Anda di halaman 1dari 8

FARMAKOTERAPI TERAPAN

“STUDI KASUS DEPRESI”

OLEH:
KELOMPOK 5

ANNISA RAYAN O1B120049


EMILIA KRISMONIKA O1B120052
LA ODE ZULHIJA ARSY F.M O1B120061
MUH. MAHFUDZ NUR O1B120065
SRI RAHMAWATI O1B120079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
KASUS DEPRESI
Seorang perempuan umur 41 tahun oleh keluarganya di bawa ke klinik
jiwa. Penampilan rapi, berbicara pelan, tidak menjawab lebih 30 detik ketika di
tanya. Bicaranya logis dan tertata/koheren dan berorientasi tujuan. Dia mengeluh
perasaan sedih dan tertekan, suka sesunggukan jika bicara, susah tidur, nafsu
makan malah meningkat, susah konsentrasi dan kelelahan. Merasa tidak lagi
menikmati hidup dan bertanya-tanya apakah hidup ini layak baginya meski
menyangkal bunuh diri.
Suaminya baik padanya meski dia merasa semua orang yang dicintainya
meninggalkannya. Sudah berhenti bekerja selama lebih dari 2 bulan,
menghabiskan liburnya dengan cuti sakit. Dia berharap tidur terus dan tak ingin
bangun. Dirawat karena gangguan penggunaan alcohol lebih dari setahun lalu dan
menikah lagi setelah dirawat 8 bulaln lalu. Bertengkar dengan putra remajanya
karena masalah keluarga semakin membuatnya tertekan. Putra tertua umur 17
tahun memilih tinggal dengan ayahnya, sementara yg kedua 12 tahun memilih
tinggal dengan kakek-nenek pihak ayahnya. Tidak ada yang memilihnya dan ini
membuatnya kembali tertekan dan sedih meski dia akan sangat senang jika
mereka kembali.
Dia berpisah dengan suami pertama setelah 10 tahun bersama karena
memiliki wanita idaman lain. Dan suami keduapun harus berpisah setelah 2 tahun
bersama karena terlibat konflik dengan anakanaknya. Tanpa adanya pendapatan
diapun memiliki hutang yang banyak. Hal itu membuatnya stress dan mulai
meminnum alcohol untuk menghilangkan stresnya. Sebelum terapi
alkoholismenya dia pernah mendapati anak lelakinya berkonflik dengan temannya
karena teman wanita mereka namun besoknya insiden itu dilupakannya.
Suami ke tiga sebenarnya mendukungnya (menikah baru 8 bulan), namun
dia selalu merasa bersalah atas gagalnya dua pernikahan sebelumnya dan
ditambah dengan beban hutang dan masa depan anak laki-lakinya dia semakin
putus asa. Kini dia cuti dari pekerjaan sebagai administrasi di sebuah sekolah
dasar.
Dokter meresepkan mirtazapine 30 mg QHS, yang dimulai dengan 15 mg
QHS p.o sejak keluarganya membawanya ke klinik 3 bulan lalu. Dia masih
kurang semangat dan merasa berat badan meningkat akibat obatnya sejak 2 bulan
lalu namun hiad teratur. Berdasarkan evaluasi dokter kemungkinan dia memiliki
ide bunuh diri sehingga di lakukan evaluasi psikitarinya. Waktu umur 3 tahun dia
pernah dirawat akibat meningitis bakteri dan sembuh. Pada umur 6 tahun
mengalami pembedahan tonsilektomi dan pada umur 9 tahun patah tangan akibat
kecelakaan motor.
Ayahnya meninggal karena kanker kolon dan memiliki riwayat coronary
arteri disease/CAD. Ibunya HT yang terkontrol. Saudarinya mengalami depresi
dan ansietas serta seorang saudarinya lagi meninggal bunuh diri.
Dia seorang lulusan SMA, 2 bulan lalu tidak bekerja lagi sebagai
administrasi di SD, tidak merokok, tidak alcohol sejak di terapi, minum 3 – 4
gelas kopi setiap hari, suka minum es teh setelah makan malam, minum soda
kalua lagi jalan-jalan. Pernah menggunakan ganja setelah tamat SMA.
Obat yang digunakan mirtazapine 30 mg sampai saat ini, Ortho-Novum
1/35-28, per hari p.o sudah ditinggalkan 2 bulan lalu. St. John’s wort 300 mg p.o
TID selama 2 minggu terakhir atas saran suami (dibeli di toko makanan
kesehatan) Asetaminofen 1000-1500 mg p.o jika sakit kepala, dua atau tiga kali
seminggu.
Tanda-tanda vital: TD 132/78 mmHg, nadi 88/menit,Pernapasan 22, Suhu
36.9°C, BB 84.8 kg, TB 148 cm (BMI : 38,2)
PERTANYAAN:
1. Daftar DTP pasien
St john dan orto novum efek samping menyebabkan depresi
St. John itu menyebabkan efek samping sakit kepala sehingga pasien
mengalami dan mengomsumsi asetaminofen untuk sakit kepala dengan dosis
1000-1500 mg.
Mirtazapine ES : nafsu makan meningkat. Peningkatan berat badan, dan
peningkatan ALT, ingin bunuh diri (tapi jarang)
a. Apa tanda dan gejala serta data lab yang menunjukan keparahan depresi
pasien
Dia mengeluh perasaan sedih dan tertekan, suka sesunggukan jika bicara,
susah tidur, nafsu makan malah meningkat, susah konsentrasi dan
kelelahan. Merasa tidak lagi menikmati hidup dan bertanya-tanya apakah
hidup ini layak baginya meski menyangkal bunuh diri. Dia merasa semua
orang yang dicintainya meninggalkannya.
b. Apa faktor keluarga yang mendukung diagnosis depresi
Bertengkar dengan putra remajanya karena masalah keluarga semakin
membuatnya tertekan. Putra tertua umur 17 tahun memilih tinggal dengan
ayahnya, sementara yg kedua 12 tahun memilih tinggal dengan kakek-
nenek pihak ayahnya.
Dia berpisah dengan suami pertama setelah 10 tahun bersama karena
memiliki wanita idaman lain. Dan suami keduapun harus berpisah setelah
2 tahun bersama karena terlibat konflik dengan anakanaknya. Tanpa
adanya pendapatan diapun memiliki hutang yang banyak.
c. Apakah ada terapi obat sebelumnya yang memperberat gejala depresinya?
- Mitrazapine, dapat menyebabkan kenaikan kadar ALT, kelelahan,
dan menyebabkan kekambuhan depresi
- Orto-Novum merupakan kontrasepsi oral yang memiliki efek
samping depresi yang dapat menurunkan tingkat serotonin diotak.
- St. John Wort, mempunyai efek samping sakit kepala, kelelahan
dan juga obat herbal ini dapat berinteraksi dengan obat antidepresi
golongan SSRI.

2. Apa tujuan terapi dari pasien?


Tujuan terapi untuk pasien MDD adalah meringankan gejala depresi,
kembali ke euthymia, dan pencegahan kekambuhan dan kambuhnya gejala

3. Apa terapi non farmakologi pada pasien?


- Terapi elektrokonvulsif (Electroconvulsive therapy / ECT), ECT adalah
yang sangat manjur dan alternatif pengobatan yang aman untuk MDD.
Tingkat responsnya sekitar 80% sampai 90%, dan itu melebihi 50% untuk
pasien yang gagal farmakoterapi. ECT mungkin bermanfaat untuk MDD
dengan ciri-ciri psikotik, bunuh diri yang parah, penolakan makan,
kehamilan, atau kontraindikasi atau nonresponse terhadap farmakoterapi.
Enam hingga 12 perawatan biasanya diperlukan dengan respons terjadi
dalam 10 hingga 14 hari. Saat ECT dihentikan, antidepresan dimulai untuk
membantu mempertahankan respons. Sisi efek setelah ECT termasuk
kebingungan sementara, kemunduran dan amnesia anterograde.

4. Apa pilihan terapi farmakologi pada pasien? (dosis, waktu pemberian, durasi)
Golongan SSRI, Citalopram 10 mg 2 x sehari. Durasi pengobatan
golongan antidepresi yaitu 4-12 minggu

5. Apa KIE terkait terapi herbal St Jhon wort pasien?


Informasikan kepada pasien untuk berhenti menggunakan herbal st jhon
karena apabila digunakan bersama dengan obat SSRI karena bisa menyebabkan
sindrom serotonin.

6. Apa alternative terapi jika terapi awal gagal?


Menggunakan monoterapi golongan TCA yaitu nortpritilin 25 mg
4xsehari.

7. Apa KIE pasien untuk meningkatkan kepatuhan, memastikan keberhasilan


terapi, dan meminimalkan ES
- Memberitahu keluarga pasien bahwa pasien memerlukan dukungan moral
- Menjelaskan konsekuensi dari ketidakpatuhan terapi, dimana tidak
tercapainya tujuan terapi dan meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.
- Menjelaskan manfaat dari kepatuhan pasien, dimana dapat meningkatkan
keamanan pada penggunaan obat dan tercapainya efektivitas dari
penggunaan obat
- Diperlukan pendekatan secara multidisiplin dalam menyelesaikan
masalahn ketidakpatuhan
- Menghubungi keluarga pasien saat jadwal minum obat.

8. Apa data lab untuk mengevaluasi keberhasil terapi dan ES?


Data lab yang perlu dikontrol adalah ALT dan kekambuhan dari depresi
dari pasien sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Alledredge, Brian, K., 2013, Koda Kimble And Youngs Applied


Therapeutics, Wolters kluwer : Philadelphia.

Aulia, F., 2019, Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Pil Dengan


Kejadian Depresi, Jurnal UMBJM, Vol 3 (1).

Departemen Kesehatan, 2007, Pharmaceutical Care Untuk Penderita


Gangguan Depresif, Bakti Husada.

Dipiro, joseph, T., 2016, Pharmacotherapy And Principles And Practice,


Mc Graw Hill: New York.

Tim medical mini notes, 2019, Basic Pharmacology And Drug Notes, MMN
Publishing: Makassar.

Anda mungkin juga menyukai