Anda di halaman 1dari 20

BAB 13

GOLONGAN 7
MANGAN, TEKNESIUM, DAN RENIUM
NAMA-NAMA ANGGOTA :
ENJEL GENAR
ELMA KOJONGIAN
YULCE APENA
FLADIMIR MUAYA
Pendahuluan
Hasil produksi mangan, digunakan untuk membuat baja
paduan misalnya feromangan yang mengandung kira-kira 80%
Mn, yng biasa digunakan untuk rel kereta api dan mesin-mesin
berat. Paduan manganin terdiri dari Cu 84%, Mn 12% dan Ni 4%,
bersifat tahan terhadap pengaruh listrik dan terhadap perubahan
temperatur. Sebagai senyawanya, misalnya KMnO4 karena sifat
oksidatornya dapat digunakan sebagai disinfektan, penghapus
kuman seperti pada campuran air mandi bagi penderita penyakit
kulit.
Teknesium sangat berguna dalam bidang medis, Isotop Tc-
99m digunakan untuk memberikan sumber radiasi/terapi
dengan memancarkan sinar gamma dalam pengobatan karena
dapat mendeteksi tumor pada organ hati, otak, tiroid dan limpa.
Tc-99m jika dicampur dengan senyawa timah dapat menjepit sel
darah merah yang selanjutnya dapat digunakan untuk
memetakkan gangguan sirkulatori. Logam dan senyawa
teknesium jarang ditemukan di alam. Kebanyakan diperoleh dari
radiasi kosmik yang sangat kuat dari Mo (molybdenum), Nb
(niobium), Ru (Ruthenium) atau melalui pemecahan spontan
dari uranium. Semua isotop teknesium bersifat radioaktif.
Renium dapat ditemukan dalam sejumlah kecil gadolinite
dan molybdenite. Renium sering disuplai dalam bentuk bubuk.
Renium termasuk pada kelompok 10 logam termahal di bumi.
Renium tidak terdapat di alam atau sebagai senyawa dalam
mineral tertentu. Meski demikian, renium tersebar di kerak
bumi dengan jumlah 0,001 ppm. Renium yang dihasilkan
secara komersial di AS saat inidi dapat dari debu cerobong
pemanggangan molibden dalam penambangan bijih tembaga-
sulfida di sekitar Miami, Arizona dan di Utah. Isotop Re-188
disamping memancarkan sinar gamma juga memancarkan
sinar beta dengan energi sesuai, yang digunakan untuk
kepentingan terapi.
MnO2 yang berupa serbuk hitam digunakan untuk
pewarnaan gelas, pengering dalam cat hitam, dan
sebagai oksidator dalam sel baterai kering Le Clanche.
Reaksi yang terjadi pada peristiwa pengeluaran arus
listrik searah yaitu sebagai berikut:
Untuk memperoleh logam mangan murni pirolusit
diolah menurut proses termit. Persamaan reaksi
utama yang terjadi dalam proses ini yaitu :
Tabel 13.1 Karakteristika unsur-unsur (transisi) golongan 7
Kecenderungan golongan 7
Pada dasarnya, mangan lebih reaktif ketimbang
teknesium dan renium. Logam mangan bereaksi dengan
air dan membebaskan gas hidrogen serta mudah larut
dalam larutan asam membentuk ion mangan (ll). Mangan
tidak begitu reaktif dengan unsur-unsur non metal tetapi
bereaksi hebat pada pemanasan. Mangan terbakar
dalam oksigen, nitrogen, klorin, dan florin, menghasilkan
Mn3O4, Mn3N2,MnCl2, dan MnF2 + MnF3.
Teknesium dan renium lebih kurang reaktif dari pada
mangan sebagai mana umumnya logam-logam lebih
berat lainnya. Dalam keadaan masif kedua logam ini
tahan terhadap oksidasi dan hanya memudar oleh
udara lembab. Namun dalam keadaan serbuk kedua
logam ini lebih reaktif.

Teknesium dan renium keduanya tidak larut dalam


asam hidroflorida dan asam hidroklorida tetapi larut
dalam asam-asam oksidator seperti HNO3 dan H2SO4
pekat.
Senyaawaan Mangan, Teknesium dan
Renium
Oksida Mangan Teknesium Renium
Mangan, Teknesium dan Renium ketiganya membentuk
heptoksida M2O7. Heptoksida teknesium dan renium
terbentuk sebagai produk terakhir pada pembakaran kedua
logam yang bersangkutan dealam oksigen berlebihan.
Mangan heptoksida berupa minyak hijau dengan titik leleh
5,9o C, mudah meledak dan diperoleh dari reaksi garam
manganat (VII) dengan Asam Sulfat pekat. Teknesium
heptoksida dan renium heptoksida, keduanya berupa
padatan kuning; Tc2O7 mempunyai titik leleh 119,5o C dan titik
didih 310,6o C, dan Re2O7 mempunyai titik leleh 300o C dan
titik didih 360,3o C.
Beberapa Senyawaan Mangan

Mangan mampu membentuk senyawa


mulai dengan tingkat oksidasi terendah +2
hingga tertinggi +7, jadi merupakan logam
yang paling banyak variasi tingkat
oksidasinya. Oleh karena itu dapat dipahami
bahwa sifat terpenting dalam senyawa
mangan yaitu berkenaan dengan reaksi
redoks.
Hidroksida, Anion-Okso dan Garam Mangan
Karakteristika oksida dan hidroksida mangan serta
turunannya dapat di lihat pada tabel 13.3. oksida mangan
dengan tingkat oksidasi lebih rendah bersifat basa dan
bereaksi dengan asam membentuk garam kation Mn(ll)
dan Mn(llI). Oksida-oksida lebih tinggi sebaliknya bersifat
asam dan bereaksi dengan alkalis menghasilkan garam-
garam anion okso.
Tabel 13.3 Karakteristika Oksida, Hidroksida Mangan dan beberapa turunannya
Mangan (II)
Mangan II dalam senyawa garamnya seperti klorida,
sulfat dan nitrat, dalam larutan air dapat dinyatakan
sebagai ion Mn2+ atau dalam perspektif ion kompleks
sebagai [Mn(H2O) 6] 2+

Mangan (II) hidroksida hanya diendapkan sebagian saja


oleh larutan ammonia. Endapan Mn(OH) 2 larut dalam
larutan garam ammonium.
Mangan (III)
Campuran Mn(II) dan Mn(III) oksida terdapat
sebagai Mn3O4, berwarna hitam. Oksida ini mempunyai
struktur spinel. Misalnya garam MnCl3 dapat diperoleh
dalam larutannya dari reaksi MnO2 dengan asam
hidroklorida ada temperatur rendah, tetapi akan terurai
pada temperatur diatas -400C menurut persamaan
reaksi :
Mangan (IV)
Mangan (IV) terdapat sebagai oksidanya yaitu MnO2
yang bersifat antiferomagnetik dibawah temperatur
sekitar 92 K. Oksida ini sesungguhnya juga bersifat
amfoterik namun relatif inert terhadap asam maupun
basa, dalam arti perannya sebagai Mn (IV) tidak dapat
dipertahankan. Mn(SO4) 2 juga bersifat tidak stabil,
sehingga reaksi MnO2 dengan asam sulfat pekat akan
menghasilkan MnSO4. Persamaan reaksinya yaitu:
Mangan (VI)
Mangan (VI) hanya dikenal stabil sebagai spesies
manganat MnO42- dengan bangun tetrahedron dan
berwarna hijau gelap. Misalnya kalium manganat dapat
diperoleh dari reaksi:

Dalam larutannya ion manganat hanya stabil dalam


suasana basa, dalam air, dan suasana asam, ia akan
mengalami disproporsianasi menjadi ion permanganat
dan MnO2.
.
Mangan (VII)

Mangan heptoksida, Mn2O7 berupa minyak hijau


yang mudah meledak dan diperoleh dari reaksi garam
manganat (VII) dengan H2SO4 pekat. Hanya satu
senyawa anion-okso Mn (VII) yang dikenal penting yaitu
kalium permanganat KMnO4. Senyawa ini stabil dalam
larutannya dan peran utamanya yaitu sebagai oksidator
yang sangat kuat baik dalam suasana asam netral
maupun basa.
Secara komersial kalium permanganat dapat dibuat
dari oksidasi kalium manganat oleh klorin dalam
suasana alkalin. Kristal ungu akan diperoleh pada
pemekatan larutan yang bersangkutan.
Anion-okso, dan Garam teknesium dan renium

[TcO4] - dan [ReO4] - diperoleh dari oksidasi


senyawa Tc dan Re dengan oksidator asam
nitrat atau hidrogen peroksida. Berbeda dari
MnO4-, kedua anion okso ini stabil dalam
larutan basa dan tidak berwarna.

Anda mungkin juga menyukai