Anda di halaman 1dari 45

Case Report

Sindroma Nefrotik
Vicky Octaviani (030.11.297)
Pembimbing: dr. Thomas Adoe, Sp.A

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Identitas
Pasien Ayah Ibu
Nama An. R Tn. E Ny. S
Usia 12 tahun 42 tahun 43 tahun
Alamat Kp dua RT 02 RW 01-Bekasi
Pekerjaan Pelajar Karyawan swasta IRT
Anamnesis
Keluhan utama : Bengkak seluruh tubuh
Keluhan tambahan : Sesak , mual, muntah, batuk, BAK berkurang
Perjalanan Penyakit

1 tahun yll 2 hari yll Anamnesis

Dirawat di RS Bengkak wajah-badan Bengkak seluruh tubuh


dengan keluhan Batuk BB naik 4 kg
serupa, tidak BAK
kontrol Sesak berbaring (2 bantal)

Mata bengkak setiap bangun tidur,


menghilang siang hari

Keluhan demam, nyeri perut,


nyeri ulu hati disangkal
Riw. Penyakit keluarga : disangkal

Riw. Kebiasaan: Os merupakan anak yang aktif.


Sehari-hari pasien makan 3x sehari dengan nasi dan
lauk sayur, tahu/tempe/telur, daging/ayam.
Asupan cairan sehari-hari kurang lebih 1500 mL.

Riw. Kehamilan dan kelahiran

Kesan: riwayat kehamilan dan kelahiran


baik
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :
Pertumbuhan gigi pertama : 5 bulan
Tengkurap dan berbalik sendiri : 6 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjaln : 11 bulan
Berbicara : 12 bulan
Gangguan perkembangan : -

Kesan: Baik (pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usia)

Riwayat Makanan
Umur
ASI/PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim
(bulan)
0-2 ASI - - -
2-4 ASI - - -
4-6 ASI - - -
6-8 ASI + Susu formula
8-10 ASI + Susu formula
10-12 ASI + Susu formula

Kesan: Pasien mendapatkan ASI ekslusif sejak lahir hingga usia 6 bulan,
dilanjutkan dengan ASI dan PASI setelah berusia 6 bulan.
Riw. Imunisasi

Kesan: imunisasi dasar lengkap


Pemeriksaan fisik

Kesadaran : Compos mentis


Kesan sakit : Tampak sakit sedang, lemah
Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Napas : 30 x/menit
Suhu : 36.4 OC
Status gizi
BB : 39 kg (sebelumnya 35 kg)
TB : 150 cm
LLA : 21 cm
TB/U: SD 0-+1 normal
Status Generalis
Normocephali,
rambut hitam, Simetris, deformitas
distribusi (-), sekret (-), NCH
Tampak oedem merata, tidak (-/-)
mudah
dicabut

Mukosa bibir tidak


CA (-/-), SI (-/-), kering, sianosis (-),
oedem palpebra (+/ faring hiperemis (-),
+),pupil bulat isokor, T1 / T1
RCL (+/+), RCTL(+/+)

Kelenjar tidak teraba,


Normotia, sekret nyeri tekan (-) )
(-), nyeri tekan (-)
Thorax:
Inspeksi: Normochest, efloresensi kulit (-) spider nevi (-), gerak napas simetris
statis dan dinamis, pelebaran sela iga (-/-), retraksi iga (-/-)
Palpasi: Gerak napas simetris
Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi:
Cor: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: SNV (+/+), rhonki minimal +/+ , wheezing (-/-)

Inspeksi: sagging of the flank (+),


warna kulit sama dengan sekitar,
striae (-), venektasi vena (-),
smiling umbilicus (+)
Auskultasi: Bising usus (+) 3x/menit
Palpasi: keras, nyeri tekan (+) hepar
dan lien sulit dinilai
Perkusi: redup seluruh regio
abdomen, shifting dullness (+),
hepar dan lien sulit dinilai
Genitalia: Oedem skrotum(+)

Deformitas (-),
akral hangat ,
pitting oedem
(+), CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
Foto thorax AP

Pulmo: corakan brokovaskular > sepertiga hemithorax kanan dan


kiri, tampak kranialisasi, pelebaran dan penebalan hilus, hilus kiri
tampak
suram (batas tidak tegas)
Cor: sulit dinilai dengan foto thorax AP
Kesan: oedema paru
Resume
An. R, laki-laki, usia 12 tahun, keluhan bengkak pada seluruh tubuh sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Bengkak dimulai dari wajah kemudian badan, tangan dan
kaki. Selain itu os juga mengeluh adanya sesak saat berbaring sehingga os mengguna
kan 2 bantal, batuk sejak 2 hari yang lalu dan os merasa BAK semakin jarang dan berku
rang
jumlahnya sejak tubuhnya bengkak. Os mengaku kedua matanya bengkak setiap pagi
saat bangun tidur dan bengkak menghilang saat siang hari. Berat badan os mengalami
kenaikan sebanyak 4 kg sejak bengkak. Riw. Sindrom nefrotik sejak 1 tahun yang lalu.

Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi: 110 x/menit
Napas: 30 x/menit
Suhu: 36.4 OC

Status gizi
BB: 39 kg (sebelumnya 35 kg) TB: 150 cm LLA: 21 cm
TB/U: SD 0-+1 normal
Wajah os tampak oedem, oedem palpebra (+/+),
Pemeriksaan thorax terdapat rhonki minimal (+/+)
Pemeriksaan abdomen terdapat sagging of the flank (+), smiling umbilicus (+),
keras, redup seluruh regio abdomen, shifting dullness (+)
Pada organ genitalia terdapat oedem skrotum(+)
Pada extremitas terdapat oedem, pitting oedem (+)

Pemeriksaan penunjang
Urinalisis: Warna urin agak keruh
Albuminuria positif 3 (+++)
Darah samar Positif 3 (+++)
Eritrosit 10-15
Leukost 5-10
Silinder Granula (+)
LED 115 mm
Protein total 3.38 g/dL
Albumin 1.12.042.08 g/dL
Kolesterol total 772 mg/dL
Trigliserid 575 mg/dL
Radiologi: gambaran oedem paru (+)
DIAGNOSIS KERJA
Edema anasarka ec sindrom nefrotik

DIAGNOSIS BANDING
Glomerulonefritis
Tatalaksana
Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad sanationam: Dubia ad bonam
Ad fungtionam: Dubia ad bonam
Follow up
Tanggal Catatan Instruksi
23/08/2016 Bengkak (+), sesak berkurang, batuk D5% 480cc/hr
berdahak (+), nyeri perut (+), nafsu Amoxicillin 3x500 mg
makan Furosemid 2x20 mg
Kes: CM, TSS Prednisone 8-5-3 tab
BP: 120/80 HR:110 RR: 30 T: 36.4 Kalium 2x1 tab
Wajah: oedem (+) Infus albumin 125 cc
Mata: oedem palpebra (+)
Thorax: Rh minimal +/+
Abdomen: sagging of the fanks,
smiling umbiilicus (+) keras, BU(+),
NTE (+), redup seluruh abdomen,
shiftingdullness (+), LP 75 cm
Ext: oedem (+), pitting(+)
Mata: oedem palpebra (+) Kalium 2x1 tab
Thorax: Rh minimal +/+ Cek albumin jika <3
Abdomen: sagging of the fanks, infus albumin 20% 125 cc
smiling umbilicus (+), keras BU(+),
redup seluruh abdomen, shifting
dullness (+), LP 70.5 cm
Ext: oedem (+), pitting(+)
25/08/2016 Sesak (-) batuk (-) D5% 480cc/hr
Kes: CM, TSS Amoxicillin 3x500 mg
BP: 110/80 HR: 115 RR: 24 T: 36.7 Furosemid 2x20 mg
Wajah: oedem (-) Prednisone 8-5-3 tab
Mata: oedem palpebra (-) Kalium 2x1 tab
Thorax: Rh -/- Cek albumin jika >3
Abdomen: datar, supel, BU(+), timpani, stop, jika <3 infus
shifting dullness (-), LP 64.5 cm albumin 120 cc
Ext: oedem (+)
26/08/2016 Sesak (-) batuk (-) D5% 480cc/hr
Kes: CM, TSS Amoxicillin 3x500 mg
BP: 120/80 HR: 120 RR: 22 T: 36.1 Furosemid 1x20 mg
Wajah: oedem (-) Prednisone 8-5-3 tab
Mata: oedem palpebra (-) Kalium 2x1 tab
Thorax: Rh -/-
Abdomen: datar, supel, BU(+), timpani,
shifting dullness (-), LP 58 cm
Extremitas: oedem (-)
28/08/16 Tidak ada keluhan D5% 480cc/hr
Kes: CM, TSS Amoxicillin 3x500 mg
BP: 110/70 HR: 98 RR: 18 T: 36.6 Furosemid 1x20 mg
Wajah: oedem (-) Prednisone 8-5-3 tab
Mata: oedem palpebra (-) Kalium 2x1 tab
Thorax: Rh -/- infus albumin 125 cc
Abdomen: datar, supel, BU(+), timpani,
LP 55 cm
Extremitas: oedem (-)
Alb: 2.04
29/08/16 Tidak ada keluhan Boleh Pulang
Kes: CM, TSS Prednison 8-5-3 1
BP: 110/80 HR: 90 RR: 18 T: 36.4 minggu
Abdomen: datar, supel, BU(+), timpani
Extremitas: oedem (-)
Alb: 2.08
Analisa kasus
Daftar Masalah

Anamnesis
Laki-laki
oedem anasarka diawali dari wajah
Oedem palpebera
sesak saat berbaring
Batuk
Oligouria

Pemeriksaan Fisik
takipnoe (30x/menit) dan takikardi (110x/menit) karena sesak
Thorax : rhonki minimal
Abdomen: sagging of the flank, smiling umbilicus, keras pada palp
asi, redup pada seluruh regio abdomen dan shifting dullnes (+)
Pitting oedem pada extremitas dan scrotum
Pemeriksaan penunjang
Hipoalbuminemia (1.1 g/dL)
protein total menurun (3.38 g/dL)
LED meningkat
Hiperkolesterol (kolesterol total 572 mg/dL) dan hipert
rigliserid (772 mg/dL
urin keruh,
Proteinuria +3
Mikroskopis : eritrosit 10-15 dan leukosit 5-10 granula
Tinjauan Pustaka
Definisi
Batasan
Epidemiologi

Nefrotik lebih sering terjadi pada pria dibandingkan


wanita (2:1) dan kebanyakan terjadi antara umur 2
dan 6 tahun
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Oedem anasarka (wajah-seluruh tubuh)
Oedem genital
Oedem palpebra pagi hari
Anorexia, iritabilitas, nyeri perut, dan diare
Sesak bisa timbul
Tekanan darah bisa normal/rendah/tinggi (21%)
Pemeriksaan penunjang
Biopsi ginjalindikasi
1. Pada presentasi awal
Awitan SN usia < 1 tahun atau > 16 tahun
Terdapat hematuria nyata, hematuria mikroskopik persisten atau
kadar komplemen C3 serum yang rendah
Hipertensi menetap
Penurunan fungsi ginjal yang tidak disebabkan oleh hipovolemia
Tersangka sindrom nefrotik sekunder

2. Setelah pengobatan inisial


SN resisten steroid
Sebelum memulai terapi siklosporin
Tatalaksana
Manifestasi 1st SN dirawat
Tujuan:
mempercepat pemeriksaan
evaluasi pengaturan diet
penanggulangan edema
memulai pengobatan steroid
edukasi orangtua

SN relaps, dirawat
edema anasarka yang berat
disertai komplikasi muntah, infeksi berat, gagal ginj
al, atau syok
Terapi steroid
Terapi Inisial

SN Relaps
SN relaps sering / depnden steroid
Steroid jangka panjang
Levamisol (steroid sparing agent)
Sitostatik
Siklosporin atau mikofenolat mofetil (pilihan terakhi
r)
Prognosis
Prognosis baik bila penderita sindrom nefrotik memberika
n
respons yang baik terhadap pengobatan kortikosteroid da
n jarang terjadi relaps.

Prognosis buruk, bila :


Menderita untuk pertama kalinya pada umur di bawah 2 tahun
atau di atas 6 tahun
Disertai hipertensi
Disertai hematuria
Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder
Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal
Pengobatan yang terlambat, diberikan setelah 6 bulan dari
timbulnya gambaran klinis penyakit.

Anda mungkin juga menyukai