Anda di halaman 1dari 10

Oktober 10, 2016 Kelompok 6

PCL-95

Hukum yang menyimpang dari


pancasila
Hakikat Pancasila

Pancasilaadalah dasar Negara Republik Indonesia yang


disahkan pada 18 agustus 1945 tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita
Republik Indonesia tahun II No.7 bersama-sama dengan
batang tubuh UUD 1945. Kaelan, Pendidikan Pancasila,
Paradigma, 2014, hal.1.
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia karena nilai-
nilai yang ada di dalam pancasila telah mewakili seluruh
nilai luhur Bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila memang
sudah melekat dalam jiwa bangsa dan sudah ada
sebelum Indonesia merdeka.
Macam-macam Praktek Hukum Menyimpang
Pancasila

Korupsi dan Hukum Adat Batak


Gratifikasi Seksual yang Diskriminatif
Terhadap Hak
Waris Perempuan
Korupsi dan Gratifikasi Seksual

Korupsiadalah sebuah tindakan pejabat publik yang


menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan
pribadi atau golongan. Korupsi yang dilakukan
pemegang kekuasaan negara seperti eksekutif, yudikatif,
dan legislatif disebut korupsi birokrasi.
Tidak
dilaksanakannya trias politika yakni adalah
pemisahan kekuasaan antara Eksekutif , Legislatif dan
Yudikatif.
Secara filosofi, perbuatan gratifikasi seksual yang
dilakukan bertentangan dengan nilai-nilai dalam
pancasila. Beberapa nilai yang terkandung dalam
pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
demokrasi, dan keadilan.
Korupsi dan Gratifikasi Seksual

Sila Pancasila yang Sila Ketuhanan yang Maha Esa


dilanggar
Sila kemanusiaan yang adil dan
beradab

Sila keadilan social bagi seluruh rakyat


Indonesia
Hukum Adat Batak yang Diskriminatif
Terhadap Hak Waris Perempuan

Dalam hukum adat orang Batak Toba, perempuan tidak


memperoleh hak untuk mewarisi barang-barang dari
harta peninggalan orang tuanya. Perempuan yang
suaminya meninggal dunia juga tidak berhak untuk
memperoleh bagian dari harta yang selama suaminya
hidup telah terkumpul sebagai harta perkawinan.
Demikian juga halnya dengan perempuan yang bercerai
menurut hukum adat orang Batak Toba, tidak
memperoleh bagian apapun dari harta perkawinan.
Hukum Adat Batak yang Diskriminatif
Terhadap Hak Waris Perempuan

Faktor faktor penentu dalam proses penyelesaian sengketa


budaya hukum :
1. Lawan sengketa
Perkara perkara yang dihadapi berkaitan dengan
persoalan persoalan keluarga, maka sengketa akan
diselesaikan melalui pranata adat yang berkaitan dengan
soal soal perkawinan, pewarisan, upacara kematian yang
dianngap penting dalam mempertahankan struktur
kekerabatan.
2. Keandalan peradilan
Peradilan Negara didasari seperangkat aturan yang
beragam, berlaku untuk semua orang dalam ruang lingkup
yang luas, yaitu wilayah Negara, dijalankan aparat hukum
dan birokrasi Negara.
Hukum Adat Batak yang Diskriminatif
Terhadap Hak Waris Perempuan

Dalam hal ini hukum yang menyimpang dari sila pancasila


adalah sila ke 5 yakni sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Karena para wanita di suku Batak Toba
tidak mendapatkan keadilan dari harta waris mereka
sendiri. Warga batak toba sendiri masih menyandang
status sebagai warga Negara Indonesia akan tetapi
mereka tidak bisa mendapatkan hak - hak dan keadilan
itu sendiri dikarenakan hukum adat yang berlaku disana.
Terimakasih
Pertanyaan & Saran

Anda mungkin juga menyukai