Anda di halaman 1dari 16

Media Pertumbuhan

PERCOBAAN II

MEDIA PERTUMBUHAN

OLEH :

NAMA : NUR FATIMAH

NIM : F1F113092

KELOMPOK : VIII

KELAS : FARMASI B

NAMA ASISTEN : NURRAMADHANI A. SIDA

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2015

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi boleh dikatakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik

barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya

mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian.

Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang

sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam

penelaah hampir semua gejala biologis yang utama. Mikrobiologi mengalami

perkembangan yang pesat setelah ditemukannya mikroskop oleh Antony Van

Leeuwenhoek (1632 1723). Selain itu jatuhnya teori abiogenesis oleh teori

biogenesis yang membuat orang yakin bahwa pembusukan itu disebabkan oleh

mikroorganisme.

Mikrobiologi merupakan salah satu cabang dari biologi yang mempelajari

tentang organisme yang mikroskopik atau organisme yang tidak dapat dilihat

dengan mata telanjang atau hanya dapat dilihat menggunakan alat bantu. Macam

mikroorganisme yaitu bakteri, virus, fungi, alga, serta protozoa.


Penelitian atau bekerja dengan mikroorganisme tentu diperlukan alat dan

cara tertentu. Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk

mendukung kegiatan praktikum. Mahasiswa akan terampil dalam praktikum

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang

meliputi nama alat, fungsi alat, cara menggunakannya, serta penyimpanannya.

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi harus dalam

keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Alat-alat

yang akan disterilkan juga diperlukan pengetahuan tentang cara-cara atau teknik

sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat-alat yang digunakan pada laboratorium

mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda pula. Maka dari itu, adanya

percobaan kali ini dapat memberikan mahasiswa pemahaman mengenai alat-alat

yang akan sering digunakan pada praktikum mikrobiologi selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan ini yaitu:

1. Alat-alat apa saja yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi?

2. Bagaimana fungsi dan cara penggunaan alat-alat mikrobiologi dengan

benar?

C. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini yaitu:

1. Untuk mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi

2. Untuk memahami fungsi dan cara penggunaan alat-alat mikrobiologi dengan

benar.

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM

Indonesia yang terletak di daerah tropik merupakan sumber biodiversitas

yang luas, termasuk mikrobanya, baik yang merugikan maupun yang berguna

bagi pertanian. Mikroba tersebut, di samping beragam jenisnya juga sangat

mudah mengalami perubahan sifat sehingga menjadi strain baru yang berbeda

dengan aslinya. Hal ini menambah cepat tumbuh dan berkembangnya

biodiversitas tersebut. Para pakar mikrobiologi dan pakar ilmu yang terkait

seperti pakar fitopatologi dan entomologi perlu mempunyai koleksi plasma

nutfah mikroba, baik untuk digunakan sehari-hari, untuk jangka mene-ngah,

maupun jangka panjang. Oleh karena itu, perlu dilakikan penumbuhan,

menyimpan, dan memeli-hara mikroba dengan baik (Machmud, 2001:12).

Untuk dapat tumbuh dan berfungsi secara normal, mikroorganisme mem-

butuhkan sumber energi, sumber nitrogen, vitamin, mineral dan faktor pertum-

buhan lainnya. Komponen-komponen tersebut diperoleh mikroba dari bahan

pangan, sehingga makanan menjadi rusak. Di samping komponen zat gizi yang

diperlukan tersebut, kondisi lingkungan yang sesuai, seperti keberadaan air

bebas (aktivitas air), pH, oksigen, dan suhu juga mempengaruhi pertumbuhan

mikroba. Apabila kondisi lingkungan tidak sesuai, maka mikroba pun tidak

dapat hidup (Kusnandar et al, 2006:25).

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

Medium memerlukan kemasaman (pH) tertentu tergantung pada jenis jasad

yang ditumbuhkan. Aktivitas metabolisme mikroba dapat mengubah pH,

sehinggauntuk mempertahankan pH medium ditambahkan bahan buffer.

Beberapa komponenpenyusun medium dapat juga berfungsi sebagai buffer

(Nurjannah, 2008:19).

Medium diperkaya adalah medium yang ditambah zat tertentu

yangmerupakan nutrisi spesifik untuk jenis mikroba tertentu. Medium ini

digunakan untukmembuat kultur diperkaya (enrichment culture) dan untuk

mengisolasi mikroba spesifik,dengan cara mengatur faktor lingkungan (suhu,

pH, cahaya), kebutuhan nutrisi spesifikdan sifat fisiologinya. Dengan demikian

dapat disusun medium diperkaya untuk bakteriyang bersifat khemoheterotrof,

khemoototrof, fotosintetik, dan untuk mikroba lain yangbersifat spesifik

(Rismayani, 2009:10).

Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakkan

campuran menjadi biakan murni. (populasi sel yang semuanya berasal dari satu

sel individu). Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien

yang disebut medium. Banyak sekali medium yang tersedia, macamnya yang

dipakai bergantung pada beberapa faktor salah satu diantaranya ialah macam

organisme yang akan ditumbuhkan(Schegel, 1994:15).

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Februari 2015

pada pukul 08.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Mikrobiologi lantai II

Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

B. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah :

No. Nama Alat Kegunaan


Sebagai media untuk menumbuhkan
1. Erlemenyer
mikroba
2. Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan
3. Pipet volume Untuk mengambil larutan
Sebagai media untuk menumbuhkan
4. Tabung reaksi
mikroba
5. Rak tabung reaksi Tempat menyimpan tabung reaksi
6. Autoklaf Untuk sterilisasi panas basah
7. Cawan petri Tempat melarutkan bahan
Untuk mengukur massa dengan ketelitian
8. Timbangan analitik
sampai 0,0000 gr
Untuk mengupas dan mengiris kentang dan
9. Pisau
daging
10. Kompor Untuk memasak kentang dan daging
Untuk memanaskan medium dalam
11. Hot plate
erlenmeyer.
Sebagai wadah untuk memasak kentang
12. Panci
dan daging
Untuk mengambil bahan yang akan
13. Spatula
ditimbang

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

Untuk megaduk medium yang sedang


14. Batang pengaduk
dipanaskan
Untuk mengaduk medium secara otomatis
15. Magnetic stirer
yang sedang dipanaskan

1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah :

No. Nama Bahan Kegunaan


1. Aquades Sebagai bahan pelarut
Sebagai bahan pemadat dan bahan baku
2. Agar
pembuatan NA dan PDA
Sebagai sumber nitrogen dan bahan baku
3. Ekstrak daging
pembuatan NB dan NA
Sebagai bahan baku pembuatan PDA
4. Dekstrosa
Untuk menyumbat erlemenyer yang berisi
5. Kapas
medium
Sebagai sumber karbohidrat dan bahan baku
6. Kentang
pembuatan PDA
Sebagai sumber nitrogen dan bahan baku
7. Pepton
pembuatan NB dan NA
Untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan
8. Asam Tartarat
mengatur pH medium (pada PDA)
Untuk menutup mulut wadah (erlenmeyer /
9. Aluminium foil tabung reaksi) setelah disumbat menggunakan
kassa
Untuk membungkus erlenmeyer/tabung reaksi
10. Kertas
berisi medium yang akan disterilisasi
Untuk mengikat erlemenyer/tabung reaksi yang
11. Karet gelang sudah dibungkus dengan kertas yang akan
disterilisasika

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

A. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :

1. Penyiapan Medium Kaldu Nutrisi (Nutrient Broth)

a. Menyiapkan ekstrak daging 500 gr, dan 500 mL aquadest.

b. Melarutkan semua zat bahan medium satu persatu dengan aquadest pada

erlenmeyer.

c. Mengaduk sambil memanaskan hingga semua larut.

d. Menutup erlenmeyer dengan pocong dan dilapisi plastik warp.

e. Menstrerilkan medium.

2. Penyiapan Medium Agar Nutrisi (Nutrient Agar)

a. Menyiapkan ekstrak daging 500 gr, dan 1 L aquadest.

b. Melarutkan semua zat bahan medium satu persatu dengan aquadest pada

erlenmeyer.

c. Memanaskan.

d. Menambahkan agar 15 gr pada medium kaldu nutrisi cair.

e. Mengaduk hingga agar benar-benar larut (warna medium menjadi jernih).

f. Menutup erlenmeyer dengan pocong dan dilapisi plastik warp.

g. Mensterilkan medium.

3. Penyiapan Medium Agar Kentang (Potato Dextrose Agar)

a. Mencampur ekstrak dari ketang 500 gr dan air

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

b. Menambahkan agar 15 gr pada campuran medium

c. Memanaskan campuran tersebut sambil terus diaduk hingga agar-agar

melarut sempurna dan medium berwarna bening.

d. Menutup erlenmeyer dengan pocong dan dilapisi plastik warp.

e. Mensterilkan medium.

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Jenis Medium Komposisi Fungsi


1 Nutrient Agar (NA) Dalam 1L :
Kaldu / ekstrak
Untuk melihat
daging 250 gram
pertumbuhan pada
Pepton 5 gram
Agar-agar 15 gram bakteri

2 Nutrient Broth (NB) Dalam 500 mL :


Kaldu / ekstrak
Untuk melihat
daging 250 gram
pertumbuhan pada
Pepton 2,5 gram
bakteri

3 Potato Dextrose Agar (PDA) Ekstrak kentang 250


gram
Untuk melihat
Dextrose 10 gram
Asam tartarat 10,5 pertumbuhan pada
gram jamur
Agar-agar 7,5 gram

4 Plate Count Agar (PCA) PCA 22,5 gram Untuk melihat


Akuades 1000 mL pertumbuhan pada
mikroorganisme
(bakteri, jamur,
kapang, khamir,
protozoa)
B. Pembahasan

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

PCA adalah medium untuk melihat pertumbuhan pada mikroorganisme (bakteri,

jamur, kapang, khamir, protozoa). Komposisi PCA yaitu PCA 22,5 gram dan akuades

1000 ml. Medium dintetik umumnya dibuat secara eksperimental. Medium ini tidak

menimbulkan zat-zat penolak apabila masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia,

selanjutnya medium sintetik itu berguna sekali sebagai medium dasar dalam

penyelidikan macam-macam vitamin, asam amino dan lain-lain.

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari

campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk

pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa

molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan

media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur

murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.

NA (Nutrient agar) merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam

prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk

membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk

mengisolasi organisme dalam kultur murni dengan caradisterilisasi dengan autoklaf

pada 121C selama 15 menit. Komposisi dalam satu liter NA yaitu kaldu/ekstrak

daging 250 gram, pepton 5 gram, dan agar-agar 15 gram. Pepton ialah protein yang

terdapat pada daging, pada air susu, pada kedelai, dan pada putih telur, pepton sebagai

nutrisi untuk makanan bagi bakteri nantinya. Agar-agar adalah sekedar zat pengental

dan bukan zat makanan bagi bakteri. Sedangkan Nutrient Broth (NB) merupakan

medium untuk media pertumbuhan bakteri juga, namun konsistensinya berbeda. Pada

NA, medium berbentuk padat (Solid medium) sedangkan NB konsistensinya berupa

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

cairan (liquid medium) dan proses pembuatannya hampir sama dengan pembuatan NA.

Kedua medium tersebut setelah disterilsasi dengan autoklaf, mengalami perubahan

warna, yang awalnya berwarna kuning keruh menjadi kecoklatan.

Untuk mendapatkan suatu koloni mikroorganisme, dapat dilakukan

beberapa teknik dimana dalam percobaan yang dilakukan digunakan teknik atau

metode cawan tuang. Metode ini dilakukan dengan menganggap bahwa sel-sel

mikroorganisme yang tumbuh dalam cawan yang ada akan berkembang

membentuk satu koloni. Dalam cawan tersebut akan tumbuh beberapa koloni

dari mikroba dimana jumlah koloni yang ada merupakan indeks bagi jumlah

organisme yang dapat berkembang biak dan melakukan aktifitasnya dalam

sample dimana dapat diasumsikan bahwa mikroba yang ada benar-benar berasal

dari sample yang ada bukan karena adanya kontaminasi langsung dari luar..

Agar mencegah kemungkinan yang ada, maka suspensi mikroba dan medium

ditaruh didalam enkas dan semua kegiatan dilakukan dalam ruang tersebut

dengan tujuan agar terlindung dari mikroba yang mungkin saja ada dalam udara

bebas.

Pada dasarnya media pertumbuhan dapat dikelompokan menjadi 5

kelompok besar yaitu medium cair, medium kental, medium yang diperkaya,

medium kering dan \ media sinergik. Medium cair yang sering digunakan

diantaranya peptone. Peptone ialah protein yang terdapat pada daging, air susu,

kedelai, putih telur. Medium kental biasa terdapat unsur agar-agar yang

berfungsi untuk memperkental tidak untuk merbuah kandungan nutrisi media

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

tersebut. Berdasarkan bentuk fisiknya, media pertumbuhan dapat

dikelompokkan menjadi media padat, setengah padat dan cair. Media padat

adalah media yang mengandung 15% agar sehingga mudah mengeras. Media

setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi

sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan

tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi

tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Medium cair yaitu

media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB

(Lactose Broth).

Sedangkan berdasarkan tujuan pembuatannya, media dapat dikelompokkan

menjadi 6 kelompok. Media pertama adalah media yang digunakan untuk

isolasi. Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan

mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar. Media selektif/penghambat

merupakan media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat

tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan

merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Media yang diperkaya,

media untuk peremajaan kultur, media untuk mementukan kebutan nutrien

tertemtu, media untuk karakteristikasi bakteri dan media diferensial adalah

beberapa bentuk media berdasarkan fungsi tujuannya.

PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan medium ideal yang digunakan untuk

menumbuhkan fungi atau jamur. Komposisi PDA pada praktikum ini yaitu ekstrak

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

kentang 250 gram, dextrose 10 gram, asam tartarat 10,5 gram dan agar-agar 7,5 gram.

Dalam pembuatannya, dimulai dengan memotong-motong dadu kentang kemudian

ditambahkan aquades, dekstrosa dan agar-agar . Kemudian direbus selama 2 jam

sambil dijaga agar volume aquades tetap. Kemudian air rebusan kentang diambil

dengan menyaring potongan-potongan kentangnya menggunakan kain kasa

menghasilkan ekstrak kentang. Ekstrak kentang tersebut kemudian ditambahkan lagi

dengan dekstrosa, asam tartarat dan agar yang kemudian dipanaskan hingga larut dan

berwarna bening. Medium sudah dapat dimasukkan ke dalam erlenmeyer untuk

disterilisasi menggunakan autoklaf. Setelah disterilisasi, warna medium juga berubah

menjadi kecoklatan seperti medium sebelumnya. Medium PDA yang telah didinginkan

kemudian siap ditanami jamur.

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikumkali ini yaitu:

1. Dalam laboratorium mikrobiologi terdapat alat-alat penunjang dalam proses

praktikum yang terdiri dari alat instrumen, alat gelas dan alat lainnya.

2. Fungsi dari tiap-tiap alat yang kita gunakan dalam praktikum mempunyai

fungsi dalam proses pengidentifikasian dan juga pembiakan dari berbagai

mikroorganisme sehingga alat-alat yang akan digunakan harus diketahui

fungsi dan juga bagian-bagiannya.

B. Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum ini, praktikan memperhatikan betul

alatalat yang digunakan dalam mikrobiologi agar dapat mengetahui fungsi dan

prinsip kerja dari masingmasing alat tersebut.

C.

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida


Media Pertumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

Haryadi P., Kusnandar F., dan Wulandari N., 2010, Prinsip dan Proses Pengalengan
Pangan, IPB Press

Machmud, M., 2001, Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba,Agro


Biotekhnologi. Citra Buana Press

Nurjannah, 2008, Pola Pertumbuhan Bakteri Probiotik Pada Media Nutrien Broth,
Balai Riset Perikanan.

Rismayani, 2009, Pembuatan Media Tumbuh Mikroba, Pusat Penelitian


Mikroorganisme.

Schegel, G.H., 1993, General Microbiologi seventh edition, Cambrige University


Press, USA.

Nur fatimah Nurramadhani A. Sida

Anda mungkin juga menyukai