PA FK UGM
IMUNOHISTOKIMIA
• Aplikasi dasar dan teknik imunologi dalam
mempelajari sel dan jaringan
• Dasar: reaksi antigen – antibodi
• Manfaat:
- identifikasi – lokalisasi – karakterisasi
antigen
- menentukan diagnosis, terapi, dan
prognosis kanker
IMUNOHISTOKIMIA
• Banyak cara/metoda yang dapat dipakai
untuk melokalisir antigen
• Pilihannya tergantung pada kebutuhan
individual dari setiap laboratorium, yaitu:
- jenis jaringan
- derajat sensitivitas
- waktu dan biaya processing
Antigen
• Biasanya berbentuk protein (kadang karbohidrat)
• Bereaksi dengan bagian (monoklonal) atau bagian-
bagian (poliklonal) antigen yang disebut epitop
Cocktail Antibodi
Antigen
• Beberapa epitop resisten terhadap pemrosesan jaringan
rutin seleksi antibodi
• Proteolytic digestion
• Heat-induced Antigen Retrieval (HIAR)
• Combined proteolytic digestion & HIAR
Metoda Antigen-retrieval
Proteolytic Digestion
• Formalin 10% masih merupakan fiksasi yang
paling banyak digunakan kadang perlu
antigen retrieval
• Formalin menyebabkan cross-linkage antar
protein (terutama asam amino dasar: lysine),
atau yang lain: amino, amido, peptida, guanidil,
hidroksil, karboksil, sulfhidril, aromatik “mask”
antigen yang dicari.
• Digesti proteolitik akan memecah “masking
cross-linkage”
• Trypsin tipe II 0,25 mg/ml, 37o, 3 menit
Metoda Antigen-retrieval
Heat-induced Antigen Retrieval (HIAR)
Rekomendasi:
- Identifikasi imunoglobulin, komplemen,
komplek imun pada biopsi ginjal dan kulit
- Melokalisasi antigen viral, bakterial, proto-
zoal, dalam smear atau cairan tubuh
Antigen
Indirect Method
FITC / TRITC
Keuntungan:
Versatility, dan lebih sensitif daripada direct
method.
Antibodi primer Keterbatasan:
Latar tidak tampak
Harus dengan frozen section
Rekomendasi:
Antibodi dalam serum (dipakai sebagai
Antigen antibodi primer: peny. Otoimun, bakterial, dan
parasit)
Ginjal: Immune complex nephritis & anti GBM disease
Ginjal: IgA nephropathy
Produk infeksi virus: Adenovirus
Produk infeksi virus: CMV
Produk infeksi virus: HSV1
Teknik imunohistokimia
Ada dua komponen utama
• Antibodi primer
• Sistem deteksi identifikasi hasil reaksi antigen-
antibodi
- sistem pewarnaan (chromogen)
- komponen jembatan/penghubung (antibodi sekunder)
ANTIBODI
• Antibodi adalah suatu immunoglobulin
• Merupakan reagen inti pada teknik
imunohistokimia
• Jumlahnya terus bertambah
• Manfaatnya terus bertambah
ANTIBODI
• Ada 5 kelas dalam plasma / serum (sesuai
jumlahnya) dalam urutan sbb: IgG – IgA – IgM
– IgD – IgE
• Setiap Ig terdiri dari dua rantai berat (H)
identik dan dua rantai ringan (L) identik
• Rantai H berbeda dalam hal properti antigenik
dan struktural, dan menentukan klas dan
subklas molekul
• Kelas: gamma (IgG), alpha (IgA), mu (IgM),
delta (IgD), dan epsilon (IgE)
• Subkelas: dengan subskrip angka mis. IgG1
• Rantai L ada 2 tipe, kappa & lambda
ANTIBODI – IgG
• Formula umum: gamma-kappa atau gamma-
lambda
• Struktur molekul ditentukan oleh digesti
proteolitik dan dissosiasi reduktif
• Digesti papain pecahnya ikatan yang
rentan pada sisi teminal-N dari jembatan
disulfida antar-rantai H 2 Fab (antigen
binding fragment) heterogen monovalent,
dan 1 Fc
• Digesti pepsin 2 Fab, sedang Fc hancur
Struktur Molekul Imunoglobulin
L
Inter-chain disulfide bond
H
IgG kelinci
Variable domain
Constant domain
Proteolytic digestion
with papain
Pepsin digestion
Antibodi
• Antibodi sebagian besar dari subklas IgG, dan
sedikit dari IgM
• Antibodi yang bereaksi dengan antigen disebut
antibodi primer
• Tergantung pembuatannya, ada dua jenis
antibodi: antibodi poliklonal (PoAb) dan antibodi
monoklonal (MoAb)
Antibodi poliklonal (PoAb)
• Antibodi polikonal diproduksi oleh berbagai
macam sel imunologik tidak sama PoAb
mengenali berbagai epitop yang berbeda dari
antigen yang sama lebih sensitif daripada
MoAb
• Kelemahan:
– Masih mengandung antibodi non-spesifik
tak dikehendaki
– Kecenderungan warna latar yang kuat
– Batch yang berbeda antar pabrik
komparasi antar-lab sulit
Antibodi poliklonal
Rekomendasi:
- Identifikasi imunoglobulin, komplemen,
komplek imun pada biopsi ginjal dan kulit
- Melokalisasi antigen viral, bakterial, proto-
zoal, dalam smear atau cairan tubuh
Antigen
Indirect Method
Enzim peroxidase
Keuntungan:
Versatility, dan lebih sensitif daripada direct
method.
Antibodi primer Keterbatasan:
Makan waktu
Hasil terbaik dengan frozen section
Rekomendasi:
Antibodi dalam serum (dipakai sebagai
Antigen antibodi primer: peny. Otoimun, bakterial, dan
parasit)
Peroxidase-anti-
Peroxidase
Enzim peroxidase
3. PAP-complex
Anti peroxidase
Keuntungan:
Lebih sensitif daripada conjugated antibodies
Hasil pewarnaan sangat baik
2. Antibodi sekunder
Keterbatasan:
Makan waktu
Spesies untuk pembuatan PAP complex = antibodi
1. Antibodi primer primer
Rekomendasi:
Identifikasi tumor tanpa tergantung morfologi atau
diferensiasi
Antigen Lokalisasi ultrastruktur plastik resin
Avidin-Biotin-Complex (ABC)
Enzim peroxidase
Biotin 3. Komplek konjugasi
Avidin
Teknik ini memanfaatkan kemampuan gliko-
protein avidin untuk mengikat 4 molekul biotin
Keuntungan:
Komplek konjugasi dapat dipakai untuk setiap
jenis antibodi (beda spesies)
Hasil sangat baik pada preparat blok parafin
Keterbatasan: makan waktu, dan reagensia
harus cocok dan dilusiharus akurat
Rekomendasi:
Antigen Antigen permukaan jumlah sedikit
Bagus untuk blok parafin yang disimpan lama
Lokasi antigen
• Dalam inti
• Dalam sitoplasma
• Dalam sitoplasma dan inti
• Membran sitoplasma: luminal (CA242)
Nuclear staining
Nuclear staining
Nuclear staining
Nuclear staining
Nuclear staining
Cytoplasmic staining
Cytoplasmic staining
Cytoplasmic staining
Cytoplasmic staining
Cytoplasmic staining
Cytoplasmic staining
Cytoplasmic staining
Cytoplasmic staining
Cytoplasmic staining
Cytoplasmic staining
Chromogranin: tumor Carcinoid (gaster)