Autoanamnesa tanggal 19
November 2016
Wawancara Psikiatri
D : Kalau dengan teman, kamu tidak ada masalah?
P89 : Ada
D : Masalahnya karena diejek atau kamu bertengkar?
P90 : Bertengkar karena masalah Hp. Pada mau pinjam Hp
D : Kalau masalah lain tidak ada?
P91 : Ga ada, ga ada
D : Kalau teman teman yang jalan jalan setiap malam itu, teman baik kamu?
P92 : Baik, dok
D : Setelah selesai sekolah ada pikiran malas untuk bertemu orang, tidak?
P93 : Biasa aja. Di rumah malas malasan saja
D : Ada pikiran yang terus kamu pikirinkan tidak? Yang mengganggu?
P94 : Ada
D : Apa?
P95 : Mau pulang, kapan saya bisa pulang?
D : Belum bisa hari ini, ya itu kamu masih merokok?
P96 : Iya, iya masih merokok
D : Kenapa masih merokok?
P97 : Biar enak dok, kapan jadinya saya bisa pulang dok?
D : Memangnya sudah berapa lama kamu ada disini?
P98 : Kayanya udah seminggu
D : Belum bisa ya, harus tunggu dulu sampai kamu bener bener stabil
P99 : Yaah, gamau ah (jalan pergi)
Alloanamnesa
D : Selamat siang bu, pak. Saya dokter muda dari bagian psikiatri. Mau
meminta waktu ibu dan bapak sebentar untuk bertanya tentang R, supaya membantu
kami dalam melakukan pengobatan kepada R, apakah ibu dan bapak bersedia?
KP1 & KP2 : Ya, boleh dok
D : Boleh saya tahu nama dan hubungan bapak dan ibu dengan R?
KP1 : Nama saya N, saya ibunya R, ini kakak saya, D
KP2 : Saya D, pamannya R. Saya yang menjaga R di rumah bersama dengan
ayahnya R karena N pergi ke Jakarta untuk bekerja
D : Baik, bu, pak. Boleh bapak dan ibu ceritakan dari awal apa yang terjadi
dengan R sebelum dia masuk ke rumah sakit?
KP2 : Iya dok. Di rumah itu, saya yang menjaga R karena ayahnya takut. Semenjak
terjadi musibah ini, R jadi galak sama ayahnya. Jadi R itu baru masuk 1 SMA bulan Juli
ini. Baru dua bulan masuk, dia bilang sama saya kalau dia mau berhenti sekolah karena
takut dengan guru dan teman temannya. Saya langsung ke sekolah untuk menemui
gurunya dan akhirnya says memberhentikan dia dari sekolah. Dia bilang gurunya galak,
menjemur dia di matahari, lalu teman temannya itu suka mengejek ejek dia.
Pernah bilang juga dia di gampar dan semacam di cekek lehernya. Tapi nilai
pelajarannya sebenernya bagus. Dari dulu dulu sejak SD saya tahu dia tidak pernah
ada masalah sampai sampai gurunya mengatakan kalau R ingin masuk sekolah tinggi
sebelum semester ini selesai, pasti di terima lagi oleh sekolah
Autoanamnesa tanggal 18
November 2016
Alloanamnesa
D : Pernah ada masalah dengan teman teman sebelum dia masuk ke
SMA?
KP1 : Tidak pernah, dok. Itu memang anaknya pendiam, sering di rumah
saja jarang main keluar dengan teman temannya tapi dia punya teman di
sekolah. Saat SMP juga ada 1 pacarnya. Dulu itu selesai dia main di sekolah,
dia langsung pulang ke rumahnya dan main di rumah saja
D : Setelah keluar dari sekolah, apa yang terjadi? Apakah ada
perubahan pada R?
KP2 : Barulah terjadi musibah ini, dok. Awalnya keliatannya biasa biasa
saja, tidak ada perubahan. Setelah keluar dari sekolah, sering keluar main
dengan teman temannya saat malam hari, nanti saat pulang dia biasanya
agak teler. Perilaku dia semakin aneh, bicara hal yang tidak tidak, tidak
mengerti saya itu dia bica apa. Lama- lama udah ga pernah juga dia main
malam malam sama temannya, ada mungkin
D : Bagaimana ketakutan dia dengan sekolah atau teman atau
gurunya? Apakah sampai keringetan atau terlihatnya takut sekali, mungkin
jadi gelisah dab sangat menghindari?
KP2 : Ga ada, cuman seperti geram saja
KP1 : Lagipula dia juga sekarang sudah mau sekolah lagi, tapi tidak mau
kembali ke sekolah yang kemarin itu
Alloanamnesa
D : R ada sempat mengurung diri, tidak? Sebelum kejadian ini atau saat sekolah atau setelah dia
keluar dari sekolah, misalnya terlihat R seperti malas untuk kemana mana dan selalu sedih?
KP2 : Paling setelah keluar dari sekolah, dia jadi takut ke sekolah lagi. Dia di umah saja selama 3
hari, biasa saja dok. Masih bisa di ajak ngobrol ngobrol. Setelah 3 hari, dia jadi sering keluar untuk main
dengan teman temannya. Selama 2 bulan saat masih di sekolah juga biasa sajsa. R takut dan nurut kalau
dia lihat ayahnya, dia seperti geram dan benci. Seperti anjing lihat kucing
KP1 : Dia mulai sebal dengan ayahnya semenjak selesai sekolah. Di sekolah itu R bilang kaku
ayahnya sering di jelek jelekan dan di ejek oleh teman temannya. Katanya ayahnya itu tua. Karena
memang ayahnya sudah berusia 60 tahunan. Jadi dia merasa dia di bully oleh teman temannya karena
ayahnya.
KP2 : Sebelum dia berhenti sekolah, R biasa saja dengan ayahnya. Setelah keluar sekolah itu baru
dia mulai marah sama ayahnya
D : Bu, maaf bertanya. Kalau melihat perbedaan usia ibu dan suami, nampaknya agak jauh.
Apakah sebelumnya bapak ada menikah dulu atau tidak?
KP1 : Tidak, dok memang dia agak menunggu dulu, bilangnya mau kerja, kumpulin uang dulu
karena memang kurang mampu dulunya
D : Berkaitan dengan masalah bully R, apa ibu atau bapak pernah lihat ada lebam atau luka di
badannya yang seperti bekas siksaan yang berkaitan dengan pembullyan R di sekoleh? R juga sempat bilang
dia pernah di pasung di pesantren selama 4 bulan dan di bully juga. Apa itu benar?
KP2 : Tidak ada. Kalau ada saya pasti lihat. R itu selalu di rumah, paling hanya malam malam saja
yang waktu itu dia sering keluar dengan temannya. Saya tidak pernah tahu dia ikut pesantren
D : Apakah di keluarga ada yang seperti ini juga? Mungkin dari pihak ayahnya?
KP1 : Tidak ada, tidak ada kasus seperti ini. Tidak pernah ada juga yang pernah berobat ke dokter
jiwa
Alloanamnesa
D : Katanya sebenernya, R bilang bahwa dia bertengkar dengan teman
temannya karena masalah Hp. Apa ibu atau bapak pernah tau masalah ini?
KP2 : Tidak ada R bilang ke saya tentang Hp. Tapi memang dia itu sebenernya
suka menutup nutupi masalah bicaranya jadi tidak nyambung, sulit ngerti juga saya
KP1 : R itu dari kecil jarang marah atau dendam dengan orang lain. Kalau ada
yang salah, dia coba tutup tutupi supaya tidak jadi berkepanjangan
D : Oh begitu, kemarin R bilang dia sempat ingin mengadukan temannya ke
gurunya iyu berkaitan dengan masalah Hpnya
KP2 : Mungkin dia itu sudah tidak tahan, katanya dia di gampar, di pukul teman
temannya
D : waktu kecil apakah R pernah ada masalah? Dengan kesehatan atau
hubungandengan teman atau keluarga
KP1 : Tidak ada, waktu kecil selalu normal, tidak ada masalah. Tidak pernah di
rawat di rumah sakit. Lahir juga normal. Saya lahiran disini, dok sama bidan. Makan
dan minum juga baik, tidak ada gangguan. Normal semua dok. Waktu SMP sebelum
saya tinggal ke Jakarta juga masih baik. Ini gara gara masuk SMA dia di bully teman
temannya. Dengan ayahnya juga hubungannya biasa saja. Dia memang tahu kalau
ayahnya memang lebih tua di bandingkan dengan ayah teman temannya, kan dia
bisa melihat penampilan tapi setahu saya hal itu tidak pernah menjadi masalah
KP2 : Baik dok, hubungan dengan ayahnya R dengan ibu dan ayahnya itu
hubungan dari dulu selalu baik
Alloanamnesa
D : Selain mau mencelakakan ayahnya, apakah R ada usaha untuk mencelakakan dirinya
sendiri?
KP2 : Tidak ada, ke orang lain juga tidak ada dok, hanya ke ayahnya saja. Pernah saja suatu
kali dia keluar dari rumah bawa bamboo mau memukul motor motor yang lewat di depan
rumah. Tapi saya hentikan dan saya suruh dia balik ke rumah. Dia juga sering bilang ke saya kalau
kepalanya panas, mau minta untuk menyiram kepala dia dengan air walaupun saat di -pegang
tidak terjadi apa apa. Saya cari di kamar dan di rumah, tidak pernah ketemu ada obat obatan
atau alcohol
KP1 : Kakaknya juga sudah membongkar lemari dia tapi tidak menemukan apa pun
D : Kalau malam R sulit tidur?
KP2 : Sulit tidur, dia sering sekali gelisah di malam hari. Bilangnya ada yang bisik bisik
sehari - hari. Anehnya itu dia suka tertawa sendriri, bicara sendiri, nanti suka tulis tulis di
dinding. Tidak tahu tulis apa
D : Kenapa hari Sabtu kemarin R baru di bawa kemari sampai akhirnya di rawat? Apakah
ada kejadian yang lain dari biasanya?
KP1 : Saya kerja di Jakarta, dan harus meminta izin dulu dari majikan untuk kembali kesini.
Saya takut kalau terjadi apa apa yang membahayakan dirinya sendiri
KP2 : Saya memang mau bawa dia ke rumah sakit, apalagi setelah dia tidak mau minum
obat lagi. Tapi harus menunggu ibunya dulu baru balik dari Jakarta, karena takutnya saya kurang
paham untuk menangani dia lagi. Selain itu 2 minggu belakangan ini semenjak saya bawa ke
dokter, perilaku dia semakin aneh, lebih sering marah marah juga, apalagi ke ayahnya. Ayahnya
itu terakhir ini pernah mau di pukul dengan palu. Dia bilang dia tidak mau minum obat karena
takut nanti diejek lagi oleh teman temannya
Alloanamnesa
D : Boleh bapak atau ibu ceritakan kegiatan R sehari hari di rumah
setelah keluar dari sekolah? Dulu saat dia pergi malam malam, jam berapa
biasanya R keluar dari rumah?
KP2 : Kalau pagi sampai siang dia ada di rumah. Makan siang juga di
rumah. Saya dan ayahnya memang bekerja di sawah dari pagi sampai tengah
hari jam 11 12, tapi di sekitar rumah kami selalu titip tetangga untuk jagain
R. R tidak pernah keluar rumah. Terkadang sebelum jam 11 dan 12, saya
sempat kembali ke rumah untuk lihat dia lalu balik lagi ke sawah. Pagi- pagi
itu dia suka ngomong ngomong sendiri,nanti perilaku dia mulai aneh
aneh. Tapi juga tidak tentu sebenernya, tidak ketebak deh. Sering juga saya
sedang di sawah, tiba tiba orang orang memberitahu saya bahwa R keluar
dari rumah telanjang dan tidur di jalan. Sering dia seperti itu, tidak tentu
waktunya kapan. Nanti biasanya setelah maghrib dia keluar dengan teman
temannya naik motor. Balik ke rumah jam 11 atau 12 malam. Kalau tidak
keluar maka dia di rumah saja, tidak pernah keluar keluar rumah. Paling
nanti dia suka telanjang dan lari keluar rumah tapi selalu saya tangkap dan
bawa kembali ke rumah
D : Perilaku aneh atau agresifnya biasanya kapan pak?
KP2 : Tidak tentu, bisa tiba tiba dia baik, nanti dia aneh sendiri, lalu
marah marah sendiri pernah juga dia baik sama ayahnya, lalu nanti marah
marah lagi
Alloanamnesa
D : Kalau dulu saat sekolah, apakah R selalu pulang
tepat waktu? Pernah pulang terlambat, tidak?
KP2 : Tidak, R selalu pulang tepat waktu. Selepas keluar
sekolah saja dia jadi sering main malam malam sama
teman temannya, pasti dikasih obat juga, dia di cekokin,
di paksa oleh teman temannya. Dia tidak pernah tahu
kalau beli obat obatan begitu di mana, jadi pasti
temannya yang kasih. Sekarang juga dia tidak pernah cari
atau minum obat obatan
D : Baik Ibu dan bapak terima kasih atas waktu dan
kerjasamanya
KP1 & KP2 : Iya sama sama, dok
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Internus
Keadaan umum : Tampak sakit sedang.
Kesadaran : Compos mentis.
Tanda-tanda vital Tekanan darah: 120/80 mmHg
Laju nadi: 80 x/menit
Laju napas: 18x/menit
Suhu: 36,8C
Mata dan THT : Dalam batas normal.
Gigi dan mulut : Dalam batas normal.
Toraks : Gerakan napas simetris, bunyi napas vesikuler +/+.
Bunyi jantung dalam batas normal.
Abdomen : Tampak cembung, timpani, bising usus 4-5 x/menit.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik.
b. Status Neurologis
Gangguan rangsang meningeal : Tidak ada.
Mata Gerakan : Baik ke segala arah.
Pupil : Bulat, isokor, ukuran
3mm/3mm.
Refleks cahaya : Langsung +/+, tidak
langsung +/+
Motorik Tonus : Baik.
Turgor : Baik.
Kekuatan : Baik.
Koordinasi : Baik.
Refleks : Tidak dilakukan.
STATUS MENTAL
Roman muka : Murung.
Pikiran
Bentuk pikiran : Autistik. (P6, P7)
Jalan pikiran : Koheren,
Isi pikiran : Flight of idea.
Mood dan afek
Mood : Disfonia, Anhedonia.
Afek : Tumpul.
Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik.
Gangguan perhatian : Tidak ada.
Tingkah laku : Normoaktif.
Decorum
Penampilan : Rapi.
Higienis : Bersih.
Sopan santun : Cukup.
Tilikan : Derajat 3.
Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
F20.1 Skizofrenia hebefrenik
Diagnosis banding F20.0 Skizofrenia paranoid
Aksis II
Tidak ada gangguan
Aksis III
Tidak ditemukan kelainan organobiologik
Aksis IV
Masalah dengan keluarga khususnya ayahnya (primary support group).
Masalah dengan teman teman dan gurunya.
Masalah dengan pendidikan.
Aksis V
Saat pemeriksaan: GAF 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi, disabilitas dalam beberapa fungsi.
Rencana Terapi