Diagnostik Topik
Data
Diagnosis sindrom/klinik
Diagnosis Patologik
Diagnosis Etiologik
Penatalaksanaan Rehabilitasi
Pengetahuan - Gejala Neurologik - Tanda Neurologik - Bahasa Neurologik - Neuroanatomi - Gambaran Klinik Penyakit Neurologik - Sindroma Neurologik
Berpikir Neurologik
3. 4. 5. 6.
7.
8. 9.
Resume anamnesis dan pemeriksaan Diagnosis Banding Pemeriksaan penunjang/tambahan Diagnosis Terapi Prognosis Komplikasi/Penyulit
Status Neurologik
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kesan Umum Fungsi Luhur Tanda Perangsangan Mening NN. Kranial Kolumna Vertebral Koordinasi/Keseimbangan Motorik Sensibilitas Sistem Otonom/vegetatif
Cara :
What to do (apa yang dikerjakan) What you find (apa yang didapat) What its means (apa maknanya)
Kesan Umum
Inspeksi secara global
- Bentuk luar - Posisi/keadaan badan dan anggota gerak - Keadaan umum, pucat, asimetris - Kepala, muka dan bagiannya - Abnormalitas linea mediana Pemeriksaan dengan palpasi, perkusi dan auskultasi
Fungsi Luhur
Kesadaran (Kwalitas + Kwantitas) Atensi dan Orientasi Psikosensorik Psikomotor Wicara (berbahasa, bersuara, berbunyi)
Gangguan Kesadaran
Mutu Kesadaran
- Konfus - Disorientasi - Delirium - Agitasi - Restlesness (gelisah)
Derajat Kesadaran
- Apatis - Drawsiness - Somnolens - Stupor - Semikoma - Koma
* Hiperventilasi neurogenik sentral * Apneustik * Kluster * Ataksik - Pupil : diameter, respon cahaya, posisi - Dolls Head Movement (okulo sefalik) - Uji kalori (vestibulo sefalik) - Respon nyeri
Pemeriksaan Psikosensorik
Agnosia (astereognosia)
Taktil, visual, auditoria, personal Atopognosia Duplikasi, diskriminasi dua titik Agraphognosia Menyalin gambar di kulit, grafestesia Anosognosia Hemiplegia sinistra Prosopognosia Agnosia personal
Pemeriksaan Psikomotor
Apraksia kontruksional
Salin gambar kotak, segitiga, palang Apraksia berdandan Kenakan baju, celana, kaos Apraksia ideomotor peragakan menyepak bola, mangkok tangan Apraksia ideasional ambil rokok dan korek api, sulut, kembalikan Apraksia berjalan jalan menyilang/serong Apraksia lidah julurkan, tekan ke pipi kanan dan kiri
Wicara
1. Berbahasa - Afasia - Disfasia 2. Bersuara - Disartria - Anartria 3. Berbunyi - Afoni - Disfoni
Area Werniche 1
3
Area Broca 2
Mendengar
Wicara
Lokasi Lesi
Jenis Afasia 1. Afasia Wernicke : a. Sensorik = a. reseptif 2. Afasia Broca : a. Motorik = a. ekspresif 3. Afasia Konduksi 4. Afasia Trankortikal sensorik 5. Afasia Trankortikal motorik 6. A. Nominal = a. anomik : Girus angular
Afasia Wernicke
DISARTRIA
Spastik : Bicara tertelan dengan mulut lebar Lesi UMN bilateral : Pseudo Bulber Palsy ALS Ekstrapiramidal : Monoton, tanpa irama,
scanning, parkinsonism Serebeler : mirip menelan air, kadang scanning : multipel sklerosis, intoksikasi alkohol, fenitoin Lesi LMN : - palatal : Nasal K, lesi N. X : kuh - kuh - labial : M : N. VII : mi - mi - lingual : L : N. XII : la - la Miastenik : dengan tes menghitung disartria
+ -
+ Bicara K sengau
Bicara L, T,S + Bicara M, P,B
Palatal
Monoton
+ Serebeler Sulit/tertelan
Lingual
Ekstrapiramidal
+ Labial Spastik
- Penekanan pipi dibawah oszigomatik fleksi siku reflektoris Brudzinki IV (Brudzinkis Symphysis Sign)
- Penekanan simpatis pubis fleksi kedua tungkai
NN KRANIAL
I.
N. Olfaktor (S. Penghidu) * Pejam mata tebak bau (rokok, parfum, kopi, teh) - anosmia lesi N. I (tumor, trauma dahi) - hiperosmia, parosmia, kakosmia : histeri - halusinasi bau : psikosis, epilepsi lobus temporal (uncinate fit)
II. N. Optik (S. Penglihatan) a. Visus - lihat (langsung mata terbuka): * gelap terang v: 1/ * jari jari 60 m N * lambaian tangan 300 m N - atotip Snellen refraksi anomali - emetrop : N - miop : jauh kurang, dekat : jelas - hipermetrop : jauh baik, dekat : kabur - presbiopi baca/benda dekat kabur b. Membedakan warna - benda berwarna sekitar - buka ishikara
Lapangan Pandang
L.p perifer uji konfrontasi (Donder)
- jarak pasien pemeriksa 50 cm - saling pandang pada mata - rentangkan kedua lengan pada kwadran temporal inferior (bersama sama) - gerakkan jari ke l.p sentral - lihat ujung jari tanpa melirik L.p sentral/perifer perimeter gold man atau tangenscreen Skotoma (bercak hitam pada l.p ) - skotoma negatif : lesi n. optik - skotoma positif : disadari penderita lesi humoraquos, retina, camera okuli
Pupil
Diameter :miosis, midriasis, isokor, anisokor Bentuk :
- bulat - tak teratur : pupil Argyll Robertson - coloboma : pasca operasi - hippus : metabolik - arkus senilis - cincin Keyser - Fleischer
Refleks cahaya
- langsung miosis (ipsilateral) - tidak langsung R. konsensual - pupil Marcus Gunn - pupil Argyll Robertson - lesi N.II unilateral : RC : negatif - lesi N.III RC langsung + R konsensual : Refleks akomodasi - untuk melihat benda supaya tepat di fovea jelas
Kelumpuhan sentral
* sistem vergen : mempertahankan fungsi kedua bayangan retina dan berakomodasi (lihat jauh, dekat) l. oksipital * gerak mata sakadik : gerak cepat ke kanan, ke kiri, atas bawah l. frontal * gerak lirik halus (pursuit) mengikuti obyek yang bergerak lobus oksipital * gerak kontraputar : mempertahankan target, bila kepala bergerak (dolls eye movement) sistem vestibuler dan propioseptik leher * sistem fiksasi okuler : melihat dan mempertahankan target l. oksipital
Cara periksa lesi sentral - angkat jari telunjuk lihat, gerakkan dan ikuti - mata sakadik ke jari, otomatis konvergen, fiksasi dan memfokuskan target - melirik (pursuit) bila digerakkan - bila kepala diputar sistem kontra putar mempertahankan target
Pemeriksaan optomotor
Inspeksi :
- celah mata :ptosis, eksoftalmus, enoftalmus, strabismus, lagoftalmus - pupil : miosis, medriasis, anisokor - bola mata : osilasi (ocular bobbing) Perintah : ikuti gerakan jari pemeriksa/baterei melingkar didepan penderita ; lihat : apa mengikuti dengan halus, dengan sentakan, adanya diplopia Manouver : - Refleks cahaya, konsensual dan akomodasi - Dolls Head Manouver - Uji kalori
- Manouver : * R.kornea : rangsang kornea dengan seutas kapas halus menutup mata * R. kornea mandibuler : gerak rahang bawah berlawanan pada perangsangan kornea satu sisi * R. Glabela : perkusi glabela kontruksi bilateral m. orbikuler okuli * R. rahang bawah : ketokan ringan pada dagu gerak menutup mulut
Sensibilitas : dengan bulu, ujung jarum, ujung hamer reflex (dingin), jari telunjuk (hangat) : bedakan sensibilitas muka
- Pemeriksaan pengecap * dengan larutan gula, garam, kina diteteskan pada separo lidah, mata tertutup dan diminta menebak
PERASAT
Tanda Myerson : ketukan glabela berulang
mata berkedip persisten (parkinsonism) Tanda chvostek : ketukan bagian depan telinga kontruksi otot yang di inervasi Refleks palmo mental : rangsangan telapak tangan kontraksi otot dagu Refleks mencucur (Snout Reflex) : ketukan bibir atas bibir mencucur Refleks korneo mandibuler dan rahang (lihat depan)
Perasat
R. auditori palpebral : kejutan suara menutup
mata R. pendengaran disfungsi serebral: gesekkan jari tangan di depan telinga bergantian bersama sama menurun satu sisi lesi serebral kontralateral
Sistem Keseimbangan
Inspeksi
- bersihkan liang telinga m. timpani utuh - nistagmus lensa Frenzel Instruksi/manouver - uji kalori : alirkan air dingin 300C pelan pelan ke telinga satu, kemudian ke telinga yang lain. ulang dengan air hangat (440C) N : air dingin Nistagmus berlawanan air hangat Nistagmus mengarah (COWS : Cold Opposite, Warm Same)
- Uji Hallpike : pakai kacamata Frenzel duduk baringkan dengan kepala melebihi tepi bed, lalu bangunkan kembali (duduk) baringkan lagi sambil menoleh ke kanan lalu ke kiri N : tidak ada nistagmus Nistagmus rotation lambat : BPVP, sindrom vestibuler perifer Nistagmus vertigo sentral
Uji Romberg
Berdiri tegak, kaki rapat, ikuti - bila terjatuh/goyang : stop - bila tidak terjatuh tutup mata Hasil : berdiri dengan mata terbuka dan tertutup uji Romberg negatif : normal - mata terbuka berdiri, mata tertutup terjatuh uji Romberg positif : lesi kolumna posterior medula spinal, neuropatia perifer - mata terbuka terjatuh sindroma serebelar, vertigo sentral dan perifer - berdiri mata terbuka, terjatuh kebelakang atau kedepan sindroma serebelar
- Perasat * r. muntah : menyentuh arkus faring (N.X) * r. menelan : ludah sendiri (N.X) * r. Vernets Ridlou : dinding faring posterior tidak terangkat (N.IX)
KOLUMNA VERTEBRAL
Pemeriksaan Inspeksi : - lordosis, kifosis, skoliosis, gibus, spina bifida (meningo/mielokel) Perintah : - gerakkan vertebra, fleksi, defleksi, rotasi - fleksi punggung, rotasi bilateral Perasat : - Tanda kerning dan Laseque (lihat depan) - Tanda Patrick : test Fabere (fleksi tungkai pada art.genu, abduksi artikulasio koksae, eksorotasi dan ekstensi art.koksae) hasil positif : nyeri pinggul ipsilateral
Tanda Minor
saat duduk, fleksi lutut dan mengistirahatkan badan pada pantat normal; mengangkat sedikit/meletakkan tangan dibawah pantat sakit Tanda Lhermitte fleksi leher sengatan listrik ke badan, punggung demielinisasi, spondilitis servikal, trauma atau neoplasma/multiple sklerosis
Ataksia - inkoordinasi/kejanggalan gerak, tidak lumpuh Vertigo : ilusi berputar/bergeraknya badan terhadap lingkungan
Pemeriksaan
1.
Inspeksi - Gerak abnormal * tremor intensi, resting/flapping * khorea, atetosis, balisma * fasikulasi, mioklonus, miokimia - Cara berdiri * titubasi , goyang kepala/bahu * semifleksi : sikap parkinsonism
- cara berjalan
* Ataxic gait * Hemiphlegic gait * Parkinsonism gait * Steppage gait * Myopathic gait * Frontal lobe gait * hysterical gait
2. Perintah - Uji jari tangan jari tangan - Uji hidung jari tangan hidung - Uji jari tangan hidung - Uji tumit lutut ibu jari kaki - Uji pronasi supinasi - Tapping jari jari tangan - Tapping jari jari kaki
3. Perasat - Uji Romberg - Uji Tandem gait - Hopping test - Uji jalan mundur - Uji jalan dengan jari jari kaki - Uji jalan dengan tumit - Jalan dengan satu tungkai - Jalan lurus kemudian belok
Sistem Sensibilitas
Kurang bermakna :
- Respon subyektif - Over Lapping - Kurang hafal peta sensorik Jenis sensibilitas - ekstroseptik : raba, suhu, nyeri alat : bulu, jarum, botol air panas/dingin - propioseptik : rasa getar, posisi, nyeri tekan, nyeri rujukan alat : garputala - kortikal : agnosia, barognosis, grafestesia, diskriminasi dua titik alat : kunci, cincin, koin, pen, jarum
Pemeriksaan
1. Inspeksi - atrofi, hipertrofi, cacat kongenital - ukuran (dengan pita/caliper) - palpasi : semi clastik, keras, lemah - perkusi : tonjolan cepat hilang 2. Tonus - normal, hipertonus, hipotonus - hipertonus spastisitas disuse atrophy , regiditas, gegen halten (paratonia) - hipotoni atrofi Pemeriksaan tonus otot : tahanan otot terhadap gerak pasif
3. Kekuatan otot - kinetik : tenaga untuk perubahan posisi - statik : tenaga untuk menahan gerak - semua otot diperiksa lama * otot gelang bahu, lengan * otot tungkai 0 tidak ada kontraksi otot : 0% 1 kelemahan berat : 10% 2 kelemahan sedang : 11 25% 3 kelemahan ringan : 26 50% 4 kelemahan meningkat : 51 75% 5 normal : 76 100%
4. R. fisiologik - Hukum Sherrington : inervasi satu kelompok otot, diikuti penghambatan kelompok otot antagonis - R. superfisial : * R. kornea, R.mental, R. umbilikus * R. anus (bulbokavernosus), R. kremaster, R. planter - R. profunda (R.tendo) * r. biseps, triseps, brakhio radial * r. patela, r. Achilles Nilai : arefleksi, hiporefleksi, normal, hiperrefleksi (klonus)
R. Patologik Atas : R. Hoffman Trommner Bawah : R. Babinski, Chaddock, Oppenheim, Schaeffer, Gordon, Rossolimo, Mendel Bechterew - R. primitif : Snout R, Grasp R. Sucking R, R Moro, Landau, tonik leher, respon parasut - Klonus : kaki, patela
Pemeriksaan
Inspeksi : - Gangguan pertumbuhan, gigantism, akromegali, kretinism, drawfism, - kulit, mukosa, kuku, rambut - keringat/perubahan warna kulit
- Uji khusus SSO * uji perspirasi * tensi darah, nadi * pupil * perasat valsava * miksi * defekasi * libido * salivasi