Diskel 26 - Osteokondroma
Diskel 26 - Osteokondroma
Dian Wiraningsih
Intan Nurhayati
Pembagian keganasan tulang:
2.Hamartoma
Osteogenik : Osteoma, Osteokondroma
Kondrogenik : Endokondroma
Kolagenik : Angioma, Kista tulang aneurisma.
3.Neoplasma tulang sejati
a. Tumor yang membentuk tulang (Osteogenik)
Jinak : - Osteoid Osteoma
Ganas: - Osteosarkoma
- Osteoblastoma
- Osteoma
b. Tumor yang membentuk tulang rawan (Kondrogenik)
Jinak :- Kondroblastoma
Ganas : - Kondrosarkoma
- Kondromiksoid Fibroma
- Enkondroma
- Osteokondroma
Osteokondroma (Eksostosis Osteokartilaginous)
-merupakan tumor tulang jinak yang paling sering
ditemukan
-menyerang usia 10-20 tahun.
-tumbuh pada permukaan tulang, sebagai benjolan yang
keras
Radionuklida scanning
Pemeriksaan ini biasanya dipergunakan pada lesi yang kecil
seperti osteoma.
CT-Scan
Pemeriksaan CT-scan dapat memberikan informasi tentang
keberadaan tumor apakah intraoseus atau ekstraoseus.
MRI
MRI dapat memberikan informasi apakah tumor berada dalam
tulang, apakah tumor berekspansi ke dalam sendi atau ke
jaringan lunak.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan
tambahan/penunjang dalam membantu menegakkan diagnosis
tumor.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi:
Darah
Pemeriksaan darah meliputi pemeriksaan laju endap darah,
haemoglobin, serum fosfatase alkali, serum elektroforesis
protein, serum fosfatase asam yang memberikan nilai
diagnostik pada tumor ganas tulang.
Urin
Pemeriksaan urin yang penting adalah pemeriksaan protein
Bence-Jones.
Pada pemeriksaan mikroskopis
Tampak bahwa cap kartilago mempunyai fokus sel-sel
kartilago yang berproliferasi pada cap bagian dalamnya.
Terdapat daerah reabsorpsi kartilago diantara trabekula
subkondral tulang disekitar pertumbuhan osteokondroma,
kadang-kadang teramati adanya sumsum fibrosa akibat
deposisi kalsium.
Transformasi maligna osteokondroma jarang ditemukan,
tetapi bila terjadi maka yang mengalami perubahan maligna
adalah daerah kartilago dan bukan daerah tulang.
Proliferasi kartilago yang cepat pada suatu osteokondroma
dapat terjadi setelah lempeng pertumbuhan menutup atau
terjadinya invasi komponen-komponen kartilago ke dalam
daerah penulangan.
Penampakan pada foto rontgen cukup bersifat
patognomonik. Pada foto polos, osteokondroma
tampak sebagai penonjolan tulang (eksostosis) yang
berasal dari permukaan atau korteks tulang.
Morfologi lesi dapat berupa penonjolan tulang
dengan tangkai (stalk) yang semakin meruncing
(tapering) mendekati korteks tulang (pedunculated
osteochondroma) atau lesi dengan basis yang lebar
pada korteks (sessile osteochondroma).
Tampak penonjolan
tulang berbatas tegas
(eksostosis), sebagian
diliputi tulang rawan,
dengan ujung distal
bulosa pada metafisis
yang menjauhi sendi
dengan gambaran cowl
flower/bunga kol
Osteochondroma
* Pertumbuhan keluar dari tulang berasal dari cortex
diafise tulang panjang
* menjauhi sendi (eksostosis)
Ro :
- Tipe pedunculated (khas tonjolan tulang dari
cortex dengan gambaran dari trabekula lesi
masuk dalam medulla melalui defek dari cortex
- Kalsifikasi dalam lesi
- Ukuran 8-10 cm arah menjauhi sendi
- Pada pelvis dan scapula gambaran irreguler
dengan densitas tinggi memberi gambaran
Bunga Kol
osteochondroma
pada costa
Sessile osteochondroma pada humerus
osteokondroma multiple
osteokondroma
Penatalaksanaan
a. Manajemen nyeri
Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam,
visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan farmakologi ( pemberian analgetika ).
c. Edukasi kesehatan
Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan
terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.