Trauma Buli Buli
Trauma Buli Buli
EPIDEMIOLOGI
1. Fraktur pelvis
Fiksasi buli-buli pada tulang pelvis oleh fasia endopelvik dan
diafragma pelvis sangat kuat sehingga cedera deselerasi.
Fragmen tulang pelvik merobek dinding nya.
2. Urin terisi penuh mudah robek : robek di fundus
ekstravasasi urin ke rongga intraperitoneal.
3. Iatrogenik
Reseksi buli-buli transuretral
Litotripsi
Partus kasep
Tindakan operasi di daerah pelvis
ETIOLOGI
Hasil :
Jika ada robekan pada buli-buli : ekstravasasi kontras di
dalam rongga perivesikel (robekan ekstraperitoneal)
Jika terdapat kontras yang berada di sela-sela usus
(robekan intraperitoneal).
2. Pada intraperitoneal
Harus dilakukan eksplorasi laparatomi : mencari robekan
pada buli-buli dan kemungkinan cedera organ lain.
Rongga intraperitoneum dicuci, robekan dijahit 2 lapis,
kemudian dipasang kateter sistostomi yang dilewatkan
diluar sayatan laparatomi.
TERAPI
3. Pada ekstraperitoneal
Robekan sederhana : kateter selama 7-10 hari atau
penjahitan buli-buli dengan pemasangan kateter
sistostomi.
Jika terdapat cedera organ lain yang
membutuhkan operasi : penjahitan buli-buli dan
pemasangan kateter sistostomi
KOMPLIKASI
Peritonitis.
Infeksi pelvis dan kandung kemih.
Infeksi ginjal.
Infeksi scrotum dan epididimis.
Fistula.
Osteitis pubis.