Anda di halaman 1dari 43

PEMERIKSAAN FISIATRIS

NEUROMUSKULAR

Dr. Octaviany Hidemi M. Sp.KFR


ANAMNESIS
Mengikuti 2 pola umum:
1. Pasien dibiarkan secara bebas
mengemukakan semua keluhan serta
kelainan yang dideritanya
2. Pemeriksa membimbing pasien
mengemukakan keluhan atau kelainannya
dengan jalan mengajukan pertanyaan tertuju
Lumbantobing. Neurologi Klinik.
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
• Dimulai dengan menanyakan identitas ( age, sex,
handedness, occupation)
• Keluhan utama & keluhan penyerta , perlu ditelusuri:
1. Sejak kapan mulainya
2. Sifat serta beratnya
3. Lokasi serta penjalarannya
4. Hubungan dengan waktu
5. Keluhan lain yang terkait

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
6. Pengobatan sebelumnya dan hasil pengobatan
7. Faktor yang memberatkan atau meringankan
8. Perjalanan keluhan, apakah menetap, bertambah
berat, bertambah ringan, dsb

• Riwayat Penyakit Dahulu


• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat sosial
Fuller. Neurological Examination
Made Easy. 3rd ed..2004
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum
– Sakit ringan, sedang, berat
• Tanda vital
– TNRS, nyeri
• Status Generalis
– KGB, kulit, kepala, mata, telinga, hidung, mulut,
tenggorokan,leher, dada, jantung dan pembuluh darah,
abdomen, genitourinaria dan rectum, muskuloskeletal

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
Selain GCS untuk memantau perkembangan tingkat
kesadaran perlu diperiksa:
- respirasi: cheyne stokes, hiperventilasi, apnestik,
klaster, ataksik.
- pupil mata : midriasis, miosis
- gerakan bola mata: doll’s eye.
- funduskopi: edema, perdarahan dan eksudasi.
- motorik :mioklonik, asteriksis, dekortikasi,
desereberasi
Lumbantobing. Neurologi Klinik.
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
Lumbantobing. Neurologi Klinik.
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
Tingkat Kesadaran
• Dalam memeriksa tingkat kesadaran perlu dilakukan inspeksi, konversasi, atau bila
diperlukan rangsang nyeri
TINGKAT KESADARAN PENJELASAN

Compos Mentis Sadar penuh terhadap diri dan lingkungan

Delirium Penurunan kesadaran disertai peningkatan


abnormal psikomotor, siklus tidur bangaun yang
terganggu, gaduh gelisah, disorientasi
Somnolen Mengantuk, dapat pulih bila dirangsang

Sopor (stupor) Kantuk yang dalam, dengan rangsang nyeri tidak


dapat dibangunkan sempurna
Koma ringan Tidak ada respon verbal, gerakan timbul bila ada
respon nyeri, dengan reaksi tidak terorganisasi
(primitif)
Koma dalam (komplit) Tidak ada gerak spontan ataupun respon
terhadap nyeri yang kuat sekalipun
SKALA KOMA GLASGOW
1. MEMBUKA MATA
Spontan 4
Terhadap bicara 3
Dengan rangsang nyeri 2
Tidak ada reaksi 1
2. RESPON VERBAL
Baik dan tak ada disorientasi 5
Kacau 4
Tidak tepat 3
Mengerang 2
Tidak ada jawaban 1
3. RESPON MOTORIK
Menurut perintah 6
Mengetahui lokasi nyeri 5
Reaksi menghindar 4
Reaksi flexi 3
Reaksi ekstensi 2
Tidak ada reaksi 1
STATUS KOGNISI / FUNGSI LUHUR
– Atensi(pemusatan perhatian) dan orientasi
– Berbahasa (bicara spontan, komprehensi, menamai,
repetisi, membaca, menulis)
• AFASIA  cek fungsi berbahasa detail
– Memori (segera, jangka pendek, jangka panjang)
– Pengetahuan umum
– Berhitung
– Abstraksi
– Gnosis (mengenal objek)
– Praksis (integrasi motorik yang digunakan untuk
melakukan gerakan kompleks yang bertujuan)
– Respon emosional
GAIT DAN POSTUR
• Most commonly seen : hemiplegic,
parkinsonian, marche a petits pas, ataxic and
unsteady gaits
• Romberg’s test  conveniently performed
after examining the gait
• Examination : ask the patient to walk

Fuller. Meurological Examination


Made Easy. 3rd ed. 2004
Fuller. Neurological Examination Made
Easy.3rd ed.2004
RANGSANG SELAPUT OTAK
• Kaku kuduk
• Tanda Lasegue
• Tanda Kernig
• Tanda Brudzinski I
• Tanda Brudzinski II

Fuller. Neurological Examination


Made Easy.3rd ed.2004
SARAF OTAK
N. OLFAKTORIUS ( N.I )
• Saraf Sensorik untuk mencium bau, menghidu
• Kerusakan saraf  anosmia
• Terminologi :
– Normosmia
– Parosmia
– Kakosmia
– Halusinasi penciuman
Pemeriksaan tes menghidu

Fuller. Neurological Examination


Made Easy.3rd ed.2004
N. OPTIKUS (N.II)
• Pemeriksaan
– Tes ketajaman penglihatan
– Tes lapang pandang
– Pemeriksaan oftalmoskopik

Fuller. Neurological Examination


Made Easy.3rd ed. 2004
N. OKULOMOTORIUS (N.III), N.TROKHLEARIS
(N.IV), N. ABDUSEN (N.VI),
Pemeriksaan
• Inspeksi
– Palpebra
– Kedudukan bola mata
– Pupil : refleks cahaya, refleks akomodasi
– Gerakan bola mata

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
N. TRIGEMINUS (N.V)
– Motorik  mengurus otot-otot
mengunyah :
• M. masseter  menggigit
• M. temporalis  menarik rahang
kebelakang
• M. pterigoid medialis  untuk
menutup mulut, menggerakkan rahang
bawah kedepan.
• M. pterigoid lateralis  untuk
menggerakkan rahang bawah ke lateral
dan kedepan, membuka mulut
– Sensorik
Lumbantobing. Neurologi Klinik.
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008 Fuller. Neurological Examination
Made Easy.3rd ed. 2004
Pemeriksaan
• Inspeksi
• Motorik:
– Kekuatan otot
– refleks
• sensorik

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
N. FASIALIS ( N .VII)
Serabut somato Serabut Serabut Serabut somato
viseromotorik
motorik (parasimpatis)
viserosensorik sensorik
• otot wajah • glandula dan • menghantar • rasa nyeri, suhu,
kecuali m mukosa faring impuls dari alat raba dari
levator • palatum pengecap ⅔ sebagian kulit
palpebrae(NIII) • rongga hidung depan lidah. dan mukosa yg
• m. digastrikus dipersarafi N V,
• sinus paranasal,
posterior • Daerah
• glandula
• stapedius overlapping
submaksilaris,
telinga tengah terdapat di
sublingual dan
• m platisma, lidah, palatum,
lakrimalis.
meatus
• stilohioid
akustikus
eksterna dan
bgian luar
gendang telinga.

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
• Pemeriksaan:
– Mengangkat alis dan mengerutkan dahi
– Memejamkan mata
– Menyeringai, mencucurkan bibir,
menggembungkan pipi
– Memeriksa fungsi pengecapan
• Gejala Chvostek  hipersensitivitas nervus
fasialis terhadap rangsangan mekanik

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
N.VESTBULO-KOKHLEARIS (N.VIII)
• Terdiri dari 2 bagian
– saraf kokhlearis: mengurus pendengaran, dg
reseptor di sel-sel rambut di organ korti
– saraf vestibularis: saraf keseimbangan. Reseptor
saraf merupakan sel rambut yang terdapt di krista
ampularis pada kanal semisirkularis, di makula
pada utrikulus, dan makula di telinga dalam.

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
• Pemeriksaan fungsi
pendengaran
• Pemeriksaan vestibularis
• Tes keseimbangan:
– Tes romberg yang
dipertajam
– Tes melangkah di tempat
– Tes salah tunjuk

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Fuller. Neurological Examinatin
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
Made Easy.3rd ed.2004
N. GLOSOFARINGEUS (N.IX), N. VAGUS (X)

• Diperiksa secara bersamaan


• Periksa  pengucapan (artikulasi) kata-kata
– Motorik: pasien menyebutkan “...aaaaaa...”
disfonia? Afonia? Disartria?
– Sensorik: pengecapan 1/3 posterior lidah (tdk
rutin,sukar)  N. IX
N. AKSESORIUS
(N.XI)
• Terdiri hanya dari
serabut motorik
(somatomotorik)
• Pemeriksaan:
– Otot sterno
kleidomastoideus
– Otot trapezius

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
• Weakness of sternocleidomastoid and trapezius
on the same side : peripheral accessory palsy
• Weakness of ilpilateral sternocleidomastoid and
contralateral trapezius : UMN weakness on
ipsilateral side
• Bilateral wasting and weakness of
sternocleidomastoid : myopathy
• Abnormal head position and hypertrophy of neck
muscle : cervical dystonia
Fuller. Neurological Examinatin
Made Easy.3rd ed.2004
N.HIPOGLOSUS (N.XII)
• Mengandung serabut somato-motorik yang
menginervasi otot ekstrinsik dan intrinsik lidah
Pemeriksaan:
Buka mulut :
– Inspeksi : Lidah di dlm mulut : Atrofi lidah +/-, fasikulasi,
tremor, ada deviasi/tdk
– Lidah dijulurkan : simetris/deviasi ke sisi ext lumpuh
(sentral), ke sisi ext kontralateral (perifer)
– Motorik lidah : sorongkan lidah ke pipi kanan dan kiri,
lawan tahanan tangan pemeriksa
– Lidah di dalam deviasi/tdk, fasikulasi, berkedut, tremor
Lumbantobing. Neurologi Klinik.
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
• DISFAGIA  UJI FUNGSI MENELAN

• Koordinasi nervus cranialis V, VII, IX, X, XII

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
SISTEM MOTORIK
1. Inspeksi (sikap, bentuk ((deformitas)), ukuran,
gerakan abnormal ((tremor, khorea, atetose,
distonia, balismus, tik, fasikulasi, miokloni))
2. Palpasi (untuk menentukan konsistensi, nyeri
tekan, tonus otot)
3. Pemeriksaan gerakan pasif
4. Pemeriksaan gerakan aktif
5. Koordinasi gerak
Lumbantobing. Neurologi Klinik.
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
SISTEM SENSORIK
• Reseptor :
– Eksteroseptif
– Propioseptif
– Interoseptif
• Sensasi somatik:
– Nyeri
– Suhu
– Sikap
– tenang
Lumbantobing. Neurologi Klinik.
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
REFLEKS

• Refleks superfisial
– Refleks dinding perut superfisial
– Refleks kremaster
– Refleks anus superfisial
– Refleks plantar

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Fuller. Neurological Examinatin
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
Made Easy.3rd ed.2004
• Pemeriksaan refleks dalam:
– Refleks glabela dan Refleks rahang bawah
– Refleks biseps dan triseps
– Refleks brakhioradialis
– Refleks ulna dan refleks fleksor jari-jari
– Refleks dalam dinding perut
– Refleks kuadriceps femoralis
– Refleks tendon Achilles
Lumbantobing. Neurologi Klinik. Fuller. Neurological Examinatin
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008 Made Easy.3rd ed.2004
- Derajat refleks :
– 0 = absent
– +- = present only with reinforcement
– 1+ = present but depresed
– 2+ = normal
– 3+ = increased
– 4+ = clonus

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
Refleks patologis
– babinski
– Chaddok
– Gordon
– Oppenheim
– Gonda
– Schaefer
• Lainnya: refleks Hoffman-Trommer, refleks massa, refleks
automatisme spinal, refleks genggam

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Fuller. Neurological Examinatin
Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
Made Easy.3rd ed.2004
Tes lainnya
• Koordinasi
– Finger – nose test
– Repeated movements
– Heel-shin test
– Koordinasi trunk (pasien duduk dari berbaring
tanpa menggunakan tangannya, diperhatikan
apakah pasien jatuh ke satu sisi)

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
Tes lainnya
• Spastisitas
• Rigiditas
• Involuntary movement

Lumbantobing. Neurologi Klinik.


Pemeriksaan Fisik dan Mental. 2008
TES PROVOKATIF
diagnosis
•Diagnosis Klinis
• Diagnosis Patologis
• Diagnosis Etiologis
• Diagnosis Topikal
• Diagnosis Fungsional
(menurut ICIDH dan ICF )
- ICIDH : Impairment, Disability, Handicap
- ICF : Body Function, Body Structure, Activities and
Participation, Environment
Daftar Masalah Medik dan Rehabilitasi
kasus Neuromuskular
• Kasus stroke
• Kasus cedera medula spinalis
• infeksi : meningitis, encefalitis, poliomyelitis.
• penyakit imunologik : GBS, multiple sclerosis,
miastenia gravis.

Anda mungkin juga menyukai