Anda di halaman 1dari 46

Laporan Kegiatan Problem Solving Cycle

KURANGNYA EFEKTIVITAS TERAPI HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAJANG


KOTA SURAKARTA

Disusun oleh:
Kelompok 542A
Asticha Erlianing Sari G99152052
Ika Maratul Kumala G99152049
Kenny Adhitya G99152057
Soraya Sahidha G99152066
PROGRAM STUDI PEDIDIKAN DOKTER TAHAP PROFESI BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
KEDOKTERAN PENCEGAHAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Problem solving cycle


merupakan proses mental yang melibatkan
penemuan masalah, analisis dan pemecahan
masalah
terdiri dari analisa situasi, perumusan masalah
secara spesifik, penentuan prioritas masalah,
penentuan tujuan, memilih alternatif terbaik,
menguraikan alternatif terbaik, melaksanakan
rencana kegiatan serta mengevaluasi hasil
kegiatan
Hipertensi merupakan kondisi yang sering
ditemukan pada pelayanan kesehatan primer
Menurut World Health Organization (WHO), satu
dari tiga orang dewasa di seluruh dunia memiliki
tekanan darah tinggi
Proporsi meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia
Prevalensi tekanan darah tinggi sebesar 31,7%,
yang sudah mengetahui memiliki tekanan darah
tinggi hanya 7,2% dan yang minum obat
hipertensi hanya 0,4% (Depkes RI, 2012)
Di Puskesmas Pajang, hipertensi merupakan
penyakit terbanyak ke-5 (11,3%) pada tahun 2016
Namun berdasarkan penemuan pada
masyarakat Pajang hipertensi tidak terlalu
mendapatkan perhatian lebih selama tidak
menimbulkan gejala
Kesadaran mayoritas masyarakat Pajang
terhadap bahaya hipertensi masih kurang
Rumusan Masalah

Apakah masalah kesehatan masyarakat yang


terpenting di wilayah Puskesmas Pajang?
Apakah intervensi terbaik untuk menangani
masalah kesehatan masyarakat tersebut?
Bagaimana analisis SWOT mengenai masalah
tersebut?
Bagaimana perencanaan implementasi yang
dipilih?
Bagaimana implementasinya?
Tujuan

Mengetahui prioritas masalah kesehatan


masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pajang
Mengetahui faktor-faktor penyebab masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Pajang
Mengetahui alternatif pemecahan masalah
untuk mengatasi masalah prioritas tersebut
Mengetahui kekuatan, kelemahan internal,
ancaman dan peluang (SWOT) di lingkungan
Puskesmas untuk mengatasi masalah
Mengetahui cara implementasi rencana
intervensi masalah kesehatan
Manfaat

Mendapat informasi tentang analisis data prevalensi hipertensi


yang menjadi dasar perencanaan program penanggulangan
hipertensi di Puskesmas Pajang
Mengetahui faktor-faktor penyebab hipertensi sebagai dasar
masalah di Puskesmas Pajang
Mendapat alternatif intervensi pemecahan masalah tingginya
prevalensi hipertensi di Puskesmas Pajang
Mendapatkan deskripsi tentang analisis kekuatan, kelemahan
internal, ancaman dan peluang (SWOT) di lingkungan
Puskesmas Pajang untuk mengatasi hipertensi.
Analisis Situasi
Analisis Situasi
Kependudukan
Keadaan Geografis
Demografi
Kelompok
No. Jumlah
Umur
1 0-4 tahun 1.924 jiwa
2 5-9 tahun 3.847 jiwa
3 10-14 tahun 3.784 jiwa
4 15-19 tahun 3.831 jiwa
5 20-24 tahun 3.536 jiwa
6 25-29 tahun 3.374 jiwa
7 30-39 tahun 7.888 jiwa
8 40-49 tahun 7.506 jiwa
9 50-59 tahun 6.066 jiwa
10 >60 tahun 5.637 jiwa
UPT Puskesmas Pajang mempunyai kader
kesehatan Posyandu sejumlah 452 orang dan
tokoh masyarakat sejumlah 229 orang dan
seluruhnya aktif.
Analisis Situasi Masalah dan Kecenderungan
Kesehatan
Pola 10 Besar Penyakit Tahun
2016
No. Kode Daftar Penyakit Jumlah Kasus

1. J06.9 Acute upper respiratory infection, unspecified 3.927

2. J00 Common cold 2.453


3. M79.1 Myalgia 2.125
4. K30 Dyspepsia 2.060
5. I10 Hipertensi esensial 1.909
6. L23.9 Dermatitis kontak alergi 1.190
7. J02.9 Acute pharyngitis 937
8. R51 Headache 841

9. E11.9 Non insulin dependent diabetes mellitus 752

10. R50.9 Fever, unspecified 674


Data Kematian di Wilayah kerja Puskesmas Pajang Surakarta tahun 2016
Penyakit Menular di wilayah kerja Puskermas Pajang Surakarta
2016

No Jenis Penyakit Menular Jumlah Kasus

1. Acute Flacid Paralysis 0

2. TB Paru 13
3. ISPA 3.927

4. DBD 14
Analisis Situasi Perilaku Kesehatan Tahun 2016

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 (%) HASIL 2016 (%)


1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 100 98,07

2 Cakupan Pertolongan Persalingan oleh Nakes 93 95,06

3 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 99 124,6

4 Cakupan kunjungan Neonatus (KN1) 96 94,70


5 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah 2,73 0,24
6 Presentasi bayi baru lahir mendapat IMD 41 17,36
7 Bayi yang mendapat ASI eksklusif 74 91,34
8 Jumlah balita gizi buruk 0,01 0,00
9 Jumlah balita gizi kurang 1,93 0,74
10 Prevalensi stunting anak baduta 5,65 2,06

11 Cakupan skrining kesehatan siswa kelas 1 dan 7 100 100

Cakupan skrining kesehatan dan pelayanan kesehatan


12 100 100
reproduksi (usia 15-59th)

13 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100 100

14 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus 100 100

15 Prevalensi Ibu Hamil KEK 2,75 0,54


16 Prevalensi anemia pada ibu hamil 35 9,31
Presentase remaja putri yang mendapat Tablet Tambah
17 15 12,01
Darah (TTD)
Analisis Situasi Lingkungan Kesehatan

TARGET 2016 HASIL 2016


NO INDIKATOR KINERJA
(%) (%)
1 Tempat-tempat Umum 100 100
2 Tempat Pengolahan Makanan 100 97
Keluarga yang memilki jamban
3 98,2
sehat
4 Sumber Air Bersih 100 100
KK yang memilki pengelolaan air
5 98
limbah
6 Rumah Sehat 81
DASAR TEORI
HIPERTENSI
Definisi

peningkatan tekanan pembuluh darah yang


persisten ditandai dengan tekanan sistolik 140
mmHg dan/atau tekanan diastolik 90 mmHg.
Etiologi

80-95% kasus tidak dapat diidentifikasi


penyebabnya (idiopatik) dan sebagian besar
merupakan interaksi yang kompleks antara
genetik dan interaksi lingkungan
5-20% lainnya digolongkan sebagai hipertensi
sekunder,
Faktor risiko (tidak dapat
dikendalikan)
Usia
Jenis Kelamin
Riwayat Keluarga
Genetik
Faktor risiko (dapat
dikendalikan)
Kebiasaan Merokok
Konsumsi Garam
Kebiasaan Konsumsi Minum Minuman Beralkohol
Olahraga
Psikososial dan stress
Hiperlipidemia/hiperkolesterolemia
Obesitas
Tatalaksana non-farmako

Olahraga dan aktifitas fisik


Perubahan pola makan
Menghindari stres
Identifikasi Masalah dan
Penentuan Prioritas Masalah
IDENTIFIKASI MASALAH
Tabel 3.1. Identifikasi Masalah Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Pajang tahun 2017

No. Masalah Januari Februari Maret April

1 Myalgia 222 216 230 213

2 Dispepsia 189 209 189 184

3 Hipertensi 237 204 227 137

4 Dermatitis kontak iritan 90 136 126 125

5 Headache 76 66 109 75
PRIORITAS MASALAH
KESEHATAN
Dermatitis
Myalgia Hipertensi kontak Headache Dispepsia
iritan

PAHO
(Pan American Health
Organization)

Prioritas Masalah
PAHO
Tabel 3.2. Prioritas Masalah dengan Teknik Skoring PAHO
Penyakit M S V C Total
Myalgia 6 3 3 4 216
Dispepsia 6 3 2 3 108
Hipertensi 5 6 3 5 450
Dermatitis kontak iritan 5 3 2 4 120
Headache 4 2 2 3 48
Keterangan :
M : Magnitude (besaran kejadian)
S : Severity (tingkat keparahan)
V : Vulnerabelity (tingkat kerentanan)
C : Community / Political Concern (tingkat perhatian)

Skor tiap variabel : 1 10


Skor total : M x S x V x C
Berdasarkan skoring PAHO, didapatkan prioritas
masalah penyakit tidak menular di Puskesmas
Pajang adalah :

1 Hipertensi

2 Myalgia

3 Dermatitis kontak iritan

4 Dispepsia

5 Headache
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pajang

Posyandu lansia,
40 penderita puskesmas keliling, 1 Mei 2017 20 Mei
Usia 40 tahun
hipertensi dan pengobatan 2017
di panti Wredha

Tabel 3.3. Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pajang


Hipertensi Tidak
Keterangan Hipertensi Terkontrol Jumlah
Terkontrol
Dengan 7 orang 21 orang 28 orang
Pengobatan 17,5% 52,5% 70%
Tanpa 0 orang 12 orang 12 orang
Pengobatan 0% 30% 30%
7 orang 33 orang 40 orang
Jumlah
17,5% 82,5% 100%
Banyak penderita hipertensi tidak terkontrol :

Tidak dalam terapi hipertensi

Telah mendapat terapi hipertensi namun


tidak efektif

Analisis Masalah dengan


Diagram Tulang Ikan
Gambar 3.1. Diagram Tulang Ikan Kasus Hipertensi di Puskesmas Pajang
1. Analisis Masukan Sumber
Daya
Man

Material

Money

Method

Minute

Information
2. Analisis Proses Manajemen dan
Pelayanan
Dilakukan pada rapat awal kerja
Perencanaan Program terkait hipertensi terutama dimasukkan dalam
(P1)
UKM yakni Pusling dan Posyandu lansia

Dilakukan pendataan dan supervisi; penyuluhan,


Pergerakan pengobatan, dan edukasi.
dan Tidak semua warga menghadiri kegiatan karena dilakukan
Pelaksanaan di jam kerja
(P2) Penyuluhan tidak rutin dilaksanakan karena keterbatasan
sumber daya manusia dan waktu

Pemantauan, Dilakukan evaluasi untuk perencanaan program pada


Pengendalian, periode selanjutnya.
dan Penilaian
(P3)
ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
Strength (S) Weakness (W)

Terdapat fasilitas kesehatan Puskesmas Tidak ada program khusus untuk


SW pembantu dan puskesmas keliling yang penanggulangan hipertensi
mampu menjangkau masyarakat yang jauh Jumlah petugas yang bertugas dalam
dari puskesmas induk penanganan hipertensi di Puskesmas induk
Biaya pelayanan kesehatan yang bebas biaya serta Puskesmas pembantu yang terbatas
di UPT Puskesmas Pajang Cakupan wilayah kerja puskesmas yang luas
Waktu pelayanan kesehatan di UPTD dan padat sehingga cukup menyulitkan
OT Puskesmas Gambirsari yang cukup panjang
yaitu dimulai 07.30-14.00WIB
terlaksananya program kunjungan rumah
secara di lingkungan kerja UPTD Puskesmas
Pajang

Opportunity (O) SO WO

Terdapat pertemuan yang mewadahi Meningkatkan frekuensi penyuluhan mengenai Merencanakan program khusus skrining
penyuluhan kesehatan terutama mengenai bahaya hipertensi kepada masyarakat di atas hipertensi
bahaya hipertens usia 40 tahun Meningkatkan kualitas pelayanan, terutama
Terdapat kerjasama yang baik antara Memanfaatkan pertemuan rutin warga sebagai dalam tata laksana hipertensi di Puskesmas
penyedia kesehatan dengan pejabat wadah sosialisasi informasi kesehatan induk serta di Puskesmas pembantu
struktural di tiap RT/RW mengenai hipertensi
Dukungan lintas sektoral Melibatkan kader masyarakat dan
meningkatkan pembinaan kader mengenai pola
hidup sehat sebagai upaya pencegahan
terjadinya hipertensi
Threat (T) ST WT

Kesadaran dan pengetahuan masyarakat Mensosialisasikan penggunaan jaminan Memasang spanduk dan poster mengenai
akan hipertensi masih kurang kesehatan (JKN, BKMKS, Askes) bagi hipertensi serta pola hidup sehat di
Kondisi ekonomi masyarakat yang seluruh warga di wilayah kerja UPT Puskesmas induk, Puskesmas pembantu, dan
sebagian besar termasuk golongan Puskesmas Pajang di tiap-tiap Posyandu
menengah ke bawah yang berpengaruh Mengajarkan kepada masyarakat untuk secara
terhadap ketidakmampuan masyarakat rutin mengikuti program-program skrining di
dalam mengakses fasilitas kesehatan lebih posyandu maupun di acara kesehatan lain
lanjut
Tensi yang tinggi sering kali tidak
memberikan gejala apapun pada pasien
No. Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Tidak ada program khusus untuk Diadakannya program skrining dan
penanggulangan hipertensi pengobatan hipertensi

2. Stok obat tensi sering kali habis Dilakukan negosiasi dengan bagian
Dinkes mengenai suplai obat
puskesmas (khususnya obat tensi)

3. Banyak kader puskesmas (bukan Memberikan pelatihan para kader


seorang dokter) yang memberikan tentang cara-cara men-skrining
resep obat tensi hipertensi, cara pemberian edukasi
dan konsultasi kepada dokter untuk
pemberian obat tensi yang benar

4. Kondisi ekonomi masyarakat yang Mensosialisasikan penggunaan


sebagian besar termasuk golongan jaminan kesehatan (JKN, BKMKS,
menengah ke bawah Askes) bagi seluruh warga di wilayah
kerja UPT Puskesmas Pajang
Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah
(Metode Matriks)

Magnitude (m) = besarnya penyebab masalah


dari pemecahan masalah yang dapat
diselesaikan.
Importancy (i) = pentingnya cara penyelesaian
masalah
Vulnerability (v) = sensitifitas cara penyelesaian
masalah
Cost (c) = perkiraan besaran biaya yang
diperlukan untuk melaukukan pemecahan
masalah
Nilai Kriteria
Alternatif Pemecahan
No. hasil (m X l X v)/c Prioritas
Masalah
M L V C

Diadakannya program
1 skrining dan pengobatan 3 2 3 2 9 IV
hipertensi

Dilakukan negosiasi dengan


bagian Dinkes mengenai
2 4 3 4 4 12 III
suplai obat puskesmas
(khususnya obat tensi)

Memberikan pelatihan para


kader tentang cara-cara men-
skrining hipertensi, cara
3 pemberian edukasi dan 5 4 4 2 40 I
konsultasi kepada dokter
untuk pemberian obat tensi
yang benar

Mensosialisasikan
penggunaan jaminan
kesehatan (JKN, BKMKS,
4 3 3 3 2 13,5 II
Askes) bagi seluruh warga di
wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pajang
PLAN OF ACTION
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Metode Tolak Ukur

Diadakannya program Mengetahui lebih dini Perawat dan Satu bulan Pengobatan Meningkatnya
1. Lansia Posyandu
skrining dan pengobatan warga yang menderita Kader sekali Puskesmas pasien hipertensi
hipertensi hipertensi Posyandu keliling dan yang belum
pengukuran diobati
tekanan darah
rutin
Dilakukan negosiasi Meningkatkan stock Satu bulan Pengajuan Selalu
2. Dinkes Dinkes Puskesmas
dengan bagian Dinkes obat yang tersedia sekali proposal tersedianya stock
mengenai suplai obat untuk pengobatan obat hipertensi
puskesmas (khususnya
obat tensi)

Memberikan pelatihan Meningkatkan Puskesmas Puskesmas Satu bulan Diskusi dan Meningkatnya
3. Kader
para kader tentang cara- pengetahuan kader, pajang Pajang sekali pemberian pegetahuan kader
cara men-skrining sehingga pederita pelatihan
hipertensi, cara hipertensi dapat
pemberian edukasi dan diketahui lebih dini
konsultasi kepada dokter
untuk pemberian obat
tensi yang benar

Mensosialisasikan Meningtakan minat Masyarakat Petugas Satu Bulan Meningkatnya


4. penggunaan jaminan Posyandu Penyuluhan
masyarakat utuk sekitar Puskesmas Sekali peserta jaminan
kesehatan (JKN, berobat melalui Puskesmas Pajang kesehatan
BKMKS, Askes) bagi
jaminan kesehatan Pajang
seluruh warga di wilayah
kerja UPT Puskesmas
Pajang
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil analisis data yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan
bahwa :
Berdasarkan analisis prioritas masalah yang terdapat pada wilayah
kerja Puskesmas Pajang didapatkan bahwa masalah yang terjadi
adalah berkaitan dengan kurangnya efektivitas terapi hipertensi di
wilayah kerja puskesmas pajang kota surakarta
Dengan tujuan akhir untuk meningkatkan ke-efektivititasan terapi
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pajang, maka ditetapkan plan
of action pemberdayan pekerja tenaga medis puskesmas maupun
kader posyandu sebagai penyuluh tentang hipertensi, dan melakukan
kerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk meningkatkan stock obat
hipertensi.
Saran

Diadakannya program skrining dan pengobatan


hipertensi.
Dilakukan negosiasi dengan bagian Dinkes mengenai
suplai obat puskesmas (khususnya obat tensi).
Memberikan pelatihan para kader tentang cara-cara
men-skrining hipertensi, cara pemberian edukasi dan
konsultasi kepada dokter untuk pemberian obat tensi
yang benar.
Mensosialisasikan penggunaan jaminan kesehatan
(JKN, BKMKS, Askes) bagi seluruh warga di wilayah
kerja UPT Puskesmas.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai