Anda di halaman 1dari 26

KESEHATAN MASYARAKAT

DAN
PROMOSI KESEHATAN

DISAMPAIKAN
OLEH

Indah Lestari SE, SSi, MKes


I. PENDAHULUAN
▪ ZAMAN KUNO Disimpulkan dan disusun
Pengalaman teori-teori mengenai
Manusia dengan macam-macam penyakit :
Berbagai Sebab-sebab, gejala,
Penyakit pengobatannya

Secara naluriah
manusia berusaha
mencegah serangan
dan penularan

Kegiatan pendidikan kesehatan baik untuk


dirinya sendiri maupun untuk keluarga /
kelompoknya:
- Relief pada batu-batu, dinding-dinding
gua,dalam piramid, gladiator, atlit zaman
Yunani kuno, tentara dll (SM)
- Kebersihan sebagian dari iman, Ibn Sina
dalam bukunya As Shifa dan Al-Qonun
(SSM)
ZAMAN
MODERN
Mulai terbentuk Materi Jaringan Sistem Ilmu-Ilmu
Pendidikan Kesehatan:
Di AS,
Lamuel
Shuttuck Ilmu Pendidikan Kesehatan,
menyusun Ilmu Komunikasi,
pelajaran Ilmu Perilaku Manusia, Ilmu
pendidikan Belajar Mengajar
kesehatan
untuk
diajarkan di 1951 didirikan Lembaga Internasional untuk
sekolah- mendukung terlaksananya pendidikan
sekolah kesehatan The International Union for Health
Education

1960 pertama diakui sebagi disiplin ilmu


terpisah dan berdiri sendiri sebagai Ilmu
Pendidikan Kesehatan.
1961 The School Health Education Study di
AS.
DI INDONESIA
Baru setelah kemerdekaan, tahun 1950 dalam UU
Kesehatan No.9 psl 3 ayat 2 dirumuskan pentingnya
menggerakkan masyarakat dan memberikan
pengertian bahwa pemeliharaan dan perlindungan
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya itu amat penting.

Direktorat Penyuluhan Kesehatan


Masyarakat, bernaung di bawah
Dirjen Pembinaan Kesehatan
Masyarakat

Abad 21, Gerakan Pembangunan Berwawasan


Kesehatan dengan paradigma SEHAT
Direktorat Promosi Kesehatan di bawah Dirjen
Kesehatan Masyarakat.
INDONESIA SEHAT 2010
II. PENDIDIKAN KESEHATAN

Batasan / Definisi:
Wood (1926) pendidikan kesehatan adalah sejumlah
pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan
terhadap kebiasaan, sikap, dan pengetahuan yang ada SEMUA
hubungannya dengan kesehatan perseorangan, UPAYA
masyarakat, dan bangsa. PENDIDIKAN
DENGAN
TUJUAN
Nyswander (1947) pendidikan kesehatan adalah MENGUBAH
proses perubahan pada diri manusia yang ada PERILAKU
hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan YANG TIDAK
perorangan dan masyarakat. SEHAT
MENJADI
Grout (1958) pendidikan kesehatan adalah upaya PERILAKU
SEHAT
menterjemahkan apa yang telah diketahui tentang
kesehatan ke dalam perilaku yang diinginkan dari (WHO)
perorangan ataupun masyarakat melalui proses
pendidikan
SEHAT ?
UU No 23 Tahun 1992
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

WHO (1981)
A state of complete physical, mental, and social
wellbeing and not merely the absence of disease
or infirmity
■ Berperilaku sehat secara jasmani :
- mandi bersabun dan menggosok gigi, minimal 2 x sehari
I - pola makan yang sehat
M - menghindari konsumsi zat adiktif
P
L ■ Berperilaku sehat secara kejiwaan:
E - olah raga yang cukup (mensana in corpore sano)
M - membaca buku-buku yang bermanfaat (tentang agama, ilmu
E pengetahuan, hoby kreatif, lingkungan hidup dll)
N - menjadi anggota club/organisasi yang bermanfaat (keagamaan,
T hoby, olah raga,seni dll)
A
S ■ Berpeilaku sehat secara sosial:
I - menjalin dan mengembangkan hubungan dengan teman,
tetangga dan masyarakat secara sehat (harmonis, saling
menghargai dan menghormati, tidak bertindak yang merugikan
pihak lain dll)
• Masyarakat umum dengan orientasi masyarakat
pedesaan
SASARAN
DIKKES • Masyarakat dalam kelompok tertentu : wanita,
pemuda, remaja
• Individu

1. Tahap Sensitifasi 3. Tahap Edukasi


Memberikan informasi kepada Meningkatkan pengetahuan, mengubah
masyarakat akan adanya sikap serta mengarahkan perilaku
pelayanan kesehatan, wabah mengenai hidup sehat
penyakit, kegiatan imunisasi (metode belajar mengajar)
(radio spot, poster, selebaran)

2. Tahap Publisitas 4. Tahap Motivasi


Pengumuman oleh instansi Masyarakat bertindak dan berperilaku
terkait tentang fasilitas kesehatan sehat, seperti 4 x menggosok gigi,
misalnya pada Puskesmas, memeriksakan rutin kehamilan, minum
Polindes, Posyandu obat sesuai dosis dan waktu yang benar.
(press release, poster) (metode belajar mengajar)
ISTILAH-ISTILAH KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Penerangan Kesehatan
Upaya penjelasan kepada perorangan, kelompok atau masyarakat
untuk menumbuhkan pengertian, perhatian dan kesadaran tentang
perilaku sehat atau kehidupan yang sehat.
Media: siaran radio, bioskop layar tancap, poster, tulisan di media
cetak dll.

2. Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan pendidikan kesehatan agar masyarakat tidak hanya
sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan dapat melakukan
anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Azwar, 1983)
Petugas penyuluh harus menguasai ilmu komunikasi dan
menguasai pemahaman tentang pesan yang akan disampaikan.

3. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)


Dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan tentang
berperilaku sehat (istilah yang sering dipakai dalam kegiatan
kependudukan dan keluarga berencana)
4. Promosi Kesehatan
Istilah Promosi Kesehatan digunakan oleh Leavel dan Clark dalam
bukunya Preventive Medicine for the Doctor and his Community
tentang five level of prevention (lima tahap tindakan pencegahan):
a. Sebelum sakit
- Health Promotion : check up rutin, hidup bersih, meningkatkan gizi
- Specific Protection (perlindungan khusus): memahami dan bersedia
melakukan imunisasi, K3 di tempat kerja
b. Pada waktu dan sesudah sakit
- Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan
pengobatan secepatnya)
- Disability limitation (memperkecil kemungkinan cacat): pengobatan
secara tuntas
- Rehabilitation (pemulihan): kalau sudah terjadi cacat memberikan
latihan dan alat atas organ tertentu agar tetap berfungsi dan
memberikan dorongan semangat untuk tetap berkarya. Kepada
keluarga dan lingkungannya agar tetap dapat menerima apa
adanya.
4. Promosi Kesehatan
Istilah Promosi Kesehatan digunakan oleh Leavel dan Clark dalam
bukunya Preventive Medicine for the Doctor and his Community
tentang five level of prevention (lima tahap tindakan pencegahan):
a. Sebelum sakit
- Health Promotion : check up rutin, hidup bersih, meningkatkan gizi
- Specific Protection (perlindungan khusus): memahami dan bersedia
melakukan imunisasi, K3 di tempat kerja
b. Pada waktu dan sesudah sakit
- Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan
pengobatan secepatnya)
- Disability limitation (memperkecil kemungkinan cacat): pengobatan
secara tuntas
- Rehabilitation (pemulihan): kalau sudah terjadi cacat memberikan
latihan dan alat atas organ tertentu agar tetap berfungsi dan
memberikan dorongan semangat untuk tetap berkarya. Kepada
keluarga dan lingkungannya agar tetap dapat menerima apa
adanya.
PROMOSI
KESEHATAN

Mulai dikenal lebih luas setelah Konferensi Internasional Promosi


Kesehatan I di Ottawa (Kanada) tahun 1986 (1986 Ottawa Charter
for Health Promotion).
Mencakup aspek:
Promosi Kesehatan
-- Perilaku, yaitu upaya untuk
adalah suatu proses
memotivasi, mendorong, dan
memberdayakan atau
membangkitkan kesadaran akan
memandirikan masyarakat
potensi yang dimiliki masyarakat
untuk memelihara,
agar mereka mampu memelihara
meningkatkan dan
dan meningkatkan kesehatannya
melindungi kesehatannya
melalui peningkatan -- Lingkungan, kondisi yang
kesadaran, kemauan dan mempengaruhi perkembangan
kemampuan, serta perilaku
pengembangan -- Sosial budaya: pendidikan,
lingkungan sehat. ekonomi, politik, pertahanan
dan keamanan.
I. 1978 Kesepakatan Alma Alta (WHO) mengenai pelayanan
kesehatan primer (primary health care) mencakup 8 unsur
pokok:
1. Penyuluhan kesehatan
2. Gizi
3. Sanitasi dasar dan air bersih
4. KIA
5. Imunisasi terhadap 6 penyakit utama: BCG,
difteri, pertusis, tetanus, polio,campak
6. Pencegahan dan pengelolaan penyakit endemik
7. Pengobatan penyakit yang umum dijumpai
8. Tersedianya obat esensial.
RUANG
LINGKUP II. 1986 Ottawa Charter for Health Promotion
PROMOSI usaha meningkatkan pengawasan dan pembaharuan
kesehatan masyarakat melalui (lima pilar utama):
KESEHATAN 1. Membangun kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung
3. Memperkuat aksi dan peran masyarakat
4. Mengembangkan kemampuan individu
5. Reorientasi layanan kesehatan
III. Deklarasi Jakarta
1. Meningkatkan tanggungjawab sosial dalam kesehatan
2. Meningkatkan investasi untuk pengembangan kesehatan
3. Konsolidasi dan perluasan kemitraan untuk kesehatan
4. Menjamin tersedianya infrastruktur promosi kesehatan.
MENGAPA PROMOSI
KESEHATAN?

Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan


dasar mengantar kita bahwa pendidikan kesehatan saja tidak cukup untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat karena banyak faktor determinan yang
mempengaruhi kesehatan dan itu berada di luar wilayah kesehatan.

PROMOSI KESEHATAN
Dengan fungsi utama :
▪ Advokasi:untuk membuat kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan,
perilaku menjadi menguntungkan terhadap kesehatan
▪ Mediasi: dengan pemerintah dan lembaga non pemerintah, dunia industri, media
sehingga terjadi aksi terkoordinasi untuk kesehatan
▪ Pemberdayaan masyarakat: menggali semua potensi yang ada untuk perbaikan
kesehatan dengan memberikan pelatihan, informasi dan lingkungan yang
mendukung.
E. DETERMINAN KESEHATAN

1. Benyamin Blum (1974), tidak hanya perilaku yang mempengaruhi


seseorang itu sehat atau tidak sehat. Ada faktor lain, yaitu faktor
keturunan, lingkungan, pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat
setempat.

KEPENDUDUKAN

Sumber Sistem
daya alam KETURUNAN budaya

Kesehatan jiwa,
Emosi, Kepuasan,
LINGKUNGAN Efisiensi, Intelektual, YANKES
Penyesuaian

SEHAT:
Keseimbangan PERILAKU Sejahtera fisik,
ekologi
Jiwa/Mental,
dan Sosial

Skema Blum (1974)


2. Kini semakin dipahami dan diterima bahwa kesehatan sangat
dipengaruhi oleh determinan-determinan sosial dan lingkungan
disamping determinan fisik dan biologis.
Determinan fisik : kebersihan lingkungan, cuaca, iklim dll.
Determinan biologis : mikroorganisme (virus, bakteri), parasit dll.
Determinan sosial : kemiskinan, pengangguran, diskriminasi dan
ketidakberdayaan (La Bonte and Father, 1996)

Sarjana Marmot (1999) ada 10 determinan yang mempengaruhi


kesehatan:

1. Kesenjangan 6. Pengangguran
sosial
7. Dukungan sosial
2. Stres
8. Ketergantungan pada
3. Kehidupan dini Narkoba
4. Pengucilan sosial 9. Pangan
5. Pekerjaan 10. Transportasi
PENDEKATAN
PROMOSI KESEHATAN

▪ Pendekatan Individual: pemberian informasi dan edukasi,


konseling, meneliti faktor resiko (risk assessment) terutama
untuk pencegahan penyakit. Lebih cocok di RS, praktik dokter,
posyandu, puskesmas.
▪ Pendekatan Kelompok: lebih efektif, efisien dan luas. Metode:
ceramah, seminar, lokakarya, konferensi.
▪ Pendekatan Masa atau Populasi: jangkauan lebih luas lagi.
Metode: menggunakan media masa, kebijakan publik, legislasi,
pengembangan organisasi masyarakat.
III. KONSEP PERILAKU BERKAITAN
DENGAN PROMOSI KESEHATAN

Perilaku mengubah Perilaku


belum sehat menjadi sehat

Penerapan Ilmu / Teori


Perilaku
Mico dan Ross (1975), pendidikan
kesehatan adalah penerapan ilmu
perilaku untuk memperbaiki proses
perubahan dan pemecahan
masalah kesehatan.

Penyuluh kesehatan harus memahami dan


menguasai Ilmu Perilaku.
A. BATASAN DAN PENGERTIAN PERILAKU

Suryani (2003)
Perilaku adalah reaksi dari individu terhadap aksi dari hubungan
dengan lingkungannya.
Suatu rangsangan tertentu menghasilkan reaksi berupa perilaku
tertentu.

Notoatmodjo (2003)
Perilaku manusia adalah semua kegiatan manusia atau aktivitas
baik yang dapat diamati (berbicara, menangis, tertawa, bekerja
dll) atau yang tidak (berpikir, atensi, emosi)

Skinner (1938)
Teori S-O-S (Stimulus – Organism – Responds). Bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan
atau stimulus dari luar.
mengubah
Perilaku Perilaku
belum sehat menjadi sehat

Memberi
stimulus
(rangsangan)

1. Eliciting Stimulation Respondent


Responds (Reflexice Responds): menarik jari bila
kena api, mendengar berita gembira menjadi
bersemangat.
Stimulus:
2. Reinforcing Stimulation Operant Responds
(Instrumental Responds) : apabila pekerjaan
berhasil dengan baik akan mendapat reward.
B. PERILAKU DIPENGARUHI OLEH PERKEMBANGAN, BAKAT,
DAN PROSES BELAJAR

1. Perkembangan
a. Perkembangan Fisik
Keadaan fisik dapat membedakan perilaku: usia, normal-tidak normal,
berani-tidak berani
b. Perkembangan Motorik
Fungsi motorik bayi dan anak-anak berbeda dengan orang dewasa.
Siapa pengasuhnya juga mempengaruhi fungsi motorik anak-anak.
Normal-tidak normal juga mempengaruhi fungsi motorik .
c. Perkembangan Emosional
Perkembangan emosi berpengaruh terhadap perilaku: usia,
pengalaman hidup, serba kecukupan-serba kekurangan
d. Perkembangan Kepribadian
Kepribadian membedakan orang satu dengan yang lainnya.
e. Perkembangan Mental
Mental atau jiwa berhubungan dengan kemampuan dan kecerdasan.
Perkembangan jiwa dipengaruhi pengalaman hidupnya dan
mempengaruhi pula bentuk perilakunya.
2. Bakat
Bakat atau pembawaan dapat membentuk perilaku seseorang
yang berbeda dengan orang lain: bakat seniman, bakat
cendekiawan dll.
3. Proses Belajar
Proses atau pengalaman belajar seseorang menentukan bentuk
perilaku orang tersebut. Mereka yang berpendidikan tinggi
perilakunya jauh berbeda dengan yang berpendidikan rendah.
Bahkan dari pengalaman hidup dapat memperbaiki perilaku
orang dari suka berbuat jahat menjadi suka berbuat baik.
C. PEMBENTUKAN PERILAKU

Perilaku manusia sebagian terbesar berupa perilaku yang dibentuk dan


perilaku yang dipelajari.
Permasalahan adalah bagimana cara membentuk perilaku itu sesuai
dengan yang diharapkan.

1. Pembentukan dengan cara Conditioning (Pavlov, Thorndike, Skinner)


Dengan mengkondisikan atau membiasakan diri untuk berperilaku
seperti yang diharapkan: bangun pagi, gosok gigi sebelum tidur, datang
tidak terlambat dll.
2. Pembentukan dengan pengertian (insight)
Didasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai
adanya pengertian: datang terlambat akan mengganggu konsentrasi
belajar yang lain, naik motor harus pakai helm untuk keamanan diri
sendiri.
3. Pembentukan dengan menggunakan Model
Didasarkan atas teori belajar sosial (social learning theory, Bandura
1977). Orang tua merupakan contoh (model) perilaku anak-anaknya.
Pemimpin menjadi contoh perilaku rakyat / anak buahnya.
D. TEORI-TEORI PERILAKU

1. Teori Naluri (Instinct Theory, McDougall)


McDougall pelopor psikologi sosial yang pertama, bahwa naluri merupakan
perilaku yang innate (bawaan atau sudah ada di dalam diri manusia). Akan
mengalami perubahan karena pengalaman.
2. Teori Dorongan (Drive Theory)
Bahwa organisme mempunyai dorongan-dorongan tertentu yang berkaitan
dengan kebutuhan. Bila organisme ingin memenuhi kebutuhannya maka akan
terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila kebutuhannya sudah
terpenuhi akan terjadi pengurangan atau reduksi atas dorongan-dorongan
tersebut.
3. Teori Insentif (Insentive Theory)
Bahwa organisme berperilaku itu disebabkan karena adanya insentif. Insentif
ada yang negatif dan positif. Insentif negatif berkaitan dengan hukuman yang
berakibat menghambat organisme dalam berperilaku sedangkan insentif positif
berkaitan dengan hadiah (reward)
4. Teori Atribusi (Fritz Heider)
Teori ini menjelaskan sebab-sebab perilaku orang. Apakah perilaku disebabkan
oleh disposisi internal (mis. sikap, motif dll) ataukah keadaan eksternal.
5. Teori Piramida Maslow
Bahwa orang akan melakukan apa saja (berperilaku) untuk
memenuhi kebutuhannya. Adapun piramida kebutuhan manusia
menurut Maslow adalah sebagai berikut :

Kebutuhan akan penampilan diri


(self actualization)

Kebutuhan untuk dihargai dan dihormati


(the esteemed needs)

Kebutuhan akan cinta dan kasih


sayang (the belonging and love needs)

Kebutuhan akan rasa aman


(the safety needs)

Kebutuhan dasar faali


(the physiological needs)
E. BENTUK PERILAKU

Skinner (1938), bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi


seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

Respons tersebut terbagi dalam 2 macam:


1. Perilaku terselubung (covert behaviour).
Merupakan respons internal dalam diri manusia dan tidak secara
langsung terlihat oleh orang lain (berpikir, berniat, sikap batin,
mengetahui) belum bertindak.

2. Perilaku nyata (overt behaviour).


Perilaku yang sudah diwujudkan dalam tindakan nyata (minum
obat secara teratur, berhenti merokok dll.)

Anda mungkin juga menyukai