Anda di halaman 1dari 44

Pemeriksaan N I-NVI

 Abdulloh machin
Nervus Cranialis
 Saraf yang keluar dari rongga kranial:

 Jaras Somatic afferent (nyeri, suhu, tekanan, dll)

 Jaras Viseral afferent

 Jaras Spesial Somatic afferent (mata, telinga)

 Spesial viseral afferent (perasa dan penciuman)

 General somatic efferent (oculomotor, dll)

 Viseral efferent (NX)

 Spesial Brachial efferent menginervasi otot yang berasal dari


mesodermal ( N. Fasialis, glossopharing, N. Vagus)
Saraf Cranial
NI

Fila olfaktoria (mukosa olfaktori)  bulbus


olfaktorius  traktus olfaktorius  trigonum
olfaktorius:
- Lateral limen insula  gyrus semilunaris dan
ambiens  amigdala
- Medial  gyrus para hipokampus  area 28 
rostrum korpus kallosum  komisura anterior

9/28/15 Mac, dr
Anatomi N I
N I (Olfactorius)
 Setiap zat yang berbau haruslah larut dalam mukosa
olfactorius yang bertidak sebagai sensor bau
 Syarat pemeriksaan:
 Pasien sadar
 Gunakan zat yang tidak iritatif (kopi, lemon, sabun) dan dikenal
oleh penderita
 Jangan gunakan zat yang iritatif (ex. Amonia)
 Diutamakan kemampuan membau daripada kemampuan
identifikasi bau
 Bahan lain yang tersedia antara lain University of Pennsylvania
Smell Identification Test battery test for olfaction
Cara Pemeriksaan
 Diperiksa satu persatu dan lubang hidung yang lain haruslah ditutup

 Perintahkan pasien menutup mata dan mencium aroma yang akan


kita periksa

 Tutup salah satu lubang hidung pasien dan minta pasien untuk
mengidentifikasi bau tersebut, lakukan pada lubang hidung
satunya
 Minta pasien mencium bau, tanpa diberikan rangsangan
(lakukan pada lubang hidung satunya)
Kelainan Saraf olfaktorius
Istilah Definisi

Anosmia Hilangnya rasa pembauan

Hiposmia Menurunnya rasa pembauan

Hyperosmia Meningkatnya rasa pembauan

Dysosmia Ketidakseimbangan atau defec rasa


pembauan
Parosmia Distorsi pembauan

Phantosmia Persepsi pembauan yang tidak nyata

Presbyosmia Berkurangnya pembauan yang berhubungan


dengan usia
Cacosmia Membau bau buruk

Coprosmia Rasa membau feses

Olfactory agnoia Ketidak mampuan untuk menginterpretasi bauMAC, dr


Penyebab
Anosmia/Hyposmia
Anatomi NII
Anatomy
N II (N. Opticus)
 Visual Aquity

 Color

 Visual Field

 Opthalmoscop
Visual aquity
 Setiap mata harus diperiksa satu persatu

 menggunakan snellen chart untuk penglihatan


jauh dan Jagger reading card untuk penglihatan
jarak dekat.

 Visual aquity normal adalah 6/6

 Secara kasar dapat diperiksa:

- Melihat jari pada jarak 1 m  visus >1/60.

- Melihat lambaian tangan  visus >1/300

- melihat persepsi cahaya  visus 1/~

- Tidak bisa melihat sama sekali  0.

MAC, dr
N II
 Pemeriksaan Warna
 Buta warna terjadi pada 3-4% laki-laki
 Pemeriksaan menggunakan kartu Ishihara atau yang sejenis
 Secara kasar pasien dapat diminta untuk menyebutkan warna

 Secara umum pasien akan kehilangan mengedentifikasi warna


merah terlebih dahulu

 Kehilangan identifikasi “brighness” pada satu sisi


menunjukkan disfungsi N opticus.

 Kadang terjadi “apparent pupillary defect” atau Marcus-Gunn


pupil pada saat terjadi desaturasi warna merah

 Buta terang (hemaralopsia) kondisi pasien dapat melihat


dengan jelas pada saat remang-remang daripada saat terang
Lapang Pandang (Visual Fields)
 Normal lapang pandang:
 90-1000temporal
 600 nasal
 50-600 superior
 60-750 inferior

 Pemeriksaan visula field menggunakan perimeter atau tes konfrontasi


 Test konfrontasi
➢ pemeriksa dan penderita berada pada jarak 2-3 kaki dengan kedua mata pemeriksa
dan penderita pada jarak yang sejajar
➢ mata yang tidak diperiksa ditutup
➢ mata kanan untuk memeriksa mata kiri
➢ dengan pin dengan kepala yang berwarna pemeriksa menggerakkan sampai pesien
dapat melihat pin tersebut
➢ syarat pemeriksaan ini adalah pemeriksa harus normal
Opthalmoscop
 mengevaluasi papil,
pembuluh darah dan
retina.
Kelainan yang dapat ditemukan dengan
funduscopy
N III, IV, VI
3) Pemeriksaan CN 3,CN 4, CN 6 --- Oculomotorius, Trochlearis dan
Abducens
➢ Kelopak mata :
o Ptosis: apakah ok.NIII, sindrom Horner, atau lainnya
➢ Pupil :
o Ukuran,
o Simetri,
o Reaksi cahaya,
o Akomodasi
➢ Gerakan ekstraokular
o Gerakan mata keseluruh penjuru
o Abnormalitas fixation: nistagmus, opsoclonus
o Smooth pursuit: saccadic pursuit
o Gerakan mata saccadic: hipometrik, dismetria okuli
o Optokinetik nystagmus
Anatomi NIII,IV, VI
NIII:
Nucleus NIII (periaquqductal) + nucl edinger westphal 
nucl ruber  fossa interpedunkularis  substansia
nigra  tr pyramidalis  menyilang acp  basis
cranii  sinus cavernosus
NIV:
Nucleus (setinggi colikulus inferior)  keluar di posterior
setinggi kolikulus inferior  fissura pontoserebellaris
rostralis  sinus cavernosus

9/28/15 Mac, dr
Anatomi

NVI:

Nucl. Lantai vent IV  keluar di pontomeduller diatas pyramid


 spasium sub dural  klivus  sinus cavernosus

9/28/15 Mac, dr
Anatomy
N III, IV, VI
 Inspeksi adanya ocular malalignment, posisi kelopak mata,
posisi bola mata
 Gambaran bola mata yang berliku pada konjunctiva
menunjukkan CCF
 Adakah Joundice pada sclera

 Kyser-fleisher ring, chemosis

 Racoon eye
Tanda pupil yang lain
 Argyl-robertson  kecil (1-2 mm), irreguler disosiasi refleks
cahaya
 Pupil Addie  pipil lebar ipsilateral, refleks cahaya negatif
atau lambat
N III, IV, VI
 Exopthalmus  bila posis bola mata menonjol

 Enopthalmus  bila posisi bolamata masuk kedalam

 Horner sindrome ; Anhidrosis, pseudoptosis, enopthalmus,


miosis
 Kelopak mata;
 Kelopak mata atas biasanya 1-2 mm dibawah limbus (batas
kornea dan sclera)
 Diperiksa dengan reflek cahaya kornea
Gerakan Bola mata

MAC, dr
Anatomi Refleks Cahaya
Refleks Cahaya
 Reflek cahaya langsung:
- diperiksa dengan memberikan cahaya secara
mendadak pada bola mata yang diperiksa  pupil
mengecil atau miosis.
- Reflek cahaya konsensuil diperiksa dengan
menyinari ,mata yang diperiksa pada sisi lateral,
sedang pada mata kontra lateral diberi cahaya secara
mendadak, reflek yang terjadi adalah miosis pada sisi
mata yang diperiksa.

MAC, dr
Refleks akomodasi dan konvergensi

- Reflek akomodasi dan


konvergensi diperiksa dengan
meminta pasien untuk
memandang obyek yang jauh an
mendadak diminta untuk melihat
obyek yang dekat bola mata
akan berkonvergensi, menipisnya
lensa dan miosis pada pupil.

MAC, dr
Ptosis
- Normal kelopak mata menyilang antara iris dan limbus dan
pupil, 1-2mm dibawah limbus
- mengangkatnya kelopak mata < 4 mm menunjukkan adanya
gangguan gerak kelopak mata.
- Diperiksa dengan reflek cahaya kornea

MAC, dr
Anatomi N V
NV
➢ Fungsi sensorik
o Semua modalitas
o Pada distribusi: CN5-1;CN5-2; CN5-3
➢ Fungsi motorik
o Mm.maseter
o Mm.pterygoid lateralis dan medialis
➢ Reflek kornea
o Afferen: V1
o Efferen: CN 7
N V ( trigeminus )
 komponen nervus V terdiri dari komponen motorik dan sensorik,
pemeriksaan komponen sensorik dan motorik dibahas pada
pemeriksaan motorik dan sensorik secara umum.

 Komponen motorik menginervasi otota pengunyah  masseter,


temporal, pterygoideus lateral dan medial

 Periksa penutupan mulut dengan meletakkan tangan pada sudut


mandubula, pasien diminta menggigit dan rasakan kontraksi otot
terutama m. masseter

 Rasakan pula kontraksi otot temporal dan pterygoideus medial

MAC, dr
NV
 Reflek kornea adalah pemeriksaan yan paling sensitive untuk
mengetahui adanya kelainan NV
- Refleks kornea dapat dibangkitkan dengan cara menyentuh
daerah limbus pada sisi lateral setelah pasien diminta untuk
melirik ke arah kontra lateral  menutupnya kedua kelopak
mata.

 Reflex jaw jerk dapat dibangkitkan dengan cara pemeriksa


meletakkan jari pada pertengahan dagu, dengan pasien
sedikit membuka mulut dan rileks, lalu pemeriksa memukul
jari tadi dengan hammer refleks yang akan menyebabkan
pasien akan menutup mulutnya.

MAC, dr
TERIMA KASIH
 `

Anda mungkin juga menyukai