Nilai harga saham yang diprediksi (Y’) dapat dilihat pada tabel Casewise
Diagnostics (kolom Predicted Value). Sedangkan Residual (unstandardized
residual) adalah selisih antara harga saham dengan Predicted Value, dan Std.
Residual (standardized residual) adalah nilai residual yang telah terstandarisasi
(nilai semakin mendekati 0 maka model regresi semakin baik dalam melakukan
prediksi, sebaliknya semakin menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1 maka semakin
tidak baik model regresi dalam melakukan prediksi).
Analisis Korelasi Ganda (R)
interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Dari hasil analisis regresi, lihat pada output moddel summary dan disajikan
sebagai berikut:
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara PER dan ROI terhadap harga saham
Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1,
X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y).
Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil
dari R Square dan angka ini bisa memiliki harga negatif. Menurut Santoso (2001) bahwa
untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R2 sebagai
koefisien determinasi.
Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi
dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi di dapat nilai 870,80 atau Rp.870,80
(satuan harga saham), hal ini berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi harga saham
sebesar Rp.870,80. Sebagai pedoman jika Standard error of the estimate kurang dari
standar deviasi Y, maka model regresi semakin baik dalam memprediksi nilai Y.
Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan
berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat
digeneralisasikan), misalnya dari kasus di atas populasinya adalah 50
perusahaan dan sampel yang diambil dari kasus di atas 18 perusahaan, jadi
apakah pengaruh yang terjadi atau kesimpulan yang didapat berlaku
untuk populasi yang berjumlah 50 perusahaan.
Tabel. Uji t
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut
Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Membandingkan thitung dengan t tabel
Nilai -t hitung > -t tabel (-1,259 > -2,131) maka Ho diterima
Kesimpulan
Oleh karena nilai -t hitung > -t tabel (-1,259 > -2,131) maka Ho diterima,
artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara PER dengan
harga saham. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial
PER tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan di BEJ.
Pengujian koefisien regresi variabel ROI
Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara ROI dengan
harga saham
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara ROI dengan harga
saham
Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan = 5%.
Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 5,964
Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-k-1 atau 18-2-1 = 15 (n adalah jumlah kasus dan k adalah
jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025)
hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,131.
Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel t hitung t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel