Anda di halaman 1dari 15

Nama kelompok :

Neraca lajur perusahaan dagang


Neraca lajur dalam sebuah perusahaan mirip sekali dengan
neraca lajur dengan perusahaan jasa. Akun baru yang utama
adalah persediaan yang harus disediakan dengan hasil
perhitungan fisik. Selai itu neraca lajur perusahaan dagang juga
memuat beberapa akun baru lain nya, seperti penjualan, retur dan
& pengurangan harga penjualan, potongan penjualan,dan bebean
pokok penjualan. Prosedur pembuatan neraca lajur tidak berbeda
dengan apa yang berlaku pada perusahaan jasa. Angka-angka yag
tercantum dalam neraca saldo, di tambah atau di kurangi
penyesuayan, menjadi angka saldo setelah disesuaikan.
Selanjutnya kita pindahkan pendapatan dan beban ke kolon laba-
rugi, dan aset, kewajiban, serta modal di pindahkan ke kolom
neraca.
Contoh worksheet/neraca lajur
NADA KENCANA

Neraca Lajur
untuk tahun yang terakhir tanggal 31 desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
Neraca Saldo
Laporan Laba
Neraca Saldo Penyesuaian Setelah Neraca
Rugi
Nama Akun disesuaikan

D K D K D K D K D K

Kas 2800 2800 2800

Piutang Usaha 4600 4600 4600

Persediaan 40500 300 40200 40200

Asuransi Dibayar Dimuka 300 100 200 200

Perlengkapan 600 500 100 100

Mobil 33200 33200 33200

Akumulasi Depr. Mobil 2400 600 3000 3000

Utang Usaha 39500 39500 39500

Utang Wesel 12600 12600 12600

Pendapatan Dit. Dimuka 1500 800 700 700


Utang Gaji 400 400 400

Modal Arifin 25900 25900 25900

Prive Arifin 54100 54100 54100

Pendapatan Penjualan 168500 800 169300 169300

Retur Penjualan 2000 2000 2000


Potongan penjualan 1400 1400 1400

Beban Pokok Penjualan 90500 300 90800 90800

Beban Gaji 9800 400 10200 10200

Beban Sewa 8400 8400 8400


Beban Asuransi 900 100 1000 1000
Beban Depresiasi 600 600 600
Beban Perlengkapan 500 500 500
Beban Bunga 1300 1300 1300

250400 250400 2700 2700 251400 251400 116200 169300 135200 82100

53100 53100

Laba Bersih 169300 169300 135200 135200


Penutupan pada perusahaan
dagang
Penutupan buku pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan
penutupan buku pada perusahaan jasa. Empat tahapan yang dilakukan
didalam membuat jurnal penutupan buku adalah :
Tahap 1: pindahkan saldo akun pendapatan keakun rugi-laba. Ayat
jurnal ini memindahkan saldo akun penjualan
Tahap 2: pindahkan saldo semua akun beban dan akun kontra ke akun
rugi-laba. Ayat jurnal ini memindahkan total beban dan kontra
pendapatan (akun-akun bersaldo debet) kesisi debet akun rugi- laba
Tahap 3: akun rugi-laba sekarang bersaldo laba(atau saldo rugi ).
Pindahkan saldo rugi laba ke modal. Ayat jurnal ini memindahkan
saldo laba ke sisi kredit akun modal yang berarti menambahkan saldo
modal.
Tahap 4 : pindahkan sisis aku prive (jika ada ) ke akun modal. Ayat
jurnal ini akan memindahkan saldo pengambilan prive ke sisi debet
akun modal berarti mengurangi modal.
Contoh jurnal penutup

Jurnal penutup pada perusahaan dagang


Des
31 penjualan 169300000
laba-rugi 169300000

31 laba -rugi 116200000
potongan penjualan 1400000
retur potongan penjualan 2000000
beban pokok pejualan 90800000
beban gaji 10200000
beban sewa 8400000
beban depresiasi 600000
beban asuransi 1000000
beban perlengkapan 500000
beban bunga 1300000

31 laba-rugi 53100000
modal arifin 53100000

31 modal arifin 54100000
prive arifin 54100000
Laporan laba-rugi dalam
perusahaan dagang
Laporan laba-rugi diawali dengan penjualan,
beban pokok penjualan, dan laba kotor,
selanjutnya diikuti oleh beban operasi yaitu
semua beban (kecuali beban pokok penjualan)
yang terjadi dalam melaksanakan kegiatan
utama perusahaan.
Format bertahap (multiple
step)
Sesuai dengan namanya,
laporan laba-rugi bertahap
atau multiple step menyajikan
data dalam beberapa tahap
untuk akhirnya sampai pada
laba, laporan laba-rugi bersh .

Dalam laporan
laba-rugi Format satu tahap (single step )
dibagai menjadi dalam bentuk ini hanya ada satu
2 format yaitu : tahap pengurangan total beban
terhadap total pendapatan
untuk menentukan besarnya
laba bersih.
Contoh Laporan Laba Rugi Bentuk
Contoh laba rugi berbentuk Satu Tahap
berbentuk bertahap
NADA KENCANA
Laporan Laba-Rugi
NADA KENCANA

Laporan Laba-Rugi Untuk tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011


Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011


Rp165,900,00
Pendapatan penjualan Rp169,300,000.00
Pendapatan penjualan ( bersih ) 0
Dikurangi: Retur & Pengurangan Harga

Penjualan Rp2,000,000.00
Beban-beban:

Rp90,800,
Potongan Penjualan Rp1,400,000.00 Rp3,400,000.00


Beban pokok penjualan 000

Penjualan Bersih Rp.165.900.000,00


Beban gaji 10200000

Beban pokok penjualan Rp90,800,000.00


Beban sewa 8400000

Laba Kotor Penjualan Rp75,100,000.00


Beban asuransi 1000000

Beban depresiasi 600000
Beban Operasi

Beban gaji Rp102,000,000.00


Beban perlengkapan 500000
Beban sewa Rp8,400,000.00

Beban asuransi Rp1,000,000.00


Beban bunga 1300000
Beban depresiasi Rp600,000.00

Beban perlengkapan Rp500,000.00 Rp20,700,000.00


Total beban 112800000
Laba bersih operasi Rp54,400,000.00

Pendapatan & Beban Lain


Laba bersih Rp53,100,000
Beban bunga Rp1,300,000.00

Laba Bersih Rp53,100,000.00


Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal pada sebuah perusahaan
dagang persis sama dengan laporan perubahan modal
pada perusahaan jasa.
nada kencana
laporan perubahan modal
untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011

modal Arifin 25900000

ditambah : Laba Bersih 53100000

79000000

dikurangi: Pengambilan Prive -54100000

Modal Arifin, 31 Des.2011 24900000


Neraca pada perusahaan dagang

Neraca pada perusahaan dagang juga sama dengan


neraca pada perusahaan jasa , kecuali pada bagian aset
lancar perusahaan dagang dicantumkan akun
persediaan ( yang tidak kita jumpai pada perusahaan
jasa, karena perusahaan jasa tidak memiliki persediaan).
PERSEDIAAN DALAM PERUSAHAAN
DAGANG

Perusahaan dagang dapat menerapkan salah


satu dari dua sistem persedian yaitu : (1)
sisitem persediaan perpetual (2) sistem
persediaan periodik. salah satu perbedaan
utama antara kedua sistem ini adalah saat
dilakukannya perhitungan beban pokok
penjualan.
JURNAL PENYESUAIAN DALAM SISTEM
PERIODIK

Dalam sistem persediaan periodik, sebagai konsekuensi dari


sistem pencatatan persediaan, maka jurnal penyesuaian atas
persediaan pada akhir periode harus dilakukan. Hal ini
diperlukan karena jurnal-jurnal yang dibuat dalam sistem
periodik untuk mencatat transaksi pembelian dan penjualan
barang dagangan tidak memungkinkan bagi perusahaan
untuk menentukan jumlah persediaan akhir periode dan
jumlah harga pokok penjualan selama periode yang
bersangkutan. Oleh karena itu, pada akhir periode diperlukan
jurnal penyesuaian untuk mencacat persediaan akhir yng
datanya diambil dari hasil perhitungan fisik
NERACA LAJUR SISTEM PERSEDIAAN
PERIODIK
Sebagai akibat dari perbedaan dalam jurnal penyesuaian, maka dengan
sendirinya data dalam kolom penyesuaian di neraca lajur juga akan
beerbeda. Tehnis pembuatan neraca secara lajur secara umum dan akun-
akun lain selain yanhg menyangkut persediaan dan beban pokok
penjualan tidak berbeda dengan pembuatan neraca lajur pada
perusahaan dagang yang menyelenggarakan sistem persediaan
perpetual.
Contoh neraca lajur sistem persediaan periodik (sebagian)
Retur
10,400 (4) 10.400
Pembelian
Potongan
6,800 (5)6.800
Pembelian

Beban
(4)
Pokok (1) 36.000
10.400
Penjualan
(2) (5)

325.000 6.800
(6)
(3) 12.200
40.000

Perbandingan Antara Jurnal Dalam Sistem
Perpetual Dengan Sistem Periodik

Jurnal Untuk Transaksi Pembelian


Tangga
l Transaksi Sistem Persediaan Perpetual Sistem Persediaan Periodik
Mei-04 Pembelian secara kredit Persediaan barang dagangan xx Pembelian xx
Utang usaha xx Utang usaha xx
Mei-06 Biaya Aangkut Pembelian Persediaan barang dagangan xx Biaya Angkut pembelian xx
Kas xx Kas xx
Retur dan Pengurangan
harga pembelian
Mei-08 Utang usaha xx Utang usaha xx
Retur&Pengurangan harga
Persediaan barang dagangan xx pembelian xx
Pembayaran Utang
Mei-14 dengan potongan Utang usaha xx Utang usaha xx
Kas xx Kas xx
Persediaan barang dagangan xx Potongan pembelian xx
Lanjutan...

Jurnal untuk transaksi penjualan


Transaksi Sistem PersediaanPerpetual Sistem persediaan Periodik
Mei 4 Penjualan secara kredit Piutang usaha xx Piutang usaha xx

Pendapatan penjualan xx Pendapatan penjualan xx

Beban pokok penjualan xx Tidak ada jurnal untuk


mencatat beban pokok
Persediaan barang dagangan xx penjualan
Mei 8 Retur dan potongan harga Retur & pengurangan Retur & pengurangan
penjualan
Harga penjualan xx Harga penjualan xx

Piutang usaha xx Piutang usaha xx

Persediaan barang dagangan xx Tidak ada jurnal

Beban pokok penjualan xx


Mei Penerimaan kas dan piutang Kas xx Kas xx
14 dengan potongan
Potongan penjualan xx Potongan penjualan xx

Piutang usaha xx Piutang usaha xx

Anda mungkin juga menyukai