Anda di halaman 1dari 47

MEKANISME KLAIM OBAT DAN PERBEKALAN

KESEHATAN UNTUK FKTP DAN FKRTL DALAM


SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

DRG. FAJRIADINUR, MM.


Direktur Pelayanan

Disampaikan Sosialisasi Perturan Perundang-Undangan Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan


Bandung, 28 November 2014
www.bpjs-kesehatan.go.id
1
AGENDA
1 PENDAHULUAN

2 SISTEM PEMBAYARAN FASKES

3 MEKANISME PEMBAYARAN OBAT

4 MEKANISME KLAIM OBAT

5 TANTANGAN PELAYANAN OBAT


1. PENDAHULUAN

3
UU SJSN dan UU BPJS

1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN

4
www.bpjs-kesehatan.go.id
Sistem Jaminan Sosial Nasional
3 Azas 5 Program 9 Prinsip
Jaminan Kegotong-royongan
Kemanusiaan
Kesehatan Nirlaba
Manfaat Keterbukaan
Jaminan Kehati-hatian
Keadilan sosial Kecelakaan Kerja Akuntabilitas
bagi seluruh
Jaminan Hari Tua Portabilitas
rakyat Kepesertaan wajib
Indonesia Jaminan Pensiun
Dana amanat
Jaminan Hasil pengelolaan dana
Kematian digunakan seluruhnya
untuk pengembangan
program dan sebesar-
besarnya untuk
kepentingan peserta

5
Per.Pres. RI Nomor : 111 Tahun 2013 pasal 6 :
(1) Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat WAJIB dan
mencakup SELURUH penduduk Indonesia

2013 2014 - 2019 CAKUPAN


SEMESTA 2019

Badan Hukum PRIVATE Badan Hukum PUBLIK


Di bawah Menteri BUMN Langsung Bertanggung Jawab Kepada PRESIDEN
Semula Hanya Untuk Jaminan
Untuk Mengelola Jaminan Kesehatan
Kesehatan PNS dan Pensiunan
TNI/POLRI + Prts Kem + Vet SELURUH RAKYAT INDONESIA
6
www.bpjs-kesehatan.go.id
STAKE HOLDERS PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS

BPJS KESEHATAN

PEMERINTAH

PESERTA FASKES

7
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

STAKEHOLDERS
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pemerintah BPJS Faskes
Menetapkan paket manfaat Jaminan Kesehatan X
Menetapkan besaran iuran premi X
Menentukan dan mendaftarkan peserta PBI X
Menentukan Sistem Pembayaran Faskes X
Mengembangkan clinical guidelines X
Melakukan dan/atau menerima pendaftaran Peserta X
Memungut dan mengumpulkan Iuran dari Peserta dan Pemberi
X
Kerja
Menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah X
Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan Peserta;
X
Melakukan seleksi, credentialing, kontrak dengan Faskes (baik
X
Pemerintah dan Swasta)
Melakukan proses tagihan klaim dan pembayaran kepada
X
Faskes
Utilization/claim reviews X
Memberikan informasi mengenai Program Jaminan Kesehatan
X
kepada Peserta
Menyediakan Layanan Kesehatan X
Mengelola Sistem Rujukan X

Quoted from: Hidayat B et al,Health Financing 8


MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
Perpres 12/2013 Pasal 20

Bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup


pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
pelayanan obat, bahan medis habis pakai sesuai dengan
indikasi medis yang diperlukan

Medis Non Medis

FKTP FKRTL Akomodasi Ambulan


terikat
dengan
besaran
9
iuran
PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN

Meliputi pelayanan kesehatan non Meliputi pelayanan kesehatan spesialistik dan


spesialistik yang mencakup: subspesialistik yang mencakup

Pelayanan Tingkat Pertama Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan


1. Administrasi pelayanan; Meliputi:
2. Pelayanan promotif dan preventif; 1. Administrasi pelayanan;
3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi 2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh
medis; dokter spesialis dan subspesialis;
4. Tindakan medis non spesialistik, baik 3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non-
operatif maupun non operatif; bedah sesuai dengan indikasi medis;
5. Pelayanan obat dan bahan medis habis 4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
pakai; 5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan
6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan indikasi medis;
medis; 6. Rehabilitasi medis;
7. Pemeriksaan penunjang diagnostik 7. Pelayanan darah;
laboratorium tingkat pratama; dan 8. Pelayanan kedokteran forensik klinik;
8. Rawat inap tingkat pertama sesuai 9. Pelayanan jenazah (pemulasaran jenazah) pada pasien
dengan indikasi yang meninggal di fasilitas kesehatan (tidak termasuk
peti jenazah);
10. Perawatan inap non-intensif;
11. Perawatan inap di ruang intensif; dan
Perpres 12/2013 pasal 22 12. Akupunktur medis

Permenkes 28/2014
10
PERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA JKN
S.D. 31 OKTOBER 2014

135
Millions

130

125

120 Jumlah Peserta

115

110
Jun-14
Feb-14

Sep-14
Mar-14

Jul-14

Agust-14
Jan-14

Apr-14

Mei-14

Okt-14 11
Jumlah Faskes Per Jenis FKTP
Per Oktober 2014

NO JENIS FASKES TOTAL TOTAL

1 DOKTER PRAKTIK PERORANGAN 3,786


0%
5%
2 KLINIK POLRI 570
21% DR
3% KLINIK POLRI
3 KLINIK PRATAMA 2,034 55% 12% KLINIK PRATAMA
4%
KLINIK TNI
4 KLINIK TNI 753
PUSKESMAS
5 PUSKESMAS 9,778 RS D PRATAMA
GIGI
6 RS D PRATAMA 8

Sub Total 16,929


GIGI 887
JUMLAH FASKES RUJUKAN
PROVIDER BPJS KESEHATAN
No Uraian Jumlah
Klinik Utama
4%
1 RS Pemerintah RS
- Kelas A 18 RS Swasta
Pemerintah
- Kelas B 138 38%
38%

- Kelas C 300
- Kelas D 164
2 RS Khusus Non Jiwa 138
3 RS Khusus Jiwa 34
4 RS TNI 103 RS POLRI RS TNI
RS Khusus
RS Khusus
9%
5 RS Polri 40 3% 6% Jiwa
6 RS Swasta 610 2%

7 Klinik Utama 67
Total 1.612
Alur Pelayanan Kesehatan

Peserta

Rujuk / Rujuk Balik


FKTP

Emergency

FKRTL

Kapitasi

Klaim

BPJS
Branch Office
2. SISTEM PEMBAYARAN FASKES

15
REGULASI

Beberapa regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan program


JKN:
1. UU No. 40 Tahun 2004
2. UU No. 24 Tahun 2011
3. Perpres No. 12 Tahun 2013
4. Perpres No. 111 Tahun 2013
5. Permenkes No. 71 Tahun 2013
6. Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014
8. Kepmenkes No 328 Tahun 2013
9. Kepmenkes No 159 Tahun 2014
10. Kepmenkes No. 455 Tahun 2013
11. Permenkes No. 27 Tahun 2014
12. Permenkes No. 28 Tahun 2014
13. Permenkes No 59 Tahun 2014

16
DASAR HUKUM
UU No 40 Tahun 2004
Tentang SJSN

Pasal 24
(3) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan
sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu
pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan, kesehatan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

Penjelasan Pasal 24
(3) Dalam pengembangan pelayanan kesehatan, Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial menerapkan sistem kendali
mutu dan kendali biaya termasuk menerapkan iuran
biaya untuk mencegah penyalahgunaan pelayanan
kesehatan.

17
Sistem Pembayaran

18
Dasar hukum Pelayanan Obat
UU No 40/2004 pasal 25
Daftar dan harga tertinggi obat-obatan, serta bahan medis habis pakai yang
dijamin oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

PerPres 111/2013 pasal 32


(1) Pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai untuk Peserta
Jaminan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan berpedoman pada daftar dan harga
obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang ditetapkan oleh Menteri.
(4) Daftar obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Formularium Nasional dan
Kompendium Alat Kesehatan

Formularium Nasional
Daftar Obat (KMK 328/MENKES/SK/IX/2013)
(KMK 159/MENKES/SK/V/2014)

Plafon Harga Obat E-Catalogue Obat 2014


19
UPDATE REGULASI
1. Permenkes No. 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem INA
CBGs
- Diundangkan pada tanggal 16 Juni 2014
- Berlaku tanggal 1 Januari 2014

2. Permenkes No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan


Program JKN
- Diundangkan pada tanggal 25 Juni 2014
- Berlaku sejak tanggal diundangkan

3. Permenkes 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan


Dalam Penyelenggaaraan Jaminan Kesehatan
- Diundangkan pada tanggal 15 September 2014
- Berlaku sejak tanggal 1 September 2014

20
SISTEM PEMBAYARAN FKTP
Permenkes No. 59/2014

SISTEM RJTP (Konsultasi, Obat, BMHP


KAPITASI
PEMBAYARAN Tindakan, Promotif Preventif

FFS (DI LUAR AKOMODASI DMP & PROGRAM RUJUK


KAPITASI) RITP BALIK (Obat & LAB)

KEBIDANAN DAN
TRANSFUSI DARAH
NEONATAL

KELUARGA SCREENING
BERENCANA KESEHATAN
(DM, HT, Ca Cervix)

GAWAT DARURAT NON


FASKES KERJA SAMA AMBULANCE

21
SISTEM PEMBAYARAN DI FKRTL
Permenkes no. 59/2014

KONSULTASI
AKOMODASI, ALKES,
OBAT, BMHP, DLL

SISTEM PEMBAYARAN
INA CBGS
TINDAKAN MEDIS
(OPERASI DAN NON
OPERASI)

OBAT KEMOTERAPI

7 ALAT BANTU
KESEHATAN

OBAT KRONIS NON


STABIL
DI LUAR PAKET
INACBGS
PET SCAN

CAPD
KETENTUAN KHUSUS:
PASIEN THALASSEMIA
PASIEN HAEMOPHILIA AMBULANS

22
MEKANISME PEMBAYARAN OBAT
DI LUAR PAKET KAPITASI DAN PAKET INA CBGS

23
MEKANISME PEMBAYARAN OBAT
DILUAR KAPITASI DAN INA CBGS
NO. URAIAN SEBELUM PMK 59/2014 SETELAH PMK 59/2014

1. Acuan Harga 1. E-Katalog 1. Harga dasar obat sesuai E-


Dasar Obat PRB 2. Jika obat E-Katalog tidak ada mengacu Katalog + biaya pelayanan
DPHO kefarmasian.
3. Jika tidak ada di E-Katalog mengacu 2. Biaya Pelayanan kefarmasian
DPHO. Harga DPHO berlaku 6 bln setelah E- = Faktor Pelayanan x Harga
Katalog ditetapkan Dasar obat E-Katalog
4. Jika tidak ada di E-Katalog dan DPHO 3. Ada peningkatan besaran
Harga Faktur Pembelian Faktor Pelayanan. Tanpa
5. Harga obat + Faktor Pelayanan Kefarmasian biaya embalage
+ Embalage sesuai SE Menkes No. 31/2014
2. Acuan Harga 1. Mekanisme 7:23 1. Mekanisme 7: 23
Dasar Obat 2. E-Katalog 2. Harga dasar obat sesuai E-
Kronis Belum 3. Jika obat E-Katalog tidak ada mengacu Katalog + biaya pelayanan
Stabil di FKRTL DPHO kefarmasian.
4. Jika tidak ada di E-Katalog mengacu 3. Biaya Pelayanan kefarmasian
DPHO. Harga DPHO berlaku 6 bln setelah E- = Faktor Pelayanan x Harga
Katalog ditetapkan Dasar obat E-Katalog
5. Jika tidak ada di E-Katalog dan DPHO 4. Ada peningkatan besaran
Harga Faktur Pembelian Faktor Pelayanan. Tanpa
6. Harga obat + Faktor Pelayanan Kefarmasian biaya embalage
+ Embalage sesuai SE Menkes No. 31/2014
24
...lanjutan
NO. URAIAN SEBELUM PMK 59/2014 SETELAH PMK 59/2014

3. Acuan Harga 1. E-Katalog Pengajuan klaim pada


Dasar Obat 2. Jika obat E-Katalog tidak ada pemberian obat kemoterapi
Kemoterapi mengacu DPHO berlaku sesuai dengan tarif
3. Jika tidak ada di E-Katalog mengacu dasar INA-CBGs ditambah
DPHO. Harga DPHO berlaku 6 bln setelah dengan tarif obat
E-Katalog ditetapkan kemoterapi yang jenisnya
4. Jika tidak ada di E-Katalog dan DPHO sesuai dengan Formularium
Harga Faktur Pembelian Nasional dan besarannya
5. Harga obat + Faktor Pelayanan sesuai dengan E-Katalog.
Kefarmasian + Embalage sesuai SE
Menkes No. 31/2014

TIDAK ADA BIAYA PELAYANAN KEFARMASIAN BPJS


KESEHATAN AKAN TETAP MEMBAYAR OBAT
KEMOTERAPI SESUAI E-KATALOG TANPA BIAYA
PELAYANAN KEFARMASIAN SAMPAI DILAKUKANNYA
REVISI PERMENKES 59/2014

25
Pengajuan Klaim obat Thallasemia
PMK No. 27/2014

Rawat Jalan tanpa obat kelasi Besi ditagihkan paket INA CBGs rawat Jalan tanpa Top Up obat
Rawat Jalan + obat kelasi besi ditagihkan paket INA CBGs rawat Inap + Top Up obat
Rawat Inap tanpa obat kelasi besi ditagihkan paket INA CBGS rawat inap tanpa Top Up obat
Rawat Inap + obat kelasi ditagihkan paket INA CBGS rawat inap + Top Up obat
Pasien dirawat inap + transfusi darah tanpa obat
klaim rawat inap + prosedur tranfusi tanpa Top Up obat
Top Up obat tidak ditagihkan Fee For Service tetapi merupakan tambahan
dari Paket INA CBGs (special CMGs)

KLAIM THALASEMIA RAWAT JALAN YANG DIAJUKAN SEBAGAI KASUS RAWAT INAP
HANYA BISA DILAKUKAN 1 KALI SEBULAN

Pasien selain Thalasemia Mayor tidak


mendapatkan top-up special drug.

26
Pengajuan Klaim Hemofilia A dan Hemofilia B
PMK No. 27/2014

KASUS PENAGIHAN KLAIM


PELAYANAN RAWAT JALAN/INAP + TARIF INA CBGS RAWAT INAP +
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH TAMBAHAN TARIF HEMOFILIA
PELAYANAN RAWAT JALAN TANPA TARIF INA CBGS RAWAT JALAN
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
PELAYANAN RAWAT INAP TANPA TARIF INA CBGS RAWAT INAP
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH

TAMBAHAN TARIF HEMOFILIA SAMA UNTUK SEMUA TINGKAT KEPARAHAN KASUS DAN
SEMUA KELAS PERAWATAN
KELAS RUMAH SAKIT

REGIONAL RSUPN RSKRN A B C D

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

REG 1 12.178.400 10.898.800 9.908.000 7.914.200 6.298.800 5.272.750

REG 2 9.997.250 7.985.450 6.355.500 5.320.200

REG 3 10.026.950 8.009.200 6.374.400 5.336.000

REG 4 10.175.600 8.127.700 6.468.900 5.415.100

REG 5 10.264.750 8.199.150 6.525.550 5.462.550

27
PMK No. 28
Th 2014

Larangan menarik iur biaya untuk obat


Penggunaan obat di luar Formularium nasional di
FKRTL hanya dimungkinkan setelah mendapat
rekomendasi dari Ketua Komite Farmasi dan Terapi
dengan persetujuan Komite Medik atau
Kepala/Direktur Rumah Sakit yang biayanya sudah
termasuk dalam tarif INA CBGs dan tidak boleh
dibebankan kepada peserta.

28
PMK No. 28
Th 2014

Fasilitas kesehatan tidak


diperbolehkan meminta iur biaya
kepada peserta selama
mendapatkan manfaat pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya.

29
MEKANISME KLAIM OBAT
DI LUAR PAKET KAPITASI DAN PAKET INA CBGS

30
DASAR HUKUM

UU NO 40 TAHUN 2004 PASAL 24


(2) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial wajib membayar fasilitas kesehatan atas pelayanan
yang diberikan kepada peserta paling lambat 15 (lima belas) hari sejak permintaan
pembayaran diterima

PERPRES 111/2013 PASAL 38


(1) BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan
kepada peserta paling lambat:
a. Tanggal 15 (lima belas) setiap bulan berjalan bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
yang menggunakan cara pembayaran pra upara berdasarkan kapitasi; dan
b. 15 (lima belas) hari sejak dokumen klaim diterima lengkap bagi Fasilitas Kesehatan
rujukan tingkat lanjutan

PERMENKES 71/2013 PASAL 12 AYAT (5)


Kewajiban BPJS Kesehatan paling sedikit terdiri atas:
b. melakukan pembayaran klaim kepada Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan
kepada Peserta paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak dokumen klaim diterima
lengkap.
31
Finalisasi Panduan Praktis Verifikasi Klaim
Penyesuaian proses verifikasi sesuai
dengan kaidah INA CBGs pada Juknis
Sistem INA CBGs

Penyesuaian berkas pengajuan klaim


sebagai dasar verifikasi

Panduan Praktis berubah menjadi


PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI KLAIM

PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI KLAIM dapat


diakses melalui :
www.bpjs-kesehatan.go.id

32
Proses Pengajuan Klaim Obat

Entri Data Klaim


Petugas
Apotek/IF
RS
Penyerahan Berkas Klaim

Apotek/
Verifikasi Klaim
IFRS
Petugas
BPJS Kes.
Umpan Balik Klaim &
Pembentukan FPK (Format
Pengajuan Klaim)

Tarik Data Klaim di Kantor


15 Hari Cabang
BPJS
Kantor Cabang
Approval & Pembayaran Klaim

33
VERIFIKASI PELAYANAN OBAT

Verifikasi Administrasi :
1. Kuitansi Asli
2. Formulir Pengajuan Klaim
3. Rekap tagihan obat
4. Lembar resep
5. Hasil entrian Data tagihan pelayanan
6. Bukti pendukung (pemeriksaan lab,
protokol terapi)
7. Surat Elijibilitas Peserta lembar ke-3
Verifikasi Pelayanan :
1. Membandingkan data identitas peserta pada bukti
pelayanan
2. Memastikan setting aplikasi pengihan obat
3. Memastikan referensi obat
4. Keabsahan dan kelengkapan resep
5. Keseuaian jenis penyakit dan restriksi persepan
6. Keseusaian dokumen
7. Kesesuaian harga, jenis & jumlah obat
8. Tanda terima obat oleh Pasien/Keluarganya
34
PMK No. 28
Th 2014

Kadaluarsa Klaim
a. Klaim Kolektif
Batas waktu maksimal pengajuan klaim bagi Fasilitas
Kesehatan milik Pemerintah maupun Swasta, baik Tingkat
Pertama maupun Tingkat Lanjutan adalah 2 (dua) tahun
setelah pelayanan diberikan.
b. Klaim Perorangan
Batas waktu maksimal pengajuan klaim perorangan
adalah 2 (dua) tahun setelah pelayanan diberikan, kecuali
diatur secara khusus.
Klaim perorangan hanya untuk:
1. Klaim perorangan pada masa transisi (diatur secara khusus)
2. Klaim perorangan sebagai kompensasi daerah tidak ada Faskes memenuhi syarat
35
TANTANGAN PELAYANAN OBAT
BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN

36
KENDALA LAPANGAN

Plafon Harga Obat E-Catalogue Obat 2014

Permasalahan:
1) E-catalog obat tahun 2014 dipublish pertama kali pada tanggal 17
Maret 2014 untuk 270-an item dari 913 item sediaan
2) Sampai saat ini (tanggal 15 November 2014) masih ada item obat
Formularium Nasional yang belum memiliki plafon harga di e-
catalog
3) Belum semua Apotek PRB dan RS Swasta dapat memesan obat E-
katalog (Surat Pemesanan obat manual sering ditolak PBF)

Dampak:
a. Bagaimana Acuan nilai ganti harga obat di luar paket kapitasi dan INA-
CBGs yang harganya belum tercantum di dalam E-catalog? Surat Direksi
BPJS Kesehatan No. 9482/III.2/2014, BPJS Kesehatan menunda penagihan obat-obatan
di luar kapitasi dan INA CBGs yang harga obatnya belum ditetapkan di dalam E-
Katalog dengan tetap mempertimbangkan kadaluarsa klaim.
b. Kendala ketersediaan obat untuk peserta

37
Kondisi Saat ini
Kondisi Saat ini
Notulen pertemuan evaluasi
Sistem Rujukan yang
dilaksanakan di Mercure
Bandung tanggal 25 Oktober,
yang dihadiri FKTP,
FKTRL,Dinkes Kab/ Kota se-
Bandung Raya dengan
Narasumber BUKD,Dinkes
Provinsi :
1. Obat susah dipesan
2. Faskes swasta yang belum
memiliki login password e-
catalog tidak bisa memesan
obat melalui e-catalog
3. Jika memesan obat secara
Keluhan Klinik Griya Husada Karang Anyar
langsung, harga yang
digunakan harga umum
Kondisi Saat ini
Notulen pertemuan benchmarking
FKTP Klinik Pratama dan Klinik
TNI Terbaik se Indonesia, tanggal
26 November 2014 di Solo
Klinik Andri Medistra Serang
kesulitan mendapatkan obat PRB
karena tidak dapat mengakses e-
catalog (tidak punya login dan
password), pembelian obat PRB
menggunakan harga umum,
sedangkan klaim ke BPJS
Kesehatan menggunakan harga
e-catalog.
Keluhan Dr. Nikmawati Makasar

Rujuk ke Rumah Sakit


41
KELUHAN RSUD

42
KELUHAN RS SWASTA

43
KELUHAN RSUD

44
KELUHAN APOTEK

45
Harapan

1. Semua obat yang tercantum dalam Fornas, harganya sudah diakomodir


dalam E-Katalog 2014
2. Adanya sosialisasi mengenai pemesanan obat E-katalog 2014 secara SP
Manual, khususnya kepada Industri farmasi dan distributor farmasi
3. Perlunya kepastian mengenai kuota yang telah terpenuhi dalam PKS antara
LKPP dan Industri Farmasi
4. Adanya ketegasan kepada industri Farmasi dan distributor farmasi dalam
komitmen melayani obat JKN kepada seluruh stakeholder
5. Adanya komunikasi aktif dan tanggapan segera atas permasalahan
ketersediaan obat yang disampaikan melalui email maupun lewat telp

46
TERIMA KASIH
Kami yakin dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
mencapai Cakupan Semesta sebagai warisan untuk Indonesia yang
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai