Anda di halaman 1dari 65

Sulawesi Utara

Gorontalo Maluku Utara


Kalimanatan Barat
Sulawesi Tengah

Kalimantan Tengah Sulawesi Barat


Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan Maluku
Lampung Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Banten
Jawa Barat Jawa Timur
Jawa Tengah
Bali
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
STANDAR PELAYANAN MINIMAL DAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Badan Standar Nasional Pendidikan

http://www.bsnp-indonesia.org
TUJUAN
Peserta mampu:
menjelaskan konsep SPM dan SNP;
menjelaskan hubungan antara SNP
dan SPM dalam kerangka SPMP;
menjelaskan ruang lingkup SPM dan
SNP;
LANGKAH KEGIATAN
Curah Pendapat &
Pendahuluan Sekilas Info

(5) (25)

Refleksi Penguatan

5) (50)

Penutup
90
(5) Menit
BRAINSTORMING DAN
SEKILAS INFO (25)
1. Apa yang Bpk/Ibu ketahui tentang
SPM dan SNP?
2. Apa landasan Yuridis SPM dan SNP?
3. Apa ruang lingkup SPM dan SNP ?
4. Apa peranan SPM dan SNP dalam
SPMP di Indonesia ?
BRAINSTORMING DAN
SEKILAS INFO (25)
5. Apakah sekolah/madrasah telah
memenuhi Standar Nasional
Pendidikan dan Standar Pelayanan
Minimal?
6. Apa yang telah/akan Bpk/Ibu lakukan
agar mencapai Standar Nasional
Pendidikan dan Standar Pelayanan
Minimal?

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 4


BERBAGI INFO (55)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL


(SPM)
&
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
(SNP)

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 5


UU NOMOR 20 TAHUN 2003
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 1, Ayat 17 :
Standar nasional pendidikan adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia

Pasal 1, Ayat 3 :
Sistem pendidikan nasional adalah
keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 6
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL (SPM)
Pengertian:
Ketentuan tentang jenis dan mutu layanan
yang harus dipenuhi oleh pemerintah kab/kota
(c.q. Dinas Pendidikan, Kandepag) dan
sekolah/madrasah
SPM Pendidikan Dasar merinci tanggungjawab
pemerintah kab/kota (termasuk Kandepag)
dalam menyelenggarakan layanan pendidikan
SPM Pendidikan Dasar merinci input dan
proses minimal yang harus dipenuhi oleh
setiap sekolah/madrasah agar pembelajaran
bisa berjalan dengan baik
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 8
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 35
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian yang harus ditingkatkan
secara berencana dan berkala

Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan


dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh
suatu badan standarisasi, penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan

Ketentuan mengenai standar nasional diatur lebih lanjut dengan


Peraturan Pemerintah

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 7


Hubungan SPM, SNP, Akreditasi
dan Penjaminan Mutu

BAN S/M
STANDAR INTERNASIONAL

A STANDAR NASIONAL Peningkatan


PENDIDIKAN berkelanjutan

B
STANDAR SPMP*)
PELAYANAN
C MINIMAL

D
(Belum terakreditasi)
*) SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KERANGKA WAKTU CAPAIAN
SPM-SNP

SNP Cita-cita tingkat minimal


layanan pendidikan;
Sesuai dengan PP 19/2005

SPM
LINGKUP SNP
1. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang
kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik
pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 16
STANDAR ISI
Standar isi mencakup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan setiap jenjang
dan jenis pendidikan tertentu

Standar isi memuat :


Kerangka dasar
Struktur kurikulum
Beban belajar
Panduan kurikulum satuan pendidikan
Kalender pendidikan

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 17


STANDAR ISI
Kurikulum pendidikan umum, kejuruan,
dan khusus meliputi kelompok mata
pelajaran :
Agama dan akhlak mulia
Kewarganegaraan dan kepribadian
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Estetika
Jasmani, olah raga dan kesehatan
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 18
LINGKUP STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN
2. Standar proses adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran
pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan
3. Standar Kompetensi Lulusan adalah
kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 19
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN (SKL)
Kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
Standar kompetensi lulusan digunakan
sebagai pedoman dalam penilaian kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan
Standar kompetensi lulusan meliputi
kompetensi untuk seluruh mata pelajaran
atau seluruh kelompok mata pelajaran

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 20


BAGAN KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI KLP STANDAR KOMPETENSI


MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENCAPAIAN

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 21


LINGKUP STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN (SNP)

4. Standar pendidik dan tenaga


kependidikan adalah kriteria
pendidikan prajabatan dan kelayakan
fisik maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 22


STANDAR KUALIFIKASI
GURU SD/MI
Kualifikasi Akademik Guru SD/MI :
Memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau strata satu (S1) dalam
bidang pendidikan Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (D-IV/S1 Pendidikan Guru Sekolah
Dasar/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) atau
psikologi yang diperoleh dari program studi yang
terakreditasi

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 23


STANDAR KUALIFIKASI GURU
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/
MADRASAH TSANAWIYAH

Kualifikasi Akademik Guru Sekolah Menengah


Pertama/Madrasah Tsanawiyah :
Memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program
studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program
studi yang terakreditasi

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 24


STANDAR KOMPETENSI
GURU (SKG)
Kompetensi Pedagogik - 1
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan
bidang pengembangan yang diampu
4. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang
mendidik
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan pembelajaran
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 25
STANDAR KOMPETENSI
GURU (SKG)
Kompetensi Pedagogik - 2
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran
10.Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 26
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
11. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia
12. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat
13. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
14. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang
tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri
15. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 27


KOMPETENSI SOSIAL
16. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin,
agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,
dan status sosial ekonomi
17. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua, dan masyarakat
18. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah
Republik Indonesia yang memiliki keragaman
sosial budaya
19. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri
dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau
bentuk lain
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 28
KOMPETENSI PROFESIONAL
20. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
21. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran yang diampu
22. Mengembangkan materi pembelajaran yang
diampu secara kreatif
23. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
24. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mengembangkan diri

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 29


LINGKUP SNP
Lanjutan
5. Standar sarana dan prasarana adalah
standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal
tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi
dan berekreasi, serta sumber belajar
lain, yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 30
STANDAR SARANA PRASARANA
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA

RUANG LINGKUP:
Kriteria minimal sarana dan prasarana, meliputi:
1. Prasarana: lahan, bangunan gedung, ruang-
ruang
2. Sarana: perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku & sumber belajar lain, bahan
habis pakai, teknologi komunikasi dan
informasi, perlengkapan lain
3. Jenjang pendidikan: SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 31


STRUKTUR UMUM
STANDAR SARANA PRASARANA
Pengadaan satuan pendidikan
Satuan Pendidikan Wilayah pelayanan; jarak tempuh peserta
didik

Rasio luas per peserta didik; luas minimum


Lahan Persyaratan teknis dan administratif

Rasio luas per peserta didik; luas minimum


Bangunan Gedung
Persyaratan teknis dan administratif

Kelengkapan Prasarana ruang: jenis, luas, persyaratan


teknis
Sarana dan
Kebutuhan sarana di setiap ruang: jenis,
Prasarana rasio jumlah, persyaratan teknis

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 32


STANDAR SARANA
& PRASARANA SD/MI
Satuan Pendidikan, Lahan, Bangunan Gedung,
Kelengkapan Sarana dan Prasarana:

1. Ruang kelas 7. Ruang UKS


2. Ruang perpustakaan 8. WC
3. Laboratorium IPA 9. Gudang
4. Ruang pimpinan 10. Ruang sirkulasi
5. Ruang guru 11. Tempat bermain /
6. Tempat beribadah berolahraga

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 33


STANDAR SARANA &
PRASARANA SMP/MTs
Satuan Pendidikan, Lahan, Bangunan Gedung,
Kelengkapan Sarana dan Prasarana:
1. Ruang kelas
2. Ruang perpustakaan
3. Ruang laboratorium IPA
4. Ruang pimpinan
5. Ruang guru
6. Ruang tata usaha
7. Tempat beribadah
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 34
STANDAR SARANA &
PRASARANA SMP/MTs
7. Ruang konseling
8. Ruang UKS
9. Ruang organisasi kesiswaan
10. WC
11. Gudang
12. Ruang sirkulasi
13. Tempat bermain/berolahraga

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 35


LINGKUP SNP
Lanjutan
6. Standar pengelolaan adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau
nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan
pendidikan
- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 36
LINGKUP SNP
Lanjutan
7. Standar pembiayaan adalah standar
yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu
tahun; dan
8.Standar penilaian pendidikan adalah
standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 37


LINGKUP SPM (27
INDIKATOR)
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (1)

Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang


terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km
untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok
permukiman permanen di daerah terpencil
Pengukuran:
Jml kelompok pemukiman permanen yang
IP 1.1 sudah dilayani SD/MI dlm jarak kurang dari
x 100%
Kab/Kota 3 km
Jumlah kelompok permukiman permanen di
kab/kota

Jml kelompok pemukiman permanen yang


sudah dilayani SMP/MTs dlm jarak kurang
IP 1.2
dari 6 km x 100%
Kab/Kota
Jumlah kelompok permukiman permanen di
kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (2)

Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar


untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk
SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap
rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk
peserta didik dan guru serta papan tulis.
Pengukuran Untuk SD/MI:
Jml SD/MI yg semua rombel-nya tdk
IP 2.1
melebihi 32 siswa x 100%
Kab/Kota
Jml SD/MI di wilayah kab/kota

Jml SD/MI yang telah memenuhi


IP 2.2 kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi
x 100%
Kab/Kota serta papan tulis utk setiap rombel
Jml SD/MI di wilayah kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (2)

Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar


untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk
SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap
rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk
peserta didik
Pengukuran dan SMP/MTs:
Untuk guru serta papan tulis.

Jml SMP/MTs yg semua rombel-nya tdk


IP 2.3
melebihi 36 siswa x 100%
Kab/Kota
Jml SMP/MTs di wilayah kab/kota

Jml SMP/MTs yg telah memenuhi


IP 2.4 kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi
x 100%
Kab/Kota serta papan tulis utk setiap rombel
Jml SMP/MTs di wilayah kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (3)

Di setiap SMP/MTs tersedia ruang laboratorium IPA


yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup
untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan
praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta
didik .
Pengukuran:
Jml SMP/MTs yg memiliki ruang lab IPA
IP 3.1 dan meja + kursi untuk 36 peserta didik
x 100%
Kab/Kota
Jml SMP/MTs di kab/kota

Jml SMP/MTs yg memiliki set peralatan


praktek IPA untuk demonstrasi dan
IP 3.2
eksperimen peserta didik x 100%
Kab/Kota
Jml SMP/MTs di kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (4)

Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang


guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk
setiap orang guru, kepala sekolah dan tenaga
kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs
tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari
ruang guru
Pengukuran:
Jml SD/MI yg memiliki ruang guru dan
IP 4.1 meja + kursi untuk setiap orang x 100%
Kab/Kota
Jml SD/MI di kab/kota
Jml SMP/MTs yg memiliki ruang guru dan
IP 4.2 meja + kursi untuk setiap orang; x 100%
Kab/Kota
Jml SMP/MTs di kab/kota
Jumlah SMP/MTs yang memiliki ruang
IP 4.3 kepala sekolah/madrasah, terpisah dari
x 100%
Kab/Kota ruang guru dan dilengkapi meja kursi;
Jml SMP/MTs di kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (5)

Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk


setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk
setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4
(empat) orang guru setiap satuan pendidikan.
Pengukuran:
Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang
IP 5.1 guru untuk setiap 32 peserta didik
x 100%
Kab/Kota
Jml SD/MI di kab/kota

Jml SD/MI yg memiliki 6 (enam) orang


IP 5.2 guru [atau 4 (empat) di daerah khusus]
x 100%
Kab/Kota
Jml SD/MI di kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (6)

Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk


setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus
tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata
pelajaran
Pengukuran:

Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru untuk


setiap mata pelajaran [atau untuk daerah
IP 6 khusus 1 (satu) guru untuk setiap rumpun x 100%
Kab/Kota mata pelajaran]
Jml SMP/MTs di kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (7)

Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang


memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2
(dua) orang guru yang telah memenuhi sertifikat
pendidik
Pengukuran:
Jml SD/MI yg memiliki 2 orang guru
IP 7.1 dengan kualifikasi S1/D-IV
x 100%
Kab/Kota
Jml SD/MI di kab/kota

Jml SD/MI yg memiliki 2 (dua) orang guru


IP 7.2 yg telah memiliki sertifikat pendidik
x 100%
Kab/Kota
Jml SD/MI di kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (8)

Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi


akademik S1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh
diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah
memenuhi sertifikat pendidik; untuk daerah khusus
masing-masing sebanyak 40% dan 20%
Pengukuran:
Jml SMP/MTs yg memiliki guru
berkualifikasi S1/D-IV 70% [utk daerah
IP 8.1
khusus 40%] x 100%
Kab/Kota
Jml SMP/MTs di kab/kota

Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru


dengan kualifikasi S1/D-IV dan telah
IP 8.2 memiliki sertifikat pendidik 35% [untuk
x 100%
Kab/Kota daerah khusus 20%]

Jml SMP/MTs di kab/kota


A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (9)

Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi


akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat
pendidik, masing-masing satu orang untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan
Bahasa Inggris
Pengukuran:

Jml SMP/MTs yg memiliki guru


berkualifikasi S1/D-IV dan telah
bersertifikat pendidik masing-masing 1
IP 9
orang untuk mata pelajaran Matematika, x 100%
Kab/Kota
IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris

Jml SMP/MTs di kab/kota


A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (10)

Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI


berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
Pengukuran:

Jml kepala SD/MI yg berkualifikasi


akademik S1/D-IV dan telah bersertifikat
IP 10
pendidik x 100%
Kab/Kota
Jml SD/MI di kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (11)

Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP/MTs


berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat pendidik
Pengukuran:
Jml kepala SMP/MTs yg berkualifikasi
akademik S1/D-IV dan telah bersertifikat
IP 11
pendidik x 100%
Kab/Kota
Jml SMP/MTs di kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (12)

Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas


sekolah/madrasah memiliki kualifikasi
akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
Pengukuran:

Jml pengawas/madrasah sekolah yg


berkualifikasi akademik S1/D-IV dan telah
IP 12
bersertifikat pendidik x 100%
Kab/Kota
Jml pengawas di kab/kota
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (13)

Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki


rencana dan melaksanakan kegiatan untuk
membantu satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif
Pengukuran:
Pemkab/Pemkot memiliki rencana dan
telah melaksanakan kegiatan untuk
membantu sekolah/madrasah dalam 100
mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif
IP 13 Pemkab/Pemkot memiliki rencana tetapi
50
Kab/Kota belum melaksanakan kegiatan
Pemkab/Pemkot tidak memiliki rencana
untuk membantu sekolah dalam
0
mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif
A. SPM tingkat Kabupaten/Kota (14)

Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan


dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap
kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk
melakukan supervisi dan pembinaan
Pengukuran:
Jumlah SD/MI yang mendapat kunjungan
IP 14.1 oleh pengawas satu kali setiap bulan dan
SD/MI setiap kunjungan selama 3 jam untuk 100%
Kab/Kota supervisi dan pembinaan
Jml SD/MI di kab/kota

Jumlah SMP/MTs yang mendapat


IP 14.2 kunjungan oleh pengawas satu kali setiap
SMP/MTs bulan dan setiap kunjungan selama 3 jam 100%
Kab/Kota untuk supervisi dan pembinaan
Jml SMP/MTs di kab/kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (15)

Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang


sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS dengan
perbandingan satu set untuk setiap peserta
didik
Pengukuran:
Jml set buku teks Mata Pelajaran (Bahasa
Indonesia, Matematka, IPA dan IPS) yang
IP 15.1 sudah ditetapkan kelayakannya oleh
100%
Sekolah Pemerintah yang disediakan oleh Sekolah

Jml peserta didik

Jml SD/MI yang telah memenuhi IP-15.1


IP 15.2 Sekolah
100%
Kab/Kota
Jml SD/MI di kab/kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (16)

Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks


yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Pemerintah oleh Pemerintah mencakup
semua mata pelajaran dengan perbandingan
satu set untuk setiap peserta didik

Pengukuran:

Jumlah set buku teks mata pelajaran yang


sudah ditetapkan kelayakannya oleh
IP 16.1
Pemerintah yang disediakan oleh Sekolah 100%
Sekolah
Jml peserta didik

Jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi IP-


IP 16.2 16.1 Sekolah
100%
Kab/Kota
Jml SMP/MTs di kab/kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (17)

Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga


IPA dan bahan yang terdiri dari model
kerangka manusia, model tubuh manusia, bola
dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA
untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA

Pengukuran:

Jumlah SD/MI yang memiliki set peraga


IP 17 dan bahan IPA secara lengkap
100%
Kab/Kota
Jml SD/MI di kab/kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (18)

Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku


pengayaan dan 10 judul buku referensi, dan
setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku
pengayaan dan 20 buku referensi

Pengukuran:
Jumlah SD/MI yang telah memenuhi
IP 18.1 jumlah buku pengayaan dan referensi 100%
SD/MI
Jml SD/MI di wilayah kab/kota

Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi


IP 18.2 jumlah buku pengayaan dan referensi 100%
SMP/MTs
Jml SMP/MTs di wilayah kab/kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (19)

Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di


satuan pendidikan, termasuk merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing atau
melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas
tambahan .
Pengukuran:
Jumlah rata-rata jam kerja per minggu
IP 19.1 seluruh guru tetap 37,5
Sekolah Jumlah keseluruhan guru tetap di satuan
pendidikan
Jumlah SD atau MI yang telah memenuhi IP
IP 19.2
19.1
SD/MI 100%
Kab/Kota Jumlah SD/MI di Kab/Kota
Jumlah SMP atau MTs yang telah memenuhi
IP 19.3
IP 19.1
SMP/MTs 100%
Kab/Kota Jumlah SMP/MTs di Kab/Kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (20)

Setiap satuan pendidikan menyelenggarakan proses


pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan
tatap muka sebagai berikut:
Kelas I-II : 18 jam per minggu
Kelas III : 24 jam per minggu
Kelas IV-VI : 27 jam per minggu
Kelas VII-IX : 27 jam per minggu
Pengukuran:
Jumlah SD atau MI yang menyelenggarakan
IP-20.1 proses pembelajaran di sekolah selama 34
SD/MI minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka 100%
Kab/Kota kelas I s/d kelas VI seperti diatas
Jumlah SD/MI di Kab/Kota

Jumlah SMP atau MTs yang menyelenggarakan


IP-20.2 proses pembelajaran di sekolah selama 34
SMP/MTs minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka 100%
Kab/Kota kelas VII s/d IX selama 27 jam per minggu
Jumlah SMP/MTs di Kab/Kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (21)

Setiap satuan pendidikan menerapkan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Pengukuran:

Jumlah SD atau MI yang menerapkan KTSP


IP 21.1
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
SD/MI 100%
Kab/Kota
Jumlah SD/MI di Kab/Kota

Jumlah SMP atau MTs yang menerapkan


IP 21.2 KTSP sesuai dengan ketentuan yang
SMP/MTs berlaku 100%
Kab/Kota
Jumlah SMP/MTs di Kab/Kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (22)

Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan
silabus untuk setiap mata pelajaran yang
diampunya

Pengukuran:
Jumlah guru yang menerapkan RPP
berdasarkan silabus untuk mata pelajaran
IP 22.1
yang diampunya 100%
Sekolah
Jumlah keseluruhan guru di satuan
pendidikan
IP 22.2 Jumlah SD atau MI yang telah memenuhi IP
SD/MI 22.1 100%
Kab/Kota Jumlah SD/MI di Kab/Kota
IP 22.3 Jumlah SMP atau MTs yang telah memenuhi
SMP/MTs IP 22.1 100%
Kab/Kota Jumlah SMP/MTs di Kab/Kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (23)

Setiap guru mengembangkan dan


menerapkan program penilaian untuk
membantu meningkatkan kemampuan
belajar peserta didik
Pengukuran:
Jumlah guru yang mengembangkan dan
menerapkan program penilaian untuk
IP 23.1 membantu meningkatkan kemampuan
100%
Sekolah belajar peserta didik
Jumlah keseluruhan guru di satuan
pendidikan
IP 23.2 Jumlah SD/MI yang telah memenuhi IP
SD/MI 23.1 100%
Kab/Kota Jumlah SD/MI di Kab/Kota
IP 23.3 Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi IP
SMP/MTs 23.1 100%
Kab/Kota Jumlah SMP/MTs di Kab/Kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (24)

Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan


memberikan umpan balik kepada guru dua kali
dalam setiap semester

Pengukuran:
Jumlah SD atau MI yang kepala sekolahnya
IP 24.1 melakukan supervisi kelas dan memberikan
SD/MI umpan balik kepada guru dua kali dalam 100%
Kab/Kota setiap semester
Jumlah SD/MI di Kab/Kota
Jumlah SMP atau MTs yang kepala
IP 24.2 sekolahnya melakukan supervisi kelas dan
SMP/MTs memberikan umpan balik kepada guru dua 100%
Kab/Kota kali dalam setiap semester
Jumlah SMP/MTs di Kab/Kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (25)

Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata


pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik
kepada Kepala Sekolah pada akhir semester dalam
bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik

Pengukuran:

Jumlah guru yang menyampaikan laporan


hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil
IP 25.1 penilaian setiap peserta didik kepada
100%
Sekolah Kepala Sekolah pada akhir semester
Jumlah keseluruhan guru di satuan
pendidikan
IP 25.2 Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi IP
SD/MI 25.1 100%
Kab/Kota Jumlah SD/MI di Kab/Kota
IP 25.3 Jumlah SMP dan MTs yang telah memenuhi
SMP/MTs IP 25.1 100%
Kab/Kota Jumlah SMP/MTs di Kab/Kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (26)

Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan


Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian
Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan
rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor
Kemenag Kab/Kota pada setiap akhir semester

Pengukuran:
Jumlah satuan pendidikan yang menyampaikan laporan
hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan
IP 26.1 Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada
100%
Kab/Kota orang tua peserta didik
Jumlah satuan pendidikan di wilayah Kabupaten/Kota

Jumlah SD atau MI yang menyampaikan rekapitulasi


IP 26.2 hasil tes tengah tahunan kepada Dinas Pendidikan
SD/MI Kabupaten/Kota/Kantor Kemenag Kabupaten/Kota 100%
Kab/Kota pada setiap akhir semester
Jumlah SD/MI di wilayah Kabupaten/Kota
Jumlah SMP atau MTs yang menyampaikan rekapitulasi
IP 26.3 hasil tes tengah tahunan kepada Dinas Pendidikan
SMP/MTs Kabupaten/Kota/Kantor Kemenag Kabupaten/Kota 100%
Kab/Kota pada setiap akhir semester
Jumlah SMP/MTs di wilayah Kabupaten/Kota
B. SPM tingkat Satuan Pendidikan (27)

Setiap satuan pendidikan menerapkan


prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS)

Pengukuran:
Jumlah satuan pendidikan yang memiliki
IP 27.1 rencana kerja tahunan
100%
Kab/Kota Jumlah satuan pendidikan di wilayah
Kabupaten/Kota

Jumlah satuan pendidikan yang memiliki


IP 27.2 laporan tahunan
100%
Kab/Kota Jumlah satuan pendidikan di wilayah
Kabupaten/Kota

Jumlah satuan pendidikan yang memiliki


IP 27.3 komite sekolah yang berfungsi baik
100%
Kab/Kota Jumlah satuan pendidikan di wilayah
Kabupaten/Kota
REFLEKSI DAN
EVALUASI SESI (5)
Salah satu peserta menyampaikan hikmah (berupa
komentar, saran dan kesan-kesan) yang dapat
diambil dari sesi ini:
1. Apakah saya sudah memahami konsep dan
kedudukan SNP dan SPM dalam sistem
pendidikan nasional?
2. Apa upaya yang harus dilakukan tim sekolah kami
agar SNP dan SPM dapat terwujud dan masuk
dalam rencana pengembangan sekolah secara
nyata?

- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 47


- Standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal - 48

Anda mungkin juga menyukai