The scenorios are uploded via Gamel. The students have had to learn and prepare the material before the FGD time.
Kisah Obat Herbal Indonesia
Seorang mahasiswa paskasarjana sedang berkunjung ke pamannya yang tinggal di lereng
gunung Lawu. Pamannya sudah 2 tahun menderita diabetes mellitus dan sejak setahun terakhir setiap hari dia mengkonsumsi air rebusan daun sambiloto (Andrographis paniculata) 2 kali sehari satu gelas. Berdasarkan pustaka yang dibacanya, metabolit sekunder dalam tanaman berkaitan dengan efek tersebut dan macam-macam metabolit sekunder dapat diidentifikasi menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Tidak jauh dari dari rumah pamannya terdapat klinik pengobatan herbal dan rumah sakit yang juga memberikan pelayanan herbal. Pengobatan di kedua tempat pengobatan tersebut adalah dokter. Masyarakat yang berobat di klinik mendapat obat herbal berupa herbal kering utuh maupun dikemas dalam kapsul sedangkan yang dirumah sakit diberi ekstrak terstandar dalam kapsul. Dia menjumpai obat herbal juga dijual di apotek dekat rumah sakit dengan berbagai klasifikasi di labelnya. Bagaimana tahapan herbal dapat digunakan untuk pengobatan penyakit? Apa yang terjadi ketika herbal di dalam tubuh dan bagaimana dapat memberikan efek yang diinginkan?
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Bagaimana tahapan herbal dapat digunakan untuk pengobatan penyakit? Jawaban : Pengadaan bahan baku – penyortiran – pengeringan – penggilingan – ekstraksi – penguapan – ekstraksi di identifikasi – siap di produksi. (pengobatan tradisional) Pengobatan tradisional – studi preklinik (studi PK dan studi toksikologi = informasi keamanan dan efek pada hewan) – standarisasi (identifikasi, kemurnian, assay) – pengembangan formulasi – studi klinik (fase 1,2,3). 2. Apa saja bentuk sediaan obat herbal? Apakah perbedaan herbal bentuk rebusan, serbuk kering, dan ekstrak? Jawaban : Bentuk sediaan herbal : cair, semisolid, padat Ekstrak : sediaan kental yang diperoleh dengan cara mengektraksi senyawa aktif dari simplisia nabati/hewani dengan pelarut yang sesuai. Rebusan : sediaan kering yang direndam menggunakan air panas sekitar 90 derajat selama 12-24 jam Serbuk kering : 3. Apakah yang dimaksud dengan ekstrak? Bagaimana cara/metode ekstraksi? Apa kelemahan dan keuntungan dari metode tersebut? Jawaban : Ekstrak : sediaan kental yang diperoleh dengan cara mengektraksi senyawa aktif dari simplisia nabati/hewani dengan pelarut yang sesuai. Metode ekstraksi : Ekstraksi dengan pelarut : Cara dingin : maserasi, perkolasi Cara panas : refluks, digesti, infus, dekok Destilasi uap : ekstraksi senyawa kandungan minyak menguap 4. Apa yang disebut ekstrak terstandar? Jawaban : Ekstrak terstandar : konsistensi kandungan senyawa aktif dari setiap batch yang diproduksi dapat dipertahankan serta dapat mempertahankan pemekatan kandungan senyawa aktif pada ekstrak. 5. Bagaimana penggolongan obat herbal di Indonesia? Jawaban : Obat tradisional : berdasarkan bukti empiric yang telah digunakan Obat herbal terstandar : berdasarkan studi preklinik Fitofarmaka : berdasarkan studi klinik 6. Apa yang disebut dengan metabolit sekunder dan fungsinya? Jawaban : Metabolit sekunder : tidak terlibat dalam aktivitas pertumbuhan dan memiliki karakteristik khusus untuk setiap makhluk hidup serta dibentuk dari jalur khusus metabolit primer. Metabolit sekunder bersifat spesifik pada organisme tertentu. Fungsi metabolit sekunder : sebagai racun untuk mempertahankan diri dari serangan hama dan penyakit, berkompetisi dengan makhluk hidup lain, antibiotic, penghambat kerja enzim, dan zat pengatur pertumbuhan. 7. Sebutkan macam-macam metabolit sekunder? Jawaban : Alkaloid : golongan senyawa yang mengandung nitrogen aromatik dan paling banyak ditemukan di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloid berasal dari tumbuh- tumbuhan. Sebagian besar alkaloid berupa zat padat, tidak berwarna, berasa pahit, memiliki efek farmakologis dan umumnya sukar larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut nonpolar seperti kloroform dan eter. Flavonoid : salah satu golongan fenol alam terbesar. Flavonoid mempunyai banyak manfaat, di antaranya sebagai antioksidan, antimutagenik, antineoplastik (antitumor atau antikista) dan vasodilator (melebarkan pembuluh darah). Antioksidan pada flavonoid berperan mencegah kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas sehingga flavonoid dapat digunakan untuk mengendalikan sejumlah penyakit pada manusia. Kemampuan flavonoid dalam menangkap radikal bebas 100x lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibandingkan vitamin E. Terpenoid : senyawa kimiawi tumbuhan yang memiliki bau dan dapat diisolasi dengan penyulingan sebagai minyak atsiri. Terpenoid mengandung komponen aktif obat alam yang dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes dan malaria. Bagi organisme penghasil, terpenoid berfungsi sebagai insektisida, fungisida, antipemangsa, antibakteri, Tanin : senyawa polifenol. Tanin menimbulkan rasa pahit, sepat dan bau yang memusingkan. Rasa yang pahit ini tidak disukai serangga, sehingga tanin dapat berfungsi sebagai anti serangga bagi organisme yang menghasilkan. 8. Apa yang disebut Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan apa fungsinya? Jawaban : KLT : suatu teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan campuran yang tidak volatil.[1] Kromatografi lapisan tipis dilakukan pada selembar kaca, plastik, atau aluminium foil yang dilapisi dengan lapisan tipis bahan adsorben, biasanya silika gel, aluminium oksida, atau selulosa. Lapisan tipis adsorben diketahui sebagai fasa stasioner (atau fasa diam). Setelah sampel diaplikasikan pada pelat, suatu pelarut atau campuran pelarut (dikenal sebagai fasa gerak) dialirkan ke atas melalui pelat berdasarkan gaya kapilaritas. Oleh karena analit yang berbeda mengalir menaiki pelat KLT dengan laju yang berbeda, maka terjadilah pemisahan komponen dalam analit tersebut. Fungsi : Kromatografi lapisan tipis dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan kemurnian bahan. Contoh penggunaan aplikasi ini antara lain: analisis seramida dan asam lemak, deteksi pestisida dan insektisida dalam air dan makanan, analisisi komposisi zat warna serat dalam bidang forensik, penentuan kemurnian radiokimia dalam bidang radiofarmasi, atau identifikasi tanaman obat dan konstituennya. 9. Bagaimana cara identifikasi metabolit sekunder menggunakan KLT? a. Apa yang disebut fase diam dan fase gerak dalam KLT Fase gerak : adsorben Fase diam : eluen b. Bagaimana pemilihan fase gerak dan fase diam yang benar? Fase gerak harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karena KLT merupakan teknik yang sensitif. Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga Rf terletak antara 0,2-0,8 untuk memaksimalkan pemisahan. Untuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel, polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi solut yang berarti juga menentukan nilai Rf. Penambahan pelarut yang bersifat sedikit polar seperti dietil eter ke dalam pelarut non polar seperti metil benzen akan meningkatkan harga Rf secara signifikan. Solut-solut ionik dan solut-solut polar lebih baik digunakan campuran pelarut sebagai fase geraknya seperti campuran air dan menatol dengan perbandingan tertentu. Penambahan sedikit asam etanoat atau amonia masing-masing akan meningkatkan solut-solut yang bersifat basa dan asam. c. Apa tujuan hasil KLT dilihat pada UV 254 dan 366 nm? d. Sebutkan contoh reagen yang digunakan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa dalam tanaman dan spesifik untuk senyawa apa reagen tersebut? e. Apa yang disebut Retardation factor (Rf) dan apa fungsinya 10. Apa yang terjadi ketika herbal di dalam tubuh dan bagaimana dapat memberikan efek yang diinginkan?
Konsep dan teori yang dipelajari berkaitan skenario