Anda di halaman 1dari 62

GANGGUAN CAMPURAN

CEMAS DAN DEPRESI (F41.2)

dr. Nyoman Widhyalestari Parwatha


NIM 1514058101

PEMBIMBING
dr. Luh Nyoman Alit Aryani, SpKJ(K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1


PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JIWA FK UNUD/RSUP SANGLAH
DENPASAR, 2017
Tujuan :
Menegakkan diagnosis dan penataksanaan yang
tepat
Mendiskusikan psikodinamika yang tepat
I. IDENTITAS PASIEN

Nama : KROW
Tempat/tgl.lahir/umur : Malang, 26 Oktober 1988
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Palapa Denpasar.
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : D3 Kebidanan
Status perkawinan : Menikah
Suku bangsa : Bali
Agama : Hindu
Nomer Rekam Medis : 17024732
II. Riwayat Psikiatri
Keluhan Utama
Autoanamnesis : telapak tangan dan kaki
basah
Heteroanamnesis (suami pasien): cemas
berlebihan
III. Riwayat Gangguan Sekarang

Autoanamnesa
Pasien datang ke poli jiwa dengan penampilan

rapi, menjawab dengan bahasa Indonesia


Menjawab dengan benar nama, siapa yang

menemani, waktu dan dimana saat ini berada


dengan benar
Mengeluh tangan dan telapak kakinya selalu basah
berkeringat sejak 1 bulan disertai dada berdebar
Kadang sesak dan punggung panas
Autoanamnesa
muncul setelah pasien bertengkar dengan suaminya
1 bulan yang lalu
Suami pasien mengatakan lebih baik mati saja.
Suami dikatakan capek memikirkan ibu dan
adiknya yang bertengkar dengan kakaknya
perempuannya, dimana setelah bertengkar semua
mengadu pada suaminya
Suami cepat emosi saat ditelpon
Pasien takut suami terbebani dengan masalah
kakak iparnya itu dan menjadi sakit.
Autoanamnesa
Pasien menjadi gelisah
Takut memikirkan apa yang terjadi dengannya jika
suaminya benar meninggal dan bagaimana caranya
menghidupi anak-anaknya
sudah berobat ke RSUD Singaraja dan dikatakan tidak
apa-apa hanya sakit maag
Berobat ke RS swasta di denpasar Lab dan EKG
normal BPL
sesak disertai kesemutan di seluruh tubuhnya MRS
di RS Swasta 8 hari
Autoanamnesa
Pasien takut sakit jantung.
Pasien tidak bisa tidur sejak 3 minggu walaupun sudah
menjalani perawatan.
Pasien diberi terapi Zypraz dan Zoloft oleh SpPD
Ditambah inj diazepam
Diare saat dirawat tambah cemas
Pasien tidak mau dikunjungi oleh keluarga suaminya
panik dan cemas tapi tidak tahu mengapa
Tetap cemas dan gelisah walau sudah BPL
Memikirkan bagaimana nasib anaknya jika terjadi
sesuatu pada dirinya.
Autoanamnesa
Pasien berobat jalan ke psikiater swasta dan
mendapat obat Ativan 1x1mg, Frisium (clobazam)
2x10 mg dan Antox 1x1 tablet belum membaik
nafsu makannya menurun sejak 3 minggu
tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah
tangga
Pasien tidak mau tidur dengan anaknya
Tidak mau merawat anak
Pasien merasa kehilangan minatnya pada hal-hal yang
biasa membuatnya senang.
Pasien malas keluar rumah dan tidak ada minat pergi
ke mall seperti biasanya.
Autoanamnesa
Pasien menyangkal melihat bayangan atau
mendengar suara yang tidak ada sumbernya
Pasien tinggal berpisah dengan suami sejak 8 bulan
yang lalu, suami di Pancasari, pasien dan anak
serta keponakannya di Dps
Pasien merasa keluarga suaminya tidak harmonis,
sering berselisih paham tidak mau di kampung
Pasien takut dengan iparnya yang sering bicara
ceplas-ceplos.
Autoanamnesa
Pasien sering merasa kesepian dan tidak tenang
sejak tinggal berpisah dengan suaminya.
Pasien merasa tidak nyaman, tidak aman dan
sering merasa cemas.
Pasien tidak mempunyai teman bicara saat ia kesal
dengan tingkah laku keponakannya yang nakal.
Suami dikatakan orang yang emosional sehingga
tidak nyaman jika diajak bicara melalui telepon
Autoanamnesa
Pasien merupakan orang yang tidak bisa menerima
kritikan.
Pasien akan memikirkan terus kritikan itu dan akan
menghindari orang yang mengkritiknya
Pasien sangat tergantung dengan suaminya.
Suami selama ini selalu memanjakan dan menuruti
keinginannya.
Pasien merasa tidak mampu hidup jika tidak ada
suaminya.
Heteroanamnesis (Suami pasien)

Suami pasien adalah laki-laki berinisial MR berumur 37


tahun, Hindu, Bali, pendidikan sarjana, saat ini bekerja
mengelola toko di Pancasari, Singaraja
Pasien dibawa berobat ke poli jiwa karena cemas yang
berlebihan sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien mengeluh berdebar, sesak, mual, sakit kepala
tapi dikatakan tidak apa-apa oleh dokter di
Singaraja. Pasien juga sempat dirawat di rumah sakit
swasta karena keluhan berdebar sesak, keringat dingin,
tangan yang selalu basah dan tidak bisa tidur
Heteroanamnesis (Suami pasien)

Pasien akan gelisah dan cemas jika keluarga dari pihak


suami akan datang membesuknya.
Suami pasien mengatakan mereka bertengkar melalui
telepon 2 minggu sebelum pasien sakit, saat itu suami
pasien mengatakan lebih baik mati saja.
Suami tidak terlalu mengingat apa yang menyebabkan
mereka bertengkar.
Suami saat itu merasa jengkel pada sifat istrinya yang
selalu ingin keinginannya dipenuhi, ia ingin istrinya
memikirkan bagaimana hidup jika suaminya tidak ada
Heteroanamnesis (Suami pasien)

Selama ini suami memang selalu memanjakan


istrinya, memenuhi keinginan istri tapi istri dikatakan
tidak pernah bersyukur
Pasien lebih banyak diam di kamar semenjak sakit,
tidak mau memandikan atau menyuapi anaknya
yang masih berumur 6 dan 2,5 tahun
Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat gangguan psikiatri


Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti
ini. Pasien tidak pernah merasa gembira berlebihan,
terlalu bersemangat atau sampai tidak butuh tidur.
Riwayat pengobatan
RS : Zypraz (alprazolam), Zoloft (sertraline) dan inj
Diazepam
Psikiater swasta : ativan (lorazepam) 1x1mg, Frisium
(clobazam) 2x10 mg dan Antox 1x1 tablet
Riwayat Gangguan Sebelumnya

2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif


Tidak ada
3. Riwayat penyakit medis
Tidak ada
4. Riwayat kepribadian sebelumnya
tidak bisa menerima kritikan

Menghindari orang yg mengkritiknya

Pasien sangat tergantung dengan suaminya. Suami


selama ini selalu memanjakan dan menuruti keinginannya.
Pasien merasa tidak mampu hidup jika tidak ada
suaminya
Menyukai kerapian
Riwayat Gangguan Sebelumnya

4. Riwayat kepribadian sebelumnya


Pasien memilih diam jika kesal saat mendapat

kritikan.
Pasien sering memendam masalahnya sendiri.

Saat banyak pikiran olahraga yoga


Riwayat Keluarga

Anak kedua dari 3 bersaudara.


Pasien sangat dekat dengan orang tua dan saudara-
saudaranya.
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami
gangguan yang sama seperti pasien.
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak
laki-laki yang berumur 6 dan 2,5 tahun
Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Prenatal dan perinatal


ibunya tidak pernah mengalami gangguan kesehatan

Pasien lahir normal ditolong bidan, BB 3kg

Kelainan fisik (-)

2. Riwayat masa kanak awal (0 3 tahun)


Diasuh kedua orang tuanya.

ASI sampai 2 tahun

Tumbuh kembang normal


Riwayat Kehidupan Pribadi

3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)


Tinggal di Malang sampai umur 6 th

ditakut-takuti akan dicari Jarang Kepang

TK di Malang, SD di Singaraja

pasien diasuh orang tuanya dengan keras dan disiplin


Ayah pernah menghukum dg mengoleskan oli, pernah
juga dihukum di kamar mandi
Minder dengan kakaknya yang pintar, merasa kalah
jauh dengan kakaknya
Riwayat Kehidupan Pribadi

4. Riwayat masa kanak akhir dan remaja


SMP dan SMA di Pancasari.

Pasien selalu naik kelas.

Hubungan pasien dan teman-temannya cukup baik.

Pasien mulai mempunyai pacar saat SMA.


5. Riwayat masa dewasa

5. 1.Riwayat pendidikan
Tamat SMA lanjut Akademi Kebidanan

5.2. Riwayat pekerjaan


Pernah kerja di klinik, berhenti setelah punya anak

5.3. Riwayat perkawinan


Pasien menikah saat berumur 22 tahun.

Suami pasien lebih tua 10 tahun

Sudah menikah selama 7 tahun

2 orang anak laki-laki, umur 6 dan 2,5 tahun.


5. Riwayat masa dewasa

5.4 Riwayat agama


Agama Hindu. Pasien cukup rajin sembahyang

5.5 Riwayat aktivitas sosial


Interaksi dengan tetangga dan ibu-ibu teman anaknya

5.6 Riwayat psikoseksual


menstruasi saat berumur 14 tahun

pernah 2 kali berpacaran

Pacar pertama : pemarah, pencemburu dan sering


memukul
Pacar kedua : suami saat ini
5. Riwayat masa dewasa

5.7 Riwayat hukum


Tidak ada

5.8 Riwayat penggunaan waktu luang


Jalan-jalan

Yoga
6. Riwayat Situasi Kehidupan Sekarang

Gambar 1. Denah rumah pasien


6. Riwayat Situasi Kehidupan Sekarang

Gb. 2. Genogram
Persepsi Pasien Tentang Diri dan kehidupannya
Pasien menyadari dirinya orang yang pencemas.

Pasien ingin bisa menghilangkan sifat cemasnya

agar bisa hidup tenang bersama keluarga kecilnya.

Fantasi dan Nilai-Nilai


Pasien ingin segera terbebas dari rasa kecemasan

yang berlebihan
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (9 Juni 2017)

A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Wajar, tampak cemas
2. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Pasien duduk di depan pemeriksa, beberapa kali
mengatur posisi duduk dan memegang dadanya,
menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (9 Juni 2017)..

B. Pembicaraan
Pasien berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan
kata-kata yang jelas, nada suara cukup didengar
pemeriksa

C. Mood dan Afek


Mood : Cemas
Afek : Cemas
Keserasian : Serasi
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (9 Juni 2017)..

C. Proses Pikir
Bentuk pikir : Logis realis
Arus pikir : Koheren
Isi pikir : Preokupasi terhadap keluhan sakitnya
D. Pencerapan
Halusinasi, ilusi, depersonalisasi dan derealisasi tidak ada

E. Kognisi dan Sensorium


Baik

F. Daya nilai dan tilikan


Daya nilai : baik

Tilikan : 6
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (9 Juni 2017)..

G. Dorongan Instingtual
Insomnia ada tipe campuran, hipobulia ada dan raptus tidak
ada.
H. Pengendalian impuls
Tidak ada gangguan pengendalian impuls.
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT

1. Status Internistik : dbn


2. Status neurologis : dbn
3. Pemeriksaan Psikometri )
HRSA HDRS BDI
9/6/17 10 17 14
14/8/17 1 1 1
MMPI
MMPI
MMPI
Tes Warteg
HTP
Tes Mengarang (30/6/17)
Saya mengharapkan keluarga saya bahagia anak-
anak sehat, pintar dan tentunya nanti menjadi anak
yang sukses. Dan selain itu saya dan suami selalu
rukun harmonis, sehat sampai kakek nenek nanti.

Interpretasi :
Alur cerita koheren, preokupasi pada suami dan
anak-anak..
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien seorang wanita, 27 tahun, suku Bali, alamat di


Denpasar, agama Hindu, pendidikan terakhir Akademi
Kebidanan, menikah (memiliki 2 anak), Ibu RT
KU : tangan dan telapak kakinya selalu basah berkeringat
sejak 1 bulan yang lalu disertai dengan dada yang
berdebar, sesak dan punggung terasa panas.
Pasien bertengkar dengan suaminya. Suami mengatakan
lebih baik mati saja.
Suami dikatakan capek memikirkan ibu dan adiknya yang
bertengkar dengan kakaknya perempuannya, dimana
setelah bertengkar semua mengadu pada suaminya.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien merasa cemas dan gelisah, takut memikirkan


apa yang terjadi dengannya jika suaminya benar
meninggal
Pasien sudah mengobati keluhannya ini ke rumah
sakit, hasil pemeriksaan normal.
Pasien takut jika dirinya menderita penyakit
jantung.
Pasien tidak bisa tidur sejak 3 minggu, jikapun
tertidur pasien cepat sekali terbangun.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Nafsu makan menurun sejak 3 minggu.


Pasien tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai
ibu RT.
Pasien tidak mampu merawat anaknya.
Pasien malas keluar rumah dan kehilangan minat
terhadap hal-hal yang biasa disukainya.
Pasien menyangkal melihat bayangan atau
mendengar suara yang tidak ada sumbernya.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien tinggal berpisah dengan suami sejak 8 bulan


yang lalu.
Pasien tidak mau ikut tinggal di Pancasari karena
pasien tidak suka dengan mertua serta kakak iparnya
Pasien takut dengan iparnya yang sering bicara
ceplas-ceplos, terlalu mencampuri urusan keluarganya
dan suka mengatur suaminya.
Pasien merasa tidak nyaman, tidak aman, sering
merasa cemas dan kesepian sejak tinggal berpisah
dengan suami.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien merupakan orang yang tidak bisa menerima kritikan.


Pasien akan menghindari orang yang mengkritiknya.
Pasien juga memilih diam jika kesal saat mendapat kritikan.
Pasien juga sejak menikah sering memendam masalahnya
sendiri.
Pasien sangat tergantung dengan suaminya. Pasien merasa
tidak mampu hidup jika tidak ada suaminya.
Pasien juga orang yang menyukai kerapian. Pasien tidak
bisa melihat jika ada barang di rumahnya tidak diletakkan
pada tempatnya.
Pasien menyukai olahraga yoga, pasien rajin mengikuti
yoga saat sebelum sakit, terutama saat ia banyak pikiran.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pada pemeriksaan fisik, status interna dan neurologi dalam batas


normal.
Status psikiatri didapatkan :
Penampilan wajar, tampak cemas, kontak verbal dan visual cukup,
Mood cemas, afek cemas dan terdapat keserasian.
Proses pikir didapatkan bentuk pikir logis realis, arus pikir koheren,
isi pikir preokupasi terhadap keluhan fisiknya,
Insomnia tipe campuran, hipobulia ada, raptus tidak ada.
Psikomotor tenang.
Ciri kepribadian campuran cemas menghindar, dependen dan
anankastik. MPE represi, reaksi formasi, sublimasi
Tilikan derajat 6.
DIAGNOSIS BANDING

Gangguan Campuran Cemas dan Depresi (F41.2)


Gangguan Penyesuaian dengan reaksi campuran
cemas dan depresi (F43.22)
Episode depresi ringan dengan gejala somatik
(32.11)
FORMULASI DIAGNOSTIK

Adanya gejala perilaku dan psikologis yang secara klinis cukup bermakna
dan menimbulkan penderitaan (distress) serta hendaya (dissabilities) dalam
kehidupan sehari-hari yang menunjukkan bahwa penderita mengalami
Gangguan Jiwa.

Anamnesa dan Gangguan Mental


pemeriksaan fisik normal Organik
Disingkirkan

Riwayat Penggunaan Zat Gangguan Mental


Psikoaktif (-) Perilaku
Disingkirkan

Hendaya menilai realita Gangguan Psikotik


(-)
Disingkirkan
FORMULASI DIAGNOSTIK

Ada 2 gejala utama :


Hilang minat dalam
merawat diri dan yoga Episode depresi
Pasien merasa mudah ringan dengan
lelah gejala somatik
Ada 2 gejala tambahan (F32.11)
gangguan tidur , nafsu
makan menurun Dipertimbangkan
Gejala tidak terlalu
menonjol
FORMULASI DIAGNOSTIK

Terdapat gejala-gejala anxietas maupun


depresi, dimana masing-masing tidak
menunjukkan gejala yang cukup berat
untuk menegakkan diagnosis tersendiri
Gangguan
Untuk anxietas ditemukan beberapa
Campuran Anxietas
gejala autonomik seperti tangan
berkeringat, jantung berdebar, sesak dan Depresi (F41.2)
nafas atau mual, ada ketegangan motorik
dimana pasien merasa gelisah Ditegakkan
AKSIS I
Untiuk depresi ditemukan gejala
anhedonia dan anergi
FORMULASI DIAGNOSTIK

Pasien tinggal berpisah dengan suami


sejak 8 bulan yang lalu yang membuat
komunikasi pasien dengan suami menjadi
terganggu
Gangguan Penyesuaian
. Pasien sering merasa kesepian dan tidak dengan Reaksi
tenang sejak tinggal berpisah dengan Campuran Anxietas dan
suaminya. Pasien merasa tidak nyaman,
Depresi (F43.22)
tidak aman dan sering merasa cemas. .

Pasien juga mengalami gangguan tidur, Dipertimbangkan


malas beraktivitas dan tidak menikmati
kegembiraan
FORMULASI DIAGNOSTIK

Tidak bisa menerima kritikan dan akan


menghindari orang yang mengkritiknya.
Ciri Kepribadian
Memilih diam jika kesal saat mendapat Campuran Cemas
kritikan; sering memendam masalahnya
menghindar, dependen
sendiri
dan anankastik
Pasien sangat tergantung dengan dengan mekanisme
suaminya. Pasien merasa tidak mampu
pembelaan ego represi,
hidup jika tidak ada suaminya.
reaksi formasi dan
Pasien juga orang yang menyukai sublimasi
kerapian. Pasien tidak bisa melihat jika
ada barang di rumahnya tidak diletakkan Ditegakkan
pada tempatnya.
AKSIS II
Ikut Yoga terutama saat banyak pikiran
FORMULASI DIAGNOSTIK

Pasien menjadi sakit setelah bertengkar Masalah dengan Primary


dengan suami. Keluarga suami dikatakan
Support Group
tidak harmonis..
Ditegakkan

AKSIS IV
GAF saat ini : gejala sedang (moderate),
disabilitas sedang.
GAF 1 tahun terakhir : gejala minimal, GAF saat ini : 60-51
berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih GAF 1 tahun terakhir : 90-81
dari masalah harian yang biasa.
Ditegakkan

AKSIS V
FORMULASI PSIKODINAMIK

Organobiologi :
Faktor psikologis : Pola Asuh :
Tidak ada
pasien mengalami masalah Riwayat masa kanak
dengan suami dan pertengahan : Sering
keluarganya. Pasien tinggal ditakut-takuti oleh tante,
berpisah dengan suami Dihukum ayah, minder
Gangguan
sejak 8 bulan. dengan kakak yg lebih
Campuran
sering dipuji karena pintar
Faktor sosial budaya Cemas dan
Mertua lebih percaya depresi
pasien terkena penyakit (F41.2)
non medis sehingga
memilih pengobatan non Teori Erik Erikson
medis tahap inisiatif vs
MPE : Ciri Kepribadian : kesalahan (3-5 th)
represi, reaksi Campuran
formasi dan Cemas, Dependen
sublimasi dan Anankastik
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Gangguan Campuran Cemas dan Depresi (F41.2)
Aksis II : Ciri Kepribadian Campuran Cemas menghindar,
dependen dan Anankastik, dengan mekanisme
pembelaan ego represi, reaksi formasi dan
sublimasi.
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah berkaitan dengan primary support
group
Aksis V : GAF saat ini: 60-51
GAF terbaik 1 tahun terakhir: 90-81

DAFTAR MASALAH
Psikologis
Pola asuh ayah yang keras saat kecil
Perasaan minder dengan kakak yang lebih pintar
CK Campuran Cemas menghindar, Dependen dan Anankastik
dengan MPE imatur represi dan reaksi formasi
Tinggal berpisah dengan suami
Masalah komunikasi dengan suami dan keluarga suami

Sosial Budaya
Pasien tinggal di Denpasar sedangkan suami di Pancasari.
Mertua lebih percaya pasien terkena penyakit non medis
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Faktor yang memberatkan prognosis:


Pasien dengan CK campuran cemas menghindar,
dependen dan Anankastik
Mekanisme pembelaan ego imatur : represi dan reaksi
formasi
Hubungan dengan keluarga suami (mertua dan ipar)
kurang baik
PROGNOSIS
Faktor yang meringankan prognosis:
Keluhan pertama kali
Riwayat genetik tidak ada
MPE matur (sublimasi) berupa olahraga yoga
Pendidikan tinggi (Diploma 3 Kebidanan)
Penderita cukup kooperatif
Stresor jelas
Respon terhadap pengobatan psikofarmaka cukup baik
Dukungan suami baik
Dukungan tetangga di lingkungan perumahan baik.
RENCANA PENATALAKSANAAN
A. Farmakoterapi
1. Sertraline 50 mg tiap 24 jam peroral (pagi)
selama minimal 6 bulan
2. Clobazam 10 mg tiap 24 jam peroral (malam),
rencana tapp off setelah 4 minggu
RENCANA PENATALAKSANAAN..
B. Psikoterapi.
Kepada pasien :
1. Edukasi
2. Psikoterapi suportif
3. Terapi Relaksasi
4. CBT
Kepada keluarga :
Psikoedukasi dan konseling kepada suami
Follow up
Gg otonom anhedonia Mood cemas Insomnia

preokupasi

9/6 14/6 30/6 6/7 20/7 14/8

Sertraline 1x50mg
Clobazam 5mg
Clobazam 1x10 mg k/p
TERIMA KASIH
MATUR SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai