Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN INDUSTRIAL

PANCASILA
OUTLINE

Pelaksanaan : HUBUNGAN INDUSTRIAL


PANCASILA & UUD45 Sektor produksi barang &jasa
Secara murni & konsekuen
perusahaan

Tujuan :
- Mewujudkan masyarakat adil & makmur PEKERJA
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia melalui PEMERINTAH
penciptaan ketenangan usaha, mening- PENGUSAHA
katkan produksi, kesejahteraan pekerja
martabat manusia

STABILITAS NASIONAL
AZAS-AZAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN
KEPENTINGAN BAGI PEKERJA

Merupakan tempat untuk bekerja dan sekaligus


sebagai sumber penghasilan dan penghidupan diri
beserta keluarganya
KEPENTINGAN BAGI PENGUSAHA

Merupakan wadah untuk mengeksploitasi modal


guna mendapatka keuntungan yang sebesar-
besarnya
KEPENTINGAN PEMERINTAH

Perusahaan sangat penting artinya, karena


perusahaan bagaimanapun kecilnya merupakan
bagian dari kekuatan ekonomi yang menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
MACAM BENTUK HUBUNGAN
INDUSTRI
1. Hubungan Industrial berdasarkan Demokrasi
Liberal, Negara-negara barat
2. Hubungan Industrial berdasarkan perjuangan klas
(Class Struggle)Negara yang berazas
marxixme/komunis
3. Hubungan Industrial berdasarkan Komitmen
seumur hidup (life long employment) Jepang,
berdasar falsafah dan budaya jepang
CIRI HI BERDASARKAN DEMOKRASI
LIBERAL
Pekerja dan pengusaha mempunyai kepentingan
yang berbeda yakni kepentingan pekerja untuk
mendapatkan upah yang sebesar-besarnya
sedang pengusaha untuk mencapai keuntungan
yang setinggi-tingginyha
Perbedaan pendapat diselesaikan dengan adu
kekuatan buruh dengan senjata mogoknya
sedangkan pengusaha menutup perusahaannya
(lock out)
Pekerja sebagai makhluk pribadi sosial
CIRI HI BERAZASKAN
MARXISME/KOMUNISME
Berdasarkan pada teori nilai lebih Karl Marx yakni
dimana pengusaha selalu berusaha agar ada nilai
lebih dengan merampas sebagian upah buruh
Pekerja dan pengusaha adalah dua pihak yang
bertentangan kepentingan karenanya perbedaan
pendapat diselesaikan dengan saling menjatuhkan
PENGERTIAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA

Adalah sistem hubungan yang terbentuk antara


pelaku dalam proses produksi barang dan jasa
(pekerja, pengusaha, pemerintah) yang
didasarkan atas nilai-nilai yang merupakan
manifestasi dari keseluruhan sila-sila dari Pancasil
dan UUD45 yang tumbuh dan berkembang diatas
kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional
Indonesia
PENJABARAN :

Sila 1 : suatu hubungan ketenagakerjaan yang mengakui


dan meyakini kerja sebagai pengabdian manusia kepada
Tuhan dan sesama manusia
Sila 2 : tidak menganggap pekerja sebagai faktor produksi
tetapi sebagai manusia pribadi dengan segala harkat dan
martabatnya
Sila 3 : tidak membedakan golongan, perbedaan
keyakinan, politik, paham, aliran, agama, suku maupun
kelamin
Sila 4 : berusaha menghilangkan perbedaan dan mencari
persamaan-persamaan kearah persetujuan antara pekerja
dan pengusaha
Sila 5 : seluruh hasil upaya bangsa khususnya didalam
pembangunan ekonomi harus dapat dinikmati bersama
secara serasi, seimbang dan merata.
AZAS-AZAS UNTUK MENCAPAI
TUJUAN NASIONAL
Azas pembangunan nasional
Mufakat
Demokrasi
Adil dan merata
Keseimbangan
Kepercayaan diri sendiri
Kesadaran hukum

Azas kerjasama
TUGAS STUDI KASUS

Anda mungkin juga menyukai