Studi farmakokinetika
Kompetitif Non-Kompetitif
ANTIBODY
REAGEN
LABEL PENGHASIL MATRIKS
SINYAL PEMISAHAN
REAGEN YANG DIPERLUKAN DALAM
PENGEMBANGAN IMMUNOASSAY Antibodi yang hanya bisa mengikat satu epitop saja
Monoklonal
antibodi
poliklonal
sel2 dari limpa mencit (sel limfosit B) diambil dan dikembangbiakkan dengan sel
myeloma=hibridoma
antibodi yang dihasilkan diuji, apakah ada antibodi yang diinginkan atau tidak
Sinyal yang digunakan sebagai label dalam immunoassay meliputi atom radioaktif (kebanyakan I, H,
dan C)
Kekurangan: brbahaya bagi kesehatan, perhatian khusus untuk penangan reagen, perlu pelatihan
staf, dan instrumentasi mahal untuk menghitung radioaktivitas
Pada immunoassay setiap sumur pada plate berfungsi sebagai tabung reaksi yang terpisah.
Permukaan dasar sumur pada plat dilapisi oleh salah satu komponen reaksi (analit atau antibodi)terbentuk
kompleks imun pada permukaan sumur.
Penggunaan plat memudahkan langkah pencucian, dan untuk mereaksikan (menggunakan pipet) .
METODE
IMMUNOASSAY
YANG Radioimmunoassay
DIGUNAKAN
PADA ANALISIS Enzim immunoassay
FARMASI
Fluoroimmunoassay
RADIO IMMUNOASSAY
Radioimmunoassay (RIA) adalah suatu teknik analisis berdasarkan reaksi kompetisi antara
antigen bertanda(berlabel) radioaktif yang biasa disebut radioligan, dengan antigen tidak
berlabel untuk memperebutkan antibodi yang jumlahnya terbatas.
Prinsip dasar metode Radioimmunoassay (RIA): Didasarkan pada reaksi antara antibody
(dalam konsentrasi terbatas) dengan antigen. Digunakan untuk menemukan antigen tunggal/
antibodi dalam cairan biologis tunggal dan tehnik pemeriksaan untuk menentukan antibodi
atau antigen denagn reagen yang bertanda zat radioaktif.
Penggunaan teknik Radioimmunoassay memiliki beberapa keuntungan seperti:
1. spesifik, Teknik RIA sangat spesifik karena didasarkan pada sifat imunologis, dimana terjadinya
ikatan antibodi-antigen hanya untuk antigen tertentu saja.
2. peka, karena menggunakan label yang dapat dideteksi dengan peralatan yang mempunyai
kepekaan yang tinggi, sehingga teknik ini sangat baik untuk menganalisis zat atau senyawa-
senyawa yang kadarnya sangat rendah dan berada dalam cairan biologis seperti serum darah.
3. mempunyai ketelitian yang cukup tinggi dan pengerjaannya sederhana.
Table 2. Radlolmmunoassay Protocol for Drugs of
Abuse (Cleeland et al, 1976)
Into 10 X 75 or 12 X 75 mm glass tubes:
• Masukkan antibody
2
Syarat Enzim:
Memiliki aktivitas yang tinggi Enzim yang digunakan:
Stabil pada kondisi reaksi Alkalinephosphat (ALP), B-
Mudah dikonjugasi ke molekul lain galaktosidase, Horseradish Peroxidase
untuk reaksi lanjutan atau (HRP), Glucose Oxidase(GOD)
penyimpanan
Tersedia dalam keadaan murni
Harga terjangkau
Tidak terdapat didalam campuran
sampel biologi yang akan diuji
TAHAPAN EIA (ENZIM IMMUNOASSAY)
Antibodi yang spesifik dilekatkan pada suatu permukaan fase
padat/matriks
Hasil
Ukur radioaktivitas Ambil 0.5 ml
radioaktivitas vs. log supernatan, + 6
Sentrifugasi
dengan Aloka LSC-
digitoksin non label 3000, bandingkan 1700 X g (10
ml larutan
dengan konsentrasi dengan blanko min, 4℃)
scintillation
1-200 ng/ml (A & B)
→ linear
Presisi Antiserum A dan B
• Serum disiapkan dengan cara yang sama
• Serum mengandung 5-100 ng/ml digitoksin → diuji intra-interday
• Hasil: variabilitas uji inter & intraday < 10%
Spesifitas
Human serum + digitoksin + metabolit (digitoksigenin, dihidrodigitoksin, dll)
Menghitung cross-reactivity dengan berbagai metabolit
Hasil: antiserum A lebih spesifik terikat dengan digitoksin dibandingkan
dengan antiserum B
Akurasi
+ (5, 10, 20, 50, 100 ng/ml) digitoksin ke dalam serum → uji intra- & interday
Hasil: Koefisien variasi <10% (n=8) dan % recovery 96.8-105%
Uji Kadar
• Sampel serum disimpan pada suhu -18℃ sampai pengujian dilakukan
• Hasil: Konsentrasi digitoksin pada sampel dengan antiserum A (rata-rata
10.0 ng/ml dengan rentang 1.9-18.9 ng/ml) < sampel antiserum B (12.4
ng/ml (rentang 2.6-24.8 ng/ml)
Akurasi
• Membandingkan kurva kalibrasi (5, 10 , 15,20, & 25 ng/ml) dalam urin
sintetik dengan urin autentik bebas zolpidem
• Hasil: Kalkulasi recovery: 80%
Spesifitas Related & Non-Related
+ 10000 ng/ml zaleplon & zopiclone (related)
Hasil: Tidak ada cross-reactivity terhadap AB
Cut-off Cont:
• HEIA: 10
ng/ml
• LC-MS-MS: 1
ng/ml
Kesimpulan