Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN

FISIK
NEUROLOGIS
NAMA KELOMPOK

KADEK MEIRA ANANDA BESTARI 223213464


A A Sagung Bintang Mahadewi 223213475
Putu Reymelda 223214487
Fatona Puspita Dewi 223213489
Ni Putu Vina Ratnyani 223213494
Ni Made Nia Septarini 223213500
Pengertian PemeriksaanNeurologis

Pemeriksaan neurologis adalah suatu proses yang membutuhkan ketelitian


dan pengalaman yang terdiri dari sejumlah pemeriksaan pada fungsi yang
sangat spesifik. Banyak fungsi neurologik paisen yang dapat dikaji selama
pengkajian riwayat dan pengkajian riwayat fisik rutin. Salah satuya adalah
mempelajari tentang pola bicara, status mental, gaya berjalan, cara berdiri,
kekuatan motorik,dan koordinasinya. Aktivitas sederhana yang dapat
memberikan informasi banyak bagi orang yang melakukan pengkajian
adalah saat berjabat tangan dengan pasien (Smeltzer dan Bare, 2002).
Alat Yang Digunakan Dalam Pemeriksaan Neurologis

•Alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan neurologis, antara lain yaitu :


•Refleks hammer
•Garputala
•Kapas dan lidi dan bahan-bahan yang berasa asin, manis atau asam seperti garam, gula, atau
cuka
•Penlight atau senter kecil
•Opthalmoskop
•Peniti atau jarum dan Semangkuk air panas dan dingin
•Spatel lidah
•Bahan-bahan beraroma tajam seperti kopi, vanilla atau parfum
Fungsi Masing-Masing Alat Dan Cara Penggunaannya

1. Refleks hammer
Digunakan oleh dokter untuk menguji reflex tendon dalam/lutut. Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan
pada system saraf pusat atau perifer.
2. Garputala
Digunakan untuk melihat dan mengetahui ada tidaknya gangguan fungsi pendengaran pada klien.
3. Kapas dan Lidi
Digunakan pada pemeriksaan nervus vii facialis untuk menguji fungsi sensorik,
4. Penlight
Digunakan oleh dokter dan perawat untuk peneramgan pada mulut pasien, kelopak mata, THT dan lain-lain
5. Opthamolskop
digunakan untuk melihat media dan fundus mata
6. Peniti Atau Jarum
membedakan benda tajam dan tumpul.
7. Spatel Lidah
untuk memeriksa lidah pasien, biasanya juga digunakan untuk menekan lidah pasien
8. Bahan-Bahan Beraroma Tajam
Digunakan pada pemeriksaan nervus olfactorius
Prosedur Pemeriksaan Fisik Tingkat Kesadran

• Untuk pemeriksaan tingkat kesadaran cepat (di primany survey) dapat di gunakan
pemeriksaan dengan alert, respond to voice, respond to pain dan unresponsive (AVPU).
• Alert (sadar)
• Respond to voice (berespon terhadap suara)
• Respond to pain (berespon terhadap nyeri)
• Unresponsive (tidak ada respon)
• Sementara itu pemeriksaan detail, penggunaan Glasgow Coma Scale (GCS) lebih berguna
untuk mendapatkan data yang lebih akurat, pemeriksaan GCS sanagt penting untuk
pemeriksaan status neurologis khususnya pada kasus trauma seperti cidera kepala.
Pemeriksaan GCS digunakan untuk menentukan tingkat keparahan cidera otak terjadi.
Pemeriksaan ini menggunakan stimulasi suara nyeri dan kemuadian akan di nilai berdasarkan
respon klien (pembukaan mata, penggerakan motorik, dan respon suara.
Prosedur Pemeriksaan Fisik Nervus Cranialis
Nervus atau saraf kranial termasuk dalam sistem saraf perifer. Sistem saraf perifer terdiri dari dua
yaitu saraf kranial yang berasal dari otak dan saraf spinal yang berasal dari medula spinalis. Dua
belas pasang saraf kranial yang tersusun angka romawi, muncul dari berbagai batang otak. Saraf
kranial tersusun dari serabut saraf sensorik dan motorik
Pemeriksaan saraf merupakan salah satu dari rangkaian pemeriksaan neurologis yang terdiri dari;
• Status mental,
• Tingkat kesadaran,
• Fungsi saraf kranial,
• Fungsi motorik,
• Refleks,
• Koordinasi dan gaya berjalan dan
• Fungsi sensorik
Prosedur Pemeriksaan Fisik Nervus Cranialis
Saraf-saraf kranial langsung berasal dari otak dan meninggalkan tengkorak melalui lubang-lubang
pada tulang yang dinamakan foramina, terdapat 12 pasang saraf kranial yang dinyatakan dengan
nama atau dengan angka romawi. Saraf-saraf tersebut adalah antara lain :
• Nervus Olfaktori (N. I)
• Nervus Optikus (N. II)
• Nervus Okulomotoris (N. III)
• Nervus Trochlearis (N. IV)
• Nervus Trigeminus (N. V)
• Nervus Abdusen (N. VI)
• Nervus Fasialis (N. VII)
• Nervus Verstibulocochlearis (N. VIII)
• Nervus Glosofaringeus (N. IX)
• Nervus Vagus (N. X)
• Nervus Asesoris (N. XI)
• Nervus Hipoglosus (N. XII)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai