KARAKTERISTIK PENDERITA
BATU KANDUNG KEMIH DEWASA
DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK
MEDAN TAHUN 2013 - 2015
Oleh :
dr. Mudatsir
Pembimbing :
Dr. Ramlan Nasution, SpU
dr. Syah Mirsya Warli, SpU
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui karakteristik penderita batu
kandung kemih dewasa di RSUP H. Adam Malik Medan
tahun 2013-2015 menurut jenis kelamin, usia, jenis
pekerjaan, pendidikan terakhir, agama, wilayah, gejala
klinis, jumlah batu, ukuran batu, komorbid, dan jenis
tindakan.
Manfaat Penelitian
Menghasilkan ammonia
dan karbondioksida
Meningkatkan pH dan
supersaturasi urin
Pengendapan kristal-kristal
magnesium ammonium fosfat.
Terbentuk Batu
(Torricelli et al, 2012)
Gejala klinis :
Hematuria (makroskopis), dapat
disertai gejala lain berupa keluhan
intermitensi, frekuensi, urgensi,
disuria, pancaran urin yang lemah,
inkontinensia, dan nyeri perut bagian
bawah.
(Benway and Bhayani, 2016)
Penatalaksanaan
Batu Kandung Kemih
Jenis Penelitian
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
Perempuan
15%
Laki-laki
85%
Laki-laki Perempuan
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Usia
Penderita Batu Presentasi
Usia Kandung Kemih (orang) (%)
21-25 5 9,6
26-30 1 1,9
31-35 3 5,8
36-40 6 11,5
41-45 6 11,5
46-50 7 13,5
51-55 7 13,5
56-60 6 11,5
61-65 8 15,4
66-70 1 1,9
71-75 2 3,8
Jumlah 52 100
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Usia
8
8
7
7 7
Kandung Kemih (orang)
6
Penderita Batu
6 6 6
5
5
4
3
3
2
2
1
1 1
0
21-25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55 56-60 61-65 66-70 71-75
Usia (tahun)
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Penderita Batu
Jenis Pekerjaan Kandung Kemih Persentase (%)
(orang)
Wiraswasta 24 46,1
Petani 9 17,3
Pensiunan 3 5,8
IRT 5 9,6
PNS 4 7,7
Pegawai swasta 3 5,8
Mahasiswa 2 3,8
Sopir 2 3,8
Jumlah 52 100
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Mahasiswa Sopir
4% 4%
Pegawai swasta
6%
PNS
Wiraswasta
8%
Petani
Wiraswasta Pensiunan
46%
IRT IRT
9% PNS
Pegawai swasta
Mahasiswa
Pensiunan
6% Sopir
Petani
17%
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih
Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Penderita Batu
Pendidikan
Kandung Kemih Persentase (%)
Terakhir
(orang)
SD 11 21,1
SLTP 7 13,5
SLTA 31 59,6
Sarjana 3 5,8
Jumlah 52 100
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih
Berdasarkan Pendidikan Terakhir
35
30 31
25
Kandung Kemih (orang)
Penderita Batu
20
15
10 11
5 7
3
0
SD SLTP SLTA Sarjana
Pendidikan Terakhir
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sarjana
6% SD
21%
SD
SLTP
SLTA
SLTP
13% Sarjana
SLTA
60%
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih
Berdasarkan Agama
Penderita Batu
Agama Kandung Kemih Persentase (%)
(orang)
Islam 29 55,8
Katholik 1 1,9
Protestan 22 42,3
Jumlah 52 100
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Agama
Protestan
42%
Islam
56%
Katholik
2% Islam Katholik Protestan
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Wilayah
Penderita Batu
Wilayah Kandung Kemih (orang) Persentase (%)
16
15
14
12
Kandung Kemih (orang)
10
Penderita Batu
5
4
4 4
3 3 3
2
2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0
Wilayah
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Gejala Klinis
Penderita Batu
Gejala klinis Kandung Kemih (orang) Persentase (%)
Disuria 35 67,3
Frekuensi 5 9,6
Hematuria 28 53,8
Inkontinensia 4 7,7
Intermitensi 21 40,4
Nokturia 3 5,8
Urgensi 2 3,8
40
35
35
30
Kandung Kemih (orang)
28
Penderita Batu
25 27
20
21
19
15
10
5
5 4 3 1 2 2
0
Gejala Klinis
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih
Berdasarkan Jumlah Batu
Penderita Batu
Jumlah batu Kandung Kemih Persentase (%)
(orang)
1 46 88,5
2 2 3,8
>2 4 7,7
Jumlah 52 100
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Jumlah Batu
>2
2 8%
4%
1
2
>2
1
88%
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih
Berdasarkan Ukuran Batu
25 mm 32 61,5
> 25 mm 20 38,5
Jumlah 52 100
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Ukuran Batu
> 25 mm
38%
25 mm
> 25 mm
25 mm
62%
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Komorbid
Penderita Batu Persentase (%)
Komorbid
Kandung Kemih (orang)
BPH 18 34,6
Striktur Uretra 2 3,8
Neurogenic Bladder 2 3,8
Batu Ginjal 16 30,8
ISK 11 21,1
Hipertensi 6 11,5
DM 8 15,4
Spinal cord Injury 1 1,9
Bladder neck Contacture 1 1,9
Tumor buli 1 1,9
Asam urat 4 7,7
Batu ureter 1 1,9
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Komorbid
Penderita Batu Persentase (%)
Komorbid
Kandung Kemih (orang)
Bronkhitis 1 1,9
Tumor prostat 1 1,9
Cholelithiasis 1 1,9
Dislipidemia 2 3,8
Appendisitis kronis 1 1,9
Hepatitis B 1 1,9
Hidronefrosis 5 9,6
Parkinsons Disease 1 1,9
Anemia 10 19,2
AKI 9 17,3
Tidak Ada 6 11,5
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih
Berdasarkan Jenis Tindakan
Penderita Batu
Jenis tindakan Kandung Kemih Persentase (%)
(orang)
Vesikolitotomi 20 38,5
Litotripsi 27 51,9
Tidak ada 5 9,6
Jumlah 52 100
Karakteristik Penderita
Batu Kandung Kemih Berdasarkan Jenis Tindakan
30
25 27
Kandung Kemih (orang)
20
Penderita Batu
20
15
10
5
5
0
Vesikolitotomi Litotripsi Tidak ada
Jenis Tindakan
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini :
laki-laki (84,6%), perempuan (15,4%)
Usia terbanyak : 61-65 th (15,4%)
Torricelli et al, 2012 : > 75% penderita batu
kandung kemih disebabkan oleh BOO,
umumnya laki-laki usia > 50 tahun.
Yasui et al, 2008 : Batu kandung kemih
sekunder umumnya laki-laki dewasa > 60 th.
Pekerjaan terbanyak wiraswasta 24 orang (46,1%).
Ginting B. (2014) penderita BSK berdasarkan
pekerjaan tertinggi wiraswasta (31,8%).
Berbeda dg Suparlan (2001) di RS Elisabeth Medan :
terbanyak PNS 23,01 %, wiraswasta 22,62 %.
Basiri et al. (2010) : Secara demografi, penderita BSK
terbanyak indoor low-active (67%), outdoor high-
active (16%), outdoor low-active (14%), dan indoor
high-active (3%).
Terendah Mahasiswa 2 orang (3,8%).
Pendidikan terakhir : terbanyak SLTA 31 orang
(59,6%), terendah sarjana 3 orang (5,8%)
Serupa dg Ginting B. (2014) :
tertinggi SMA 64 orang (49,6%)
Menurut Agama :
Terbanyak agama Islam 29 orang (55,8%), Protestan 22
orang (42,3%), dan Katolik 1 orang (1,9%).
Serupa dg Syafrina (2008) di RS Haji Medan :
Penderita BSK beragama Islam (87,7%), Kristen
Protestan dan Katolik (11,8%), Budha (0,5%).
Mayoritas penduduk provinsi Sumatera Utara
memeluk agama Islam. (Sensus penduduk 2010)
Penderita batu kandung kemih mayoritas berasal dari Kota
Medan (28,8%). Hal ini karena lokasi RSUP H. Adam Malik
terletak di wilayah kota Medan.
Menurut Sensus penduduk 2010 : Penduduk terbesar di
provinsi Sumatera Utara di Kota Medan.
RSUP HAM rumah sakit rujukan nasional yang memiliki
fasilitas dan tenaga kesehatan lebih lengkap, sehingga
umumnya pasien telah memiliki komplikasi dan
membutuhkan penanganan lebih lanjut (pembedahan).
Pasien banyak merupakan rujukan dari RS swasta yang ada di
kota Medan. Meskipun pasien lain juga ditemukan berasal
dari daerah lain di luar kota medan.
Gejala klinis : terbanyak disuria 35 orang
(67,3%), diikuti hematuria 28 orang (53,8%).
Penelitian sebelumnya oleh Torricelli et al, 2012 :
gejala LUTS dialami sekitar 50% pasien batu
kandung kemih.
Benway et al,2016 : Gejala paling umum adalah
hematuria dan jarang yang ditemukan tanpa
keluhan meskipun pada penelitian ini juga
ditemukan 2 penderita (3,8%) tanpa keluhan.
Menurut jumlah batu terbanyak : 1 buah
46 orang (88,5%), lebih dari 2 buah 4 orang
(7,7%), dan 2 buah 2 orang (3,8%).
Jumlah batu 1 buah umumnya batu yang
paling besar yang dapat terdeteksi saat
pemeriksaan BNO/USG, sehingga batu ukuran
lebih kecil kurang terdeteksi.
Menurut Ukuran batu terbanyak 25 mm 32
orang (61,5%), dan > 25 mm 20 orang (38,5%).
Persentase ini lebih rendah dibandingkan dengan
penelitian sebelumnya oleh Douenias et al, 1991 :
Dari 100 pasien batu kandung kemih 80 % ukuran
batu < 2 cm.
Ukuran batu yang kecil umunya sudah dapat
menimbulkan manifestasi klinis pada pasien
sehingga mendorong pasien untuk datang berobat ke
rumah sakit.
Komorbid terbanyak BPH : 18 orang (34,6%).
BPH adalah penyebab tersering BOO dan lebih dari
75% menyebabkan batu kandung kemih.
(Papatsoris et al, 2006, dan Torricelli et al, 2012)
Batu ginjal 16 orang (30,8%).
Batu kandung kemih dapat berkembang secara de
novo di kandung kemih atau maturasi dari nidus yang
bermigrasi dari saluran kemih bagian atas (ginjal)
yang gagal dikeluarkan secara spontan.
(Benway et al, 2016)
Pada penelitian ini : ISK 11 orang (21,1%)
Torricelli et al, 2012 : Kasus ISK 22-34 % merupakan batu
kandung kemih. Etiologi tersering (kultur urin) Proteus sp.
Proteus, strain Pseudomonas dan E. Coli menghasilkan urease
yang menghidrolisis urea dan menghasilkan ammonia dan
karbondioksida, meningkatkan pH dan supersaturasi urin
pengendapan kristal-kristal magnesium ammonium fosfat.
Yilmaz et al. (2012) : Hubungan BSK dengan ISK di Turki dari
177 sampel, 27 sampel : BSK+ISK, lalu dibuktikan dengan
kultur urin positif.
Ertan et al. (2011) di Turki dengan 85 sampel menemukan
bahwa 22 sampel (22,5%) mengalami ISK.
Jenis tindakan terbanyak : litotripsi 51,9%, sedangkan
vesikolitotomi 38,5%.
Di RSUP H. Adam Malik Medan tindakan pembedahan untuk
batu kandung kemih umumnya dilakukan dengan 2 cara yaitu
litotripsi dan vesikolitotomi.
Litotripsi : Dilakukan untuk ukuran batu 25 mm hal ini
karena alat penghancur batu (litotriptor) jenis mekanik yang
biasa digunakan hanya dapat menghancurkan batu ukuran
maksimal 25 mm. Alat litotriptor lain yang digunakan adalah
jenis pneumatik yang lebih efektif untuk batu ukuran 25
mm karena bila pada batu ukuran >25 mm membutuhkan
waktu pembedahan yang lebih lama.
Menurut efektivitasnya : Razvi et al. membandingkan
litotripsi mekanik, ultrasonik dan elektrohirolik. Dari
106 pasien penderita batu kandung kemih masing2 :
88%, 63% dan 90%. Menurut komplikasi litotripsi :
mekanik (9%), elektrohidrolik (6%), dan ultrasonik
(tidak ada).
Batu ukuran > 25 mm di RSUP HAM
vesikolitotomi. Tindakan vesikolitotomi Sebelumnya
dianggap sebagai gold standar untuk pengobatan
batu kandung kemih. Namun Damirel et al, 2006 :
Akhir-akhir ini tindakan vesikolitotomi mulai di
tinggalkan. terbaru minimal invasif.
KESIMPULAN
Karakteristik penderita batu kandung kemih
dewasa di RSUP H. Adam Malik Medan tahun
2013 sampai dengan 2015 :
Jenis kelamin laki-laki (84,6%), perempuan (15,4%)
Usia 61-65 tahun (15,4%)
Jenis pekerjaan : Wiraswasta (46,1%)
Pendidikan terkahir : SLTA (59,6%)
Agama : Islam (55,8%)
KESIMPULAN