PERCOBAAN III
STERILISASI
OLEH :
NIM : F1F113092
KELOMPOK : VIII
KELAS : FARMASI B
JURUSAN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi boleh dikatakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik
barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya
Leeuwenhoek (1632 1723). Selain itu jatuhnya teori abiogenesis oleh teori
oleh mikroorganisme.
cara tertentu. Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting
praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, cara menggunakannya, serta
penyimpanannya.
semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di
alam sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata
mikrobiologi. Para peniliti mulai mencari tahu akan apa yang terkandunng
ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula pengenalan akan
dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur.
teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat yang digunakan pada
prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi. Selain itu pula untuk
B. Rumusan Masalah
benar?
C. Tujuan
mikrobiologi
dengan benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2008:2).
yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk
2006:59).
Alat ini dapat diganti dengan alat perebus dengan tekanan tinggi, tetapi yang
dan alat-alat sejenis skapel serta jenis plastik tertentu yang tahan terhadap
deterjen. Media yang ditempatkan dalam alat gelas yang baru dapat berubah
pH-nya disebabkan pelepasan bahan yang bersifat basa dari peralatan gelas.
Setelah dicuci tabung atau cawan petri dibungkus kertas layang-layang yang
disterilkan dengan oven pada suhu 1800C 2000C selama 1-2 jam. Sebelum
dalam larutan selama 18 jam atau direbus selama beberapa jam. Setelah
dicuci dan dibilas dengan bersih, pipet dimasukkan ke dalam wadah dari
mensterilkan pipet pada bagian ujung diberi kapas untuk mencegah kerusakan
ujung pipet, maka pipet dapat dibungkus satu persatu dengan kertas layang-
berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan
yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik. Selanjutnya
BAB III
METODE PRAKTIKUM
B. Alat
1. Alat
2. Bahan
C. Prosedur kerja
aluminium foil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
pembakaran langsung atau pemijaran pada nyala lampu spritus hingga mencapai merah
padam. Hanya saja dengan sterilisasi dengan metode ini akan menyebabkan alat-alat
bahan-bahan seperti alkohol 96%, aseton tab formalin, sulfur dioksida dan klorin.
Bahan atau alat yang akan disterilkan dibersihkan terlebih dahulu kemudian
mikroorganisme dari alat atau media yang akan digunakan. Dalam praktikum
dengan mikroorganisme.
Cara sterilisasi yang digunakan tergantung pada macamnya bahan dan sifat
bahan yang disterilkan seperti ketahanan alat terseut terhadap panas, bentuk
bahan atau alat yang disterilkan apakah berbentuk padat, gas ataupun cair.
murni dari spesies mikroorganisme tersebut. Oleh karena itu, untuk dapat
memisahkan kegiatan mikroorganisme yang satu dengan yang lain, atau untuk
dan medium yang steril agar tidak adanya perkemangbiakan ataupun aktifitas
penelitian yang dilakukan. Sterilisasi yang digunakan dalam percobaan kali ini
macam, mulai dari yang sederhana sampai digital (terprogram). Autoklaf yang
dalam autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan kompor atau api Bunsen.
Dengan autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah
kerja autoclav. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media
yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel
suhu 121 oC dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan
digunakan suhu 121 oC atau 249,8 oF adalah karena air mendidih pada suhu
tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di
permukaan laut (sea level) air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk
maka air akan memdididh pada suhu 121 oC. Ingat kejadian ini hanya berlaku
untuk sea level, jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka
ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya
tercapai suhu 121 oC untuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan akan
mati jika dididihkan pada suhu 121 oC dan tekanan 15 psi selama 15 menit.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf.
Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara
ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan
dan suhu yang sesuai., maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai
antara lain sinar UV, sinar X dan sinar gamma. Dimana Sinar ultraviolet dapat
diperoleh dengan menggunakan katoda panas (emis termis) yaitu dengan cara
Sinar masuk ke dalam tabung katoda bertekanan rendah diisi dengan uap panas
air raksa. Sinar UV yang diserap oleh sel organism, khususnya nukleotida,
maka elektron-elektron dari sel hidup akan berlebih sehingga merusak ikatan
vakum. Hal ini kurang efektif apabila temperatur kurang tinggi. Untuk
mensterilisasikan alat-alat pipet, tabung reaksi, stick swab, dan jarum suntik.
Pada temperatur tinggi akan menyebabkan kerusakan pada sel-sel hidup dan
jam tidak dapat membunuh semua mikroorganisme tetapi apabila air dididihkan
berulang-ulang sampai lima kali dan setiap air mendidih istirahat berlangsung 1
menit akan sangat berhasil untuk membunuh kuman. Hal ini dapat dimengerti
dapat diputuskan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
sterilisasi dibagi atas beberapa bagian yaitu sterilisasi dengan pemijaran, udara
panas, uap panas, dan uap panas bertekanan, namun dalam percobaan ini
B. Saran
alatalat yang digunakan dalam mikrobiologi agar dapat mengetahui fungsi dan
DAFTAR PUSTAKA