Anda di halaman 1dari 21

Neisseria gonorrhoeae

Nama Anggota :

1. Rahma Larasati (P27834015002)


2. Hilda Nur Wahidah (P27834015004)
3. Anami Putriantari (P27834015007)
4. Weni Maika Binarwati (P27834015015)
5. Citra Lailatul Maghfiroh (P27834015032)

D3 Analis Kesehatan Semester 4


2016-2017
Morfologi
Neisseria gonorrhoeae atau gonokokus merupakan

kuman berbentuk ginjal dengan garis tengah 0,8 um

Selalu berpasangan, sehingga disebut diplokokus

Tidak bergerak secara aktif dan tidak berspora

Kuman memiliki pili untuk menempel disel epitel uretra, mukosa mulut atau
sperma. Pili juga dapat menghambat fagositosis dan dapat merupakan alat
pemindah plasmid dengan cara konjugasi antara sesama gonokokus atau
antara gonokokus dengan Escherichia coli
Neisseria gonorrhoeae
Struktur
Sifat - Sifat
Pada isolasi primer dengan menggunakan pebenihan diperkaya akan tumbuh koloni
kuman yang berbentuk cembung, permukaan mengkilab, bersifat mukoid dan bergaris
tengan berukuran 1 5 mm

Pada subkultur akan terbentuk koloni yang kurang cembung dan kurang mengkilap.

Kuman ini bersifat aerob atau mikroaerofilik

Tumbuhnya perlu suasana udara dengan kadar CO2 Kurang lebih 5%. Gonokokus juga
sangat pemilih untuk dapat tumbuh dalam suatu perbenihan perlu penambahan zat atau
senyawa tertentu

Peka terhadap sinar matahari, pengeringan pemanasan, suhu rendah dan perubahan Ph

Peka terhadap antiseptik tertentu, misalnya larutan AgNO3 1/4.000 dapat


menghancurkannya dalam waktu 2 menit

Cenderung mengalami autolisis dengan cepat.


Patogenesis
Infeksi primer dimulai
pada epitel silindris dari Kuman mencapai
Kuman menempel
uretra, duktus periuretralis jaringan ikat dibawah
dengan pili pada
atau kelenjar epitel, setelah terlebih
permukaan sel epitel
disekitarnya. Kuman juga dahulu menembus ruang
atau mukosa
dapat masuk dari mukosa antar sel
serviks, rektum

Eksudat yang terbentu


akan menyumbat saluran Terjadi reaksi radang
Dapat menyebar melalui
atau kelenjar sehingga berupa infiltrasi lekosit
saluran getah bening.
terjadi kista retensi dan polimorfunuklear
abses

Kerusakaan sel epitel


dapat menyebabkan
terbentuknya celah
apada mukosa seingga
mempermudah
masuknya kuman
Infeksi pada pria Infeksi pada wanita
Penularan melalui kontak seksual. Masa
Masa tunas gonore pada wanita
tunas rata rata 4 hari. Penderita
mengeluh : Sukar ditentukan karena tidak
Disuria menunjukkan gejala.

Mengeluarkan pus pada waktu miksi


Bila ada gejala dapat berupa disuria
Kadang kadang timbul demam
atau poliuria, keluar getah dari
Terjadi lekositosis vagina, demam atau nyeri perut.
10% penderita asimtomatik Dapat timbul komplikasi berupa
Pengobatan secara adekuat dengan radang dan infeksi pada tuba fallopi
antibiotika dapat mempercepat
penyembuhan. yang menyebabkan kemandulan.
Infeksi pada tuba fallopi
Jaringan parut akan Ditempat cairan yang
Dapat terjadi peradangan
menghalangi jalannya sel terhambat dan terkumpul
pelvis menahun yang sukar
telur dari ovarium dan dapat terkena infeksi
disembuhkan dan
menghambat aliran cairan kuman lain, terutama jenis
menimbulkan nyeri.
dari tuba fallopii anaerob

Pada 50 % wanita penderita gonore, dapat dijumpai adanya


kolonisasi gonokokus dalam rektum yang berkembang menjadi
proktitis. Gonokokus juga dapat membentuk kolonisasi dalam
faring, baik pria maupun wanita. Faringitis bersifat asimtomatik
Infeksi pada anak
A. Masa perinatal B. Anak umur 2-8 tahun atau pada
wanita yang dalam masa menopause
Saat bayi lewat jalan lahir.
Vulvovaginitis (terdapat suasana
Manifestasinya dapat berupa
tertentu yang membantu dan
infeksi pada mata (ophthalmia
memudahkan tumbuhnya
neonatorum atau blenorrhoeae), gonokokus)
tanpa pengobatan dapat
Mukosa vaginanya akan tertutup
mengakibatkan kebutaan; arthritis
oleh selapis epitel silindris, kadar
gonorrhoica yang sangat destruktif estrogen dan gliogen di dalam sel
rendah, dan pH vagina lindi
Gonore metastatik
akibat penyebaran gonokokus gonore ekstragenital lainnya:
secara hematogen. Insidens
kurang lebih 1% pada para gonore orofaring, anorektal,
penderita gonore.
dan konjungtiva, conjunctivitis
Manifestasi klinik: artritis, septikemia, gonorrhoica. Gonokokus juga
uveitis anterior (mengenai iris, dapat menyebabkan infeksi
korpus siliare dan koroid),
pada kulit yang telah terluka,
meningitis, perihepatitis,
endokarditis, miokarditis, dan disebut dermatitis gonorrhoica.
perikarditis.
Diagnosis laboratorium
Sampel (sekret uretra,
konjungtiva atau
serviks,cairan sinovia, darah
atau bilasan lambung.

Media Transport (Stuart,


Carry-Blair dan Amies
(charcoal))

Kultur pada Thayer


Martin(TM) atau pada New Inkubasi 37oC dengan suasana
Pewarnaan Gram udara berkadar CO2 kurang
York City asam
Medium(NYCM) lebih 5 %, selama 24 jam atau 48
jam.

Media gula-gula
Tes Fluoresensi zat anti Tes Oksidase
(glukosa,maltosa,sakarosa)
Hari ke 1
Pengambilan sampel dapat berasal dari sekret
uretra, konjungtiva atau serviks.
Specimen ditanam pada media Thayer Martin
Agar plate atau New York City asam
Medium(NYCM).
Jika letak tempat pengambilan sampel jauh dari
laboratorium, maka diperlukan perbenihan
transpor (Carry-Blair). Sampai di laboratorium
bahan tersebut harus segera ditanam pada media Media Thayer
TM atau NYCM. Martin

Kemudian pelat dimasukkan ke dalam pengeram


37oC dengan suasana udara berkadar CO2 kurang
lebih 5%, yaitu dalam sungkup lilin biasa atau
dalam inkubator CO2 selama 24 jam atau 48 jam.
Hari ke 2
Mengamati koloni pada media MTM.
Hasil : Koloni gonococcus berbentuk cembung,
berkilau, meninggi dan sifatnya mukoid berdiameter
1-5 mm. Koloni transparan atau pekat, tidak
berpigmen dan tidak bersifat hemolitik.
Terhadap koloni yang ada pada MTM dapat
dilakukan :
1. Tes oksidase
Hasil (+) Positif bila terjadi perubahan warna dari
bening menjadi ungu, ungu tua sampai kehitam-
hitaman.
2. Pewarnaan gram
Ditemukan diplokokus negatif Gram (DNG) intrasel
lekosit polimorfonuklear dan DNG ekstrasel. Berbentuk
sepertibiji kopi. DNG intrasel terutama ditemukan pada
kasus-kasus akut.
3. Tes fluoresensi zat anti
Sediaan DNG dicampur dengan IgG anti gonokokus
dan fluoresensi isotiosianat. Kuman akan nampak
berfluoresensi di bawah mikroskop fluoresen.
4. Penanaman pada media gula gula CTA (Cystine-
tryptic digest agar) inkubasi pada suhu 37oC selama 24
jam
Hari ke 3
Membaca pertumbuhan pada media gula gula, hasilnya
seperti pada table berikut :

Glukosa Maltosa Sukrosa


Neisseria (+) positif (-) negatif (-) negatif
gonorrhoeae
(Gonococcus)
Hasil
Pewarnaan gram : Ditemukan diplokokus negatif Gram (DNG) intrasel
lekosit polimorfonuklear dan DNG ekstrasel.
Tes fluoresensi zat anti : Kuman akan nampak berfluoresensi di bawah
mikroskop fluoresen.
Kultur pada Thayer Martin(TM) atau pada New York City asam
Medium(NYCM) : Berbentuk
cembung,permukaannya mengkilat, bersifat
mukoid dan bergaris tengah antara 1-5 mm.
Tes oksidase : Positif (berwarna ungu, ungu tua sampai kehitam-
hitaman)
Glukosa : Positif
Maltosa dan Sakarosa : Negatif
Perbenihan transgrow
Perbenihan ini merupakan perbenihan kombinasi, selain untuk
transport juga sekaligus untuk menumbuhkan gonokokus
Dasarnya merupakan perbenihan Thayer Martin berupa tuangan
miring dalam botol bertutup rapat (screw cap) yang ruangan
udaranya diisi CO2 10%, berupa tuangan dalam pelat plastik persegi
(Jembec-Neigon) atau berupa lempeng perbenihan yang
dimasukkan ke dalam tabung plastic (GO-slide) yang masing-masing
ke dalamnya dapat dimasukkan tablet CO2 setelah penanaman.
Perbenihan transgrow yang telah ditanami, harus segera dimasukkan
ke dalam pengeram 37oC selama 24 jam atau 48 jam. Setelah koloni
tumbuh, kuman dapat bertahan selama 48 jam dalam suhu kamar.
Daftar Pustaka
Syahururachman, Agus., et al (eds). Microbiologi Kedokteran
edisi revisi, Universitas Indonesia, Jakarta. 1993.
Daftar pustaka gambar
https://yumizone.wordpress.com/2008/11/26/konjungtivitis-
gonore-dan-penatalaksanaannya/
http://panichealth.blogspot.co.id/2014/06/neisseria-
gonorrhoeae.html
https://syafitrianispurbani.wordpress.com/2012/09/04/teknik-
isolasi-dan-identifikasi-bakteri-neisseria-gonorrhoeae-pada-
anggota-tubuh/
http://penyakitgonorrhea.com/

Anda mungkin juga menyukai