Anda di halaman 1dari 97

....

Your platform to do ENVIRONMENTAL in the work place®

MATERI 1 – DASAR-2 LIMBAH B3/NON B3


PT SEMEN TONASA

IN HOUSE TRAINING
PANGKEP, SULSEL - INDONESIA
@JANUARY, 2017

HSE Institution Training Academy

B3 NON-B3
MODUL 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 32 TAHUN 2009

B3 NON-B3
3
Copyright © 2016 BMU. All rights reserved.
PERTIMBANGAN
 Bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun
telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh sungguh dan konsisten
oleh semua pemangku kepentingan;

 Bahwa pemanasan global yang semakin meningkat


mengakibatkan perubahan iklim sehingga memperparah penurunan
kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup…dst

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 4 4


MAKSUD
 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan
penegakan hukum.
 Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana
yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke
dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan
hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu
hidup generasi masa kini dan generasi masa depan, …dst

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 5 5


KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

 rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif


untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

 Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya


disebut Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
Penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan…dst

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 6 6


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL)DAN BAKU MUTU

 pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan


yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

 Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar


makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus
ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 7 7


BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

 ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati


lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup
untuk dapat tetap melestarikan fungsinya

 Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung


dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau
hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup.

B3
Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 8 8
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,


dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut


Limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3…dst

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 9 9


KEARIFAN LOKAL

 nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat


untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara
lestari.

 Masyarakat hukum adat adalah kelompok masyarakat yang secara


turun temurun bermukim di wilayah geografis tertentu karena
adanya ikatan pada asal usul leluhur, adanya hubungan yang kuat
dengan lingkungan hidup, serta adanya sistem nilai yang
menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, dan hukum.

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 10 10


ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Perlindungan dan pengelolaan


lingkungan hidup
dilaksanakan berdasarkan asas:
a. tanggung jawab negara; h. Eko region;
b. kelestarian dan keberlanjutan; i. keanekaragaman hayati;
c. keserasian dan keseimbangan; j. pencemar membayar;
d. keterpaduan; k. partisipatif;
l. kearifan lokal;
e. manfaat; m. tata kelola pemerintahan
f. kehati-hatian; yang baik; dan
g. keadilan; n. otonomi daerah, …dst
B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 11 11


RUANG LINGKUP

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi:


a. perencanaan; (INPUT)
b. pemanfaatan; (INPUT – 3R)
c. pengendalian; (PROCESS)
d. pemeliharaan; (PROCESS)
e. pengawasan; dan (PROCESS DAN OUTPUT)
f. penegakan hukum (FEEDBACK)

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 12 12


PENYUSUNAN RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (RPPLH)
(1) RPPLH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c terdiri atas:
a. RPPLH nasional;
b. RPPLH provinsi; dan
c. RPPLH kabupaten/kota.
(2) RPPLH nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
disusun berdasarkan inventarisasi nasional.
(3) RPPLH provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
disusun berdasarkan:
a. RPPLH nasional;
b. inventarisasi tingkat pulau/kepulauan; dan
B3 NON-B3
c. inventarisasi tingkat ekoregion.
Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 13 13
PENYUSUNAN RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (RPPLH)
(4) RPPLH kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c disusun berdasarkan:
a. RPPLH provinsi;
b. inventarisasi tingkat pulau/kepulauan; dan
c. inventarisasi tingkat ekoregion.

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 14 14


PENYUSUNAN RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (RPPLH)
Penyusunan RPPLH sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memperhatikan:
a. keragaman karakter dan fungsi ekologis;
b. sebaran penduduk;
c. sebaran potensi sumber daya alam;
d. kearifan lokal;
e. aspirasi masyarakat; dan
f. perubahan iklim.

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 15 15


KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib


membuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 16 16


KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS), diantaranya...

a. kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan


hidup untuk pembangunan;
b. perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;
c. kinerja layanan/jasa ekosistem;
d. efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
e. tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap
perubahan iklim; dan
f. tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 17 17


KRITERIA BAKU KERUSAKAN EKOSISTEM

a. kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa;


b. kriteria baku kerusakan terumbu karang;
c. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan
kebakaran hutan dan/atau lahan;
d. kriteria baku kerusakan mangrove;
e. kriteria baku kerusakan padang lamun;
f. kriteria baku kerusakan gambut;
g. kriteria baku kerusakan karst; dan/atau
h. kriteria baku kerusakan ekosistem lainnya sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 18 18


AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap


lingkungan hidup wajib memiliki amdal.
(2) Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:
a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha
dan/atau kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
B3 NON-B3
teknologi.
Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 19 19
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Dokumen amdal memuat:


a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha
dan/atau kegiatan;
d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang
terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;
e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk
menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup; dan
f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 20 20


AUDIT LINGKUNGAN HIDUP

(2) Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip


pemberian informasi yang transparan dan lengkap serta diberitahukan
sebelum kegiatan dilaksanakan.
(3) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. yang terkena dampak;
b. pemerhati lingkungan hidup; dan/atau
c. yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal.
(4) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan
keberatan terhadap dokumen amdal.

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 21 21


KONSERVASI

Meliputi kegiatan:
a. perlindungan sumber daya alam;
b. pengawetan sumber daya alam; dan
c. pemanfaatan secara lestari sumber daya alam

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 22 22


PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN

(1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh


melalui pengadilan atau di luar pengadilan.
(2) Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan
secara suka rela oleh para pihak yang bersengketa.
(3) Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila
upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dipilih
dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak
yang bersengketa

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 23 23


PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP DI LUAR
PENGADILAN
(1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk
mencapai kesepakatan mengenai:
a. bentuk dan besarnya ganti rugi;
b. tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan;
c. tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau
perusakan; dan/atau
d. tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
(2) Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak berlaku terhadap tindak pidana
lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
(3) Dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dapat
digunakan jasa mediator dan/atau arbiter untuk membantu menyelesaikan
sengketa lingkungan hidup. B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 24 24


HAK GUGAT MASYARAKAT

(1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan


kelompok untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk
kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
(2) Gugatan dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta
atau peristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara
wakil kelompok dan anggota kelompoknya.
(3) Ketentuan mengenai hak gugat masyarakat dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 25 25


PEMBUKTIAN

Alat bukti yang sah dalam tuntutan tindak pidana


lingkungan hidup terdiri atas:
a. keterangan saksi;
b. keterangan ahli;
c. surat;
d. petunjuk;
e. keterangan terdakwa; dan/atau
f. alat bukti lain, termasuk alat bukti yang diatur dalam
peraturan perundangundangan.
B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 26 26


KETENTUAN PIDANA

(1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau
kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
sedikit
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan
orang luka dan/atau bahaya kesehatan manusia, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas)
tahun dan denda paling sedikit Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan
paling banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah).
B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 27 27


KETENTUAN PIDANA

(3) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang
luka berat atau mati, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling sedikit Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan paling banyak Rp
15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 28 28


DUMPING LIMBAH

Setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media


lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda
paling banyak Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

Dstnya….

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 29 29


MODUL 2

PENGELOLAAN LIMBAH B3
PP 101 TAHUN 2014

B3
PENGELOLAAN LIMBAH B3 [PP 101 TAHUN 2014]

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 333,


TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5617

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 31 31


FILOSOFI PERUBAHAN
• MENCIPTAKAN KEPASTIAN HUKUM (DAFTAR LIMBAH B3, PROSEDUR DAN TATA
LAKSANA IZIN, JENIS IZIN PLB3, MASA BERLAKU IZIN, SANKSI ADMINISTRATIF)
• MENCIPTAKAN REGULASI YANG APLIKATIF DAN IMPLEMENTATIF; (TATA CARA
PENGELOLAAN LIMBAH B3-penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan, pengolahan, penimbunan, dan dumping)
• MENCIPTAKAN RUANG PERUBAHAN, PERBAIKAN, DAN INOVASI (PENGUNAAN
TEKNOLOGI BARU DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3, PENAMBAHAN DAN
PENGECUALIAN LIMBAH B3, PRODUK SAMPING, PENIMBUNAN-penimbusan akhir,
sumur injeksi, penempatan kembali di area tambang, dam tailing)
• MENGATUR DAN MEMBERIKAN ARAH PENGATURAN YANG LEBIH RINCI
(TENORM-RADIOAKTIVITAS, STANDAR PENGOLAHAN, STANDAR PEMULIHAN,
PERPINDAHAN LINTAS BATAS, SISTEM TANGGAP DARURAT)

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 32 32


OUTLINE Peraturan Pemerintah No : 101 Tahun 2014,
20 Bab, 259 Pasal

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 33 33


OUTLINE Peraturan Pemerintah No : 101 Tahun 2014,
20 Bab, 259 Pasal

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 34 34


PERBANDINGAN

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 35 35


PERBANDINGAN

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 36 36


LIMBAH B3 BERDASARKAN KATEGORINYA

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 37 37


LIMBAH B3 BERDASARKAN SUMBERNYA

 Limbah B3 dari sumber tidak spesifik


 Limbah B3 dari bahan kimia kedaluwarsa,
tumpahan, bekas kemasan, dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi
 Limbah B3 dari sumber spesifik:
 Sumber spesifik umum
 Sumber spesifik khusus

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 38 38


PENGELOLAAN LIMBAH B3 (LB3) BERDASARKAN RISIKO

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 39 39


PENGELOLAAN LIMBAH B3 (LB3) BERDASARKAN RISIKO

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 40 40


PENGELOLAAN LIMBAH B3 (LB3) BERDASARKAN RISIKO

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 41 41


PENGELOLAAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 42 42


PRODUK SAMPING (BY PRODUCT)

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 43 43


KRITERIA PRODUK SAMPING (BY PRODUCT)

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 44 44


TATA CARA PERIZINAN PLB3

B3
Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 45 45
MASA BERLAKU IZIN

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 46 46


B3
Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 47 47
MASA BERLAKU IZIN

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 48 48


UJI COBA
Ketentuan mengenai uji coba hanya berlaku untuk kegiatan PEMANFAATAN
dan PENGOLAHAN Limbah B3. Uji coba diwajibkan untuk Pemanfaatan Limbah
B3:
1.sebagai substitusi bahan baku yang tidak memiliki Standar Nasional
Indonesia; dan
2.sebagai substitusi sumber energi.
Uji coba diwajibkan untuk Pengolahan Limbah B3 dengan cara:
1.termal; dan
2.cara lain sesuai perkembangan teknologi yang tidak memiliki Standar
Nasional Indonesia.

Uji coba pemanfaatan atau pengolahan dilakukan untuk: uji coba peralatan,
metode, teknologi, dan/atau fasilitas Pemanfaatan atau Pengolahan Limbah
B3.
B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 49 49


B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 50 50


B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 51 51


B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 52 52


PENETAPAN UJI TOKSIKOLOGI

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 53 53


PENETAPAN UJI TOKSIKOLOGI

B3
Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 54 54
MODUL 3

TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3

B3
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2014
Pasal 1 Angka 11 :
Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi : pengurangan,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan
dan/atau penimbunan.
Pasal 5 Ayat (1) :
Dalam hal terdapat limbah di luar daftar limbah B3 sebagaimana tercantum
dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Pemerintah yang terindikasi memiliki karakteristik limbah B3, Menteri wajib
melakukan uji karakteristik untuk mengidentifikasi limbah.
Pasal 9 ayat (2) :
Berdasarkan hasil rapat koordinasi, Menteri menetapkan limbah sebagai limbah
B3 kategori 1 atau kategori 2.
Pasal 191 :
Limbah B3 dari sumber spesifik dapat dikecualikan dari pengelolaan limbah B3
berdasarkan PP ini. B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 56 56


PENGURANGAN LIMBAH B3

Diatur dalam Pasal 10 s.d. Pasal 11 PP Nomor 101 Tahun


2015
Pengurangan Limbah B3 dilakukan melalui :
 Substitusi bahan;
 Modifikasi proses; dan/atau
 Penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Pelaporan kepada Menteri 1 x dalam 6 bulan

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 57 57


PENYIMPANAN LIMBAH B3

Diatur dalam Pasal 12 s.d. Pasal 30 PP Nomor 101 Tahun 2015


 Penyimpanan Limbah B3 WAJIB dilakukan oleh setiap
orang yang menghasilkan limbah B3.
 DILARANG melakukan pencampuran limbah B3 yang
disimpannya.
 Penyimpanan Limbah B3 WAJIB dilengkapi dengan IZIN
pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan
Limbah B3.
 Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan
Limbah B3 diterbitkan oleh bupati/walikota
B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 58 58


FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 59 59


SISTEM SIRKULASI UDARA DALAM RUANG BANGUNAN
PENYIMPANAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 60 60


PENGEMASAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 61 61


GAMBAR FASILITAS PENYIMPANAN TANGKI

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 62 62


FASILITAS PENYIMPANAN WASTE PILE

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 63 63


FASILITAS PENYIMPANAN WASTE IMPOUNDMENT

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 64 64


POLA PENYIMPANAN KEMASAN DRUM DI ATAS PALET DENGAN
JARAK MINIMUM ANTAR BLOK

?
B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 65 65


PENYIMPANAN KEMASAN LIMBAH B3 DENGAN MENGGUNAKAN RAK

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 66 66


WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 67 67


B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 68 68


B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 69 69


TATA RUANG FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 70 70


PENGANGKUTAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 71 71


B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 72 72


B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 73 73


2013, manifes menggunakan STIKER BARCODE

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 74 74


2013, manifes menggunakan STIKER BARCODE

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 75 75


PENGOLAHAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 76 76


STANDAR PELAKSANAAN PENGOLAHAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 77 77


STANDAR PELAKSANAAN PENGOLAHAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 78 78


INSINERATOR

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 79 79


PENIMBUNAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 80 80


FASILITAS PENIMBUNAN AKHIR (LANDFILL)

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 81 81


PENENTUAN KARAKTERISTIK LIMBAH B3 & FASILITAS PENIMBUNANNYA

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 82 82


PENAMPANG MELINTANG FASILITAS PENIMBUSAN AKHIR (Landfill)

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 83 83


SISTEM PELAPISAN DASAR (LINER) PENIMBUSAN AKHIR

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 84 84


DUMPING LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 85 85


DUMPING LIMBAH B3 (TAILING)

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 86 86


KEDALAMAN TITIK PEMBUANGAN (DUMPING) TAILING

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 87 87


TATA CARA UJI KARAKTERISTIK UNTUK PENETAPAN LIMBAH B3

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 88 88


PENGECUALIAN LIMBAH B3

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 89 89


PROSEDUR PENGECUALIAN LIMBAH B3

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 90 90


PROSEDUR PENGECUALIAN LIMBAH B3

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 91 91


TATA CARA UJI KARAKTERISTIK UNTUK PENGECUALIAN LIMBAH B3

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 92 92


NOTIFIKASI EKSPOR LIMBAH B3 (Konvensi Basel)

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 93 93


Definisi Limbah dalam Konvensi Basel

B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 94 94


REKOMENDASI IMPOR LIMBAH NON B3

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 95 95


PERTIMBANGAN MENGIMPOR LIMBAH NON B3

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 96 96


PERTIMBANGAN MENGIMPOR LIMBAH NON B3

B3 NON-B3

Copyright © 2016 BMU. All rights reserved. 97 97

Anda mungkin juga menyukai