Pertanyaan diarahkan pada penyakit2 yang dialami sebelumnya yang ada hubungan dengan
masalah yang dialami klien sekarang.
Beberapa pertanyaan :
Apakah klien menggunakan obat-obatan seperti analgetik, sedatif, hipnotis, antipsikotik,
antidepresiatau perangsang sistem persyarafan
Apakah klien penah mengeluhkan gejala sakit kepala, kejang, tremor, pusing, vertigo, kebas,
atau kesemutan pada bagian tubuh, kelemahan, nyeri atau perubahan dalam bicara dimasa lalu
Bila klien sudah mengalami salah satu gejala diatas, gali lebih detail. Ex : pada kejang tentukan
rangkaian peristiwa (Aura, jatuh ke tanah, menangis, aktivitas motor, fase transisi, hilangnya
kesadaran, inkontinensia, lamanya kejang). Pada kasus vertigo atau pusing, tentukan serangan,
sensasi dan gejala yang berhubungan.
Diskusikan dengan pasangan klien, anggota keluarga atau teman klien mengenai perubahan
perilaku klien akhir-akhir ini : contoh peningkatan iritabilitas, perubahan suasana hati atau
kehilangan ingatan
Perawat sebainya bertanya mengenai riwayat perubahan penglihatan, pendengaran, penghidu,
pengecapan, perabaan.
Riwayat utama trauma kepala, atau batang spinal, meninginitis, kelainan kongenital, penyakit
neurologis atau konseling psikiatri
Riwayat peningkatan kadar gula darah dan tekanan darah tinggi
Riwayat tumor, baik yang ganas maupun jinak pada persyarafan perlu di tanyakan karena
kemungkinan ada hubungan dengan keluhan sekarang yang dapat memberikan metastasis ke
sistem persyarafan pusat dengan segala komplikasinya
• Riwayat Penyakit Keluarga
Anamnesis akan adanya riwayat keluarga
yang menderita hipertensi, diabetes
melitus yang akan memeberikan
hubungan dengan beberapa masalah
disfungsi neurologis .
• Pengkajian Psikososial
Untuk memperoleh persepsi yang jelas
mengenai status emosi, kogitif dan
perilaku klien.
• Kemampuan Koping Normal
Untuk menilai respon emosi klienterhadap
penyakit yang dideritanya dan perubahan
peran kliendalam kehidupan sehari2
(ketakutan, kecacatan, rasa cemas, rasa
ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
secara optimal dan padangan terhadap diri
yang salah.
• Pengkajian sosioekonomisspritual
Apakah memberi dampak pada status
ekonomi klien biaya perawatan dan pegobatan
Pemeriksaan Fisik
Secara umum pemeriksaan fisik sisten
persarafan di tujukan pada area:
1. Pengkajian tingkat kesdaran
2. Pengkajian fungsi cerebral
3. Pengkajian saraf krnial
4. Pengkajian sistem motorik
5. Pengkajian respon refleks
6. Pengkajian sistem sensorik
Pengkajian Tingkat Kesadaran
Responsitivitas Tingkat Kesadaran (Carolyn M.Hudak and Barbara M.Gallo)
Tingakat Klinis
Responsitivita
s
Terjaga Normal
Sadar Dapat tidur lebih dari biasanya atau sedikit bingung saat
pertama kali terjaga tetapi berorientasi sempurna ketika
bangun
Latergi Mengantuk tetapi dapat mengikuti perintah sederhana ketika
di rangsang
Stupor Sangat sulit untuk di bangunkan tidak konsisten dalam
mengikuti perintah sederhana atau berbicara satu kata atau
frase pendek
Semikomatosa Gerak bertujuan ketika di rangsang tidak mengikuti perintah,
atau berbicara koheren
Koma Dapat berespon dengan postur secara refleks ketika di
stimulasi atau dapat tidak berespons pada stiap stimulus
GCS (Glasgow Coma Scale)
• Tingkat Kesadaran dengan menggunakan
GCS
RESPON
MOTORIK
RESPON VERBAL
TERBAIK
MEMBUKA MATA
TERBAIK
Menurut 6 Orientasi 5 Spontan 4
Tidak ada 1
Pengakajian Fungsi Serebral
Fungsi serebral yang tidak normal dapat
menyebabkan gangguan komunikasi,
fungsi intelektual, dan dalam pola tingkah
laku emosional :
1. Status Mental
2. Fungsi Intelektual
3. Daya Pikir
4. Status Emosional
5. Kemampuan Bahasa
Status Mental
• Disatria
Kesulitan artikulasi , karena penyakit serebelum
kehilangan koordinasi sehingga pelo dan eksplosif /
bicara dg kalimat terpenggal2 (scanning speech)
• Disfonia
Kualitas suara berubah (parau) dengan volume yang
kecil akibat penyakit pada pita suara. Klumpuham nervus
laringeus rekuren.
Pengkajian klien Disfasia/Apasia
BICARA LANCAR (DISFASIA BICARA TIDAK LANCAR
RESEPTIF, KONDUKTIF, NOMINAL) (AFASIA EKSPRESIF)
Menyebut nama-nama benda .Klien dg Menyebutkan nama2 benda . Sulit
afasia nominal, konduktif, atau reseptif dilakukan tetapi lebih baik daripada bicara
sulit menyebutkan nama2 benda spontan
Menulis : Klien afasia konduktif sulit Hemiparesis .lengan lebih sering terkena
menulis, sedangkan klieb dengan afasia dari pada tungkai
reseptif isi tulisanya abnormal.Klien
dengan lesi lobus frontal dominan dapat
jg menderita disfagia
PEMERIKSAAN SARAF KRANIAL
LOBUS FUNGSI GANGGUAN
Frontal • Penilaian • Gangguan Penilaian
• Kepribadian bawaan • Gangguan penampilan dan kebersihan
•Keahlian mental kompleks diri
(Abstrak, membuat konsep, • Gangguan fungsi motorik
memperkirakan masa depan)
Temporal • Memori Pendengaran • Gangguan memori kejadian yang baru
•Memori kejadian yang baru terjadi terjadi
• Daerah Auditorius Primer yang • Kejang Psikomotor
memperngaruhi kesadaran • Tuli
• Konfabulasi
Parietal Bicara Afasia, Agrafia, Akalkulia, Agnosia
Dominan • Berhitung (matematika) •Gangguan sensorik (bilateral)
• Topografi kedua sisi
Nondominan • Kesadaran sensorik • Disorientasi
• Sintesis ingatan yang komplek •Apraksia
•Distorsi konsep ruang
•Hilang kesadaran pada sisi tubuh yang
berlawanan
Oksipital • Memori Penglihatan •Kemampuan Penglihatan berkurang
dan buta
Saraf Kranial I
Saraf Olfaktorius (saraf kranial I)
Lesi saraf Penyebab2 pada pons (sering kali disertai dengan lesi saraf V
motorik bawah dan VI) meliputi tumor, lesi vaskular, dan siringobulbia. Lesi
fase posterior meliputi neuroma akustik, meningitis kronik.
Pada tingkat setinggi pars petrosa os temporalis danpat terjadi
Bell’s palsy merupakan