IMUNOHISTOKIMIA
Aplikasi dasar dan teknik imunologi dalam
mempelajari sel dan jaringan
Dasar: reaksi antigen – antibodi
Manfaat:
- Identifikasi
– Lokalisasi
– Karakterisasi antigen
- Menentukan diagnosis, terapi, dan
prognosis kanker
IMUNOHISTOKIMIA
Banyak cara yang dapat dipakai untuk
melokalisir antigen
Tergantung pada kebutuhan individual,
yaitu:
- jenis jaringan
- derajat sensitivitas
- waktu dan biaya processing
Antigen
umumnya berbentuk protein (kadang
karbohidrat)
Bereaksi dengan bagian (monoklonal) atau
bagian-bagian (poliklonal) antigen yang disebut
epitop
Cocktail Antibodi
Antigen
Perludilakukan seleksi antibodiBeberapa epitop
resisten terhadap pemrosesan jaringan rutin
Rekomendasi:
- Identifikasi imunoglobulin, komplemen,
komplek imun pada biopsi ginjal dan kulit
- Melokalisasi antigen viral, bakterial, proto-
zoal, dalam smear atau cairan tubuh
Antigen
Indirect Method
FITC / TRITC
Keuntungan:
Versatility, dan lebih sensitif daripada direct
method.
Antibodi primer Keterbatasan:
Latar tidak tampak
Harus dengan frozen section
Rekomendasi:
Antibodi dalam serum (dipakai sebagai
Antigen antibodi primer: peny. Otoimun, bakterial, dan
parasit)
Ginjal: Immune complex nephritis & anti GBM disease
Ginjal: IgA nephropathy
Produk infeksi virus: Adenovirus
Produk infeksi virus: CMV
Teknik imunohistokimia
Ada dua komponen utama
Antibodi primer
Sistem deteksi identifikasi hasil reaksi
antigen-antibodi
- sistem pewarnaan (chromogen)
- komponen jembatan/penghubung (antibodi sekunder)
ANTIBODI
Antibodiadalah suatu immunoglobulin
Merupakan reagen inti pada teknik
imunohistokimia
Jumlahnya terus bertambah
Manfaatnya terus bertambah
ANTIBODI
Ada 5 kelas dalam plasma / serum
(sesuai jumlahnya) dalam urutan sbb:
IgG – IgA – IgM – IgD – IgE
Setiap Ig terdiri dari dua rantai berat (H)
identik dan dua rantai ringan (L) identik
Rantai H berbeda dalam hal properti
antigenik dan struktural, dan
menentukan klas dan subklas molekul
Kelas: gamma (IgG), alpha (IgA), mu
(IgM), delta (IgD), dan epsilon (IgE)
Subkelas: dengan subskrip angka mis.
IgG1
Rantai L ada 2 tipe, kappa & lambda
ANTIBODI – IgG
Formula umum: gamma-kappa atau
gamma-lambda
Struktur molekul ditentukan oleh
digesti proteolitik dan dissosiasi
reduktif
Digesti papain pecahnya ikatan yang
rentan pada sisi teminal-N dari
jembatan disulfida antar-rantai H 2
Fab (antigen binding fragment)
heterogen monovalent, dan 1 Fc
Digesti pepsin 2 Fab, sedang Fc
hancur
Struktur Molekul Imunoglobulin
L
Inter-chain disulfide bond
H
IgG kelinci
Variable domain
Constant domain
Proteolytic digestion
with papain
Pepsin digestion
Antibodi
Antibodi sebagian besar dari subklas IgG,
dan sedikit dari IgM
Antibodi yang bereaksi dengan antigen
disebut antibodi primer
Tergantung pembuatannya, ada dua jenis
antibodi: antibodi poliklonal (PoAb) dan
antibodi monoklonal (MoAb)
Antibodi poliklonal (PoAb)
Antibodi polikonal diproduksi oleh
berbagai macam sel imunologik tidak
sama PoAb mengenali berbagai epitop
yang berbeda dari antigen yang sama
lebih sensitif daripada MoAb
Kelemahan:
◦ Masih mengandung antibodi non-spesifik
tak dikehendaki
◦ Kecenderungan warna latar yang kuat
◦ Batch yang berbeda antar pabrik
komparasi antar-lab sulit
Antibodi poliklonal
Rekomendasi:
- Identifikasi imunoglobulin, komplemen,
komplek imun pada biopsi ginjal dan kulit
- Melokalisasi antigen viral, bakterial, proto-
zoal, dalam smear atau cairan tubuh
Antigen
Indirect Method
Enzim peroxidase
Keuntungan:
Versatility, dan lebih sensitif daripada direct
method.
Antibodi primer Keterbatasan:
Makan waktu
Hasil terbaik dengan frozen section
Rekomendasi:
Antibodi dalam serum (dipakai sebagai
Antigen antibodi primer: peny. Otoimun, bakterial, dan
parasit)
Peroxidase-anti-
Peroxidase
Enzim peroxidase
3. PAP-complex
Anti peroxidase
Keuntungan:
Lebih sensitif daripada conjugated antibodies
Hasil pewarnaan sangat baik
2. Antibodi sekunder
Keterbatasan:
Makan waktu
Spesies untuk pembuatan PAP complex = antibodi
1. Antibodi primer primer
Rekomendasi:
Identifikasi tumor tanpa tergantung morfologi atau
diferensiasi
Antigen Lokalisasi ultrastruktur plastik resin
Avidin-Biotin-Complex (ABC)
Enzim peroxidase
Biotin 3. Komplek konjugasi
Avidin
Teknik ini memanfaatkan kemampuan gliko-
protein avidin untuk mengikat 4 molekul biotin
Keuntungan:
Komplek konjugasi dapat dipakai untuk setiap
jenis antibodi (beda spesies)
Hasil sangat baik pada preparat blok parafin
Keterbatasan: makan waktu, dan reagensia
harus cocok dan dilusiharus akurat
Rekomendasi:
Antigen Antigen permukaan jumlah sedikit
Bagus untuk blok parafin yang disimpan lama
Lokasi antigen
Dalam inti
Dalam sitoplasma
Dalam sitoplasma dan inti
Membran sitoplasma: luminal (CA242)
Imunoperoksidase
Secaraimunohistokimia, tumorSel
umumnya positif untuk CK7,PAX2, dan
AMACR
Acquired cystic disease-associated
renal cell carcinoma
Acquired cystic disease-associated renal
cell carcinomapositifterhadap marker RCC
yaitu CD10 dan AMACR. Sebaliknya, CK7
tidak terkekspresi
Multilocular cystic renal neoplasm
of low malignant potential