PERCOBAAN III
OLEH :
KELAS :B
KELOMPOK : V (LIMA)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2015
PERCOBAAN III
PARTISI EKSTRAK
A. TUJUAN
B. LANDASAN TEORI
yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri obat, sementara ekstrak
merupakan hasil proses semi moderen dengan kandungan bahan aktif lebih
Menurut Pramono (2005) jika kadar air dalam bahan masih tinggi dapat
ada dalam bahan menjadi produk lain yang mungkin tidak lagi memiliki efek
farmakologi seperti senyawa aslinya. Hal ini tidak akan terjadi jika bahan
Beberapa enzim perusak kandungan kimia yang telah lama dikenal antara lain
tanaman yang telah lama dikenal memiliki banyak manfaat sebagai obat
(Ayepola and Ishola, 2009). Hasil ekstrak dari kulit biji mete dikenal sebagai
Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) memiliki kandungan zat aktif yaitu asam
anakardat, kardol dan kardanol yang dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba
(Dewi, 2008)
tenggara ini sering dimanfaatkan biji, buah, daun, akar dan kulit batangnya
oleh masyarakat. Di Indonesia kulit batang pohon jambu mete juga digunakan
sebagai obat kumur dan obat sariawan. Asam anakardat yang berfungsi
zat diantaranya ialah alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Sampai saat ini
belum ada penelitian ilmiah yang secara jelas menyebutkan bahwa kulit
Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap efek penurunan kadar glukosa
darah dari ekstrak kulit batang Anacardium occidentale L., agar informasi
dari kadar rendah sampai dengan kadar tinggi. Ekstraksi cair-cair atau sering
disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan
popular. Alasan utamanya adalah bahwa peemisahan ini dapat dilakukan baik
dalam tingkat makro maupun mikro. Seseorang tidak memerlukan alat yang
khusus atau canggih kecuali corong pisah. Prinsip metode ini didasarkan pada
distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang
Batasannya adalah zat terlarut dapat di transfer pada jumlah yang berbeda
dalam keadaan dua fase pelarut. Teknik ini dapat digunakan untuk kegunaan
(Khopkar, 2008).
secara kimia-fisika dimana zat yang akan diekstraksi, dalam hal ini asam-asam
karboksilat atau asam-asam lemak bebasyang larut dalam fase air, dipisahkan
dari fase airnya dengan menggunakan pelarut organik, yang tidak larut dalm
Konsentrasi asam yang larut dalam fasa air maksimum adalah 3%, semakin
encer konsentrasi asam yang terlarut dalam fasa air proses ekstraksi akan
dengan cara pemisahan lain seperti destilasi dan absorbs. Keunggulan tersebut
antara lain karena ekstraksi dapat berlangsung pada kondisi ruang dan
kebutuhan energy yang relative kecil. Dalam proses ekstraksi cair-cair, umpan
adalah larutan yang mengandung zat terlarut (solute) yang akan diambil zat
diperlakukan sebagai fasa kontinyu yang mengalir dari bagian atas kolom
tersebut masuk dari bagian bawah kolom dan dikontakkan dengan fasa
1. Alat
a. Batang pengaduk
b. Botol vial
c. Gegep
d. Gelas ukur
e. Pipet tetes
f. Tabung reaksi
g. Timbangan analitik
h. Spatula
2. Bahan
a. Akuades
b. Aluminium foil
d. Etanol
e. Etil asetat
f. N-heksan
g. Tisue
3. Uraian Bahan
Nama : n-heksana
asam, tajam.
alkohol absolut
Berat molekul : 18
mempunyai rasa.
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Sapindales
Suku : Anacardiaceae
Marga : Anacardium
2. Nama daerah
(Jawa), Jambu Mede (Sunda), Jambu Monyet (Madura) (BPOM RI, 2008).
3. Morfologi
hijau, berbent8k bulat telur, dengan tepi rata dan pangkal runcing. Ujug
lebar 5-13 cm. Bunga majemuk, bentuk malai, terletak di ketiak daun dan
runcing, saat muda berwarna putih, saat tua berwarna merah. Tipe buah
4. Kandungan Kimia
senyawa tanin, asam galat dan asam anakardat. Komponen fenolik terkait
Hasil pengamatan?
F. HASIL PENGAMATAN
di dalam dua macam zat pelarut yang tidak saling bercampur,dengan kata lain
perbandingan konsentrasi zat terlarut dalam pelarut organik dan pelarut air.
Hal tersebut memungkinkan karena adanya sifat senyawa yang dapat larut
dalam air dan ada pula yang dapat terlarut dalam pelarut organik. Sedangkan
yang sesuai. Pada umumnya metode ini digunakan untuk sampel yang tidak
praktikum kali ini hanya dilakukan partisi cair-cair. Prinsip dari proses partisi
dilakukan dengan tujuan agar dapat terlihat dua lapisan dua fase pada larutan.
didiamkan beberapa saat akan terbentuk dua lapisan. Lapisan yang berada
dibawah dengan kerapatan lebih besar dapat dipisahkan untuk melakukan
analisa selanjutnya.
hingga terlihat adanya dua lapisan, dimana lapisan atas adalah lapisan n-
heksan, sedangkan lapisan bawah adalah lapisan air. Hal ini disebabkan
karena air memiliki massa jenis yang lebih besar daripada n-heksan.
Hasil dari percobaan ini yaitu diperoleh fraksi larut etanol, n-hexan dan
etil asetat. Untuk pemisahan pertama dan kedua terjadi dua lapisan yang
disebabkan karena bobot jenis dari pelarut n-hexan dan etil asetat lebih kecil
dibanding dengan bobot ekstrak etanol kulit batang jambu mente, sehingga
Biyantro, Dwi., Muhadi AW., 2010, Kajian Pemisahan Zr-Hf Dengan Proses
Ekstraksi Cair-Cair, Yogyakarta
Carolus, F,P., 2014, Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Batang Jambu Mete
(Anacardium Occidentale L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah
Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus) Yang
Diinduksi Aloksan, Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol.3, No.3.
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Suhirman, M, S., Manoi, F., Sembiring, B, S., 2006, Teknik Pembuatan Simplisia
Dan Ekstrak Purwoceng, Laporan Pelaksanaan Penelitian Tanaman Obat
Dan Aromatik.