Neurologi
Razty Surisfika
• Anamnesis
• Pemeriksaan Kesadaran dan Fungsi Luhur
• Pemeriksaan Saraf Otak
• Pemeriksaan Rangsang Meningeal
• Pemeriksaan Motorik
• Pemeriksaan Sensorik
• Pemeriksaan Refleks
• Pemeriksaan Gait dan Sistem Koordinasi
• Pemeriksaan Provokasi Sindroma Nyeri
ANAMNESIS
• Identitas
• Keluhan Utama
• RPS, yaitu penjabaran keluhan utama dan penyerta
lainnya
• RPD, yg mungkin berkaitan dg keluhan sekarang
• RPK
• Riwayat pengobatan
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
• RPS (SOCRATES)
– Durasi dan Perjalanan penyakit
• Onset
– Akut (menit – jam), cerebrovascular disease / stroke, trauma,
keracunan
– Subakut (jam – hari), rx inflamasi spt meningitis, abses serebri, GBS
– Kronis , Neoplasma, degeneratif
– Lesi bersifat fokal / diffuse
• Prinsip kerja SSP : simetris
• Shg jika asimetris -> massa/vascular
• Diffuse :
– sering menyebabkan penkes tanpa defisit fokal
– infeksi
– Kemungkinan komponen saraf yg terkena
» Next slide
ANAMNESIS
– Kemungkinan komponen saraf yg terkena
Korteks
Hemisfer
serebri
Subkorteks
Intrakranial
Serebelum
Fosa
Kelainan posterior
Struktural Batang
otak
Medspin
Spinal
Saraf
perifer
Pemeriksaan Kesadaran
• Kualitatif
– CM
– Delirium
– Somnolen
– Sopor
– Koma
• Kuantitatif
– GCS
– PCS
Pemeriksaan Kesadaran
Membuka mata Spontan membuka mata 4
Terhadap rangsang suara 3
membuka mata
Terhadap rangsang nyeri 2
membuka mata
Menutup mata terhadap 1
semua jenis rangsang
Respon Verbal Terorientasi 5
Kata-kata 4
Suara 3
Menangis 2
Tidak ada suara sama sekali 1
b. 6-12 bulan 11
c. 1-2 tahun 12
d. 2-5 tahun 13
e. >5 tahun 14
Pemeriksaan Kesadaran
• Kualitatif Somnolen/ letargi
– CM Mengantuk, tp di rangsang
• Sadar penuh mudah bangun
– Kesadaran berkabut Sopor
• Penkes dg hiperekstabilitas Deep sleep, butuh stimulus
dan iritabilitas berselang kuat u/ membangunkan
seling dg kondisi mengantuk
Koma
• Disorientasi ringan waktu
Tdk bisa bangun sama sekali
dan tempat
– Delirium
• Disorientasi waktu, tempat
dan orang
• Mudah marah
Pemeriksaan Orientasi
• Orientasi orang
– Nama, usia, kerja lahir, kenal
dg org sekitarnya
• Orientasi tempat
– Sedang dimana, tempat, kota
• Orientasi waktu
– Hari, bulan, tahun
Pemeriksaan Luhur
• Aktivitas yang memiliki Px Afasia
hubungan dengan Kelancaran bicara
kebudayaan, bahasa, Pemahaman bahasan
ingatan, dan pengertian lisan
Repetisi
• Jenis :
Menamai
– Px afasia
Membaca
– Px apraksia
Menulis
– Px agnosia
– Px memori
Px apraksia
Minta pasien meniup
geretan yg sedang
menyala
Pemeriksaan Luhur
Px Agnosia
Agnosia visual
Menyebutkan objek yg kita tunjuk
Agnosia jari
Ps menutup mata -> pemeriksan meraba salah satu jari ps-> suruh ps membuka mata
dan menunjuk jari mana yg tadi di raba pemeriksa
Agnosia taktil
Ps menutup mata-> pemeriksa meletakkan sesuatu di genggaman ps-> minta
menyebutkan benda tsb
Px memori
Memori segera
Ps menyebutkan angka yg disebut pemeriksa
Memori baru
Sama dg px orientasi
Mempelajari hal baru
Hafain 4 kata -> selang 20-30 menit ulangi kata2 itu lagi
Memori visual
Pemeriksan menyembunyikan 5 benda sekitar-> selang 5 menit tanyain lagi ps nya benda
apa yg tadi disembunyikan
Pemeriksaan Saraf Kranialis
• Nervus I (Olfaktorius)
Anosmia : hilangnya daya penghiduan.
Hiposmia : bila daya ini kurang tajam
Hiperosmia : daya penghiduan yang terlalu peka.
Parosmia : gangguan penghiduan bilamana tercium bau yang tidak sesuai
misalnya minyak kayu putih tercium sebagai bau bawang goreng
Kakosmia : mirip parosmia tp baunya yg tdk enak
Halusinasi olfaktorik: terhidu sesuatu tanpa adanya rangsangan
• Nervus II (Optikus)
– Visus
– Lapang pandang
– Ishihara
– Px fundus u/ lihat retina dan papil
Pemeriksaan Saraf Kranialis
• Nervus III, IV, VI (Okulomotorius, Troklearis, abdussens)
– Px gerakan bola mata
• RL6(SO4)3
– Pc kedudukan bola mata
• Strabismus -> kelemahan otot
– Px Ptosis
• Mengangkatnya kelopak mata <4 mm
– Px pupil
• Normal : bentuk bulat, isokor, diameter 2-4 mm
• Refleks pupil normal dg cahaya miosis
Pemeriksaan Saraf Kranialis
• Nervus V (Trigeminus)
– Cabangnya : ophtalmic (v1), maxillary (v2), mandibular (v3)
– Sensorik : sensibilitas wajah
– Motorik : otot mengunyah
– Px refleks kornea
• Kernig sign
(+) jika ada tahanan saat
<135º
Pemeriksaan Rangsang Meningeal
• Brudzinski I
(+) jika fleksi kedua tungkai
• Brudzinski II
(+) jika tungkai kontralateral ikut
fleksi
• Brudzinski III
– Penekanan di os zygomaticum
(+) jika ada fleksi kedua tangan
• Brudzinski IV
Menekan simfisis pubis -> (+) jika
fleksi kedua tangan
Pemeriksaan Motorik
• Kekuatan
– 1-5
• Tonus
– Meningkat
– Normal
– Menurun
– klonus
• Gerakan involunter
– Tremor, ballismus, ataksia, kejang
• Atrofi / eutrofi / hipertrofi
Kekuatan
– 0 : Tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot, lumpuh total.
– 1 : Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan
gerakan pada persendiaan yang harus digerakkan oleh
otot tersebut.
– 2 : Didapatkan gerakan,tetapi gerakan ini tidak mampu
melawan gaya berat ( gravitasi ).
– 3 : Dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat.
– 4 : Disamping dapat melawan gaya berat ia dapat pula
mengatasi sedikit tahanan yang diberikan.
– 5 : Tidak ada kelumpuhan ( normal ).
Pemeriksaan Sensoris
• Nyeri
• Raba
• Suhu
• Prioreseptif (posisi)
• Getar palesthesia
• Tekan
• Nyeri tekan
Pemeriksaan Refleks
• Fisiologis
– Refleks tendon biseps
– Refleks tendon triceps
– Refleks patella
– Refleks achilles