ORGAN PANGGUL BERDASARKAN SKOR PELVIC ORGAN PROLAPSE QUANTIFICATION
MUHAMAD HANIV AL RASYID
16360081 Pembimbing: dr. Morel Sembiring, Sp.OG Abstrak Prolap organ panggul merupakan kondisi yang mempengaruhi kualitas hidup wanita. Prolaps organ panggul ini dapat disebabkan oleh perlukaan sewaktu proses persalinan, proses penuaan, komposisi jaringan pada seorang wanita, batuk- batuk kronis, atau sering melakukan pekerjaan berat. Pengenalan dini prolaps terkait dengan prognosis pemulihan anatomik dan fungsional organ panggul.
Kata Kunci: Usia, paritas, pekerjaan, indek massa tubuh, prolap
organ panggul. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara usia, paritas, pekerjaan dan indek massa tubuh dengan kejadian prolap organ panggul berdasarkan skor pelvic organ prolapse quantification di di polikilinik Obgin RSUP. Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014 Metode Penelitian Penelitian Observasional Analitik Desain case control sudy penelitian
Bulan September 2013 Maret 2014
Waktu dan Polikilinik Obgin RSUP. Dr. M. Djamil Padang tempat
98 orang sampel, yang dibagi 2 kelompok yaitu 49 orang
Sampel pada kelompok kontrol dan 49 orang kelompok kasus. Variabel Penelitian PENDAHULUAN Prolaps organ panggul merupakan penurunan abnormal dari organ panggul dari posisi normalnya di dalam rongga panggul. Presentase prolap organ panggul mencapai 35 50% wanita dan kejadiannya semakin meningkat seiring meningkatnya paritas dan usia. Prolaps organ panggul merupakan indikasi lebih dari 300.000 operasi dan merupakan urutan ketiga sebagai indikasi untuk dilakukannya histerektomi. Prolaps organ panggul ini dapat disebabkan oleh perlukaan sewaktu proses persalinan, proses penuaan, komposisi jaringan pada seorang wanita, batuk-batuk kronis, atau sering melakukan pekerjaan berat HASIL DAN DISKUSI Pada penelitian ini data karakteristik dikelompokkan berdasarkan berat badan bayi dan pendidikan. Didapatkan berat badan bayi yang terbanyak pada kelompok kontrol adalah >3000- 3500 sebanyak 29 orang (59,2%). Sedangkan pada kelompok kasus berat badan bayi yang terbanyak adalah >3000-3500gr sebanyak 21 orang (42,9%). Tabel 2. Hubungan usia dengan kejadian prolap organ panggul pada kelompok kasus dan kontrol. Berdasarkan hubungan usia dengan kejadian prolap organ panggul pada kelompok kontrol dengan kasus,dari analisa statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kasus ( p < 0,05 ),dan didapatkan OR 27,871 ( tabel 2).Terdapat resiko terjadi prolap organ panggul sebesar 27,871 kali pada usia < 50 tahun dibanding usia 50 tahun. Tabel 3. Hubungan paritas dengan kejadian prolap organ panggul pada kelompok kasus dan kontrol Berdasarkan hubungan paritas dengan kejadian prolap organ panggul pada kelompok kontrol dengan kasus, dari analisa statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kasus ( p < 0,05 ),dan didapatkan OR 52,970. ( tabel 3 ).terdapat resiko terjadi prolap organ panggul 52,970 kali pada paritas >1 dibanding paritas 1. Tabel 4. Hubungan indek massa tubuh dengan kejadian prolap organ panggul pada kelompok kasus dan kontrol Berdasarkan hubungan indek massa tubuh dengan kejadian prolap organ panggul pada kelompok kontrol dengan kasus,dari analisa statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kasus ( p > 0,05 ), dan didapatkan OR 1.00. ( tabel 4). Tidak terdapat resiko terjadi prolap organ panggul pada obesitas dibanding tidak obesitas KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara usia, dan paritas dengan kejadian prolap organ panggul. Hubungan pekerjaan dengan kejadian prolap organ panggul tidak bisa di uji secara statistik. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara indek massa tubuh dengan kejadian prolap organ Panggul di polikilinik Obgin RSUP. Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014 TERIMAKASIH