PENELITIAN
PEMILIHAN SUBYEK PENELITIAN
MANUSIA POPULASI
HEWAN
BENDA
SAMPEL
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
BESAR SAMPEL
POPULASI
Populasi
Populasi
eksterna
Populasi
target /
sasaran
Populasi
sumber /
terjangkau
Populasi
studi /
sampel yg
diinginkan
Populasi eksterna
Populas
i
sasaran
Populasi
sumber
Populasi
studi
Populasi eksternal
Tidak bias
DESAIN SAMPLING
Mengurangi kerepotan
Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yg
terlewati
Sampel lebih efisien
Seringkali penelitian populasi dapat bersifat
merusak
Adanya bias dlm pengumpulan data (tenaga)
Seringkali tdk mungkin dilakukan penelitian dg
populasi
Sampel representatif
Sampel yang representatif adalah sampel
yang dapat mewakili populasi.
Homogenitas populasi
Besar sampel
Banyaknya ciri/karakteristik subyekkriteria
inklusi dan eksklusi
Teknik pengambilan/pemilihan sampel
CARA PENGAMBILAN SAMPEL
Setiap subyekdalam populasi
mempunyai kesempatan yang
probabilitas sama untuk ikut serta
sebagai sampel penelitian
Quota sampling
Non
Consecutive sampling
Convinient sampling
probabilitas
Purposive/judgement sampling
Accidental sampling
Simple Random Sampling
Sampel random sederhana adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan
yang sama pada populasi untuk dijadikan sampel.
Syarat :
populasinya relatif homogen /tidak memiliki
strata/tdk tersebar mnr geografi
Kerangka sampel:data elemen populasi dijadikan
dasar pengambilan sampel
Systematic Sampling
SD 150 37.5 19
SMU 75 18.75 9
SARJANA 50 12.5 6
SD 150 37.5 19 18
SARJANA 3 0.75 0 3
Mojoge
Tawang dang
mangu
Matesih
, dll
matesih
Cluster Sampling
Quota sampling
Consecutive sampling
Convenient sampling
Non Purposive/judgement
sampling
probabilitas Accidental sampling
Quota Sampling
Metode penetapan sampel dengan
menentukan quota terlebih dahulu pada
masing-masing kelompok, sebelum quota
masing-masing kelompok terpenuhi maka
penelitian belum dianggap selesai
Peneliti mengumpulkan subyek yg memenuhi
persyaratan (subyek yg mudah ditemui)
Contoh menentukan sampel 100 dg 50 laki-
laki dan 50 perempuan
Consecutive Sampling
Sampel diambil dari semua subyek yang
datang dan memenuhi kriteria pemilihan
sampai jumlah subyek terpenuhi
Paling baik dan mudah ditemukan
Contoh ; sampel pasien yang datang ke
Puskesmas
Convenient Sampling
Tidak menggunakan sistematika tertentu, shg
tidak dapat mewakili populasi terjangkau
Penentuan sampel berdasarkan kebetulan
saja, anggota populasi yang ditemui peneliti
dan bersedia menjadi responden
Purposive Sampling
Pemilihan subjek berdasarkan atas ciri-ciri
atau sifat tertentu yang sudah diketahui
sebelumnya atau dalam hal ini yang masuk
dalam kriteria restriksi
Tidak didasarkan pada strata, kelomp, acak,
tetapi atas pertimbangan tertentu spt yang
berpengalaman
Accidental Sampling
Peneliti mengumpulkan data dari subyek yang
ditemuinya, saat itu dan dalm jumlah
secukupnya
Cocok untuk mengetahui opini masyarakt
terhadap topik tertentu