Anda di halaman 1dari 30

FARMAKOKINETIKA

15 September 2014

M. ARY APRIAN NOOR, S.Far., Apt


FARMAKOKINETIKA :

Bagian farmakologi yang mempelajari nasib


obat dalam tubuh pasien, meliputi tahap:
ABSORPSI
DISTRIBUSI
METABOLISME
EKSKRESI
ADME
(1) ABSORPSI
adalah proses penyerapan obat dari
tempat pemberian obat menuju sirkulasi
sistemik (aliran darah).

Jumlah obat dalam persen terhadap


dosis obat yg berhasil mencapai
sirkulasi sistemik (aliran darah) dlm
bentuk utuh / aktif disebut Bioavaibilitas
obat (ketersediaan hayati)
Faktor yg mempengaruhi bioavaibilitas obat

1.faktor obat itu sendiri


- sifat fisikokimia nya/ bentuk molekulnya
- Formulasi Obat : ukuran partikel,bentuk serbuk/kristal

2.faktor penderita itu sendiri


- kepatuhan pasien untuk minum obat
- adanya gangguan saluran pencernaan
- Gerak peristaltik usus

3. Interaksi dalam saluran cerna


- adanya makanan / susu
- adanya efek dari obat yang lain juga
PERBANDINGAN ABSORPSI (PENYERAPAN OBAT) pada Cara Pemberian Obat:

A. ORAL (MINUM OBAT LEWAT MULUT)

Absorpsi dipengaruhi saluran cerna

- Keuntungan: Cara pemberian obat yg paling umum karena mudah, aman dan murah.
- Kerugiannya : banyak OBAT dipengaruhi oleh saluran.cerna, mengiritasi sal.cerna,
perlu kerjasama dgn pasien, tdk bisa untuk pasien koma.
Urutan kecepatan melarut dan kecepatan absorpsi
(dari yang paling cepat s.d paling lambat):

1. LARUTAN
2. SUSPENSI/SIRUP
3. SERBUK/PUYER
4. KAPSUL
5. TABLET
6. TABLET SALUT
B. INJEKSI / OBAT SUNTIK

-Keuntungan :
efek timbul lebih cepat
dpt diberikan kpd pasien tdk kooperatif, tdk sadar / muntah-muntah
sangat berguna dlm keadaan darurat.
-Kerugian :
dibutuhkan cara aseptis
menyebabkan rasa nyeri
ada bahaya penularan hepatitis serum
penyuntikan perlu bantuan tenaga medis/paramedis
tidak ekonomis (relatif mahal).

IV
IM
SK/SC
IC
INTRATEKAL
INTRACARDIAL
INTRAPERITONIAL
I.V
I.M
- Vaksin
- Insulin
- Skin test
- Tuberculin test
Macam-macam cara pemberian parenteral / injeksi :

Istilah rute pemberian Tempat pemberian Tempat absorpsi

Intravena (i.v) Vena Langsung masuk ke pemb. Vena


Intraarteri Arteri Langsung masuk ke pemb. Arteri
Intrakardial Jantung Langsung masuk ke pemb. Jantung
Intraspinal / intrathecal Tulang gelakang / Kapiler vena pd dinding ruang sub-
punggung arachnoid
Intraosseous Tulang Langsung masuk ke pemb. Tulang
Intraarticular Sendi Langsung masuk ke pemb. Sendi
Intrasinovial Area cairan sendi Langsung masuk ke pemb.cairan sendi
Intrakutan/intradermal Di dalam kulit Kapiler kecil kulit scr inbibisi
Subkutan/hipodermal Di bawah kulit Idem
Intramuskular (i.m) Otot Langsung masuk ke pemb. Otot
intraperitonial Rongga perut Langsung masuk ke pemb. Rongga perut
C. INHALASI ( OBAT SEMPROT/HIRUP)
obat yg berbentuk gas/cairan yg mudah menguap
Absorpsinya melalui epitel paru-paru & mukosa sal.nafas.

Keuntungan :
- absorpsi cepat krn permukaan absorpsinya luas,
terhindar dari first pass effect (eliminasi lintas
pertama di hati).
- Pd asma dpt langsung diberikan pd bronkus
Kerugian :
- cara pemberian digunakan alat & metode khusus
- dosis sulit diatur
- sering mengiritasi epitel paru.
KEUNTUNGAN TERAPI INHALASI DIBANDINGKAN ORAL

INHALASI ORAL
Dosis kecil besar
Efek samping sedikit banyak
Mula kerja obat cepat lambat
Tempat kerja obat langsung tidak
Cara pakai (koordinasi) perlu Tidak perlu
D. TOPIKAL (KULIT )

Jumlah obat yg diserap bergantung


pd luas permukaan kulit, kelarutan
obat dlm kulit krn epidermis
bertindak sbg sawar lemak.

Obat yg banyak digunakan pd kulit


Efek lokal adalah salep kulit
misalnya : antibiotika, kortikosteroid,
antihistamin dan fungisid.

Efek sistemik (Transdermal)


misalnya nitrogliserin dan
skopolamin.
(2) DISTRIBUSI

Setelah mengalamiabsorpsi (penyerapan) obat akan mengalami distribusi


disalurkan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah.
Dibedakan dalam 2 fase :
Fase Pertama
Terjadi segera setelah penyerapan, yaitu ke organ yg perfusinya sangat baik,
seperti jantung, ginjal, hati & otak.
Fase kedua
Jauh lebih luas yaitu mencakup jaringan yg perfusinya tidak
sebaik organ di atas, misalnya otot, visera, kulit & jar.lemak.
Distibusi dipengaruhi oleh :
Kelarutan obat di dlm lemak
Ikatan obat dengan protein

Obat yg mudah larut lemak akan melintasi membran sel & terdistribusi ke
dalam sel, sedangkan obat yg tidak larut dlm lemak sulit menembus
membran sel shg distribusinya terutama di cairan ekstrasel.
Distribusi juga dipengaruhi oleh ikatan obat pd protein plasma, hanya obat
bebas yg dapat menimbulkan efek.
(3) METABOLISME/BIOTRANSFORMASI

proses perubahan stuktur kimia obat yg terjadi dlm tubuh &


dikatalis oleh enzim.

Obat lebih polar (mudah larut dlm air) metabolit


inaktif kerja obat
berakhir

Mudah diekskresikan oleh ginjal

Prodrug: metabolit aktif Efek


Faktor yg mempengaruhi kecepatan metabolisme:
usia, status nutrisi, induksi metabolisme obat-enzim, kompetisi antar obat
First pass effect (kecepatan hepar menonaktifkan obat oral tertentu
Proses Metabolisme di dalam Hati
- Obat dimetabolisme di hepar (hati) pada sistem enzim
mikrosomal hepatik : sitokrom P450

Rx biokimia yg terjadi pd metabolisme obat:


Reaksi fase I
Oksidasi, reduksi dan hidrolisis
Mengubah obat mjd lebih polar, yg dpt bersifat inaktif, kurang aktif/lebih
aktif dr sebelumnya.
Reaksi fase II
Rx sintetik/konjugasi obt, metabolit hsl rx fs I dgn substat endogen
seperti: as.glukuronat, sulfat, asetat/as.amino, hsl konjugasi ini bersifat
lbh polar, lbh mdh terionisasi dan lbh mdh dikeluarkan.
(4) EKSKRESI
adalah pembuangan obat dari tubuh pasien.

Eksresi dibagi menjadi 2 rute: renal dan non renal


1. Rute Renal
Organ yg paling berperan dlm ekskresi obat : Ginjal
Ada 3 proses di ginjal :
Filtrasi di glomerulus
Sekresi aktif di tubuli proksimal
Reabsorpsi pasif di tubuli proksimal & distal.
Dikeluarkan melalui urine (air kencing)

2. Rute non renal


Metabolit obat yg terbentuk di hati diekskresikan ke dalam usus melalui
empedu dkeluarkan melalui faeces (buang air besar)
Jalur Ekskresi dpt juga tjd melalui:
keringat, saliva (air liur), air mata, ASI, udara ekspirasi dan rambut
dlm jumlah kecil.
Farmakokinetik menggambarkan perjalanan obat dalam
tubuh: mulai dari kecepatan obat itu diserap (absorpsi), jumlah
obat yang diserap tubuh (bioavailibilitas), jumlah obat yang
beredar dalam darah (distribusi), obat dimetabolisme oleh
tubuh, dan akhirnya obat dibuang oleh tubuh (ekskresi)
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai