KEPERAWATAN
NEUROLOGI
Riwayat
• penyakit keturunan
penyakit • Riwayat merokok, konsumsi alkohol, obat,
keluarga & eksposure zat karsionogenik
Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk berbicara,
riwayat sosial tanpa disela....
Pengkajian Primer: Airway
• Kaji kepatenan jalan nafas pasien, Kemampuan bicara verbal,
bernafas
• Kaji sisa makanan, muntah, penumpukan saliva/darah di dalam
mulut
• Tanda obstruksi jalan nafas (snoring atau gurgling), Stridor, Agitasi
(hipoksia), Sianosis
• Kaji pergerakan dada
Pengkajian Primer: Breathing
Apatis Kesadaran yang segan untuk berhubungan terhadap sekitarnya (acuh tak acuh)
Somnolen Kesadaran menurun, respon psikomotor lambat, mudah tertidur, mudah dibangunkan tetapi jatuh
tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
Stupor Keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri
Coma Tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun
Tingkat Kesadaran Secara Kuantitatif:GCS
Tingkat kesadaran
Hasil penilaian:
• Risiko kematian tinggi pada total skor 0-7
• Risiko sedang pada total skor 8-14
• Risiko rendah pada total skor 15-16
Pemeriksaan pupil
• Hasil pemeriksaan pupil abnormal
“pin point” : obat opioid, perdarahan pontine
small : Horners syndroma, pontine hemoragic, ophtalmic drops, koma metabolik
Midposition : normal
Large: di ruangan gelap, obat, injury orbital
Pupil argyll Robertson ditemukan pada sifilis tersier (pupil besar, ireguler, negatif
cahaya, positif akomodasi)
Pemeriksaan pupil
Pengkajian Fungsi Motorik
Inspeksi dan palpasi ukuran otot
Palpasi tonus otot (konsistensi, nyeri tekan)
Kekuatan otot
Lihat respon kedua sisi tubuh pasien
Catat setiap asimetri otot; atrofi unilateral akan sering
menunjukkan kelemahan.
Untuk menilai ekstremitas, angkat tangan/ kaki sejajar dengan
lantai atau tempat tidur
555 555
5 5
555
5
555
5
Fungsi Motorik
• Kekuatan otot
Nilai 5 mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan
Nilai 4 mampu melawan gravitasi dan sedikit melawan tahanan
Nilai 3 mampu melawan gravitasi sebentar
Nilai 2 mampu bergeser 5 5
• N XI Spinal accessory
(motorik)
• Pemeriksaan otot
sternokleidomastoideus
• Pemeriksaan otot trapezius
Pemeriksaan saraf kranial
• N XII Hipoglosus (motorik)
• Inspeksi kesimetrisan lidah pada
saat bergerak dan istirahat
• Gerakan lidah kesegala jurusan
Fungsi sensorik
Sensasi nyeri, sensasi suhu, sensasi (rasa) sikap, sensasi (rasa) tekan
Gangguan bersifat sentral, perifer atau dermatom
Hasil pengukuran: 0 (tidak ada rasa), 1 (ada, tidak normal), 2
(normal)
Sensasi superfisial: Sentuh dengn kain, kapas dan ujungnya dilipat
kecil tidak menimbulkan tekanan, panas atau dingin
Sensasi dalam: vibrasi (garputala), tekanan nyeri dalam,
propoception
Penilaian refleks :
Deep tendon superfisicial
• refleks tendon dalam : trisep, bisep, brakioradialis, patella, dan tendon
Achilles.
• The plantar refleks (refleks superfisial) dinilai dan harus diuji pada pasien
koma dan dicurigai cedera pada lumbar 4 - 5 atau sacral 1- 2 . Respon
normal adalah fleksi plantar (curling bawah) dari jari-jari kaki.
Perpanjangan besar kaki-Babinski tanda-abnormal, kecuali pada anak-
anak muda dari 2 years.
refleks batang otak
• Menilai refleks batang otak pada pasien stupor atau koma
• Refleks cahaya (N II dan III), refleks korena, Dolls eyes, cold caloric test, refleks
batuk, dilatasi pupil
• Untuk dolls eyes, putar kepala pasien cepat dari sisi ke sisi; mata harus bergerak ke kiri
sementara kepala diputar ke kanan, dan sebaliknya. Jika refleks ini tidak ada, tidak
akan ada gerakan mata.
• Untuk menguji refleks okulovestibular, juga dikenal sebagai cold caloric atau refleks
kalori dingin, memasukan ±20 ml air es ke dalam telinga pasien. Pada pasien dengan
batang otak utuh, mata akan bergerak lateral ke arah telinga yang terkena. Pada pasien
dengan cedera batang otak yang parah, tatapan akan tetap di garis tengah.
Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal (TRM)
Tujuan Pemeriksaan : Untuk menggambarkan adanya infeksi/iritasi Selaput Otak
Kernig Sign
Laseque Sign 04
03
Pemeriksaan Fungsi Serebelum/Koordinasi