkan.
Interaksi:
Kebanyakan analgetika memperkuat efek
antikoagulansia( zat yang mencegah penggumpalan
darah ), kecuali parasetamol dan glafenin.
Zat-zat Tersendiri :
1. Aminofenazon : aminopyrin, amidopyrin, pyramidon
Derivat-pirazolinon ini berkhasiat analgetis, antipiretis, dan
antiradang.
Resorpsinya di usus cepat, mulai kerjanya sesudah 30-45 menit,
plasma t nya 2-7 jam.
karna efek sampingnya terhdp darah (agranulositosis,
leukopenia) sering fatal, obat ini sdh sejak thn 1980-an dilarang
peredarannya di banyak negara.
bila timbul borok2 kecil di mulut, nyeri tenggorok, atau demam
(tanda2 agranulositosis) pengobatan harus dihentikan.
Kehamilan dan laktasi, semua obt dari klmpk pirazolinon tdk
boleh digunakan selama kehamilan dan laktasi.
Dosis : 3 dd 300-600 mg, maksimal 3 gr/hari.
a. Isopropilaminofenazon (isopirin *pehazon,*migran)
adalh derivat-aminopirin dgn khasiat yg sama. Zat
ini jg berdaya sedatif dan hipnotis pada dosis tinggi.
Toksisitasnya ringan.
Dosis:oral, rektal atau intra vena 3 dd 400 mg selama
1 minggu, kemudian 600 mg/hari.
b. Fenazon (antipirin) berkhasiat lbh lemah dan lbh sering
menimbulkan reaksi kulit.obat ini kini sdh ditinggalkan.
c. Propifenazon (propilantipirin, *saridon)
dosis : 1-3 dd 150-300 mg , umumnya kombinasi dgn
analgetika lain.
d. Metamizol (antalgin,dipiron,
novaminsulfon,metampiron,*dolo neurobion, novalgin,
*unagen)
obat ini dapat menimbulkan agranulositosis, dan sdh
lama dilarang peredarannya di banyk negara spt:AS,
Swedia, Inggris dan belanda.
dosis : oral 0,5- 4 gr sehari dlm 3-4 dosis.
Asam asetilsalisilat : asetosal, aspirin, cafenol, naspro.
asetosal adalh obt anti-nyeri tertua(1899) yg sampai
kini paling banyak digunakan diseluruh dunia. Zat ini
berkhasiat anti demam kuat , pd dosis rendah sekali
(80 mg) berdaya menghambat agregasi trombosit dan
dosis tinggi berkhasiat anti radang . Zat ini jg
digunakan sbg alternatif dari antikoagulansia untuk
obat pencegah infrak kedua setelah terjadi serangan.
Resorpsinya cepat dan praktis lengkap.
Efek samping :
iritasi mukosa lambung dgn risiko tukak lambung dan
perdarahan samar karena sifat asam dari asetosal.
Alergi kulit dan tinnitus (telinga berdengung)pada dosis lbh
tinggi.
Kejang-kejang bronchi hebat , yg pada pasien asma dpt
menimbulkan serangan walaupun dlm dosis rendah.
Sindroma Rye yg berbahaya.ciri2nya muntah hebat,
termangu-mangu, gangguan pernapasan, konvulsi dan
adakalanya koma.ini biasanya terjdi pada anak2 yg menderita
cacar air atau flu/selesma,jadi berikan parasetamol sj.
Parasetamol : asetaminofen, panadol
Khasiatnya analgetis dan antipiretis tetapi tdk
antiradang.
Resorpsinya dari usus cepat.
Dosis : untuk nyeri dan demam oral 2-3 dd 0,5-1 g.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai