Anda di halaman 1dari 12

FITOKIMIA

Pharmacognocy = Farmakognosi
: Pengetahuan tentang: riwayat/sumber, perniagaan,
pengumpulan, seleksi, identifikasi, pengolahan, reservasi,
dan kegunaan obat dan bahan lain yang berpotensi
ekonomi (GAMBARAN UMUM DAN NILAI EKONOMI)

Phytochemistry = Fitokimia
: Pengetahuan tentang jenis dan struktur kandungan kimia
tumbuhan, sifat kimia-fisika, biosintesis, cara isolasi, dan
kegunaan. (KIMIA).

3/31/2009 SKRINING FITOKIMIA 2


PENDAHULUAN
Para peneliti dalam bidang bahan alami melakukan
penapisan (skrining) tanaman maupun tumbuhan
dengan tujuan mengetahui kandungan bioaktif dalam
seluruh tumbuhan atau bagian tumbuhan. Ada dua
pendekatan yang sering digunakan, yaitu
(i) pendekatan farmakologi (pharmacological approach)
dan
(ii) pendekatan fitokimia (phytochemical approach)
Selain itu juga dikenal pendekatan yang lain, yaitu
pendekatan etnobotani dan pendekatan
etnofarmakologi.
Tujuan lain yang merupakan target penelitian adalah
mencari senyawa baru yang dapat digunakan sebagai
template dalam kerangka penemuan obat baru.
3/31/2009 SKRINING FITOKIMIA 3
PENDEKATAN FARMAKOLOGI

3/31/2009 SKRINING FITOKIMIA 4


PENDEKATAN FARMAKOLOGI
PENDEKATAN BIOLOGI BIOAKTIVITAS YANG SERING DIUJI
SKRINING FARMAKOLOGI UTAMANYA
1. SECARA IN VITRO ANTI BAKTERI
2. SECARA IN VIVO ANTI VIRAL
ANALGETIKA
Pada saat ini penggunaan hewan ANTIPIRETIKA
percobaan sangat dibatasi, diganti ANTI INFLAMASI
dengan menggunakan kultur sel, jadi ANTI DIABETES
hewan uji yang digunakan terbatas ANTI KANKER
(mungkin cukup satu atau
menggunakan sel normal atau sel tidak ANTI ASAMURAT (URICOSURIC)
normal yang berasal dari manusia ANTI CACING
ANTI MALARIA
ANTI KOLESTEROL
ANTI TRIGLISERIDA
ANTIHIPERTENSI
AFRODISIAKA
LAIN-LAIN
3/31/2009 SKRINING FITOKIMIA 5
PENDEKATAN FITOKIMIA

3/31/2009 SKRINING FITOKIMIA 6


METODE YANG DIGUNAKAN
Metode yang digunakan dipilih yang memiliki kriteria sebagai
berikut, yaitu
(a) sederhana,
(b) cepat,
(c) didesain dengan peralatan yang minimal,
(d) selektif untuk golongan senyawa yang diuji,
(e) Selektif terhadap golongan tanaman tertentu.
(f) Bersifat kuantitatif atau paling tidak memiliki batas kadar
terendah yang masih dapat dideteksi, dan
(f) memberikan informasi tambahan ada atau tidaknya
senyawa yang khas dalam golongan senyawa tersebut.
Metode yang digunakan adalah metode kromatografi
3/31/2009 SKRINING FITOKIMIA 7
GOLONGAN SENYAWA YANG SERING JADI
TARGET
1. Golongan alkaloid
2. Golongan flavonoid
3. Golongan kumarin
4. Golongan antrakinon
5. Golongan saponin (glikosida steroid dan
triterpenoid)
6. Golongan sterol
7. Golongan glikosida jantung
8. Golongan glikosida sianogenik
9. Golongan alilisotiosianat
10. Fenolat dan polifenol (tanin)
11. Terpenoid (minyak atsiri, diterpen, triterpen)
TARGET SENYAWA BERDASARKAN TANAMAN

Flavonoid : Moraceae
Alkaloid : Euphorbiaceae (Alstonia)
Stilbena : Dipterocarpaceae, Vitaceae, Gnetaceae
Terpenoid : Euphorbiaceae (Jatropha)
Perbedaan metabolit primer dan metabolit sekunder

Metabolit Metabolit sekunder


primer
Merata dalam tiap
Distribusi Tidak merata
organisme
Universal, antara lain Ekologis, antara lain
Fungsi sumber energi, penarik serangga,
pertumbuhan pertahanan.
Struktur Perbedaan kecil Berbeda-beda
kimia
Berkaitan dengan Tidak berkaitan dengan
Fisiologis
struktur kimia struktur kimia

3/31/2009 SKRINING FITOKIMIA 10


1. Uji Flavonoid
Sejumlah 1 mL larutan ekstrak ditambah 1-2 mL metanol 50 %,
dipanaskan pada suhu 50o C, dan setelah dingin ditambahkan logam Mg
dan 4-5 tetes HCl pekat. Adanya flavonoid ditunjukkan dengan perubahan
warna merah atau jingga pada filtrat.

2. Uji Saponin
Sebanyak 10 mL larutan uji flavonoid dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, dikocok kuat secara vertikal selama 10 detik, Adanya saponin
ditunjukkan dengan terbentuknya busa setinggi 1-10 cm yang stabil
kurang lebih 15 menit dan tidak hilang pada penambahan setetes asam
klorida 2 N.

3. Uji Tanin
Sejumlah 1 mL larutan ekstrak ditambah 2 mL aquadest dan 2-3 tetes
FeCl3. Adanya tannin diamati dengan terjadinya warna biru tua atau
hitam.

3/31/2009 SKRINING FITOKIMIA 11


4. Uji Kuinon
Sejumlah lebih kurang 5 mL larutan ekstrak ditambah natrium hidroksida 1
N, Adanya kuinon ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah.

5.. Uji Steroid / Terpenoid


Sejumlah + 1 mL larutan ekstrak ditambah 0,5 ml anhidrida asetat dan 0,5
mL CHCl3, selanjutnya ditambah H2SO4 pekat setetes demi setetes
sebanyak 0,2 mL ke dasar tabung dan diamati terjadinya warna ungu.

6. Uji Kumarin
Sejumlah + 2 gram ekstrak ditambahkan 10 mL kloroform kemudian
dipanaskan selama 10 menit, selanjutnya didinginkan dan disaring. Filtrat
diuapkan kemudian ditambahkan 10 mL air panas, selanjutnya
didinginkan. Tambahkan 0,5 ml ammonia 10%. Adanya kumarin
ditunjukkan dengan adanya fluoresensi hijau/biru pada sinar UV (366 nm).

3/31/2009 SKRINING FITOKIMIA 12

Anda mungkin juga menyukai