Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya beberapa bagian saja
yang perlu oleh tim medis yang bersangkutan. Pemeriksan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan
adanya kelainan-kelainan dari suatu sistim atau suatu organ tubuh dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi),
mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi).
Metode
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
• Kejang
• Tremor/gemetar
• Twitching (grkn spasmodik yg berlngsng singkat sprt otot lelah, nyeri setempat)
• Korea (grkn involunter/tdk disadari, kasar, tnp tujuan, cepat, tersentak-sentak, tdk
terkoordinasi)
• Parese (kelumpuhan otot tdk sempurna/kelemhn)
• Paralisis (kelumpuhn yg sempurna)
• diplegia (kelumpuhan pd dua anggota gerak)
• Paraplegia (keluphn pd anggota gerak bwh)
• Tetraplegia/parese (klmphn pd keempat anggta gerak)
• hemiparese/plegi (klmphn pd sisi tubuh/anggt gerak)
2. Pemeriksaan Refleks
A. Refleks Superfisial
• cara : menggores kulit abdomen dg empat goresan mmbntk segi empat di bwh Xifoid (di
atas simpisis)
B. Refleks Tendon
• mengetuk dg mggnkn hummer pd tendon biseps, triseps, patela dan achiles
• hasil : biseps (trjd fleksi sendi siku), triseps (trjd ekstensi pd siku), patella (trjd ekstensi
sendi lutut)
• hiperefleks - upper motor neuron
• hiporefleks - lower motor neuron
C. Refleks Patologisi
• refleks babinsky dg cr menggores permukaan plantar kaki dg alat yg sdkt runcing
• reaksi ekstensi ibu jari, maka hasilnya positif
• Somnolen : ksdrn lbh rendah ditandai ps tampak mengantuk, sll ingin tdr, tdk responsif
trhdp rangsangn ringan ttp msh responsif trhdp rangsangn yg kuat
• Sopor : tdk mmbrkn respon ringan maupun sedang, ttp msh sdkt respon trhdp
rangsangan yg kuat, refleks pupil trhdp cahaya msh positif
• Koma : tdk dapat bereaksi trhdp stimulus apapun, refleks pupil thdp cahaya tdk ada
• Delirium : tgkt kesadaran plg rendah, disorientasi, kacau, dan salah persepsi trhdp
rangsangn
B. Penilaian Kuantitatif
• I. Olfaktorius
• II. Optikus
• III. Okulomotorius
• IV. Troklearis
• V. Trigeminus
• VI. Abdusens
• VII. Fasialis
• VIII. Vestibulokoklearis/Auditorius
• IX. Glosofaringeus
• X. Vagus
• XI. Asesoris
• XII. Hipoglosus
Pemeriksaan colok dubur merupakan pelengkap pemeriksaan fisik abdomen dan genitalia yang
dilakukan dengan indikasi :
1. Pada pria: Pemeriksaan rekto abdominal, pemeriksaan prostate dan vesika seminalis
2. Pada wanita : Pemeriksaan rekto abdominal, pemeriksaan uterus dan adneksa serta
pemeriksaan genitalia pada nullipara